Strategi Inovasi Produk PT. Bank Panin Syariah Tbk dalam

sesuai segmentasi, target dan positioning perusahaan, 2. menghasilkan produk yang memiliki salah satu atau lebih dari kriteria unggul dari sisi harga, unggul dari sisi keunikan, unggul dalam kecepatan delivery-nya. Keunikan produk yang sudah ada di Bank Panin Syariah adalah keunikan dalam keunggulan delivery produk pembiayaan, dimana proses persetujuan pembiayaan cukup cepat dikarenakan pola pengambilan keputusan yang tidak birokratis. Keunikan produk yang akan dikembangkan adalah produk dengan kecepatan delivery-nya dan produk dengan aliansi melalui mitra strategis misalnya multifinance, developer perumahanan dan lembaga keuangan syariah lain . 12 Strategi-strategi dan proses-proses yang dilakukan dan dilalui Bank Panin Syariah dalam membuat suatu inovasi produk agar bisa bersaing dengan Bank Syariah maupun Bank Konvensional, Untuk saat ini Bank Panin Syariah melakukan dengan cara mirroring dari Bank Panin Konvensional, yaitu dengan melihat apa saja produk yang kira-kira laku di jual oleh Bank Panin konvensional. Bank Panin Syariah baru 1 tahun yaitu 2 Desember 2009 bisa dibilang produk-produknya baru standart. Produk yang dimiliki Bank Panin Syariah, untuk tabungan baru ada tabungan transaksi, kemudian untuk deposito ada yang untuk investasinya, dan giro. Bank Panin Syariah juga akan mengembangkan kembali hasil mirroring dari Bank Panin Konvensional. 12 Edy Tri Sujarwadi, Group Head Pengembangan Pembiayaan, Wawancara via email, diakses pada tanggal 9 Mei 2011 Kemudian Bank Panin Syariah juga akan melakukan mapping terhadap produk-produk Bank Konvensional dan Bank Syariah lainnya, bahwa produk apa saja yang mereka punya?, kemudian produk apa saja yang sedikit dan banyak dijual oleh mereka. Jadi langkah itu masih dilakukan Bank Panin Syariah, namun sebelumnya Bank Panin Syariah juga melihat dan melengkapi produk-produk yang ada terlebih dahulu, misalnya Bank Panin Syariah punya produk transaksi kemudian ingin membuat lagi produk-produk untuk investasi, kemudian Bank Panin Syariah juga akan membuat tabungan bisnis dimana nasabah bisa transaksi juga bisa untuk berinvestasi jika dananya tidak digunakan, maka Bank Panin Syariah akan menggunakan sistem sharing yaitu semakin banyak dana yang disimpan oleh nasabah, maka semakin besar nisbah yang nasabah dapatkan, intinya untuk tabungan bisnis ini Bank Panin Syariah akan mengkombinasikan antara keperluan untuk investasi dan keperluan untuk transaksi, jika dana nya tidak digunakan maka nasabah mendapatkan nisbah semakin tinggi, namun jika nasabah sering menggunakan dananya kemudian dana nasabah hanya sedikit yang digunakan oleh Bank Panin Syariah, maka nisbah nya akan kecil, tentu hal ini diinformasikan di awal akad kepada nasabah. Kemudian itu semua akan dikembangkan. Karena untuk tabungan bisnis ini saldo awalnya besar, jadi untuk tabungan ini Bank Panin Syariah bukan hanya menarik dana nasabah individu bahkan Bank Panin Syariah juga akan menarik nasabah perusahaan, kemudian Bank Panin Syariah akan buat tabungan rencana yang disiapkan untuk kalangan bawah, karena melihat Bank Syariah dan Bank Konvensional hampir semua tabungan seperti ini ada, mungkin hanya fitur yang Bank Panin Syariah buat berbeda Memang yang terpenting dalam membuat suatu inovasi produk adalah melihat nasabah ingin seperti apa?. Jadi intinya Bank Panin Syariah tetap lakukan mirroring dengan Bank Panin Konvensional dan membandingkan produk- produk Bank Syariah dengan melakukan survey dalam arti bukan survey seperti quesioner dan lain sebagainya. Sebenarnya survey quesioner juga bisa digunakan Bank Panin Syariah. Bank Panin Syariah juga melakukan sosialisasi ke masyarakat, untuk tahun ini Bank Panin Syariah akan bekerja sama dengan pengajian-pengajian dan lain-lain sebagainya namun hal ini setelah produk-produk Bank Panin Syariah bertambah, ada