Minat Gambaran Minat dan Motivasi Remaja dalam Melanjutkan Pendidikan di Bidang Kesehatan di SMA Negeri Kota Tebing Tinggi

2. Minat

2.1 Defenisi minat Minat diartikan sebagai kehendak, keinginan atau kesukaan Kamisa,1997. Minat dapat menyebabkan seseorang giat melakukan sesuatu yang telah menarik minatnya. Gunarso,1995. Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan saat mereka bebas memilih Hurlock, 1995. Secara bahasa minat berarti kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu KBBI. Minat akan memperkuat motif seseorang, sebagai suatu tenaga psikis yang akan mendorong individu untuk melakukan suatu kegiatan dalam mencapai suatu tujuan. Sesuai dengan yang dikemukakan Hurlock dikutip dari Muhajir, 2007 bahwa semakin sering minat diekspresikan dalam kegiatan maka semakin kuatlah keinginan untuk mencapai objek tersebut. Dari berbagai pengertian tentang minat tersebut, dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu kondisi yang menimbulkan suatu keinginan atau ketertarikan terhadap sesuatu yang memberikan kepuasan, tanpa ada paksaan dan biasanya dipengaruhi oleh berbagai faktor. 2.2 Kriteria Minat Menurut Nursalam 2003, minat seseorang dapat digolongkan menjadi : 2.2.1 Rendah Jika seseorang tidak menginginkan obyek minat. Universitas Sumatera Utara 2.2.2 Sedang Jika seseorang menginginkan obyek minat akan tetapi tidak dalam waktu segera. 2.2.3 Tinggi Jika seseorang sangat menginginkan obyek minat dalam waktu segera. 2.3 Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Minat 2.3.1 Kemauan Kemauan adalah suatu kegiatan yang menyebabkan seorang manusia sanggup melakukan berbagai tindakan yang perlu untuk mencapai tujuan tertentu. Merupakan hal yang penting karena dengan adanya kemauan merupakan salah satu faktor penggerak seseorang untuk mau melakukan sesuatu seperti dalam hal memilih pendidikan. 2.3.2 Ketertarikan Ketertarikan adalah perasaan senang, terpikat, menaruh minat kepada sesuatu. Pada saat ada ketertarikan timbul dalam diri seseorang maka ada daya juang dalam mencapai atau meraih yang ingin dicapai. Dengan adanya ketertarikan dari remaja untuk melanjutkan pendidikan maka siswa tersebut mempunyai minat untuk masuk ke perguruan tinggi. Universitas Sumatera Utara 2.3.3 Lingkungan Keluarga Berkaitan dengan pendidikan di lingkungan keluarga, bahwa keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama dan utama. Proses pendidikan di lingkungan keluarga dapat mempengaruhi kepribadian anak sebagai anak didik di dalam anggota keluarga. Orang tua merupakan pendidik pertama dan sebagai tumpuan dalam bimbingan kasih sayang yang utama. Maka orang tualah yang banyak memberikan pengaruh dan warna kepribadian terhadap seorang anak. Orang tua berperan aktif dalam mengarahkan minat anaknya salah satunya melanjutkan pendidikan yang nantinya anak diharapkan memperoleh pekerjaan yang sesuai di bidangnya dan menjamin masa depannya. Dengan demikian mengingat pentingnya pendidikan di lingkungan keluarga, maka pengaruh di lingkungan keluarga terhadap anak dapat mempengaruhi apa yang diminati oleh anak. 2.3.4 Lingkungan Sekolah Proses pendidikan terhadap siswa di sekolah menjadi tanggung jawab guru. Pendidikan di sekolah berperan membantu orang tua di lingkungan keluarga dalam melakukan pembinaan kepada peserta didik yang dibawa dari keluarganya. Jadi pada dasarnya yang berpengaruh terhadap perkembangan siswa yaitu proses pendidikan di sekolah yang digunakan sebagai bekal untuk diterapkan dalam kehidupan di lingkungan masyarakat. Seorang guru dalam proses Universitas Sumatera Utara pendidikan juga dapat memberikan motivasi dan dorongan kepada siswa dalam menumbuhkan minatnya untuk menlanjutkan pendidikan. Kondisi sekolah juga dapat mempengaruhi minat siswa dalam memilih sekolah, seperti hubungan kerjasama yang dibina dengan salah satu atau beberapa perguruan tinggi. 2.3.5 Teman Pengaruh dari teman bergaul lebih cepat masuk dalam jiwanya. Sesuai dengan perkembangannya, siswa senang membuat kelompok bergaul dengan kelompok yang disenangi. Bila teman pergaulannya memiliki minat melanjukan studi, maka minat temannya akan mempengaruhi dirinya untuk melanjutkan studi. Suprapto, 2007. 2.4 Pentingnya Minat Minat merupakan faktor psikologis yang mempengaruhi tindakan seseorang. Pada semua usia, minat memainkan peran penting dalam kehidupan seseorang dan mempunyai dampak yang besar atas perilaku dan sikap. Seseorang biasa menjadi malas, enggan mengerjakan sesuatu ketika ia tidak berminat terhadap kegiatan tersebut. Pentingnya keberadaan minat pada diri manusia adalah karena minat merupakan sumber motivasi yang kuat, ia menjadi faktor pendorong untuk melakukan sesuatu. