Pilar-Pilar Inovasi Produk Bank Syariah

karenanya gerakan bersama perlu dilakukan. Produk shadr yang dikembangkan Ahmad Riawan Amin, ketua Asbisindo, perlu diperluas dan ditingkatkan ditambah promosi bersama secara berkelanjutan. Namun kerjasama ini masih terbatas, diperlukan terobosan baru yang lebih besar. Sinergi ini akan membawa dampak positif bagi pengembangan bank syariah, belajarlah dari filsafat lidi, bersatu dan bersama-sama akan menjadikan bank syariah itu semakin kuat dan besar. Kedua, keharusan memahami karakter bisnis setor riil. Peningkatan kualitas SDM tidak saja dari aspek keilmuan syariah-nya di bidang fiqh muamalah, usul fiqh, qawaid fiqh, dan maqashid syariah, tetapi juga dari bidang bisnis yang lain, seperti pemahaman yang baik tentang karakter dan risiko bisnis sektor riil. Jadi, agar produk bisa berkembang perlu adanya peningkatan pemahaman banker akan sektor riil secara variatif, perdagangan trading, industry manufaktur, infrasruktur, pertambangan, telekomunikasi, properti, pertanian dan sebagainya. Pokoknya, SDM bankir yariah harus disiapkan untuk memahami segala macam bisnis sektor riil tersebut. Pengembangan produk bank syariah ke sektor riil, sangat penting karena bisa melindungi perekonomian domestik dan meningkatkan kemampuan ekonomi rakyat. Selain itu, hubungan kemitraan dan linkage dengan LKM syariah harus terus digalakan dan dikembangkan dengan berbagai skim produk. Ketiga, Untuk mengembangkan produk-produk yang bervariasi dan menarik, bank syariah di Indonesia data membangun hubungan kerjasama atau berafiliasi dengan lembaga-lembaga keuangan internasional. Kerjasama itu akan bermanfaat dalam mengembangkan produk-produk bank syariah. Bank syariah bisa belajar praktis kepada bank-bank yang telah berpengalaman di luar negeri di berbagai Negara yang mengembangan perbankan syariah setidaknya terdapat 30 bentuk dan model pembiayaan dan 8 pembiayaan untuk bidang jasa perbankan. Skim dan model ini setidaknya bisa menjadi contoh atau memberi inspirasi untuk mengembangkan produk bank syariah. Keempat, dalm melakukan inovasi produk diperlukan efisiensi dan efektivitas dalam mengembangkan produk bank syariah. Inovasi produk harus memperhatikan aspek price sehingga tetap bisa bersaing dengan price bank konvensional. Kelima, dalam melakukan inovasi produk perlu pencitraan positioning dan, diferensiasi. Pencitraan adalah menampilkan dan menunjukkan bahwa bank syariah sebagai sebuah lembaga yang bukan sekedar bank, tetapi jauh dari pada itu. Ada tiga faktor penentu yang menentukan pencitraan bank syariah. Pertama, universalitas, terbuka dan inklusif, dan menggunakan komunikasi produk yang mudah dimengerti tanpa meninggalkan ciri khas bank syariah. Kedua, mengembangkan produk-produk baru yang lebih beragam dan skema keuangan yang lebih bervariasi. Ketiga, memiliki orang- orang dan fasilitas yang memungkinkan keunikan produk yang bisa dinikmati kapanpun dan dalam jangkauan yang luas. Keenam, dalam melakukan inovasi produk, terutama produk yang berasal dari luar negeri atau dari pengembangan fiqh muamalah kontemporer, harus mengusulkan pemberian fatwa dari Dewan Syariah Nasional DSN MUI. 8

D. Pengertian Persaingan

Persaingan berasal dari bahasa inggris yaitu competition, yang artinya persaingan itu sendiri atau kegiatan bersaing, pertandingan, dan kompetisi, sedangkan dalam kamus manajemen, persaingan adalah usaha-usaha dari dua pihak atau lebih perusahaan yang masing- masing bergiat “memperoleh pesanan” dengan menawarkan harga atau syarat yang paling menguntungkan persaingan ini dapat terdiri dari beberapa bentuk pemotongan harga, iklan atau promosi, variasi dan kualitas, kemasan, desain, dan segmentasi pasar. 9 Adapun persaingan yang dimaksud disini adalah persaingan dalam konteks usaha atau bisnis, bukan persaingan dalam hal memperebutkan jabatan atau kedudukan, prestasi, prestise dan sebagainya. Dalam kamus manajemen persaingan usaha atau bisnis terdiri dari : 1. Persaingan sehat healty competition yaitu persaingan antara perusahaan atau pelaku bisnis yang diyakini tidak akan menuruti atau 8 Metode dan Pilar-Pilar inovasi produk Bank Syariah diakses pada tanggal 6 Februari 2011, http:www.himatansi.orgnews130 -metode-dan-pilar inovasi produk-bank- syariah.html 9 B. N. Maribun, Kamus Manajemen, Jakarta : Sinar Harapan, 2003, hal. 276 melakukan tindakan yang tidak layak dan cenderung mengedepankan etika-etika bisnis. 2. Persaingan gorok leher cut throat competition persaingan ini merupakan bentuk persaingan yang tidak sehat atau fair dimana terjadi perebutan pasar diantara beberapa pihak yang melakukan usaha yang mengarah pada praktek menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan lawan bisnis sehingga salah satu tersingkir dari pasar salah satunya dengan menjual barang di bawah harga yang berlaku dipasar. 10 Ada tiga unsur yang perlu dicermati dalam membahas persaingan bisnis dalam Islam: 1. Pihak-pihak yang bersaing Manusia merupakan perilaku dan pusat pengendalian bisnis. Bagi seorang muslim bisnis yang dilakukan adalah dalam rangka memperoleh dan mengembangkan harta yang dimilikinya. Harta yang diperolehnya merupakan rizki yang dikaruniakan oleh Allah swt. Tugas manusia adalah berusaha sebaik-baiknya salah satunya dengan jalan bisnis. Tidak ada anggapan rizki yang diberikannya diambil oleh pesaing karena Allah swt. Telah mengatur hak masing-masing sesuai usahanya. 10 Ibid, hal.277

Dokumen yang terkait

Perbandingan Kinerja Keuangan Antara Bank Konvensional dan Bank Syariah (Studi Kasus PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Tahun 2006-2009)

0 30 95

Analisis SWOT sebagai Strategi Meningkatkan Daya Saing pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Syariah Medan

0 57 135

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Konvensional dan Bank Syariah pada PT. Bank Negara Indonesia Tbk

3 24 96

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Konvensional dan Bank Syariah pada PT. Bank Negara Indonesia Tbk.

1 8 7

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DENGAN BANK KONVENSIONAL Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Dengan Bank Konvensional (Studi Kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Central Asia).

0 1 14

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DENGAN BANK KONVENSIONAL Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Dengan Bank Konvensional (Studi Kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Central Asia).

0 1 16

PERBANDINGAN KINERJA PADA PT.BANK MANDIRI,TBK (Dalam Konteks Bank Syariah dan Bank Konvensional).

1 2 6

Analisis kontribusi bank panin syariah terhadap total laba bersih bank panin konvensional - Repository UIN Sumatera Utara

1 2 151

Analisis SWOT sebagai Strategi Meningkatkan Daya Saing pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Syariah Medan

0 0 135

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH BERDASARKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN (Studi pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk dan PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk Periode 2009-2012)

0 0 12