tabungan rencana, dan tabungan bisnis. Bahwa saat ini produk Bank Panin Syariah memang baru standard dan next kedepan Bank Panin Syariah sudah persiapkan untuk open table untuk mensosialisasikan apakah sesuai tidak dengan produk yang di-create ini dengan kebutuhan nasabah, karena sebelumnya Bank Panin Syariah melakukan perbandingan misalnya produk Bank A seperti ini, produk Bank B seperti ini, dengan cara misalnya ambil brosur mereka, tanya-tanya dengan mereka, kemudian dari sinilah Bank Panin Syraiah akan ambil yang seperti apa?. Divisi pengembangan produk di Bank Panin Syariah juga sering mendiskusikan dengan bagian marketing dan menanyakan kepada mereka kebutuhan-kebutuhan nasabah atau masyarakat untuk produk yang dibutuhkan masyarakat saat ini seperti apa? Apakah ingin seperti A atau B, atau mungkin ingin kombinasikan dari keduanya. Jadi intinya sebelum membuat sebuah inovasi produk Bank Panin Syariah melihat dan mengetahui produk-produk bank-bank pesaing dan melihat secara selektif. Sebenarnya Bank Panin Syariah bisa saja menggunakan questioner untuk masyarakat sehingga dapat mengetahui pasti berapa banyak koresponden, dan komentar merekapun lebih jelas, tapi untuk saat ini Bank Panin Syariah belum lakukan. 13 Dalam proses penginovasian produk, Bank Panin Syariah juga bisa melihat dari produk-produk bank-bank syariah yang ada, hal ini dilakukan karena perbankan syariah sudah dari tahun 1993 itu sudah ada, kemudian cara cepatnya Bank Panin Syariah bisa melihat produk apa yang dijual oleh bank- bank syariah lainnya. Kemudian dari situlah Bank Panin Syariah bisa mengetahui lebih dan kurangnya produk yang dibutuhkan masyarakat saat ini. Kemudian cara lain kita juga berusaha melihat produk yang ada di Bank Panin Konvensional, dan sekiranya ada yang bisa di-duplicate di syariah semacam KPR, itu bisa dibuat. 14 Untuk pembuatan atau penginovasian produk, awal nya menemukan dan menyimpulkan dahulu bahwa produk di Bank Panin Syariah standart dan perlu sesuatu yang baru nantinya. Setelah itu, Bank Panin Syariah lakukan mirroring dengan Bank Panin Konvensional dan membandingkan dengan Bank-Bank Syariah lainnya, langkah ini dilakukan agar mengetahui bahwa 13 Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 3 Mei 2011 14 Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 5 Mei 2011 produk Bank Panin Syariah standard dan produk-produk Bank lain sudah dikembangkan, kebanyakan misalnya adalah tabungan rencana yang sudah dikembangkan, kemudian ada juga tabungan bisnis. Setelah itu Bank Panin Syariah akan tarik, bahwa yang akan dibuat adalah tabungan rencana dan tabungan bisnis, kemudian dibuatlah fitur yang diinginkan dari kedua tabungan tersebut. Setelah dibuat sebuah produk, Bank Panin Syariah mengadakan meeting dengan pihak internal di Bank Panin Syariah, yang di dalamnya termasuk dengan DPS dewan penasehat syariah, bagian risk management, bagian audit, bagian IT, bagian operation, bagian marketing, kemudian membahas bersama-sama dengan bagian produk yang nantinya akan mempresentasikan suatu produk, yang telah disiapkan nantinya. Bagian produk akan menjelaskan kepada mereka bahwa akan dibuat sebuah produk seperti tabungan rencana yang programnya adalah dengan jangka waktu nasabah 10 tahun, kemudian dia dapat mengambil sebagian dari bagi hasil yang seharusnya dia terima selama 10 tahun itu di awal dalam bentuk yang ditentukan sesuai keinginan nasabah seperti ingin HP, laptop dan lain-lain, kemudian Bank Panin Syariah akan buat seperti itu, kemudian apakah itu sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh nasabah atau masyarakat?. Lalu nanti melihat apakah produk dan program itu sesuai dari sisi syariah? kemudian hal itulah akan di jawab oleh DPS nantinya, kemudian bagian audit melihat apakah ada kemungkinan akan terjadi float?, hal itu tanya jawab dengan bagian operation bagaimana menjalankannya. Setelah mendapatkan opini dari DPS, tentu akan menanyakan juga dengan orang sistemnya yaitu orang-orang IT, apakah mereka bisa atau tidak mengakomodasi produk yang akan dibuat melalui sistem yang harus mereka ciptakan? terkadang banyak rencana, namun terkadang sistemnya tidak bisa mengakomodasi. Setelah semuanya selesai, barulah produk tersebut bisa dirumuskan dan disusun yang nantinya akan dikirimkan ke BI. Setelah BI menyetujui kemudian kita baru bisa launching produk, namun juga nanti akan ada bagian promosi, namun untuk saat ini bagian promosi masih dirangkap karena Bank Panin Syariah belum menjadi bank besar. Jadi institusi akhir dalam proses inovasi produk adalah BI. Setelah dapat persetujuan dari BI, kemudian di-meetingkan kembali dengan bagian promosi antara lain merencanakan bagaimana mempromosikan produk yang baru dibuat ini. Terkadang BI juga merevisi dan men-check apakah produk dan fitur yang dibuat sesuai dengan kodifikasi dan ketentuan- ketentuan BI dan kaidah-kaidah syariah?. Kemudian apakah aplikasinya sudah selesai dan sesuai?. Setelah kita selesaikan revisi dari BI, kemudian kita serahkan kembali ke BI dan BI melihat apakah produk-produk dan fitur-fitur yang kita buat sesuai dengan kaidah-kaidah syariah. BI juga melihat apakah bank kita sudah membuat aplikasinya, dan misalnya juga ada buku-buku panduan dan lain sebagainya. Kemudian apakah sesuai dengan SOP BI, kemudian apakah sudah ada opini dari DPS kita? apakah sudah ada pernyataan bahwa produk kita sesuai dengan kodifikasi syariah saat ini? sekiranya ada hal yang ingin ditanyakan BI, biasanya BI memanggil untuk kembali mempresentasikan di sana. Setelah itu biasanya BI langsung mengeluarkan surat bahwa bisa dikeluarkannya produk tersebut. 15 Langkah penting yang perlu diperhatikan di Bank Panin syariah untuk membuat sebuah inovasi produk sebelumnya harus melihat terlebih dahulu bahwa bisnis itu butuh apa? kemudian divisi bisnis akan melihat masyarakat butuh apa dan produk apa?. Sebelum divisi bisnis menentukan kebutuhan masyarakat ingin produk seperti apa?. Sebelumnya divisi ini akan melakukan survey ke masyarakat dan melihat bank-bank pesaing, punya produk apa?. Setelah divisi bisnis menyatakan ke divisi pengembangan produk, misalnya ingin produk KPR. Barulah divisi bisnis berkoordinasi dengan divisi pengembangan produk untuk menyusun produk sesuai dengan apa yang dibutuhkan bisnis atau pasar. Biasanya untuk sebuah inovasi produk di set oleh sebuah tim terdapat lintas divisi, tim terdiri dari bagian kredit atau pembiayaan, kemudian ada bagian bisnis yang mengetahui kebutuhan market, bagian accounting yang membuat standar untuk akuntansinya, kemudian bagian operational yang membuat bagaimana tata cara operational di internal, kemudian bagian legal yang akan mendrafting akad nya nanti, kemudian bagian risk management untuk memastikan kecukupan dari sisi pengamanan produk, setelah itu semua dirumuskan oleh divisi produk, lalu minta persetujuan direksi, setelah dari direksi kemudian ke DPS, setelah DPS menyutujui dan melihat produk tersebut sesuai dengan kodifikasi syariah, 15 Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 3 Mei 2011 Kemudian melihat kembali produk yang dibuat apakah sesuai dengan kodifikasi BI?, jika sesuai langsung laporkan ke BI. Jadi intinya dalam membuat suatu produk hampir semua divisi itu terkait, karena semua bank juga tidak ada yang bisa berdiri sendiri, dari mulai divisi bisnis, divisi pengembangan produk, divisi operation, divisi accounting, kemudian divisi risk management, kemudian bagian legal yang membuat drafting legal, minimal bagian itulah yang terkait untuk sebuah inovasi produk, nanti ketika semua nya selesai kemudian mendengarkan opini DPS untuk melihat apakah produk tersebut sesuai atau tidak dengan kodifikasi syariah saat ini. 16 Dalam proses penginovasian produk didalamnya ada bagian