KERANGKA PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III KERANGKA PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konseptual dalam penelitian ini ditujukan untuk menggambarkan kualitas hidup wanitayang tinggal di komunita pertanian Kecamatan Sipahutar tahun 2012 yang berdasarkan konsep WHOQOL – BREF menurut WHO. Berdasarkan tujuan penelitian dan tinjuan kepustakaan maka kerangka penelitian dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar. 3.1 Kerangka Penelitian Kualitas Hidup Wanita Semakin tinggi skor maka semakin tinggi kualitas hidup Dimensi Kualitas Hidup: - Dimensi kesehatan fisik - Dimensi psikologi - Dimensi hubungan social - Dimensi lingkungan Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup : - Jenis kelamin - Usia - Pendidikan - Pekerjaan - Status penikahan - Penghasilan - Hubungan dengan orang lain - Standart referensi Universitas Sumatera Utara 3.2 Defenisi Operasional Tabel. 3.2.1 Defenisi Operasional Variabel Penelitian No Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala 1. Kualitas hidup Kualitas hidup adalah persepsi wanita mengenai kualitas hidupnya yang mencakup dimensi kesehatan fisik, kesejahteraan psikologis, hubungan sosial dan lingkungan. Kuesioner WHOQoL- BREF dengan 26 pertanyaan yaitu no 1-26 Semakin tinggi skor maka semakin tinggi kualitas hidup Nominal Hipotesis Ho: Tidak ada perbedaan kualitas hidup berdasarkan karakteristik demografi umur, suku, agama, pendidikan, penghasilanbulan, jenis pekerjaan pertanian dan jenis lahan pertanian. HA: ada perbedaan kualitas hidup berdasarkan karakteristik demografi umur, suku, agama, pendidikan, penghasilanbulan, jenis pekerjaan pertanian dan jenis lahan pertanian. Universitas Sumatera Utara

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik yang mengidentifikasi kualitas hidup wanita yang tinggal di komunitas pertanian di Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara

4.2 Populasi dan Sampel a. Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah semua wanita yang bekerja sebagai petani yang berada di Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara. Menurut data dari Kecamatan Sipahutar terdapat 3554 wanita yang bekerja sebagai petani.

b. Sampel Penelitian

Menurut Arikunto 2006 jika sampel lebih dari 100 orang dapat diambil sampel sebanyak 10-15 atau 20-25 atau tergantung kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana serta sempit luasnya wilayah pengamatan. Disini peneliti mengambil sampel sebanyak 10 yaitu 355 sampel. Pengambilan sampel dalam penelitan ini dengan cara purposive sampling yang bertujuan tertentu. Tehnik pengambilan ini dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan pada random atau daerah tetapi didasarkan atas tujuan tertentu saja. Karena alasan keterbatasan waktu, Universitas Sumatera Utara tenaga dan dana. Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini yaitu wanita yang sehari-harinya mengerjakan lahan pertanian baik lahan basah atau lahan kering.

4.3 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan dari bulan agustus sampai tanggal oktober dan dilaksanakan di Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli utara. Alasan peneliti mengambil Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara sebagai tempat penelitian karena kecamatan ini merupakan kecamatan yang mengandalkan segi agraria sebagai komoditi utama daerah dan sebagian besar wanita mempunyai pekerjaan petani. Jumlah penduduk wanita yang menjadi petani yang banyak yaitu sekitar 5334 81,51, dari jumlah total wanita yang bekerja sebanyak 4360 wanita. Kecamatan ini belum pernah dilakukan penelitian mengenai kualitas hidup pada wanita yang memiliki pekerjaan sebagai petani.

4.4 Pertimbangan Etik Penelitian

Prosedur penelitian akan dilakukan setelah mendapat izin penelitian kemudian dilakukan dengan pengumpulan data , menganalisa data dan menajikan data penelitian yang hanya dilakukan untuk kepentingan penelitian. Jika responden bersedia diteliti maka lebih dahulu menandatangani lembar persetujuan informed consent. Jika responden menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak responden. Untuk menjaga kerahasiaan responden pada lembar pengumpulan data yang akan diajukan pada responden, lembar Universitas Sumatera Utara tersebut hanya diberi inisial nama responden. Kerahasiaan informasi yang diberikan di jamin kerahasiaan oleh peneliti Nursalam, 2001.

