BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan di Indonesia diarahkan pada peningkatan kualitas hidup manusia dan masyarakat termasuk usia lanjut. Berdasarkan Undang-
Undang No. 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia menyatakan bahwa lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Sementara
itu WHO menyatakan bahwa lanjut usia meliputi usia pertengahan yaitu kelompok usia 45-59 tahun. Selain itu lansia adalah seseorang yang karena
usianya mengalami perubahan biologi dan fisik serta kejiwaan dan sosial. Menua manjadi tua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki dirimengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan
memperbaiki kerusakan yang diderita Nugroho, 2008. Lansia atau lanjut usia adalah suatu periode penutup dalam rentang hidup
seseorang, yaitu suatu periode dimana seseorang telah beranjak jauh dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan, atau beranjak dari waktu yang penuh
manfaat Hurlock, 1999. Badan Pusat Statistik melaporkan bahwa jumlah lansia di Indonesia terjadi
peningkatan yang konsisten pada jumlah lansia. Pada tahun 2000 di Indonesia terdapat 14,4 juta lansia atau 7,18, tahun 2005 jumlah ini meningkat menjadi
17,6 juta atau 8,48. Pada tahun 2010 jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia meningkat sebesar 24 juta jiwa atau 9,77, dan diperkirakan pada tahun 2020
Universitas Sumatera Utara
jumlah lansia meningkat mencapai 28,8 juta atau 11,31 dari total jumlah penduduk.
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010 secara umum jumlah penduduk lansia di provinsi Aceh sebanyak 264.020 jiwa, yang terdiri dari
147.058 jiwa perempuan dan 176.962 jiwa laki-laki. Berdasarkan data dari Badan Pusat statistik tahun 2011 Kecamatan Cot Girek terdapat 1.056 jiwa lansia .
Menua adalah proses alami yang disertai penurunan fungsi organ tubuh, perubahan emosi, secara psikologis dan kemunduran kognitif sehingga untuk
menjalankan aktivitas lansia sering mengalami hambatan. Belum lagi berbagai penyakit degeneratif yang menyertai keadaan lansia membuat mereka
memerlukan perhatian ekstra dari orang-orang disekelilingnya. Meningkatnya jumlah lansia akan menimbulkan permasalahan di berbagai
aspek kehidupan lansia, baik secara individu maupaun kaitannya dengan keluarga dan masyarakat, permasalahan tersebut berupa aspek kesehatan fisik, psikologis,
sosial dan ekonomi. Dari sekian banyak permasalahan yang dihadapi kesehatan dan kesejahteraan merupakan masalah yang mendominasi dalam kehidupan
mereka. Merawat lansia tidak hanya sebatas pada perawatan kesehatan fisik saja
namun juga pada faktor psikologis dan sosiologis. Perlu diingat bahwa kualitas hidup lansia terus menurun seiring dengan semakin bertambahnya usia.
Penurunan kapasitas mental, perubahan peran sosial, dementia kepikunan, juga depresi yang sering diderita oleh lansia ikut memperburuk kondisi mereka.
Universitas Sumatera Utara
Menurut hasil penelitian Meirissa 2008 bahwa Kualitas Hidup Lansia yang tinggal di UPTD AbdiDarma Asih Binjai menurun. Hal ini terlihat dari keempat
domain kualitas hidup yaitu pada domain fisik yaitu lansia tersebut sering terbangun pada malam hari karena frekuensi buang air kecil pada lansia semakin
meningkat, aktifitas kehidupan sehari-hari juga terganggu karena banyak lansia yang menderita penyakit kronis seperti diabetes mellitus, hipertensi, jantung
koroner, rematik, dan asma. Perubahan dalam peran sosial di masyarakat menyebabkan lansia merasa diasingkan, muncul prilaku regresi seperti mudah
menangis, mengurung diri, dan merengek-rengek bila bertemu orang lain. Pada domain Psikologis, 45 lansia tidak pernah memiliki perasaan negatif seperti
kesepian putus asa, cemas, dan depresi. Pada domain hubungan sosial, kurangnya hubungan sosial antara lanjut usia dengan masyarakat. Pada domain lingkungan,
keterbatasan yang ada pada lansia seperti rendahnya tingkat pendidikan, pembatasan umur, kecacatan dalam bekerja membuat mereka tidak memperoleh
pekerjaan yang berdampak tidak adanya penghasilan yang biasa digunakan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Berdasarkan hasil survei awal di puskesmas Cot Girek penyakit yang banyak di derita oleh lansia adalah hipertensi. Dari hasil wawancara yang telah
dilakukan peneliti pada tanggal 21 Mei 2012 di puskesmas Cot Girek kepada beberapa lansia, mereka mengatakan keluhan yang sering mereka rasakan adalah
susah tidur dan sering terbangun pada malam hari, pola makan yang tidak teratur, dan kurang nya perhatian dari kelurga sehingga dapat memperburuk kualitas
hidup mereka. Lansia yang tinggal di Kecamatan Cot Girek mayoritas bersuku
Universitas Sumatera Utara
Aceh dan mereka mempunyai kebiasaan bangun pagi dan melakukan aktivitas di pagi hari, masih banyak lansia yang belum mau menerima bantuan tenaga medis
dalam pemulihan kesehatannya mereka lebih percaya kepada hal-hal yang lebih alami dalam pengobatannya.
Berdasarkan keterangan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana kualitas hidup lansia di Kecamatan Cot
Girek kabupaten Aceh Utara.
1.2. Tujuan Penelitian
Untuk mengidentifikasi kualitas hidup lansia di Kecamatan Cot Girek Kabupaten Aceh Utara.
1.3. Pertanyaan Penelitian
Bagaimana Kualitas hidup lansia di Kecamatan Cot Girek Kabupaten Aceh Utara.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Praktik Keperawatan
Penelitian ini diharapkan akan dapat meningkatkan pengetahuan perawat gerontik dalam praktik keperawatan untuk dapat membantu meningkatkan
kualitas hidup lansia di Kecamatan Cot Girek Kabupaten Aceh Utara.
1.4.2. Bagi Pendidikan Keperawatan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi yang berguna untuk meningkatkan kualitas pendidikan terutama pada bagian keperawatan gerontik
yang berkaitan dengan kualitas hidup lansia di Kecamatan Cot Girek Kabupaten Aceh Utara.
Universitas Sumatera Utara
1.4.3. Bagi Masyarakat Kecamatan Cot Girek
Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi bagi masyarakat khususnya kecamatan Cot Girek dalam rangka meningkatkan kualitas hidup lansia
di Kecamatan Cot Girek.
1.4.4 Bagi Penelitian Selanjutnya
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan tentangkualitas hidup pada lanjut usia di komunitas khususnya keperawatan
gerontik sebagai sumber data dan pengembangan ilmu bagi peneliti selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA