Strategi Inovasi Produk PT. Bank Panin Syariah Tbk dalam
sesuai segmentasi, target dan positioning perusahaan, 2. menghasilkan produk yang memiliki salah satu atau lebih dari kriteria unggul dari sisi harga,
unggul dari sisi keunikan, unggul dalam kecepatan delivery-nya. Keunikan produk yang sudah ada di Bank Panin Syariah adalah keunikan dalam
keunggulan delivery produk pembiayaan, dimana proses persetujuan pembiayaan cukup cepat dikarenakan pola pengambilan keputusan yang tidak
birokratis. Keunikan produk yang akan dikembangkan adalah produk dengan kecepatan delivery-nya dan produk dengan aliansi melalui mitra strategis
misalnya multifinance, developer perumahanan dan lembaga keuangan syariah lain
.
12
Strategi-strategi dan proses-proses yang dilakukan dan dilalui Bank Panin Syariah dalam membuat suatu inovasi produk agar bisa bersaing dengan
Bank Syariah maupun Bank Konvensional, Untuk saat ini Bank Panin Syariah melakukan dengan cara mirroring dari Bank Panin Konvensional, yaitu
dengan melihat apa saja produk yang kira-kira laku di jual oleh Bank Panin konvensional. Bank Panin Syariah baru 1 tahun yaitu 2 Desember 2009
bisa dibilang produk-produknya baru standart. Produk yang dimiliki Bank Panin
Syariah, untuk tabungan baru ada tabungan transaksi, kemudian untuk deposito ada yang untuk investasinya, dan giro. Bank Panin Syariah juga akan
mengembangkan kembali hasil mirroring dari Bank Panin Konvensional.
12
Edy Tri Sujarwadi, Group Head Pengembangan Pembiayaan, Wawancara via
email, diakses pada tanggal 9 Mei 2011
Kemudian Bank Panin Syariah juga akan melakukan mapping terhadap produk-produk Bank Konvensional dan Bank Syariah lainnya, bahwa produk
apa saja yang mereka punya?, kemudian produk apa saja yang sedikit dan banyak dijual oleh mereka. Jadi langkah itu masih dilakukan Bank Panin
Syariah, namun sebelumnya Bank Panin Syariah juga melihat dan melengkapi produk-produk yang ada terlebih dahulu, misalnya Bank Panin Syariah punya
produk transaksi kemudian ingin membuat lagi produk-produk untuk investasi, kemudian Bank Panin Syariah juga akan membuat tabungan bisnis
dimana nasabah bisa transaksi juga bisa untuk berinvestasi jika dananya tidak digunakan, maka Bank Panin Syariah akan menggunakan sistem sharing yaitu
semakin banyak dana yang disimpan oleh nasabah, maka semakin besar nisbah yang nasabah dapatkan, intinya untuk tabungan bisnis ini Bank Panin
Syariah akan mengkombinasikan antara keperluan untuk investasi dan keperluan untuk transaksi, jika dana nya tidak digunakan maka nasabah
mendapatkan nisbah semakin tinggi, namun jika nasabah sering menggunakan dananya kemudian dana nasabah hanya sedikit yang digunakan oleh Bank
Panin Syariah, maka nisbah nya akan kecil, tentu hal ini diinformasikan di awal akad kepada nasabah. Kemudian itu semua akan dikembangkan. Karena
untuk tabungan bisnis ini saldo awalnya besar, jadi untuk tabungan ini Bank Panin Syariah bukan hanya menarik dana nasabah individu bahkan Bank
Panin Syariah juga akan menarik nasabah perusahaan, kemudian Bank Panin Syariah akan buat tabungan rencana yang disiapkan untuk kalangan bawah,
karena melihat Bank Syariah dan Bank Konvensional hampir semua tabungan seperti ini ada, mungkin hanya fitur yang Bank Panin Syariah buat berbeda
Memang yang terpenting dalam membuat suatu inovasi produk adalah melihat nasabah ingin seperti apa?. Jadi intinya Bank Panin Syariah tetap lakukan
mirroring dengan Bank Panin Konvensional dan membandingkan produk- produk Bank Syariah dengan melakukan survey dalam arti bukan survey
seperti quesioner dan lain sebagainya. Sebenarnya survey quesioner juga bisa digunakan Bank Panin Syariah. Bank Panin Syariah juga melakukan