4. 5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Pada bagian awal instumen penelitian berisi data tentang karakteristik responden yang mencakup usia, suku, pendidikan, ,agama dan penghasilan responden. Pada bagian kedua instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan kualitas hidup yang dikembangkan oleh WHO yaitu WHOQOL – BREF berjumlah 26 butir. WHOQOL – BREF terdiri dari dua pokok yang berasal dari kualitas hidup secara menyeluruh atau secara umum dan 24 pernyataan mengenai dimensi kualitas hidup Yudianto, Riazmadewi, dan Maryati, 2008. Ada empat dimensi yang digabungkan untuk menilai kualitas hidup berdasarkan WHOQOL – BREF yaitu dimensi fisik, kesejahteraan psikologis, hubungan sosial dan lingkungan. Dimensi fisik terdiri dari pertanyaan urutan ke 3, 4, 10, 15, 16, 17, dan 18. Dimensi psikologis terdiri dari pertanyaan urutan ke 5, 6, 7, 11, 19, dan 26. Dimensi hubungan sosial terdiri dari pertanyaan urutan ke 20, 21, dan 22. Sedangkan dimensi lingkungan terdiri dari pertanyaan urutan ke 8, 9, 12, 13, 14, 23, 24, dan 25. Pertanyaan tentang kualitas hidup secara menyeluruh dan kesehatan secara umum terdiri dari pertanyaan urutan ke 1, dan 2 Penilaian untuk tiap pertanyaan dalam kuiseoner. Pertanyaan 1 dengan penilaian 1 sangat buruk, 2 buruk, 3biasa saja, 4baik, Universitas Sumatera Utara 5sangat baik. Pertanyaan 2 dengan penilaian 1sangat tidak memuaskan, 2tidak memuaskan, 3biasa saja, 4memuaskan, 5 sangat memuaska. Pertanyaan 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 dengan penilaian 1 tidak pernah, 2 jarang, 3cukup sering, 4 sangat sering, 5 berlebihan, pertanyaan 10, 11, 12, 13, 14 dengan penilaian 1tidak sama sekali, 2sedikit, 3sedang, 4sangat sering, 5sepenuhnya alami. Pertanyaan 15 dengan penilaian 1sangat buruk, 2buruk, 3biasa saja, 4baik, 5sangat baik. Pertanyaan 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25 dengan penilaian 1sangat tidak memuaskan, 2tidak memuaskan, 3biasa saja, 4memuaskan, 5sangat memuaskan. Pertanyaan 26 dengan penilaian 1tidak pernah, 2jarang, 3cukup sering, 4sangat sering, 5berlebihan Untuk menentukan kualitas hidup wanita yang tinggal di komunitas pertanian dari 26 pertanyaan, maka dilakukan pengskoran berdasarkan lima kategori dengan poin 1-5, dan pertanyaan berfokus pada intensitas, frekuensi, kepuasan dan evaluasi. Yang mana, intensitas mengacu kepada tingkatan dimana status atau situasi yang dialami oleh individu. Pertanyaan ini juga dapat mengarah kepada seberapa kuat yang dirasakan oleh individu. Pilihan jawaban untuk mengkaji intensitas adalah tidak sama sekali 1, sedikit 2, sedang 3, sangat sering 4 dan sepenuhnya dialami 5. Frekuensi mengacu pada angka, frekuensi, atau kecepatan dari situasi atau tingkah laku. Waktu merupakan hal yang paling penting untuk pertanyaan ini, seperti frekuensi yang mengarah ke seberapa sering sesuatu Universitas Sumatera Utara yang dialami oleh individu dalam periode waktu yang spesifik. Pilihan jawaban untuk mengkaji frekuensi adalah tidak pernah 1, jarang 2, cukup sering 3, sangat sering 4, dan selalu 5. Kepuasan mengacu pada tingkat dimana situasi yang dirasakan individu. Pertanyaan ini juga dapat mengarah kepada seberapa puas situasi yang dirasakan oleh individu. Pilihan jawaban yang berfokus pada kepuasan adalah sangat tidak memuaskan 1, tidak memuaskan 2, biasa saja 3, memuaskan 4, dan sangat memuaskan 5. Sedangkan evaluasi mengacu kepada taksiran dari situasi, kapasitas, atau tingkahlaku. Pilihan jawaban yang berfokus pada evaluasi adalah sangat buruk 1, buruk 2, biasa saja 3, baik 4, dan sangat baik 5. Untuk mengidentifikasi kualitas hidup wanita yang tinggal di komunitas pertanian maka jumlah nilai mentah dari tiap-tiap dimensi dilakukan perhitungan. Setelah dilakukan perhitungan, kemudian nilai dari tiap-tiap dimensi ditransformasikan dalam nilai rentang 26 – 130.

