BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5. 1 Hasil Penelitian
5. 1. 1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik. Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik terletak di
Jalan Bunga Lau No 17 Km. 12 Kecamatan Medan Tuntungan, Kotamadya Medan, Provinsi Sumatera Utara dan merupakan rumah sakit kelas A sesuai
dengan SK Menkes No 335MenkesSKVII1990 dan SK Menkes No 502MenkesSKIX1991.
Instalasi Gawat Darurat merupakan salah satu layanan Rumah Sakit untuk keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan segera dan cepat.
Penanganan pasien yang datang ke Instalasi Gawat darurat didasarkan pada keadaan pasien yang dilakukan dengan triase, dan bukan berdasarkan antrian.
Pasien akibat trauma kecelakaan, hampir seluruhnya membutuhkan tindakan dan penanganan dengan segera dan cepat.
5. 1. 2 Deskripsi Data Penelitian
Data penelitian yang digunakan yaitu data sekunder, data yang diambil dari rekam medis pasien yang mengalami trauma akibat kecelakaan lalu lintas dan
dilakukan tindakan resusitasi cairan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik. Data rekam medis yang diambil adalah berat
badan, tekanan darah, tekanan nadi, denyut nadi, frekuensi pernafasan, status mental, jenis cairan intravena yang digunakan, dan jumlah cairan intravena yang
digunakan. Data diambil selama satu bulan, pada tanggal 1 Oktober – 31 Oktober 2014.
Jumlah keseluruhan data, pasien yang mengalami trauma kecelakaan lalu lintas yang masuk ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Pusat Haji
Adam Malik adalah 43 orang. Adapun dari 43 orang yang mengalami trauma
Universitas Sumatera Utara
kecelakaan lalu lintas, 10 orang merupakan pasien anak, 14 orang merupakan pasien yang dilakukan observasi tanpa diberikan cairan, 10 orang diberikan cairan
pendukung, dan 9 orang pasien yang menerima tindakan resusitasi cairan, yang merupakan sampel pada penelitian ini.
5. 1. 2. 1 Distribusi Jenis Cairan Intravena yang Digunakan untuk Tindakan Resusitasi Cairan
Jenis cairan intravena yang digunakan untuk tindakan resusitasi cairan pada kasus trauma akibat kecelakaan lalu lintas sebagai berikut :
Tabel 5. 1 Distribusi Jenis Cairan Intravena yang Digunakan untuk Tindakan Resusitasi Cairan
Jenis Cairan N
Kristaloid
8 88,89
Koloid
0,00
Kristaloid + Koloid
1 11,11
Total 9
100,00
Berdasarkan tabel 5. 1, dapat dilihat bahwa jenis cairan intravena yang digunakan untuk tindakan resusitasi cairan dari total sampel 9 orang adalah 8
orang 88,89 diantaranya menggunakan Kristaloid dan 1 orang 11,11 menggunakan kombinasi Kristaloid dan Koloid.
5. 1. 2. 2 Distribusi Jumlah Cairan Intravena yang Diberikan untuk Tindakan Resusitasi Cairan, Dibandingkan dengan Klasifikasi
Perkiraan Kehilangan Cairan dan Darah
Jumlah pemberian cairan intravena untuk tindakan resusitasi cairan pada kasus trauma akibat kecelakaan lalu lintas dapat dihitung menggunakan rumus
sebagai berikut ;
Estimated Blood Volume EBV= 70 mlKgBB Estimates Blood Loss = EBV
Cairan yang diberikan = 3 x Estimated blood loss
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : = Berdasarkan klasifikasi perkiraan kehilangan cairan dan darah
Jumlah cairan intravena yang diberikan untuk tindakan resusitasi cairan pada kasus trauma akibat kecelakaan lalu lintas, dibandingkan dengan klasifikasi
perkiraan kehilangan cairan dan darah dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 5. 2 Distribusi Jumlah Cairan Intravena yang Diberikan untuk Tindakan Resusitasi Cairan, Dibandingkan dengan Klasifikasi
Perkiraan Kehilangan Cairan dan Darah Sampel
Kelas Perdarahan
Berat Badan
kehilangan cairan dan
darah Cairan yang
diberikan Indikator
1 I
55 4
500 ml Sesuai
2 I
60 3
500 ml Sesuai
3 I
50 4
500 ml Sesuai
4 II
60 18
2000 ml Sesuai
5 I
55 3
500 ml Sesuai
6 I
60 3
500 ml Sesuai
7 IV
65 33
4000 ml Sesuai
8 II
50 21
2000 ml Sesuai
9 II
65 22
1500 ml Tidak
sesu ai
Tabel 5. 2 diatas memperlihatkan bahwa dari 9 orang pasien yang mendapatkan cairan intravena untuk tindakan resusitasi cairan, terdapat 1 orang
yang tidak sesuai dengan pemberian cairan berdasarkan klasifikasi perkiraan kehilangan cairan dan darah. Secara prosedural penatalaksanaan dalam
penanganan pasien trauma sudah benar, akan tetapi hasil evaluasi dari perfusi organ pasien sudah menunjukan perbaikan lebih menentukan resusitasi cairan
tercapai dibandingkan jumlah cairan yang diberikan.
Universitas Sumatera Utara
5. 1. 2. 3 Frekuensi Penggunaan Cairan Intravena untuk Tindakan Resusitasi Cairan pada Bulan Oktober 2014
Jumlah penggunaan cairan intravena untuk tindakan resusitasi cairan pada kasus trauma akibat kecelakaan lalu lintas pada bulan Oktober 2014, dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 5. 3 Frekuensi Penggunaan Cairan Intravena untuk Tindakan Resusitasi Cairan pada Bulan Oktober 2014
Kelas Perdara
han
Kristaloid Koloid
Fls cc
Fls Cc
I 5
2.500 II
11 5.500
III IV
6 3.000
2 1.000
Total 22
11.000 2
1.000
Berdasarkan tabel 5. 3, dapat dilihat bahwa jumlah penggunaan cairan intravena untuk tindakan resusitasi cairan dalam bulan Oktober 2014 adalah
sebanyak 22 fls 11.000 cc cairan Kristaloid dan 2 fls 1.000 cairan Koloid.
5. 2 Pembahasan 5. 2. 1 Analisis Distribusi Data Penelitian