sosialisasi ke masyarakat, untuk tahun ini Bank Panin Syariah akan bekerja sama dengan pengajian-pengajian dan lain-lain sebagainya namun hal ini
setelah produk-produk Bank Panin Syariah bertambah, ada tabungan rencana, dan tabungan bisnis. Bahwa saat ini produk Bank Panin Syariah memang
baru standard dan next kedepan Bank Panin Syariah sudah persiapkan untuk open table untuk mensosialisasikan apakah sesuai tidak dengan produk yang
di-create ini dengan kebutuhan nasabah, karena sebelumnya Bank Panin Syariah melakukan perbandingan misalnya produk Bank A seperti ini, produk
Bank B seperti ini, dengan cara misalnya ambil brosur mereka, tanya-tanya dengan mereka, kemudian dari sinilah Bank Panin Syraiah akan ambil yang
seperti apa?. Divisi pengembangan produk di Bank Panin Syariah juga sering mendiskusikan dengan bagian marketing dan menanyakan kepada mereka
kebutuhan-kebutuhan nasabah atau masyarakat untuk produk yang dibutuhkan masyarakat saat ini seperti apa? Apakah ingin seperti A atau B, atau mungkin
ingin kombinasikan dari keduanya. Jadi intinya sebelum membuat sebuah inovasi produk Bank Panin Syariah melihat dan mengetahui produk-produk
bank-bank pesaing dan melihat secara selektif. Sebenarnya Bank Panin Syariah bisa saja menggunakan questioner untuk masyarakat sehingga dapat
mengetahui pasti berapa banyak koresponden, dan komentar merekapun lebih jelas, tapi untuk saat ini Bank Panin Syariah belum lakukan.
13
Dalam proses penginovasian produk, Bank Panin Syariah juga bisa melihat dari produk-produk bank-bank syariah yang ada, hal ini dilakukan
karena perbankan syariah sudah dari tahun 1993 itu sudah ada, kemudian cara cepatnya Bank Panin Syariah bisa melihat produk apa yang dijual oleh bank-
bank syariah lainnya. Kemudian dari situlah Bank Panin Syariah bisa mengetahui lebih dan kurangnya produk yang dibutuhkan masyarakat saat ini.
Kemudian cara lain kita juga berusaha melihat produk yang ada di Bank Panin Konvensional, dan sekiranya ada yang bisa di-duplicate di syariah semacam
KPR, itu bisa dibuat.
14
Untuk pembuatan atau penginovasian produk, awal nya menemukan dan menyimpulkan dahulu bahwa produk di Bank Panin Syariah standart dan
perlu sesuatu yang baru nantinya. Setelah itu, Bank Panin Syariah lakukan mirroring dengan Bank Panin Konvensional dan membandingkan dengan
Bank-Bank Syariah lainnya, langkah ini dilakukan agar mengetahui bahwa
13
Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 3 Mei 2011
14
Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 5 Mei 2011
produk Bank Panin Syariah standard dan produk-produk Bank lain sudah dikembangkan, kebanyakan misalnya adalah tabungan rencana yang sudah
dikembangkan, kemudian ada juga tabungan bisnis. Setelah itu Bank Panin Syariah akan tarik, bahwa yang akan dibuat adalah tabungan rencana dan
tabungan bisnis, kemudian dibuatlah fitur yang diinginkan dari kedua tabungan tersebut. Setelah dibuat sebuah produk, Bank Panin Syariah
mengadakan meeting dengan pihak internal di Bank Panin Syariah, yang di dalamnya termasuk dengan DPS dewan penasehat syariah, bagian risk
management, bagian audit, bagian IT, bagian operation, bagian marketing, kemudian membahas bersama-sama dengan bagian produk yang nantinya
akan mempresentasikan suatu produk, yang telah disiapkan nantinya. Bagian produk akan menjelaskan kepada mereka bahwa akan dibuat sebuah produk
seperti tabungan rencana yang programnya adalah dengan jangka waktu nasabah 10 tahun, kemudian dia dapat mengambil sebagian dari bagi hasil
yang seharusnya dia terima selama 10 tahun itu di awal dalam bentuk yang ditentukan sesuai keinginan nasabah seperti ingin HP, laptop dan lain-lain,
