3. Struktur Organisasi Radio
Status stasiun penyiaran mempengaruhi bentuk, srtuktur, dan tata kerja
organisasi. Bahkan
perbedaan status
stasiun penyiaran
mempengaruhi pola fikir dan tindak personil dalam pengelolaan stasiun penyiaran termasuk programming atau redaksional siaran. Di sini
dihindarkan prosedur birokrasi yang ketat dan kuat, dengan demikian perlu ditata hubungan kerja yang lancar antara pimpinan dan pelaksana serta
antar pimpinan maupun antar pelaksana. Untuk memperlancar prosedur kerja organisasi penyiaran, biasanya
disusun skema prosedur, dan tata kerja organisasi yang lebih menjelaskan siapa bertanggung jawab kepada siapa, dan bidang apa yang
dikerjakannya.
Berikut ini adalah struktur organisasi penyiaran radio:
31
Gambar 1: Struktur Organisasi Radio
4. Karakteristik Radio
Radio memiliki karakteristik yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia, karena memberikan kontribusi yang besar bagi
perkembangan komunikasi massa. Karakteristik radio memberikan manfaat yang unik, baik ditinjau dari sisi keunggulan maupun
kelemahannya.
31
Henny, Manajemen Media Massa, h. 7.13.
Executive Producer
Writer Director
Audio Director Lighting Dasar
Technical director Camera Operator
Videotape Set Designer Operator
Talent Graphic Coordinator
Gater Assistant
Assistant Set Construction
Hair
Make-up
Wardrobe
D.Cary, Tannenbaum dalam bukunya “ The Radio Television Commercial
“ menulis beberapa karakteristik radio.
32
a. Radio itu terdapat dimana-mana.
Dalam bukunya ini, Carry menyebutkan terdapat sekitar setengah milyar pesawat radio, 73 diantaranya berada di rumah, toko-toko,
tempat potong rambut, dan di kantor-kantor. Radio-radio yang berada di mobil dan truk terhitung sekitar 100 jutaan. Dan radio
portable yang berjumlah jutaan berada dimana-mana bahkan dalam
kegiatan olah raga yang disiarkan secara langsung. Terlebih, tidak seperti media cetak, radio tidak dapat diabaikan. Jika anda dalam
jarak dengar sebuah radio yang sedang menyala, anda akan mendengar nya baik anda menginginkannya ataupun tidak. jumlah
ini masih bisa di katakan tidak real, mengingat masih banyak radio transistor yang bisa diperjualbelikan secara bebas oleh pedagang
asongan, belum lagi jika melihat feature ponsel yang sekarang banyak yang memiliki feature radio.
b. Radio itu bersifat memilih.
Geografis, demografis, dan keragaman program stasiun radio membantu pengiklan menetapkan target pendengar. Fleksibilitas
semacam ini berarti bahwa spot iklan dapat disiarkan dalam jaringan regional atau nasional. Dapat diudarakan setiap jam di
siang atau malam hari. Para pengiklan bisa memilih dari berbagai macam stasiun radio baik AM ataupun FM, masing-masing dengan
32
Harley Prayudha, Radio, Penyiar It’s Not Just a Talk Malang: Bayumedia Publishing, 2006, h. 13-15.
format yang berbeda. Semua berita, musik kontemporer dewasa, country, black musik, oldies, top forty, musik indah, middle of the
road MOR, klasik, acara wawancara, etnik, ataupun bahasa asing.
Keragaman semacam ini memungkinkan untuk “berbicara” secara langsung pada prospek-prospek.
c. Radio itu ekonomis.
Dalam satu minggu, radio dapat mencapai sembilan dari sepuluh pendengar yang berusia 12 tahun ke atas. Mereka yang berusia 18
tahun ke atas mendengarkan radio selama hampir tiga setengah jam sehari. Seorang pengiklan biasanya dapat mempercayakan pada
kombinasi yang efektif atas jangkauan dan frekuensi dengan biaya yang relatif rendah per-ribuan pendengar. Sendirian atau dalam
kumpulan dengan media lain, radio bisa secara efektif membantu memperketat anggaran iklan. Spot bisa dijadwalkan untuk sedikit
atau sebanyak mungkin sebagaimana yang ditentukan oleh sasaran dan anggaran. Pemikiran ekonomi yang lain: iklan radio relatif
tidak mahal. Semua pesan bisa dihasilkan dari sebuah lembar fakta spontan atau naskah yang digunakan oleh seorang penyiar secara
langsung, atau dengan produksi spot yang dianggarkan menggunakan musik, efek pengisi suara.
d. Radio itu cepat.
