Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada saat perkembangan zaman yang semakin modern ini, pasar modern tetap ramai dengan berbagai aktifitas. Ibu-ibu menjadikannya sebagai tempat belanja, bagi anak-anak dan remaja pasar modern adalah lahan bermain dan berpacaran. Pasar modern telah menjadi ruang publik dan telah mampu menggantikan sarana bermain anak-anak seperti lapangan dan taman. Nilai-nilai sakral telah dikalahkan oleh konsumerisme dan materialisme, pada khususnya para remaja sudah lebih senang mengunjungi pasar modern daripada tempat ibadah. Zakiah Darajad 2004 mendefenisikan remaja adalah masa peralihan yang ditempuh oleh seseorang dari anak-anak menuju dewasa, meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa. Hasan Bisri 2004 dalam bukunya “Remaja Berkualitas”, mengartikan remaja adalah mereka yang telah meninggalkan masa kanak-kank yang penuh demngan ketergantungan dan menuju masa pembentukan tanggungjawab bisri, 2004, sedangkan WHO word healty organization memberikan defenisi tentang remaja secara lebih konseptual, sebagai berikut Sarwono, 2001: 1. Masa dimana individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya samapi saat ia mencapai kematangan seksual. 2. Masa dimana individu mengalami perkembangan psikologik dan pola identifikasi kanak-kanak menjadi dewasa. 3. peralihan dan ketergantungan social ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri. Universitas Sumatera Utara Tidak jarang, masa hidup remaja merupakan suatu masa yang krusial, karena merupakan masa pembentukan seseorang saat ia dewasa nanti. Remaja biasanya mudah terbujuk rajuan iklan, suka ikut-ikutan teman, tidak realistis dan cenderung boros dalam menggunakan uangnya. Di kalangan remaja rasa ingin menunjukkan bahwa mereka juga dapat mengikuti mode yang sedang beredar sangatlah besar, padahal mode itu sendiri selalu berubah sehingga para remaja tidak pernah puas dengan modenya httpwww.psikologi.comremaja.htm301009. Pada saat ini konsep belanja ke pasar modern itu sendiri telah berkembang sebagai cerminan gaya hidup dan rekreasi dikalangan masyarakat, khususnya bagi remaja. Belanja adalah suatu gaya hidup hidup tersendiri, dimana bahkan telah menjadi suatu kegemaran bagi sejumlah orang. Seperti yang dikemukan Weber bahwa persamaan status dinyatakan dengan gaya hidup. Di bidang pergaulan gaya hidup ini dapat berwujud pembatasan terhadap pergaulan erat dengan orang yang statusnya lebih rendah. Damsar, 2002. Gaya hidup juga dapat diidentikan dengan suatu ekspresi dan symbol untuk menampakkan identitas diri atau identitas kelompok. Gaya hidup juga dipengaruhi oleh niali-nilai tertentu dari agama, budaya dan kehidupan sosial demi menunjukkan identitas diri melalui perasaan. Gaya hidup yang berkembang lebih beragam, tidak hanya dimiliki oleh suatu masyarakat saja. Hal tersebut karena gaya hidup dapat ditularkan dari suatu masyarakat ke masyarakat lainnya melalui media komunikasi Rasyid, 2005:1. Hal ini jugalah yang terjadi bagi remaja saat berpergian ke pasar modern. Dimana pasar modern adalah pasar yang dikelola secara modern, umumnya terdapat diperkotaan, sebagai penyedia barang dan jasa dengan mutu pelayanan yang baik Universitas Sumatera Utara kepada konsumen umumnya masyarakat kelas menengah atas. Pasar modern antara lain mall, supermarket, departemen store, shopping center, swalayan dan lain sebagainnya. Barang yang dijual disini memiliki variasi jenis. Selain menyediakan barang-barang lokal, pasar modern juga menyediakan barang-barang impor. Barang-barang yang dijual mempunyai kualitas relatif yang lebih terjamin karena melalui penyeleksian terlebih dahulu secara ketat sehingga barang yang tidak memenuhi persyaratan klasifikasi akan ditolak Jamaluddin, 2001:25. Seperti yang kita ketahui pada umumnya pasar modern memiliki fungsi sebagai tempat pembeli dan penjual untuk saling berinteraksi antara masing-masing pelaku pasar dalam upaya memenuhi kebutuhannya, pasar sebagai tempat pertukaran budaya berkat pembauran orang-orang dari berbagai macam budaya, pasar berfungsi untuk memperlancar proses penyaluran barang atau jasa dari produsen ke konsumen, memberikan kemudahan untuk memperoleh barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhannya, pasar merupakan tempat memperoleh bahan baku untuk proses prodiksi http:www.pasar?ekonomi?Windu,30112009. Remaja sering mengidentikkan pasar sebagai cara hidup, suatu gaya umum dari kegiatan ekonomi yang mencapai dari aspek. Dengan kata lain ada anggapan bahwa orang yang berbelanja di pasar modern dikatakan lebih modern daripada orang yang berbelanja di pasar tradisional, khususnya bagi remaja remaja. Dalam pergaulannya, remaja biasanya mempunyai trend tersendiri yang dapat dilihat dalam perwujudan sikap mereka dalam berpacaran. Remaja tidak merasa sirih atau segan bergandengan tangan dengan pacarnya masing-masing di pasar tersebut. Perwujudan sikap yang mencolok ini Universitas Sumatera Utara biasanya terjadi di masyarakat perkotaan yang disebabkan karena kehidupan kota yang semakin kompleks dan penuh dinamika. Hal inilah yang menarik peneliti untuk melakukan penelitian tentang pasar modern dalam gaya hidup di kota Medan, Sun Plaza. Dimana Sun Plaza merupakan salah satu pusat perbelanjaan teramai yang lebih sering dikunjungi remaja yang terdapat di Medan, Sumatera Utara selain Plaza Medan Fair, baik itu remaja yang asli penduduk Medan maupun remaja pendatang dari berbagai daerah yang lain.

1.2. Perumusan Masalah