kemudian Bank Panin Syariah akan buat seperti itu, kemudian apakah itu sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh nasabah atau masyarakat?. Lalu nanti
melihat apakah produk dan program itu sesuai dari sisi syariah? kemudian hal itulah akan di jawab oleh DPS nantinya, kemudian bagian audit melihat
apakah ada kemungkinan akan terjadi float?, hal itu tanya jawab dengan bagian operation bagaimana menjalankannya. Setelah mendapatkan opini dari
DPS, tentu akan menanyakan juga dengan orang sistemnya yaitu orang-orang IT, apakah mereka bisa atau tidak mengakomodasi produk yang akan dibuat
melalui sistem yang harus mereka ciptakan? terkadang banyak rencana, namun terkadang sistemnya tidak bisa mengakomodasi. Setelah semuanya
selesai, barulah produk tersebut bisa dirumuskan dan disusun yang nantinya akan dikirimkan ke BI. Setelah BI menyetujui kemudian kita baru bisa
launching produk, namun juga nanti akan ada bagian promosi, namun untuk saat ini bagian promosi masih dirangkap karena Bank Panin Syariah belum
menjadi bank besar. Jadi institusi akhir dalam proses inovasi produk adalah BI. Setelah dapat persetujuan dari BI, kemudian di-meetingkan kembali
dengan bagian promosi antara lain merencanakan bagaimana mempromosikan produk yang baru dibuat ini. Terkadang BI juga merevisi dan men-check
apakah produk dan fitur yang dibuat sesuai dengan kodifikasi dan ketentuan- ketentuan BI dan kaidah-kaidah syariah?. Kemudian apakah aplikasinya sudah
selesai dan sesuai?. Setelah kita selesaikan revisi dari BI, kemudian kita serahkan kembali ke BI dan BI melihat apakah produk-produk dan fitur-fitur
yang kita buat sesuai dengan kaidah-kaidah syariah. BI juga melihat apakah bank kita sudah membuat aplikasinya, dan misalnya juga ada buku-buku
panduan dan lain sebagainya. Kemudian apakah sesuai dengan SOP BI, kemudian apakah sudah ada opini dari DPS kita? apakah sudah ada
pernyataan bahwa produk kita sesuai dengan kodifikasi syariah saat ini? sekiranya ada hal yang ingin ditanyakan BI, biasanya BI memanggil untuk
kembali mempresentasikan di sana. Setelah itu biasanya BI langsung mengeluarkan surat bahwa bisa dikeluarkannya produk tersebut.
15
Langkah penting yang perlu diperhatikan di Bank Panin syariah untuk membuat sebuah inovasi produk sebelumnya harus melihat terlebih dahulu
bahwa bisnis itu butuh apa? kemudian divisi bisnis akan melihat masyarakat butuh apa dan produk apa?. Sebelum divisi bisnis menentukan kebutuhan
masyarakat ingin produk seperti apa?. Sebelumnya divisi ini akan melakukan survey ke masyarakat dan melihat bank-bank pesaing, punya produk apa?.
Setelah divisi bisnis menyatakan ke divisi pengembangan produk, misalnya ingin produk KPR. Barulah divisi bisnis berkoordinasi dengan divisi
pengembangan produk untuk menyusun produk sesuai dengan apa yang dibutuhkan bisnis atau pasar. Biasanya untuk sebuah inovasi produk di set
oleh sebuah tim terdapat lintas divisi, tim terdiri dari bagian kredit atau pembiayaan, kemudian ada bagian bisnis yang mengetahui kebutuhan market,
bagian accounting yang membuat standar untuk akuntansinya, kemudian bagian operational yang membuat bagaimana tata cara operational di internal,
kemudian bagian legal yang akan mendrafting akad nya nanti, kemudian bagian risk management untuk memastikan kecukupan dari sisi pengamanan
produk, setelah itu semua dirumuskan oleh divisi produk, lalu minta persetujuan direksi, setelah dari direksi kemudian ke DPS, setelah DPS
menyutujui dan melihat produk tersebut sesuai dengan kodifikasi syariah,
15
Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 3 Mei 2011
Kemudian melihat kembali produk yang dibuat apakah sesuai dengan kodifikasi BI?, jika sesuai langsung laporkan ke BI.