marketing-marketing. Bagian marketing inilah yang mengerti kebutuhan- kebutuhan nasabah atau masyarakat tentang apa yang mereka butuhkan. Setelah mendapatkan masukan dari bagian marketing-marketing kemudian langsung bagian produk mencari bentuk fiturnya, dan mencari perbandingan- perbandingan dengan bank-bank pesaing. Kemudian untuk sebuah inovasi produk juga ada lagi yaitu bagian operation, bagian IT mereka juga orang- orang yang berkepentingan juga dalam proses pembuatan produk atau inovasi produk, kemudian bagian pengawas yaitu bagian risk management, kemudian dari bagian DPS, kemudian bagian promosi yang tugas nya kait-mengkait ketika ada yang meng-create seperti bagian atau divisi sebelumnya. Jadi intinya orang-orang yang membuat produk adalah bagian produk dan bagian 16 Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 5 Mei 2011 marketing. Kemudian orang-orang yang mengawasi adalah, risk management, DPS. Kemudian orang-orang yang menjual adalah bagian promosi dan marketing yang memikirkan bagaimana cara menjual produk. Jadi itulah siklus dari pembuatan, pengawasan, dan penjualan dan yang akhirnya kembali ke bagian produk untuk melakukan evaluasi. Untuk peran pemegang saham untuk produk-produk pendanaan misalnya, biasanya direksi akan diminta mempresentasikan karena biasanya akan ada pertemuan rutin antara management Bank Panin Syariah dengan pemegang saham, untuk update dan menginformasikan bahwa akan ada pengembangan produk yang membutuhkan biaya yang akan timbul cukup besar dan biaya yang akan timbul ini harus ada persetujuan dari pemegang saham hal ini dilakukan agar jangan sampai ketika meng-create produk pemegang saham tidak mengetahuinya. Jadi ketika sudah mengembangkan produk dan disetujui DPS, kemudian untuk pengembangan sistem, pasti akan ada diskusi untuk mempresentasikan dengan pemegang saham. Proses pembuatan produk memang membutuhkan waktu yang lama dan berbeda-beda. Hal itu tergantung apakah sistemnya sudah mengakomodasi atau belum. Jika sudah idealnya 3 sampai 4 bulan selesai, kemudian pertanyaannya kenapa harus selama 3-4 bulan tadi?. Sebab perlu persiapan untuk aplikasi, promosi, pelaporan ke BI, pelaporan ke BI 15 - 30 hari, kemudian adakan sosialisasi juga pada pihak internal seperti apa? misalnya aplikasi pada sistem seperti tabungan rencana di Bank Panin Syariah belum ada padahal perlu asuransi, bagaimana menentukan premi?. Hal ini perlu sistem jadi harus di create sistem, untuk pengembangan sistem saja memerlukan waktu 3 atau 4 bulan. Jadi berbeda –beda tapi idealnya 3-4 bulan, tapi bisa cepat jika sistem aplikasinya sudah dibuat sebelumnya, kemudian juga sosialisasi sudah dijalankan, itu bisa saja sebulan. 17 Jadi intinya proses pembuatan produk bervariasi, Jadi untuk membuat sebuah produk baru secara komprehensif sekitar 3 bulan. 18 Strategi lain untuk bisa bersaing dengan bank-bank lain yaitu memunculkan fitur-fitur yang berbeda, mungkin saja fitur agak sama dengan beberapa bank tapi kemudian munculkan fitur-fitur yang bank-bank lain belum ada, misalnya tabungan rencana yang saat ini hanya tabungan rencana yang rutin, kemudian Bank Panin Syariah akan buat tabungan rencana artinya direncanakan tapi itu tidak rutin jadi Bank Panin Syariah membebaskan biaya nabung tetapi tetap di-cover oleh asuransi. Jadi Bank Panin Syariah akan membuat sesuatu yang berbeda mungkin fitur sama tapi ada sesuatu yang berbeda. Kemudian ada juga tabungan rencana dimana nasabah tidak bisa mengambil dananya sampai jangka waktu yang ditentukan, Bank Panin Syariah akan buat dimana nasabah dapat mengambil uangnya sesuai nasabah inginkan namun ditentukan di awal oleh nasabah dan disepakati oleh bank. Jadi intinya Bank Panin Syariah akan membuat sesuatu yang berbeda dengan 17 Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 3 Mei 2011 18 Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 5 Mei 2011 bank-bank