Sistem Pelaporan Keuangan Pengendalian Intern Untuk Pengolahan Transaksi Berbasis Komputer

Dalam metode ini, kode perkiraan dibagi kedalam kelompok yang berisikan maksimum sepuluh sub kelompok, dan membagi sub kelompok menjadi maksimum sepuluh golongan dan seterusnya. Contoh : 1. Harta 2.1 Harta Lancar 2.1.1 Kas 3. Hutang 3.1 Hutang Lancar, dan seterusnya Ad.5. Kode Angka Urut Didahului dengan Huruf Dalam metode ini, kode perkiraan dibentuk dari kombinasi angka dan huruf. Contoh : HL 100 HL Harta Lancar 100 Nomor perkiraan Kas

2. Sistem Pelaporan Keuangan

Ketika perusahaan akan menyusun laporan laba rugi dan neraca, pemostingan perkiran harus disesuaikan, sehingga sakdo dari setiap perkiraan buku besar yang akan digunakan untuk penyusunan laporan keuangan dapat ditentukan. Neraca Universitas Sumatera Utara saldo berisikan seluruh saldo pperkiraan buku besar. Fungsi dari neraca saldo adalah 1. Untuk mengetahui apakah total debet dan kredit dari saldo perkiraan seimbang balance 2. Sebagai persiapan dalam penyusunan laporan keuangan Sebelum menyiapkan laporan keuangan, harus mencatat ayat jurnal penyesuaian kedalam jurnal. Setelah ayat penyesuaian dicatat dalam jurnal,debit atau kredit ayat ini diposting ke perkiraan buku besar dengan cara yang sama sepeti transaksi bisnis biasa yang dicatat selama periode akuntansi. Kemudian dapat ditentukan saldo-saldo perkiraan yang telah disesuaikan, sehingga neraca saldo disesuaikan dapat dibentuk. Ketika neraca saldo setelah penyesuaian selesai, dan neraca saldo itu telah tercerminkan data keuangan yang sebenarnya, selanjutnya laopran keuangan yang lengkap dapat dibentuk. Laporan keuangan yang lengkap menurut Ikatan Akuntan Indonesia meliputi : 1. Neraca 2. Laporan Laba Rugi 3. Laporan Perubahan Ekuitas 4. Laporan Arus Kas, dan 5. Catatan atas Laporan Keuangan