Jika timbul kebutuhan, pengiklan dapat mengiklankan produk langsung diudarakan dalam hitungan jam. Spot yang menggunakan
efek suara, musik atau jingle dan beberapa suara dapat di ulangi
lagi, direkam, dicampur, di dubbing dan kemudian diudarakan dalam hitungan hari. Hal ini sangat menguntungkan bagi pengiklan
jika memerlukan media radio sebagai media promosi dalam keadaan-keadaan darurat.
e. Radio itu bersifat partisipasif.
Rasa persahabatan dan kesetiaan pada sebuah stasiun radio tertentu,
para pendengar,
mengembangkan sebuah
rasa keterlibatan. Radio membutuhkan imajinasi. “cerita-cerita”
komersial tidak dibatasi pada tempat dan waktu. Efek-efek suara dan musik secara seketika menciptakan sebuah adegan. Deskripsi
dan dialog dapat menarik sebagaimana yang dimungkinkan oleh selera dan karakter-karakter dapat dimainkan baik dengan
sederhana. Pendengar menggunakan imajinasi untuk mengisi “warna” siaran radio.
Sedangkan menurut Candra Novriadi dalam makalah “Mengapa Menggunakan Radio” menyebutkan 8 karakteristik radio diantaranya
adalah:
33
a. Radio itu memiliki kelompok sasaran yang spesifik
Pada waktu-waktu yang berbeda, bisa menjangkau berbagai kelompok yang berbeda: Ibu rumah tangga, pengendara mobil,
anak muda, dan lain-lain. Setiap stasiun radio punya profil pendengarnya masing-masing, dan dengan menempatkan iklan
33
Dekry Hartana, “Plus Minusnya Radio” Artikel diakses pada 25 Maret 2009 dari http:inspirasipakde.com20090124plus-minus-radio
pada jam-jam yang tepat bisa menjangkau sasaran iklan yang tepat pula secara efektif dan dengan demikian mengurangi biaya “Cost
Per Thousand ” dan memperkecil penggunaan space yang sia-sia.
b. Radio itu lebih banyak orang lebih banyak waktu
Daya jangkau radio sangatlah luas, bisa didengar di desa, di kota, dalam ruangan, luar ruangan, 24 jam sehari, 7 hari seminggu, 52
minggu setahun. Radio menjangkau khalayak potensial setiap saat, dimana pun mereka berada.
c. Radio itu terkait dengan aktifitas
Radio mampu menjangkau khalayak ketika mereka sedang mengkonsumsi atau menggunakan suatu produk atau jasa.
Misalnya menjangkau ibu rumah tangga ketika sedang memasak, menjangkau pengendara ketika dalam perjalanan. Dengan
mengenali pola perilaku pendengar dan menjangkau mereka pada waktu yang tepat, pesan yang dikirimkan akan diterima lebih
terbuka. d.
Radio itu kesegera-an dan keluwesan Radio itu sifatnya segera, ia didengar pada saat sedang siaran
tidak seperti di media cetak. Radio juga bisa beradaptasi sangat cepat terhadap situasi lapangan yang berubah cepat. Suatu
Campaign bisa disesuaikan segera dengan segala perubahan yang ada dilapangan, seperti: cuaca, penjualan, anggaran, dan lain-lain.
e. Radio itu pesan bersifat “stand alone”
Di radio iklan-iklan ditayangkan secara sendiri-sendiri dan tidak bisa ditumpuk-tumpuk atau dikompensasi dengan design layout
yang indah-indah. Jadi iklan klien-klien akan didengar sebagai iklan yang berdiri sendiri-sendiri.
f. Radio itu informasi yang dipercaya kredibel
Orang mendengar radio untuk memperoleh informasi yang dapat dipercaya seperti berita, laporan lalu-lintas, laporan perjalanan, dan
lain-lain. Jadi orang akan mendengarkan iklan klien sebagai suatu informasi yang kredibel karena ditayangkan beriringan dengan
semua informasi tadi. g.
Radio itu media personal Radio berbicara kepada khalayak secara pribadi. Pendengar punya
hubungan “satu-dengan-satu” dengan stasiun dan penyiar favoritnya dan karena hubungan yang sangat dekat itu, mereka
menjadi lebih terbuka terhadap pesan yang ingin disampaikan klien, radio itu jauh lebih dekat kepada khalayaknya dibandingkan
dengan media lain. h.
Radio itu memiliki kepribadian Radio bukan hanya memiliki kepribadian, melainkan bisa juga
memberikan “Kepribadian” bagi produk klien, suatu “Kepribadian” yang membuat orang dekat dengannya dan meresponnya. Radio itu
Memberikan Hasil.
Beberapa atau seluruh dari karakteristik radio ini dapat dimanfaatkan oleh para pengiklan kreatif dan biro iklan untuk
mempersiapkan dan menyiarkan komersial-komersial yang dapat menjual.
5. Keunggulan dan Kelemahan Radio