lain, kemudian untuk yang layanan kita konsen pada produk- produk transaksional dimana nasabah bisa digunakan di seluruh ATM, untuk pembayaran listrik, telepon dan sebagainya hal ini masih terus kita kembangkan, untuk saat ini Bank Panin Syariah baru bekerja sama dengan Panin Konvensional dimana ATM Panin Syariah bisa digunakan diseluruh ATM Panin Konvensional, untuk kedepannya Panin Syariah akan terus berkembang dan menggunakan ATM bersama untuk memenuhi kebutuhan nasabah saat ini. Untuk bisa bersaing dengan Bank Konvensinal, dari sisi investasi saja misalnya dalam menjual produk, Panin Syariah menjelaskan ke nasabah bahwa produk syariah itu adalah dari nisbah dimana nisbah ditentukan di awal, semakin besar keuntungan dari bank maka semakin besar keuntungan yang diperoleh nasabah, kemudian dari sisi untuk investasi salah satu keunggulannya di bank syariah biaya-biaya termasuk administrasi itu sudah termasuk bagian bank, jadi biasanya untuk investasi yang mudharabah kebanyakan tidak dikenakan pada nasabah, meskipun beberapa bank konvensional ada juga yang meniadakan administrasi jadi itulah keunggulan dari sisi syariah yang Panin Syariah terapkan. Mungkin itulah yang terpenting yang bisa Panin Syariah tunjukan dengan Bank Konvensional bahwa kita adalah nisbah, jadi semakin bank untung tinggi maka bagi hasil yang diterima untuk nasabah semakin tinggi, jadi Bank Panin Syariah harus konsisten dengan menerapkan prinsip syariah. Untuk fasilitas memang bank konvensional saat ini lebih unggul karena bank mereka sudah besar, nasabah mereka sudah banyak jadi tinggal untuk pengembangannya mereka pun sudah ada dana yang disiapkan untuk pengembangan - pengembangan yang direncanakan. Hanya untuk mengingatkan bahwa Bank Panin Syariah dengan Bank Panin Konvensional adalah saudara tapi beda management, sedangkan UUS itu satu management. Jadi intinya yang terpenting untuk meningkatkan daya saing adalah menciptakan produk dengan menerapkan prinsip-prinsip syariah. 19 Bank Panin Syariah tidak fokus untuk menciptakan produk terlalu banyak, tetapi yang ditekankan adalah bagaimana men-delivered produk- produk Bank Panin Syariah secara tepat kemasyarakat, salah satu nya adalah kecepatan proses, hal ini dilakukan melihat Bank Panin Syariah masih kecil sehingga tidak terlalu birokrasi dalam pengambilan keputusan maka yang harus dilakukan adalah kecepatan proses itu. Jadi itulah inovasi Bank Panin Syariah, kemudian Bank Panin Syariah juga menggunakan aliansi untuk bekerjasama dengan kita. Jadi Bank Panin Syariah tidak hanya membiayai satu-satu yang sifatnya detil, namun agar lebih efektif maka dilakukanlah kerjasama dengan aliansi seperti koperasi, multifinance, dan lain sebagainya. Untuk bisa bersaing dengan Bank Syariah, hampir sama yaitu dengan kecepatan proses itu tadi. Kecepatan inilah merupakan alat yang digunakan untuk bersaing dengan bank 19 Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 3 Mei 2011 syariah dan bank konvensional. Perlu diketahui setiap tahun bank mempunyai RBB rencana bisnis bank, dimana semua biaya dituangkan di RBB tersebut yang nanti disampaikan oleh pemegang saham terhadap setiap divisi- divisi yang telah ditentukan. 20

C. Upaya Bank Panin syariah dalam mengatasi kendala penginovasian

produk. Melihat peluang di tengah persaingan Bank Panin Syariah optimis, karena Panin Syariah tetap akan memberikan walaupun satu fitur yang berbeda dengan yang dimiliki bank-bank pesaing lainnya. Untuk hasilnya tetap menunggu hasil penjulan apakah promosi yang dilakukan dapat membuat nasabah menarik untuk membeli produk yang ditawarkan. Untuk produk-produk pendanaan yang dijual saat ini di Bank Panin Syariah baru tabungan transaksi, untuk tabungan transaksi pasti nasabah akan mencari banyak fasilitas-fasilitas. Nasabah yang sebelumnya nabung hanya bisa ditarik di counter, jadi untuk hal ini Bank Panin Syariah