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman Universitas Sumatera Utara yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri Djaali, 2008. Minat menambah kegembiraan pada setiap kegiatan yang ditekuni seseorang sehingga akan jauh lebih menyenangkan. Dalam minat terkandung beberapa unsur-unsur sebagai berikut adanya sesuatu yang memberi stimulus, adanya kesediaan jiwa yang menerima stimulus, berlangsungnya dalam waktu yang cukup lama. 2.5 Macam Minat pada Remaja Dalam masa remaja, minat yang dibawa dari masa kanak-kanak cenderung berkurang dan diganti oleh minat yang lebih matang dan juga karena tanggung jawab yang lebih besar yang harus dipikul oleh remaja yang lebih tua. Beberapa minat yang terpenting pada remaja menurut Hurlock 2000 antara lain : 2.5.1 Minat Rekreasi Selama masa remaja, remaja cenderung menghentikan aktivitas rekreasi yang menuntut banyak pengorbanan tenaga dan berhenti dari perkembangan kesukaan akan rekreasi yang di dalamnya ia bertindak sebagai pengamat yang pasti. Pada awal masa remaja, aktivitas permainan dari tahun ke tahun sebelumnya beralih dan diganti dengan bentuk rekreasi yang baru dan lebih matang. Universitas Sumatera Utara 2.5.2 Minat sosial Minat yang bersifat sosial bergantung pada kesempatan yang diperoleh remaja untuk mengembangkan minat tersebut dan pada kepopulerannya dalam kelompok. 2.5.3 Minat-minat pribadi Minat pada diri sendiri merupakan minat yang terkuat di kalangan remaja karena mereka sadar bahwa dukungan sosial sangat besar dipengaruhi oleh penampilan diri dan mengetahui bahwa kelompok sosial menilai dirinya berdasarkan benda-benda yang dimiliki, kemadirian, sekolah, keanggotaan sosial dan banyaknya uang yang dibelanjakan. 2.5.4 Minat pada pendidikan Pada umumnya remaja suka mengeluh tentang sekolah dan tentang larangan-larangan, pekerjaan rumah, kursus-kursus wajib, makan di kantin, dan cara pengolahan sekolah. Besarnya minat remaja terhadap pendidikan sangat dipengaruhi oleh minat mereka pada pekerjaan. 2.5.5 Minat pada pekerjaan Anak sekolah menengah atas mulai memikirkan masa depan mereka secara bersungguh-sungguh. Anak laki-laki biasanya lebih bersungguh-sungguh dalam hal pekerjaan dibandingkan dengan anak perempuan yang kebanyakan memandang pekerjaan sebagai pengisi waktu sebelum menikah. Universitas Sumatera Utara 2.5.6 Minat pada agama Bertentangan dengan pandangan popular, remja masa kini menaruh minat pada agama dan menganggap bahwa agama berperan penting dalam kehidupan. Minat pada agama antara lain tampak dengan membahas masalah agama, mengikuti pelajaran-pelajaran agama di sekolah dan perguruan tinggi, mengunjungi gereja dan mengikuti berbagai upacara agama. 2.5.7 Minat seks dan perilaku seks Dorongan untuk menguasai tugas perkembangan yang penting dalam pembentukkan hubungan-hubungan baru dan yang lebih matang dengan lawan jenis datang dari tekanan-tekanan sosial tetapi terutama dari minat remaja terhadap seks dan keingintahuannya tentang seks. 2.5.8 Minat belajar Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat besar sekali pengaruhnya terhadap kegiatan seseorang, sebab dengan minat ia akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sedangkan belajar adalah suatu tingkah laku imdividu dari hasil pengalaman dan latihan. Minat belajar adalah suatu keinginan atau kemauan yang disertai perhatian dan keaktifan menimbulkan rasa senang dalam perubahan tingkah laku, baik berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan. Universitas Sumatera Utara 2.5.9 Minat untuk melanjutkan studi Purwanto 1998 menyatakan bahwa minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu. Minat dapat menjadi sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan keinginannya. Adanya keinginan yang besar tersebut dengan sendirinya akan mendorong seseorang untuk lebih memusatkan perhatiannya terhadap sesuatu yang dimaksud. Individu yang berminat untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi tentunya akan lebih bergairah dan lebih memusatkan perhatiannya terhadap berbagai informasi yang berhubungan dengan perguruan tinggi. Penerapan proses belajar dipengaruhi banyak faktor antara lain faktor psikologis Depkes, 2003. Faktor psikologis dapat mempengaruhi keputusan mahasiswa untuk tetap melanjutkan pendidikan meliputi, motivasi, minat, dan sikap, lingkungan sosial dan lingkungan non sosial. Lingkungan sosial meliputi orang tua dan keluarga, dosentenaga pengajar, sedangkan lingkungan non sosial meliputi metode pembelajaran, sarana dan fasilitas Haryani, 2008. Universitas Sumatera Utara

3. Motivasi