Pengertian Regresi Kesalahan Standar Estimasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Regresi

Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton. Beliau memperkenalkan model peramalan, penaksiran, atau pendugaan, yang selanjutnya dinamakan regresi, sehubungan dengan penelitiannya terhadap tinggi badan manusia. Galton melakukan suatu penelitian dimana penelitian tersebut membandingkan antara tinggi anak laki-laki dan tinggi badan ayahnya. Galton menunjukan bahwa tinggi badan anak laki-laki dari ayah yang tinggi setelah beberapa generasi cenderung mundur Regressed pendek cenderung lebih tinggi dari ayahnya, jadi seolah-olah semua anak laki-laki yang tinggi dan anak laki-laki yang pendek bergerak menuju kerata-rata tinggi dari seluruh anak laki- laki yang menurut istilah Galton disebut dengan “ Regression to mediocrity ”. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pada umumnya tinggi anak mengikuti tinggi orang tuanya. Istilah “regresi” pada mulanya bertujuan untuk membuat perkiraan nilai suatu variabel tinggi badan anak terhadap variabel yang lain tinggi badan orang tua. Pada perkembangan selanjutnya analisis regresi dapat digunakan sebagai alat untuk membuat perkiraan nilai suatu variabel dengan menggunakan beberapa Universitas Sumatera Utara variabel lain yang berhubungan dengan variabel tersebut. Jadi prinsip dasar yang harus dipenuhi dalam membangun suatu persamaan regresi adalah bahwa antara suatu variabel tidak bebas Dependent variable dengan variabel-variabel bebas Independent variable lainnya memiliki sifat hubungan sebab akibat hubungan kasualitas, baik didasarka pada penjelasan logis tertentu.

2.2 Analisis Regresi Linier

Analisis regresi linier merupakan teknik yang digunakan dalam persamaan matematik yang menyatakan hubungan fungsional antara variabel-variabel. Analisis regresi linier atau regresi garis lurus digunakan untuk: 1. Menentukan hubungan fungsional antar variabel dependen dengan independen. Hubungan fungsional ini dapat disebut sebagai persamaan garis regresi yang berbentuk linier. 2. Meramalkan atau menduga nilai dari satu variabel dalam hubungannya dengan variabel lain yang diketahui melalui persamaan garis regresinya. Analisis regresi terdiri dari dua bentuk, yaitu: 1. Analisis Regresi Linier Sederhana 2. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier sederhana adalah bentuk regresi dengan model yang bertujuan untuk mempelajari hubungan antara dua variabel, yakni variabel dependen terikat dan variabel independent bebas. Sedangkan analisis regresi Universitas Sumatera Utara berganda adalah bentuk regresi dengan model yang memiliki hubungan antara satu variabel dependen dengan dua atau lebih variabel independen. Analisis regresi dipergunakan untuk menelaah hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya belum diketahui dengan baik, atau untuk mengetahui bagaimana variasi dari beberapa variabel independen mempengaruhi variabel dependen dalam suatu fenomena yang kompleks. Jika, X 1 , X 2 , … , X k adalah variabel-variabel independen dan Y adalah variabel dependen, maka terdapat hubungan fungsional antara X dan Y, dimana variasi dari X akan diiringi pula oleh variasi dari Y. jika dibuat secara matematis hubungan itu dapat dijabarkan sebagai berikut: Dengan: Y= f X 1 , X 2 , … , X , e Y adalah variabel dependen tak bebas X adalah variabel Independen bebas e adalah variabel residu disturbace term Berkaitan dengan analisis regresi ini, setidaknya ada empat kegiatan yang lazim dilaksanakan yakni: 1. Mengadakan estimasi terhadap parameter berdasarkan data empiris. 2. Menguji seberapa besar variasi variabel dependen dapat diterangkan oleh variasi independen. 3. Menguji apakah estimasi parameter tersebut signifikan atau tidak. 4. Melihat apakah tanda magnitude dari estimasi parameter cocok dengan teori. Universitas Sumatera Utara