4.6 Uji Validitas dan Reliabilitas

Berdasarkan hasil uji yang dilakukan menyatakan bahwa kuesioner WHOQOL- BREF merupakan instrumen yang valid dan reliabilitas untuk mengetahui kualitas hidup. Sedangkan uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Coefficient Alpha Cronbach , mengahasilkan nilai R = 0,743 sehingga dapat dikatakan WHOQOL – BREF adalah alat ukur yang reliabilitas dalam mengukur kualitas hidup wanita di komunitas pertanian Kecamatan Sipahutar. Universitas Sumatera Utara

4.7 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuisioner kepada responden. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Mengajukan permohonan ijin pelaksanaan penelitian pada pendidikan Program studi Ilmu Keperawatan

2. Mengirim surat ijin penelitian dari fakultas ke tempat penelitian

Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara 3. Setelah mendapat persetujuan dari Camat Kecamatan Sipahutar peneliti menjelaskan tentang prosedur , manfaat penelitian dan cara pengisian kuisioner 4. Lalu untuk mempermudah proses pengumpulan data maka penyebaran kuiseoner dibantu anak SMA N 1 Sipahutar. Hal ini disebabkan karena SMA satu-satunya yang ada di Kecamatan Sipahutar. 5. Prosedur pengumpulan data setelah diberi penjelasan mengenai prodesur penelitian dan cara pengumpulan data 6. Setelah dijelaskan oleh peneliti ini, sebanyak 355 siswa diberikan lembar kuiseoner yang diisi berdaskan wawancara dari para ibu masing-masing. 4.8 Analisa Data Setelah semua data mentah terkumpul kemudian data dikoding dan di analisa. Patton 2000, menjelaskan bahwa analisa data merupakan proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, Universitas Sumatera Utara kategori, dan satuan uraian dasar. Data penelitian ini dianalisa dengan menggunakan statistik deskriptif untuk mendapatkan data dalam bentuk tabulasi dengan cara memasukkan seluruh data kemudian diolah secara statistik deskriptif yang digunakan untuk melaporkan hasil dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase . Data karakteristik responden ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase. Hasil analisa ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi dan persentase kualitas hidup wanita yang tinggal di komunitas pertanian. Penilaian kualitas hidup dalam rentan 26-130 dengan nilai median 52. Dengan pengskoran bahwa semakin tinggi skor maka semakin tinggi kualitas hidup ini. Tabel 4.8.1 Tabel Penilaian atau Pengskoringan Berdasarkan Pernyataan Pada Instrumen Penelitian Kualitas hidup Item Skor max dan min rentang Secara umum 1,2 2-10 Dimensi kesehatan fisik 3,4,10,15,16,17,18 7-35 Dimensi psikologi 5,6,7,11,19,26 6-30 Dimensi hubungan sosial 20,21,22 3-15 Dimensi lingkungan 8,9,12,13,14,23,24,25 8-40 Universitas Sumatera Utara

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Dari proses pengumpulan data yang dilakukan dari tanggal 4 agustus 2012, diperoleh informasi tentang kualitas hidup wanita yang tinggal dikomunitas pertanian. Berikut ini dijabarkan mengenai hasil penelitian tersebut yaitu: deskriptif karakteristik data responden, kualitas hidup wanita.