5. Pengendalian Intern Untuk Pengolahan Transaksi Berbasis Komputer

Universitas Sumatera Utara Pengendalian intern mempunyai arti yang sangat penting bagi suatu perusahaan yaitu sebagai alat untuk membantu pimpinan perusahaan mengamankan harta benda fisik maupun non fisik perusahaan dan dapat membatasi kemungkinan – kemungkinan terjadinya kesalahan maupun penyelewengan. Dalam sistem akuntansi yang berbasis komputer harus ada prosedur pengendalian untuk mencegah terjadinya penipuan. Prosedur pengendalian ini meliputi kecukupan pemisahan fungsi-fungsi yang tidak sesuai dengan sistem akuntansi, pemisahan antara pengolahan data personil depatemen dan kecukupan pengendalian dalam mengakses data. Menurut A. Arens and K. Loebbecke 1995 : 289 : Alasan dibentuknya sistem pengendalian internal oleh perusahaan adalah untuk membantu tercapainya tujuan. Sistem pengendalian tersebut terdiri dari beberapa kebijakan dan prosedur spesifik yang dirancang ntuk memberikan manajemen kepastian yang wajar, bahwa sasaran dan tujuan penting bagi perusahaan untuk dipenuhi. Kebijakan dan prosedur ini sering kali disebut pengendalian, dan secara kolektif disebut struktur pengendalian internal perusahaan. Menurut Statement on Auditing Standard No. 78 : Intern Control is a procces, effected by an entity’s board of directors,management and other personal,designed to provide reasonable assurance regarding the achievement of objective in the following categories : effectiveness and efficiency of operation, realibility of financial reporting and compliance with applicable laws and regulation. Dari defenisi diatas dapat dijelaskan bahwa pengendalian intern adalah : a. Suatu proses rangkaian tindakan yang bersifat pervasive untuk mencapai tujuan b. Pengendalian intern dijalani oleh manusia dari setiap jenjang organisasi c. Pengendalian intern dapat memberikan keyakinan yang memadai Universitas Sumatera Utara d. Pengendalian intern ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling berkaitan, pelaporan keuangan, kepatuhan dan operasi. Pengendalian dalam pengolahn data akuntansi yang menggunakan komputer menurut SAS Statement on Auditing Standard No.3 dalam buku Baridwan 1994 : 48 terdiri dari tiga control, yaitu : 1. General Control Pengendalian Umum 2. Application Control Pengendalian Aplikasi 3. Pengendalian lain-lain 1. General Control Pengendalian Umum Pengendalian ini dibagi menjadi lima elemen, antara lain : a. Struktur organisasi dan operasi b. Prosedur-prosedur untuk membuat dokumentasi, review test dan persetujuan atas sistem atau program dan perubahan-perubahannya. c. Pengawasan yang dibuat oleh pabrik dalam mesin disebut Hardware Control d. Pengawasan dan penggunaaan mesin dan data files e. Prosedur dan data pengawasan lain yang mempengaruhi kegiatan komputer. 2. Application Control Pengendalian Aplikasi Pengendalian aplikasi berhubungan dengan tugas-tugas khusus yang dilakukan komputer. Fungsi pengendalian aplikasi ini adalah untuk Universitas Sumatera Utara memberi jaminan yang cukup bahwa pencatatan,proses dan pelaporan data sudah dilakukan dengan benar. Pengendalian aplikasi ini sering dikelompokan atas tiga bagian : a. Input Controls Pengendalian masukan Dalam statement Audiung Standard No. 3 dinyatakan bahwa : Pengendalian masukan direncanakan untuk memberikanjaminan yang cukup bahwa data yangb diterima untuk diproses oleh computer sudah duotorisasi, dirubah ke bentuk yang dapat baca oleh mesin dan dapat diidentifikasikan,dan data itu tremasuk data yang dikirim lewat jalur komunikasi tidak ada yang hilang,berkurang,bertambah,diduplikasi atau diubah tanpa izin. Pengendalian masukan termasuk pengendalian- pengendalian yang berhubungan dengan penolakan, koerksi dan memasukan kembali data yang sudah dikoreksi. b. Processing Control Pengendalian Proses Pengendalian Proses direncanakan untuk memberikan jaminan yang cukup bahwa computer telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan dari aplikasi tertentu,misalnya bahwa semua transaksi yang diproses yang direncanakan bahwa tidak ada transaksi sah hilang,dan bahwa tidak ada transaksi yang tidak sah ditambahkan. c. Output Control Pengendalian Keluaran Pengendalian keluaran direncanakan untuk menjamin ketelitian dalam memproses hasil seperti daftar rekening atau display, laporan – laporan file pita magnetic, faktur atau cek yang akan digunakan untuk Universitas Sumatera Utara membayar,dan menjamin hanya pihak yang berhak saja yang menerima output itu. 3. Pengendalian Lain – lain Disamping pengendalian umum dan pengendalian aplikasi, maka pengendalian dapat pula dilengkapi dengan menciptakan audit trail yang memungkinkan investigator penyelidik dapat menelusuri suatu transaksi dari pencatatan transaksi sampai dengan laporan. Ada beberapa defenisi tentang audit trail, dalam hal ini dikutip dua defenisi, sebagai berikut : W. Wilkinson 1998 : 66 meenyatakan bahwa : “ Audit trail adalah seperangkat kaitan yang trebentuk dari elemen-elemen pemprosesan transaksi .” Amin Widjaja Tunggal 1994 : 194 menyatakan bahwa : “Audit trail adalah suatu rantai bukti yang diberikan melalui pengkodean referensi silang, dan dokumentasi yang berhubungan dengan saldo perkiraan dan hasil ringkasan yang lain dengan transaksi dan kalkulasi awal “. Ada dua jenis audit trail dalam sistem komputer, yaitu : a. Accounting Audit Trail Accounting audit trail menunjukkan kegiatan atas data dalam data base, misalnya posting transaksi keuangan kedalam rekening,penelusuran modifikasi catatan nama dan alamat,pertanyaan atas nama nilai dari suatu data. Operations Audit Trail Universitas Sumatera Utara b. Operations audit trail menunjukan urutan kejadian event dalam test atau pelaksanaan suatu sistem aplikasi,misalnya pemakaian program update, peghentian program validasi secara tidak normal, adanya usaha yang tidak sah untuk masuk ke komputer atau menggunakan data. Dalam sistem pengolahan data dengan menggunakan komputer digunakan empat metode memproses data, dua duantaranya adalah on-line processing dan batch processing. Dan sebagai salah satu alat pelengkap pengendalaan sistem computer,maka audit trail juga dapat digunakan pada kedua metode proses data tersebut. Perbedaan antara audit trail pada computer yang menggunakan batch processing system dan on-line processing system antara lain : 1 Pada Batch Processing System a Urutan-urutan dalam kegiatan pengolahannya hamper sama dengan sistem manual, sehingga dapat dilkukan audit trail seperti digunakan dalam sistem manual b Audit trail yang digunakan meliputi pembuatan dokumentasi kegiatan selama berlangsungnya pengolahan,seperti pembuatan daftar transaksi, table dan faktur nilai, operator input data, default option, pembuatan daftar transaksi yang dihasilkan komputer. 2 Pada on-line processing system. Universitas Sumatera Utara a Urutan-urutan pengolahannya berbeda dengan sistem manual, sehingga audit trailnya berbeda dengan audit trail yang digunakan dalam sistem manual. b Audit trail yang digunakan meliputi pembagian nomor pengenal tersendiri sehingga memungkinkan penjajakan atas transaksi melalui pembuatan laporan dalam file, serta pembuatan daftar transaksi untuk semua transaksi yang dimasukkan oleh seorang operator melalui sebuah terminal dan suatu aplikasi pada masing-masing pemasukan data data entry. Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

1. Tempat dan Waktu Penelitian