Pengertian Sedekah LANDASAN TEORI

penduduknya dan menjadi pusat pemerintahan Propinsi Bali. Hal ini merupakan daya tarik mereka untuk melakukan kegiatan meurup-urup ke daerah ini.

2.5. Pengertian Sedekah

Sedekah sadaqah adalah suatu pemberian yang diberikan oleh seorang muslim kepada orang lain secara sepontan dan sekarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu, suatu pemberian yang diberikan oleh seseorang sebagai kebajikan yang mengharap rida Allah dan pahala semata. Sedekah dalam pengertian di atas oleh para fuqaha ahli fiqih disebut sadaqah at tatawwu sedekah secara sepontan atau secara sukarela, Ensiklopedi Islam jilid 4, 2001. Sedekah berasal dari kata bahasa Arab yakni shadaqoh yang berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seorang muslim kepada orang lain secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Juga berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seseorang sebagai kebajikan yang mengharap ridho Allah SWT dan pahala semata. Sedekah dalam pengertian di atas oleh para fuqaha ahli fikih disebut sadaqah at-tatawwu’ sedekah secara spontan dan sukarela.Pengertian sedekah menurut Kamus Terbaru Bahasa Indonesia berarti derma kepada orang miskin dan di luar kewajiban zakat fitrah. Sedekah adalah perbuatan atau amalan baik yang memilki keistimewaan lebih dari perbuatan baik lainnya. Hal itu dikarenakan, sedekah mengandung dua fungsi yakni fungsi spiritual yang mengikat individu dengan Tuhan Hablum minnAllah dan fungsi social yang berkaitan dengan sesame manusia hablum minannas. Selain itu, Dengan sedekah berarti kita telah berbagi dengan saudara- saudara kita. Dalam teori psikologi sosial perilaku bersedekah merupakan salah satu aspek dari perilaku prososial. Dimana dalam aspek perilaku prososial menurut Mussen tersebut dengan kata menyumbang. Perilaku prososial merupakan semua bentuk tindakan yang dilakukan atau direncanakan untuk menolong orang lain, tanpa mempedulikan motif-motif si penolong. Sedekah Robert A. Baron dan Donn Byrne mengungkapkan bahwa perilaku prososial dapat didefinisikan sebagai perilaku yang memilki konsekuensi positif pada orang lain Nashori, Fuad, dalam Tuti Umairoh, 2009. Perilaku prososial berkisar dari tindakan altruism yang tanpa pamrih sampai tindakan menolong yang sepenuhnya dimotivasi oleh kepentingan diri sendiri. Altruism menurut David O. Sears dkk Nashori, Fuad, dalam Tuti Umairoh, 2009 adalah tindakan sukarela yang dilakukan atau sekelompok orang untuk menolong orang lain tanpa mengharapkan apapun kecuali mungkin perasaan melakukan kebaikan. Perilaku prososial mempunyai cakupan yang lebih luas dibandingkan altruism. Jika digambarkan dalam bentuk gambar, maka prososial adalah sebuah lingkaran yang besar. Dalam lingkaran terdapat beberapa lingkaran lain, salah satunya adalah altruisme Nashori, Fuad, dalam Tuti Umairoh, 2009. Adapun aspek-aspek dari perilaku prososial menurut Mussen Nashori, Fuad, dalam Tuti Umairoh, 2009 adalah sebagai berikut: 1. Menolong, yaitu membantu orang lain dengan cara meringankan beban fisik atau psikologis orang tersebut. 2. Berbagi rasa, yaitu kesediaan untuk ikut merasakan apa yang dirasakan orang lain. 3. Kerjasama, yaitu melakukan pekerjaan atau kegiatan secara bersama-sama berdasarkan kesepakatan untuk mencapai tujuan bersama pula. 4. Menyumbang, yaitu berlaku murah hati kepada orang lain. 5. Memperhatikan kesejahteraan orang lain, yaitu peduli terhadap permasalahan orang lain. Pengertian memberi Giving Money Ada beberapa penjelasan mengenai mengapa seseorang melakukan giving money. Sedangkan ahli sosiologi menyatakan bahwa giving money berasal dari hubungan timbal balik antara individu dalam hubungan sosial. Dan ahli psikologi sosial menemukan bahwa giving money adalah perilaku altruis yang dimotivasi oleh rasa empati dan juga oleh beberapa macam motivasi sosial. Giving money kepada orang lain merupakan mood yang baik dalam mendonorkan sesuatu. Mereka juga menambahkan bahwa lebih baik memberi dibandingkan menerima Furnham Argyle, dalam Tuti Umairoh, 2009. Faktor-faktor yang mempengaruhi Giving Money Furnham Argyle, dalam Tuti Umairoh, 2009: 1. Pendapatan Orang yang mempunyai lebih banyak uang akan lebih besar memberikan uangnya kepada orang lain. 2. Usia dan Jenis Kelamin FESFamily Expenditure Survey di Inggris mendapatkan hasil penelitian bahwa usia 50-65 tahun adalah yang paling banyak bersedekah. Sedangkan para pemuda jarang yang bersedekah, hal itu disebabkan karena mereka belum berkerja. Sedangkan perbedaan jenis kelamin dalam bersedekah relatif kecil. 3. Jumlah anggota keluarga Hasil survey di Amerika menentukan bahwa orang yang telah menikah memberikan 20-40 persen lebih banyak dibandingkan orang yang belum menikah walaupun jumlah pendapatan mereka sama. Sedangkan pasangan yang telah mempunyai anak memberikan 50 persen lebih banyak dibandingkan dengan pasangan yang tidak mempunyai anak. 4. Kepentingan Agama Hasil penelitian menyatakan bahwa orang yang menganggap agama sangat penting akan mengeluarkan lebih banyak untuk beramal dibandingkan dengan orang yang menganggap agama sangat tidak penting. 5. Kepribadian Ditemukan bahwa perilaku altruis berhubungan dengan faktor kepribadian seperti empati namun sedikit diketahui hubungan antara kepribadian dengan kegiatan amal. 6. Komunikasi Non-Verbal Sentuhan, cara memandang, ekspresi wajah, dan volume suara merupakan faktor yang mempengaruhi giving money.

2.6. Kerangka Berpikir