5.1.1 Deskripsi karakteristik responden

Responden dalam penelitian ini adalah wanita dengan di komunitas pertanian. Jumlah responden dalam penelitian adalah 355 orang. Tapi setelah melakukan pembagian kuiseoner, kuiseoner yang balik kepada sipeneliti ada sebanyak 326. Data responedn yang diolah sebanyak 326. Tabel 1 menunujukkan lebih dari setengah responden berumur 45-58 tahun 56,7, mayoritas bersukukan Batak Toba 95,7, mayoritas agama yang dianut adalah agama Kristen Protestan 94,8, terbanyak berpendidikan SMA 48,5, banyak yang berpenghasilanbulan sebanyak 1.000.000-2.000.000 62,9, dengan jenis pekerjaan pertanian terbanyak sebagai pemilik dan penggarap 56,1, melakukan pekerjaan di lahan pertanian kering dan basah 79,4. Universitas Sumatera Utara Table 1 . Distribusi Frewkuensi Data Demografi Wanita Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara No Karakteristik responden Frewkuensi Persentase 1 Umur - 17-30 - 31-44 - 45-58 - 59-72 25 112 185 4 7,7 34,4 56,7 1,2 2 Suku - Batak toba - Batak simalungun - Batak karo - Dll 312 7 1 6 95,7 2,1 0,3 1,8 3 Agama - Islam - Kristen katolik - Kristen protestan 2 15 309 0,6 4,6 94,8 4 Pendidikan - Tidak sekolah - SD - SMP - SMU - Perguruan Tinggi 4 35 67 158 62 1,2 10,7 20,6 48,5 19,0 5 Penghasilanbulan - 1.000.000-2.000.000 - 3.000.000-4.000.000 - 4.000.000 205 100 21 62,9 30,7 6,4 6 Jenis pekerjaan pertanian - Pemilik - Penggarap - Pemilik dan penggarap 126 17 183 38,7 5,2 56,1 7 Jenis lahan pertanian - Kering - Basah - Kering dan basah 61 6 259 18,7 1,8 79,4 Universitas Sumatera Utara

5.1.2. Kualitas hidup wanita

Dari proses pengumpulan data yang dilakukan di kecamatan sipahutar pada wanita yang tinggal dikomunitas pertanian. Setengah dari responden mempersepsikan tingkat kualitas hidupnya baik 50,6 , dan responden mempersepsikan kualitas hidupnya buruk 3,4. Seperti pada tabel 2 dibawah ini. Skor total kualitas hidup diatas median. Dimana nila maksimum skor total 122 dan nilai minimum 62. Tabel 2 Distibusi Responden Berdasarkan Persepsi kualitas hidup Kualitas hidup frewekuensi Sangat baik 23 7,1 Baik 165 50,6 Biasa saja 127 39,0 Buruk 11 3,4 Tabel 3 menampilkan bahwa mean semua dimensi kualitas hidup berada diatas median. Nilai minimum dimensi psikologi dan dimensi lingkungan berada dibawah median. Untuk nilai minimum dimensi fisik diatas median sedangkan dimensi hubungan sosial sama dengan median Dan untuk nilai maksimum berada diats median Universitas Sumatera Utara Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan Dimensi Kualitas Hidup Dimensi Median Mean SD Min Max Fisik 16 24,9 2,8 17 34 Psikologi 24 26,4 2,6 12 27 Hubungan sosial 6 10,2 1,5 6 15 Lingkungan 16 25,6 3,7 15 38 Untuk melakukan identifikasi ada tidaknya perbedaan kualitas hidup berdasarkan karakteristik demografi dilakukan uji ANNOVA menunjukkan bahwa ada terdapat perbedaan yang bermakna pada skor total kualitas hidup berdasarkan umur p= 0.003, status pendidikan p= 0.002, penghasilanbulan p=0,002, dan pada jenis pekerjaan pertanian p= 0,012 Tabel 4 Distribusi Perbedaan Kualitas Hidup Dilihat Dari Karakteristik Responden. Variable Mean p value Umur - 17-30 - 31-44 - 45-58 - 59-72 88,80 85,65 89,73 93,50 0,003 Suku - Batak toba - Batak simalungun - Batak karo - dll 88,28 90,57 89,00 86,83 0,913 Universitas Sumatera Utara Agama - Kristen protestan - Kristen katolik - Islam 88,31 88,27 92,00 0,866 Pendidikan - SD - SMP - SMU Perguruan tinggi 85,86 86,18 88,82 91,37 0,002 Penghasilan - 1.000.000-2.000.000 - 3.000.000-4.0000.000 - 4.000.000 86,96 90,10 92,90 0,002 Jenis pekerjaan pertanian - Pemilik - Penggarap - Pemilik dan penggarap 86,62 85,72 89,68 0,012 Jenis lahan pertanian - Kering - Basah - Kering dan basah 87,48 83,83 88,60 0,372

