ROP terjadi apabila jumlah persediaan yang terdapat di dalam stok
berkurang terus, oleh karena itu perusahaan menentukan titik pemesanan kembali yang harus dilakukan perusahaan agar tidak kehabisan stok
stokout maupun kelebihan stok over stock. Untuk mengetahui besarnya titik pemesanan kembali digunakan rumus;
365 D
L R =
. Untuk lebih jelasnya disajikan pada Tabel 4.10, dibawah ini;
Tabel 4.10 Perhitungan Titik Pemesanan Ulang Agen Tirta Indah Menurut
metode ROP. Jenis
Air Mineral Waktu Tunggu
Rata-rata hari
Pembelian Buahtahun
waktu dalam satu tahun
hari Titik Pemesanan
Ulang R
L D
R=L 365
D
Aqua Galon 8
226.734 365
4.970 Aqua Botol
1500ml 8
109.070 365
2.391
Waktu tunggu rata-rata yang digunakan adalah selama 8 hari didapat dari jumlah pemesanan dalam satu tahun yaitu 95 kali dibagi dengan 12 bulan. Setelah
itu didapat titik pemesanan ulang sebesar 4.970 buah untuk jenis AQUA galon mengandung arti bahwa suatu pemesanan harus dilakukan ketika persediaan
mencapai 4.970 buah. Selama periode 8 hari ketika pesanan sedang dikirim, 4.970 galon yang akan benar-benar habis, sehingga tepat pada saat pesanan baru datang,
tingkat persediaan akan mencapai titik nol, bahwa keberadaan tenggang waktu
sama sekali tidak mempengaruhi kuantitas pemesanan optimal. Dan untuk jenis AQUA botol 1.500 ml, titik pemesanan ulangnya sebesar 2.391 dus maksudnya
suatu pemesanan harus dilakukan ketika persediaan mencapai 2.391 dus. Selama periode 8 hari ketika pesanan sedang dikirim, 2.391 dus yang akan benar-benar
habis, sehingga tepat pada saat pesanan baru datang,
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari perhitungan dan pengolahan data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa kuantitas pemesanan ekonomis
yang dilakukan oleh agen Tirta Indah supaya biaya yang dikeluarkan lebih efisien yaitu untuk jenis air mineral AQUA galon yaitu sebesar 1215 per
pesanan, dan jenis botol 1500 ml yaitu sebesar 775 per pesanan, dengan frekuensi pembelian optimum air mineral AQUA galon sebesar 186 per
tahun atau sekitar 15 per bulan dan jenis botol 1500 ml sebesar 140 per tahun atau sebesar 11 per bulan.
Untuk penghematan biaya persediaan, air mineral AQUA jenis galon biaya total persediaan yang berdasarkan perhitungan kebijakan Agen
sebesar Rp. 5.032.050, jika dibandingkan dengan perhitungan total biaya persediaan dengan metode EOQ yaitu sebesar Rp. 4.062.525. jadi
penghematan biaya persediaan jika menerapkan EOQ sebesar Rp 969.525 atau 19,3 dari selisih menurut perhitungan yang dilakukan agen. Dan
untuk air mineral AQUA jenis botol 1500 ml biaya total persediaan yang berdasarkan perhitungan kebijakan Agen sebesar Rp. 2.682.300, jika
dibandingkan dengan perhitungan total biaya persediaan dengan metode EOQ
yaitu sebesar Rp. 2.492.400. Jadi penghematan biaya persediaan jika
menerapkan EOQ sebesar Rp 189.900 atau 7,6 dari selisih menurut perhitungan yang dilakukan agen.
Untuk waktu antar pemesanannya didapat untuk air mineral AQUA jenis gallon dan botol 1500 ml memiliki nilai periode yang sama yaitu 4 hari
antara pemesanan. Kemudian untuk perhitungan titik pemesanan ulang didapat untuk air mineral AQUA jenis gallon sebesar 4.970 buah dan
AQUA jenis botol 1500 ml sebesar 2.391 dus, artinya bahwa suatu pemesanan harus dilakukan ketika persediaan mencapai titik pemesanan
ulang tersebut, Selama periode 8 hari ketika pesanan sedang dikirim. Pada penelitian ini funsi persediaannya merupakan funsi Economic
Lot sizing dan jenis persediaannya merupakan Fluctuation Stock serta
metode persediaannya adalah Last-In, First Out LIFO Method.
5.2 Saran
Penulis menyarankan agar pada penelitian selanjutnya supaya melakukan perhitungan dengan menggunakan software-software lain yang
mendukung agar lebih akurat, dan juga lebih melakukan pendekatan perhitungan EOQ dan model-model didalamnya supaya lebih teliti dengan
mempertimbangkan permasalahan yang terjadi sebenarnya dengan data- data yang ada.