BAB II TINJAUAN TEORI
A. Format Siaran
1. Pengertian Format Siaran
Dalam dunia bisnis tingkat persaingan stasiun radio di kota-kota besar dewasa ini cukup tinggi dalam merebut perhatian audien. Program
radio harus dikemas sedemikian rupa agar menarik perhatian dan dapat diikuti sebanyak mungkin orang. Hal ini pada akhirnya menentukan
format stasiun penyiaran yang harus dipilih. Format adalah penyajian program dan musik yang memiliki ciri-
ciri tertentu oleh stasiun radio. Secara lebih sederhana dapat dikatakan format stasiun penyiaran atau format siaran radio dapat didefinisikan
sebagai upaya pengelola stasiun radio untuk memproduksi program siaran yang dapat memenuhi kebutuhan audiennya.
11
Program siaran harus mengacu pada pilihan format siaran tertentu seiring makin banyaknya stasiun penyiaran dan makin tersegmennya
audien. Format siaran diwujudkan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar tentang apa, untuk siapa dan bagaimana proses pengolahan suatu siaran
hingga dapat diterima oleh audien. Proses penentuan format dimulai dari penentuan visi dan misi yang ingin dicapai. Pemahaman tentang
pendengar yang dituju melalui riset ilmiah untuk mengetahui apa kebutuhan dan bagaimana perilaku sosiologis-psikologis mereka.
11
Morissan, M.A, Manajemen Media Penyiaran; Strategi Mengelola Radio dan Televisi Jakarta: PT. Prenada Media Group, 2008, h. 220.
Tujuan penentuan format siaran adalah untuk memenuhi sasaran khalayak secara spesifik dan untuk kesiapan berkompetisi dengan media
lainnya disuatu lokasi siaran. Format siaran lahir dan berkembang seiring dengan tuntunan spesialisasi siaran akibat maraknya pendirian stasiun
radio. Format siaran dapat ditentukan dari berbagai aspek, misalnya aspek demografis audien seperti kelompok umur, jenis kelamin, profesi hingga
geografi. Pada stasiun penyiaran radio terdapat beberapa format, misalnya
radio anak-anak, remaja, muda, dewasa dan tua. Berdasarkan profesi, perilaku atau gaya hidup ada radio berformat: profesional, intelektual,
petani, buruh, mahasiswa, nelayan, dan sebagainya.
12
Penyajian format dalam menyampaikan informasi terbagi menjadi dua bagian, yaitu dominasi berita all news dan dominasi perbincangan
all talk atau talk news. Ada juga yang mengkombinasikan kedua format tersebut, dinamakan dengan news talk atau talk news. Format all news,
misalnya, terdiri atas berita lokal, regional, nasional dan internasional, laporan feature, analisis, komentar dan editorial. Target audien format ini
adalah pendengar berusia antara 25 hingga 54 tahun dengan tingkat pendidikan yang baik. Sementara format khusus specialty adalah format
yang dikhususkan untuk audien berdasarkan etnis dan agama. Dengan demikian, format khusus ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu format etnik
dan format agama.
12
Morissan, Manajemen Media Penyiaran, h. 221.
Program atau segmen yang disiarkan oleh radio sampai sekarang belum mempunyai format yang baku. Dalam perencanaan dan pembuatan
program siaran radio, masing-masing Negara masih menggunakan formatnya sendiri sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Negara-negara
Eropa misalnya format siarannya masih terpaku pada hitungan waktu. Artinya penyajian siaran-siaran tertentu disesuaikan dengan waktu yang
disesuaikan, sedangkan Negara Amerika khususnya voice of America, penyajian siarannya berdasarkan intonasi. Artinya pembacaan atau
penyiaran mendominasi, misalnya suara penyiar announcer dan kecepatan pembacaan Speed. Format seperti ini membuat segmen atau
siaran yang disajikan terasa sangat formal.
13
Negara di Asia-Pasific termasuk Indonesia mencontoh gaya Eropa BBC London dan ABC Australia. Format ini lebih cocok jika disesuaikan
dengan masyarakat kita yang mempunyai perhatian yang sangat terbatas, cenderung mengikuti segmen atau siaran yang ada hubungannya dengan
kehidupannya sendiri, serta tidak bisa mengikuti acara secara keseluruhan. Format penyajian siaran radio mulai berkembang di beberapa
Negara sekitar tahun 1980-an. Pembacaan siaran bisa dibubuhi dengan insert voice
berupa laporan pendek voice report, statement pejabat, wawancara singkat langsung dari lokasi, pidato tokoh, insert telepon dan
news conference . Bahkan ada yang memasukan sound efek sebagai
ilustrasi seperti jingle, gamelan, musik dan sebagainya.
14
13
Totok Djuroto, Mengelola Radio Siaran Semarang: Dahara Prize, 2007, h. 131.
14
Ibid., h. 132.
Di Indonesia format siaran menjadi wajib dimiliki setiap stasiun penyiaran sebagaimana ketentuan Undang-Undang penyiaran yang
menyatakan bahwa pemohon izin penyiaran yang ingin membuka stasiun penyiaran wajib mencantumkan nama visi, misi dan format siaran yang
akan diselenggarakan serta memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang.
15
Pada umumnya stasiun radio memproduksi sendiri program siarannya. Hal ini menyebabkan stasiun radio hampir tidak pernah
melibatkan pihak-pihak luar dalam proses produksinya. Memproduksi program radio memerlukan kemampuan dan keterampilan sehingga
menghasilkan produksi program yang menarik untuk didengar. Secara umum program radio terdiri atas dua jenis, yaitu musik dan
informasi. Kedua jenis program ini kemudian dikemas dalam berbagai bentuk yang pada intinya harus bisa memenuhi kebutuhan audien dalam
hal musik dan informasi.
16
2. Proses Penyusunan Format Siaran