Jadi intinya dalam membuat suatu produk hampir semua divisi itu terkait, karena semua bank juga tidak ada yang bisa berdiri sendiri, dari mulai
divisi bisnis, divisi pengembangan produk, divisi operation, divisi accounting, kemudian divisi risk management, kemudian bagian legal yang membuat
drafting legal, minimal bagian itulah yang terkait untuk sebuah inovasi produk, nanti ketika semua nya selesai kemudian mendengarkan opini DPS
untuk melihat apakah produk tersebut sesuai atau tidak dengan kodifikasi syariah saat ini.
16
Dalam proses penginovasian produk didalamnya ada bagian marketing-marketing. Bagian marketing inilah yang mengerti kebutuhan-
kebutuhan nasabah atau masyarakat tentang apa yang mereka butuhkan. Setelah mendapatkan masukan dari bagian marketing-marketing kemudian
langsung bagian produk mencari bentuk fiturnya, dan mencari perbandingan- perbandingan dengan bank-bank pesaing. Kemudian untuk sebuah inovasi
produk juga ada lagi yaitu bagian operation, bagian IT mereka juga orang- orang yang berkepentingan juga dalam proses pembuatan produk atau inovasi
produk, kemudian bagian pengawas yaitu bagian risk management, kemudian dari bagian DPS, kemudian bagian promosi yang tugas nya kait-mengkait
ketika ada yang meng-create seperti bagian atau divisi sebelumnya. Jadi intinya orang-orang yang membuat produk adalah bagian produk dan bagian
16
Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 5 Mei 2011
marketing. Kemudian orang-orang yang mengawasi adalah, risk management, DPS. Kemudian orang-orang yang menjual adalah bagian promosi dan
marketing yang memikirkan bagaimana cara menjual produk. Jadi itulah siklus dari pembuatan, pengawasan, dan penjualan dan yang akhirnya kembali
ke bagian produk untuk melakukan evaluasi. Untuk peran pemegang saham untuk produk-produk pendanaan misalnya, biasanya direksi akan diminta
mempresentasikan karena biasanya akan ada pertemuan rutin antara management Bank Panin Syariah dengan pemegang saham, untuk update dan
menginformasikan bahwa
akan ada
pengembangan produk
yang membutuhkan biaya yang akan timbul cukup besar dan biaya yang akan
timbul ini harus ada persetujuan dari pemegang saham hal ini dilakukan agar jangan sampai ketika meng-create produk pemegang saham tidak
mengetahuinya. Jadi ketika sudah mengembangkan produk dan disetujui DPS, kemudian untuk pengembangan sistem, pasti akan ada diskusi untuk
mempresentasikan dengan pemegang saham. Proses pembuatan produk memang membutuhkan waktu yang lama
dan berbeda-beda.
Hal itu
tergantung apakah
sistemnya sudah
mengakomodasi atau belum. Jika sudah idealnya 3 sampai 4 bulan selesai, kemudian pertanyaannya kenapa harus selama 3-4 bulan tadi?. Sebab perlu
persiapan untuk aplikasi, promosi, pelaporan ke BI, pelaporan ke BI 15 - 30 hari, kemudian adakan sosialisasi juga pada pihak internal seperti apa?
misalnya aplikasi pada sistem seperti tabungan rencana di Bank Panin Syariah
belum ada padahal perlu asuransi, bagaimana menentukan premi?. Hal ini perlu sistem jadi harus di create sistem, untuk pengembangan sistem saja
memerlukan waktu 3 atau 4 bulan. Jadi berbeda –beda tapi idealnya 3-4 bulan,
tapi bisa cepat jika sistem aplikasinya sudah dibuat sebelumnya, kemudian juga sosialisasi sudah dijalankan, itu bisa saja sebulan.
17
Jadi intinya proses pembuatan produk bervariasi, Jadi untuk membuat sebuah produk baru secara
komprehensif sekitar 3 bulan.
18
Strategi lain untuk bisa bersaing dengan bank-bank lain yaitu memunculkan fitur-fitur yang berbeda, mungkin saja fitur agak sama dengan
beberapa bank tapi kemudian munculkan fitur-fitur yang bank-bank lain belum ada, misalnya tabungan rencana yang saat ini hanya tabungan rencana
yang rutin, kemudian Bank Panin Syariah akan buat tabungan rencana artinya direncanakan tapi itu tidak rutin jadi Bank Panin Syariah membebaskan biaya
nabung tetapi tetap di-cover oleh asuransi. Jadi Bank Panin Syariah akan membuat sesuatu yang berbeda mungkin fitur sama tapi ada sesuatu yang
berbeda. Kemudian ada juga tabungan rencana dimana nasabah tidak bisa mengambil dananya sampai jangka waktu yang ditentukan, Bank Panin
Syariah akan buat dimana nasabah dapat mengambil uangnya sesuai nasabah inginkan namun ditentukan di awal oleh nasabah dan disepakati oleh bank.
