BAB IV ANALISA PROSES
IV.1 Analisa Proses
Mesin filler ini menggunakan sistem perlawanan tekanan. Bila pada ruang tertutup tanpa ada kebocoran di tiupkan dengan udara gas dari atas maka pada
ruangan tersebut akan terjadi perlawanan tekanan dari bawah yang sama besarnya. Begitu pula dengan mesin filler ini, air terlebih dahulu pada bottlen plate, pastikan
bahwa proses sanitasi telah di lakukan dengan benar, suplai udara bertekanan dan CO
2
ada dan cukup serta flavour campuran yang ada sesuai dengan rencana produksi dan pastikan juga bahwa ketinggian filler dan crowner sudah sesuai dengan
botol yang akan di produksi. Gambar skematik mesin filler dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
Gambar 4.1 Skematik Mesin Filler
Universitas Sumatera Utara
Tahap pertama untuk menghasilkan Coca-Cola sangat sederhana, yaitu membuat sirup yang terdiri dari gula dan air. Airnya disaring dengan seksama karena bagi
Coca-Cola bahan baku berkualitas tinggi sangat mutlak diperlukan. Untuk memastikan bahwa air yang digunakan untuk produk botol dan kaleng
benar-benar bersih dan murni, air tersebut disaring. Para teknisi pengawasan mutu menguji air tersebut berkali-kali sebelum digunakan untuk membuat produk akhir.
Pemeriksaan dan pengujian berlanjut. Perangkat canggih membantu para teknisi memeriksa segala segi proses, mulai dari kondisi tiap kemasan hingga kadar
karbondioksida, rasa dan kandungan sirup. Pada tahap ini, campuran sirup diperiksa. Sirup kemudian ditambahkan dengan konsentrat “Coca-Cola”. Sari rasa untuk
“Coca-Cola” ini dibuat di pabrik-pabrik The Coca-Cola Company dan hingga kini tetap merupakan rahasia dagang terbesar di dunia. Teknisi kemudian mencicipi,
memeriksa dan mencatat campuran setiap batch sirup dengan seksama. Setelah pencampuran, cairan siap untuk diberi tambahan karbondioksida. Pengawasan mutu
yang amat ketat adalah alas an mengapa “Coca-Cola” dikenal sebagai minuman yang memiliki kadar soda yang paling sempurna.
Rangkaian botol dari gelas atau plastik PET Polyethelyne terephthalate maupun kaleng sekarang dalam jumlah sangat besar siap untuk diisi dengan produk
akhir. Botol-botol pun harus melalui pemeriksaan yang amat teliti. Pertama-tama dicuci dan dibasuh kemudian diperiksa secara elektronik dan manual. Barulah boto-
botol tersebut siap dengan menggunakan mesin filler dengan kapaitas 600 botolmenit. Dan keseluruhan rangkaian ini terhubung dengan sistem PLC SIEMENS
S7-200. Adapun gambar rangkaian botol di dalam Mesin Filler dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2 Rangkaian Botol di Dalam Mesin Filler Botol demi botol diletakkan di atas ban berjalan agar dapat terisi secara
otomatis. Cara tersebut menjamin jumlah dalam tiap botol akurat, dan penutupan botol secara otomatis menjamin kadar higienis yang sempurna pula. Dengan
menggunakan mesin induksi dengan kecepatan putaran motor 930 rpm.adapun spesifikasi dari motor induksi tersebut adalah sebagai berikut :
Motor Penggerak :
Putaran : 930 rpm Arus : 2.0 Ampere
Tegangan : 380 Volt Daya : 0,75 kW
Gear Box :
Merk : SHIMATZU GEARED MOTOR Ratio : 30 : 1
Power : 0.75 kW Type : EF AT
Type of Bearing : - Intermediete Shaft 6204 - Output Shaft 6307Z – 6207
Type of Seal : D355511 Kemudian botol diisidengan cairan bahan baku dengan kapasitas 295
ml,untuk menjaga hal ini supaya mendapatkan hasil sesuai dengan set point maka
Universitas Sumatera Utara
digunakan sensor photo transistor dan infra merah. Dimana Photo transistor tersebut memiliki karakteristik sebagai berikut :
• Pendeteksi jarak dekat Infra merah.
• Bisa dikuatkan sampai 100 sampai 1500.
• Respon waktu cukup cepat.
• Bisa digunakan dalam jarak lebar.
• Bisa dipasangkan dengan hampir semua penghasil cahaya atau
cahaya yang dekat dengan inframerah, seperti IRED infrared led, Neon, Fluorescent, lampu bohlam, cahaya laser dan api.
Gambar proses pengisian botol dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 4.3 Proses pengisian Botol Akhirnya, botol-botol diberi label, kode produksi dan dikemas dalam karton-
karton atau dimasukkan ke dalam krat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada blok diagram berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Set Point +
Input output
Gambar 4.4 Blok Diagram Rangkaian Proses Mesin Filler
4.2 Analisa Data