2.2.1 Analisis Regresi Linier Sederhana

Regresi linier sederhana digunakan untuk memperkirakan hubungan antara dua variabel dimana hanya terdapat satu variabelpeubah bebas X dan satu peubah tak bebas Y. Dalam bentuk persamaan, model regresi sederhana adalah : Y = a + bX 2.1 Dengan: Y adalah variabel dependen tak bebas X adalah variabel Independen bebas a adalah penduga bagi intercept α b adalah penduga bagi koefisien regresi β Penggunaan regresi linier sederhana didasarkan pada asumsi diantaranya sebagai berikut: 1. Model regresi harus linier dalam parameter. 2. Variabel bebas tidak berkorelasi dengan disturba nce term error. 3. Nilai disturbace term sebesar 0 atau dengan symbol sebagai berikut: E UX = 0. 4. Varian untuk masing-masing error term kesalahan konstan. 5. Tidak terjadi auto korelasi. 6. Model regresi dispesifikasi secara benar. Tidak terdapat bias spesifikasi Dalam model yang digunakan dalam analisis empiris. 7. Jika variabel bebas lebih dari satu, maka antara variabel bebas explanatory tidak ada hubungan linier yang nyata. Universitas Sumatera Utara

2.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk memperkirakan nilai variabel tak bebas Y, akan lebih baik apabila ikut memperhitungkan variabel-variabel bebas lain yang ikut mempengaruhi nilai Y. dengan demikian dimiliki hubungan antara satu variabel tidak bebas Y dengan beberapa variabel lain yang bebas X 1 , X 2 , dan X 3 , … , X k . Untuk itulah digunakan regresi linear berganda. Dalam pembahasan mengenai regresi sederhana, simbol yang digunakan untuk variabel bebasnya adalah X. dalam regresi berganda, persamaan regresinya memiliki lebih dari satu variabel bebas maka perlu menambah tanda bilangan pada setiap variabel tersebut, dalam hal ini X 1 , X 2 , … , X k . Secara umum persamaan regresi berganda dapat ditulis sebagai berikut: � = � + � � + � � + … + � � � + � � 2.2 Dengan : = Variabel tidak bebas = Variabel bebas 0 1 , … , = koefisien regresi Dalam penelitian ini, digunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel bebas Y dan tiga variabel X yaitu X 1 , X 2 , dan X 3 . Maka persamaan regresi bergandanya adalah: = � + � � + � � + � � 2.3 Universitas Sumatera Utara Persamaan 2.3 diatas dapat diselesaikan dengan empat bentuk yaitu: ∑ � = � � + � ∑ � + � ∑ � + � ∑ � 2.4 ∑ � � = � ∑ � + � ∑ � + � ∑ � � + � ∑ � � 2.5 ∑ � � = � ∑ � + � ∑ � � + � ∑ � + � ∑ � � 2.6 ∑ � � = � ∑ � + � ∑ � � + � ∑ � � + � ∑ � 2.7

2.3 Kesalahan Standar Estimasi

Dalam persamaan model regresi linear yang diperoleh, maka antara nilai Y dan akan menimbulkan perbedaan hasil yang sering disebut sebagai kekeliruan. Ukuran tersebut dapat dihitung oleh kekeliruan baku taksiran. Untuk mengetahui ketepatan persamaan estimasi dapat digunakan kesalahan standar estimasi standard error of estimate . Besarnya kesalahan standar estimasi menunjukkan ketepatan persamaan estimasi untuk menjelaskan nilai variabel dependen yang sesungguhnya. Semakin kecil nilai kesalahan standar estimasi, makin tinggi ketepatan persamaan estimasi yang dihasilkan untuk menjelaskan nilai variable dependen sesungguhnya. Dan sebaliknya semakin, semakin besar nilai kesalahan standar estimasi, makin rendah ketepatan persamaan estimasi yang dihasilkan untuk menjelaskan nilai variabel dependen yang sesungguhnya. Universitas Sumatera Utara Kesalahan standar estimasi dapat ditentukan dengan rumus: 1 ˆ 2 ,..., 2 , 1 ,      k n Y Y S i k y Dengan: Y i = nilai data sebenarnya, i Y ˆ adalah nilai taksiran. n = banyaknya data k = banyak variabel independen

2.4 Koefisien Determinasi