Jadi intinya Bank Panin Syariah akan membuat sesuatu yang berbeda dengan
17
Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 3 Mei 2011
18
Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 5 Mei 2011
bank-bank lain, kemudian untuk yang layanan kita konsen pada produk- produk transaksional dimana nasabah bisa digunakan di seluruh ATM, untuk
pembayaran listrik, telepon dan sebagainya hal ini masih terus kita kembangkan, untuk saat ini Bank Panin Syariah baru bekerja sama dengan
Panin Konvensional dimana ATM Panin Syariah bisa digunakan diseluruh ATM Panin Konvensional, untuk kedepannya Panin Syariah akan terus
berkembang dan menggunakan ATM bersama untuk memenuhi kebutuhan nasabah saat ini. Untuk bisa bersaing dengan Bank Konvensinal, dari sisi
investasi saja misalnya dalam menjual produk, Panin Syariah menjelaskan ke nasabah bahwa produk syariah itu adalah dari nisbah dimana nisbah
ditentukan di awal, semakin besar keuntungan dari bank maka semakin besar keuntungan yang diperoleh nasabah, kemudian dari sisi untuk investasi salah
satu keunggulannya di bank syariah biaya-biaya termasuk administrasi itu sudah termasuk bagian bank, jadi biasanya untuk investasi yang mudharabah
kebanyakan tidak dikenakan pada nasabah, meskipun beberapa bank konvensional ada juga yang meniadakan administrasi jadi itulah keunggulan
dari sisi syariah yang Panin Syariah terapkan. Mungkin itulah yang terpenting yang bisa Panin Syariah tunjukan dengan Bank Konvensional bahwa kita
adalah nisbah, jadi semakin bank untung tinggi maka bagi hasil yang diterima untuk nasabah semakin tinggi, jadi Bank Panin Syariah harus konsisten
dengan menerapkan prinsip syariah.
Untuk fasilitas memang bank konvensional saat ini lebih unggul karena bank mereka sudah besar, nasabah mereka sudah banyak jadi tinggal
untuk pengembangannya mereka pun sudah ada dana yang disiapkan untuk pengembangan - pengembangan yang direncanakan. Hanya untuk
mengingatkan bahwa Bank Panin Syariah dengan Bank Panin Konvensional adalah saudara tapi beda management, sedangkan UUS itu satu management.
Jadi intinya yang terpenting untuk meningkatkan daya saing adalah menciptakan produk dengan menerapkan prinsip-prinsip syariah.
19
Bank Panin Syariah tidak fokus untuk menciptakan produk terlalu banyak, tetapi
yang ditekankan adalah bagaimana men-delivered produk- produk Bank Panin Syariah secara tepat kemasyarakat, salah satu nya adalah kecepatan proses,
hal ini dilakukan melihat Bank Panin Syariah masih kecil sehingga tidak terlalu birokrasi dalam pengambilan keputusan maka yang harus dilakukan
adalah kecepatan proses itu. Jadi itulah inovasi Bank Panin Syariah, kemudian Bank Panin Syariah juga menggunakan aliansi untuk bekerjasama dengan
kita. Jadi Bank Panin Syariah tidak hanya membiayai satu-satu yang sifatnya detil, namun agar lebih efektif maka dilakukanlah kerjasama dengan aliansi
seperti koperasi, multifinance, dan lain sebagainya. Untuk bisa bersaing dengan Bank Syariah, hampir sama yaitu dengan kecepatan proses itu tadi.
Kecepatan inilah merupakan alat yang digunakan untuk bersaing dengan bank
19
Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 3 Mei 2011
syariah dan bank konvensional. Perlu diketahui setiap tahun bank mempunyai RBB rencana bisnis bank, dimana semua biaya dituangkan di RBB
tersebut yang nanti disampaikan oleh pemegang saham terhadap setiap divisi- divisi yang telah ditentukan.
20