“Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, Maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu, niscaya Tuhanmu akan melimpahkan
sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusan kamu”. QS. 18:16.
Para pemuda Ashabul Kahfi menyepikan diri dari orang-orang kafir agar terpelihara dari keonaran orang-orang kafir dan raja yang hendak membunuh mereka.
Hidup menyepi dalam arti bersembunyi dari kejahatan dan kebatilan yang tidak dapat diperbaiki atau memperbaikinya adalah berbahaya maka menyepi semacam ini
dibenarkan. Tafsir Depag RI, 1990:705. Contoh pesan kritik sosioal di atas dikutip dari skripsi Linda Gustina Nim
050704035 dengan judul “Analisis strustural kisah Ashabul Al- kahfi Para Penghuni gua’dalam Al-Qura’an surah Al-khafi
2.2 Peristiwa Hādasahu
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI 2005: 860 Peristiwa adalah Sejarah atau fakta yang terjadi atau berlangsung di masyarakat dan menjadi sumber data sejarah, semua
orang yang muncul dalam peristiwa sebagai tokoh yang menarik perhatian masyarakat. Peristiwa menurut kamus al-Maurid 1988 :121
Hādasahu al syaiu awalu mā yabdu Peristiwa adalah sesuatu peranan akan dimulai
Peristiwa dapat diartikan sebagai peralihan dari satu keadaan ke keadaan yang lain Luxemburg dkk, 1984: 150. Dalam berbagai literatur berbahasa Inggris, sering ditemukan
istilah action aksi, tindakan dan even peristiwa atau kejadian secara bersama atau
Universitas Sumatera Utara
bergantian. Action merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang tokoh manusia. Misalnya memukul, memarahi, mencintai dan lain-lain.
Event, lebih luas cakupannya sebab dapat menyaran pada suatu yang dilakukan dan atau dialami tokoh manusia dan sesuatu yang di luar aktivitas manusia, misalnya peristiwa
alam seperti banjir, gunung meletus, atau sesuatu yang lain. Dalam penulisan ini, sekaligius untuk menyederhanakan masalah, action dan event dirangkum menjadi satu istilah yaitu
peristiwa atau kejadian. Menurut Luxembrug peristiwa dapat dibedakan ke dalam tiga jenis, yaitu:
a. Peristiwa fungsional
Hādistu al-waẓīfyy Peristiwa fungsional adalah peristiwa-peristiwa yang menentukan atau mempengaruhi
perkembangan plot Luxembrug dkk, 1984:151. Sebuah peristiwa bersifat fungsional dapat dilakukan setelah gambaran cerita dan plot secara keseluruhan diketahui, maksudnya
keseluruhan cerita dari awal, tengah dan akhir kisah tersusun sempurna. Luxembrug dkk, 1984:118
b. Peristiwa kaitan
Hādasutu al-tta‘alluqiyy Peristiwa kaitan adalah peristiwa-peristiwa yang berfungsi mengaitkan peristiwa-
peristiwa penting dalam pengurutan penyajian cerita. Misalnya perpindahan dari lingkungan yang satu ke lingkungan yang lain, atau dari suasana yang satu ke suasana yang lain, masing-
masing dengan permasalahannya, ditampilkan peristiwa-peristiwa dengan permasalahan kecil yang berfungsi mengaitkan keduanya. Peristiwa kaitan ini juga dapat dipandang sebagai
penyelingan. Maka disebut juga dengan istilah peristiwa selingan Luxembrug dkk, 1992: 118.
c. Peristiwa acuan
Hādasutu al-marja‘iyy Peristiwa acuan adalah peristiwa yang berhubungan dengan masalah perwatakan atau
suasana yang menyelimuti batin tokoh misalnya munculnya berbagai peristiwa tertentu di
Universitas Sumatera Utara
batin seorang tokoh sewaktu ia akan mengalami kejadian tertentu yang penting. Peristiwa acuan sering memberikan informasi yang penting artinya bagi pembaca dan sekaligus
memberikan wawasan cerita secara lebih luas.
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.
1 Sinopsis
Seluruh ayat-ayat surah ini disepakati turun sebelum Nabi Muhammad saw. Berhijrah ke Madinah. Namun surah Nuh dikenal luas dalam kitab-kitab tafsir serta kitab-kitab lainya
yang dicetak atau ditulis oleh alim ulma. Nama tersebut diambil dari ayat yang pertama yang berbicara tentang Nabi Nuh as. Banyak ulama antara lain Thabathaba’i dan Ibn ‘Asyur
menyatakan surah Nuh mempunyai tujuan khusus yaitu peringatan kepada kaum musyrikin Mekah. Umat Nabi Nuh tercatat sebagai kaum musyrik pertama yang dijatuhi siksa oleh
Allah SWT. Pada surah ini banyak rincian kisah Nabi Nuh dengan kaumnya yang
Universitas Sumatera Utara