5.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh setengah dari responden mempersepsikan kualitas hidupnya baik 50,6. WHO, 1998 Persepsi responden terhadap kualitas hidup ditinjau dari konteks budaya dan sistem nilai dimana individu tinggal dan berhubungan dengan standar hidup, harapan, kesenangan dan perhatian. Hal ini merupakan konsep tingkatan , terangkum secara kompleks mencakup kesehatan fisik, status psikologi , tingkat kebebasan, hubungan sosial dan berhubungan dengan karakteristik lingkungan. Komunitas pertanian yang masih memiliki usia produktif Universitas Sumatera Utara dengan tingkat pendidikan yang kebanyakan tinggi. Dan di komunitas pertanian kualitas hidup tinggi walau hanya dengan penghasilan antara 1.000.000-4.000.000 untuk masyarakat pedesaan itu sudah baik. Dengan standart hidup yang baik para wanita selain sebagai ibu rumah tangga juga memiliki penghasilan, yang membuat para wanita itu mandiri. Dengan penghasilan serta kemandirian para ibu memiliki harapan dapat menyekolahkan anaknya sampai pada cita-cita masing-masing. Tipe keluarga di Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara adalah extended family. Dukungan keluarga yang sangat besar, hal ini yang membuat kualitas hidup yang baik. Kehidupan sosial masyarakat yang masih banyak dipengaruhi adat istiadat . dan ada jiwa gotong royong untuk saling membantu antar sesama. Karena semua wanita memiliki kepercayaan, maka dengan memiliki keyakinan saat melakukan sesuatu akan dapat berhasil. Skor kualitas hidup wanita berbeda secara bermakna berdasarkan umur , Moons, dkk 2004 dan Dalkey, 2002 mengatakan bahwa usia adalah satu faktor yang mempengaruhi kualitas hidup. Penelitian yang dilakukan oleh Wagner, Abbot, dan Lett 2004 menemukan adanya perbedaan terkait usia . Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ryff dan Singer 1998 dalam papalia, dkk 2007, individu dewasa mengekspresikan kesejahteraan lebih tinggi pada usia dewasa madya . didalam hasil penelitian ini juga didapatkan mean semakin tinggi. Universitas Sumatera Utara Skor kualitas hidup berdasarkan pendidikan berbeda secara bermakna dikatakan bahwa salah satu fakta yang mempengaruhi kualitas hidup adalah pendidikan Moons, 2004 . Whal, 2004 menemukan bahwa kualitas hidup meningkat seiring dengan lebih tingginya pendidikan. Penelitian yang dilakukan Nohgani, 2007 menemukan adanya pengaruh positif dari pendidikan terhadap kualitas hidup subjektif. Pendidikan yang tinggi maka kemampuan untuk meyelesaikan masalah yang lebih baik maka orang yang berpendidikan lebih tinggi cenderung mengatasi masalah lebih cepat. Wawasan berpikir orang yang berpendidikan tinggi lebih luas, dan dan dengan wawasan dapat menempa seseorang semakin bijaksana, stress menurun. Pengetahuan lebih banyak membuat kehidupan dilaksanakan lebih baik. Skor kualitas hidup berdasarkan penghasilan berbeda secara bermakna. Ada baiknya tiap individu mengusahakan penghasilan yang banyak, Ventegodt, Merriek, Anderson, 2003 dimana bila pemenuhan kebutuhan terpenuhi maka kualitas hidupnya tinggi , kebutuhan merupakan suatu ekpresi sifat dasar kita pada umumnya dimiliki individu. Pengahasilan yang meningkat mepengaruhi peningkatan kualitas hidup. Kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang lebih baik, meliputi kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Selain itu kualitas hidup wanita sebagai pemilik dan pengarap lebih daripada sebagi penggarap ataupun sebagai pemilik. Universitas Sumatera Utara Skor kualitas hidup berbeda secara bermakna berdasarkan jenis pekerjaan pertanian. Wahl, 2004 mengatakan bahwa status pekerjaan berhubungan dengan kualitas hidup baik pada pria dan wanita. Karena wanita dengan pekerja rumah tangga memiliki kapasitas beban kerja lebih, WHO, 1998 aspek ini menguji penggunaan energi individu untuk bekerja. Bekerja didefenisikan sebagai aktivitas besar dimana individu disibukkan aktivitas besar seperti merawat anak dengan tugas rumah tangga. Universitas Sumatera Utara

BAB VI Kesimpulan dan Saran