baru menyelesaikan ATM yaitu pada tahun 2011 dimana nasabah bisa menggunakan ATM Panin Syariah. Jadi Bank Panin Syariah sudah satu tahap untuk berkembang dari penggunaan ATM. Penjualan yang untuk tabungan, ditambahkan ada program gimmick misal pembukaan 500 ribu dapat payung, 1 juta dapat jam dan lain 20 Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 5 Mei 2011 sebagainya, kemudian Bank Panin Syariah akan open table jika produk tabungan rencana sudah selesai sekitar bulan agustus, untuk tabungan bisnis kira-kira juni atau juli akan diadakan launching. Untuk biaya atau bugdet sebuah produk berbeda-beda tergantung promosi ingin sejauh apa?. Kemudian untuk launching yang diadakan nya sebesar apa?. Jadi awalnya ketika pembuatan Bugdet yang besar biasanya adalah pada pengembang IT, Jadi semuanya itu berbeda-beda, di Bank Panin Syariah masih sederhana jadi harus sesuai budget yang disiapkan, untuk nominalnya sebenarnya sudah dianggarkan, jadi untuk awal pembuatan produk, saat ini di bulan juni untuk sistem nya 250 juta per produk, kemudian untuk promosinya tidak terlalu besar karena Bank Panin Syariah baru ada lima cabang, kemudian jika rencana promosinya hanya ingin dipasang spanduk, kemudian ingin open table dan setiap open table ingin dibudgetkan 1 juta selama 2 atau 3 hari, itu kira-kira 100 juta selama 1 tahun terhadap produk tersebut. 21 Untuk peluang sebuah produk yang terpenting adalah di satu sisi Bank Panin Syariah sudah melengkapi produk yang konvensional punya, semacam KPR. Kemudian di syariah juga punya, jadi itu sudah melengkapi sehingga nasabah bisa memilih ikut yang konvensional atau syariah, Kemudian juga di Bank Panin Syariah terapkan cara pengambilan keputusan yang relatif cepat. Karena skala dari organisasi di sini masih kecil, jadi kecepatan sangat 21 Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 3 Mei 2011 diperlukan sehingga keputusan dapat diambil dengan cepat oleh management, tanpa melalui birokrasi yang berkepanjangan. 22 Sebagai sebuah bank baru memang untuk melakukan suatu inovasi produk yang sangat canggih, salah satu yang perlu kita selesaikan adalah masalah IT. Setiap bank tidak mungkin tidak tergantung dengan IT jadi itu yang sedang Bank Panin Syariah garap yaitu menginginkan pembuat sistem dari orang-orang IT yang dapat mendukung pembuatan produk yang lebih canggih. Kemudian untuk citra Bank Panin Syariah sampai saat ini tidak ada masalah. 23 Jadi persoalan yang dihadapi dalam inovasi produk adalah pada sistem yang akan mengakomodasi suatu produk. Tetapi itu bukan suatu kendala yang mutlak, memang benar dari kendala sistem itu akan memakan waktu yang lebih lama untuk pengembangannya. Kemudian untuk kendala lain Bank Panin Syariah masih melakukan mirroring dan bench march dengan Panin Konvensional dan dengan bank-bank lain, jadi saat ini Bank Panin Syariah masih melihat seperti itu untuk pengembangan dan inovasi produk yang saat ini ada, karena memang produk Bank Panin Syariah saat ini masih standart jadi yang dilakukan adalah mengembangkan produk yang mereka miliki, jadi kendala yang paling terasa sekali saat ini adalah sistem dan aplikasi yang belum bisa mengakomodasi untuk launching-nya suatu produk yang telah dibuat. Untuk solusi banyak cara. Bank Panin Syariah dari management dan pemegang 22 Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 5 Mei 2011 23 Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 5 Mei 2011

Dokumen yang terkait

Perbandingan Kinerja Keuangan Antara Bank Konvensional dan Bank Syariah (Studi Kasus PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Tahun 2006-2009)

0 30 95

Analisis SWOT sebagai Strategi Meningkatkan Daya Saing pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Syariah Medan

0 57 135

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Konvensional dan Bank Syariah pada PT. Bank Negara Indonesia Tbk

3 24 96

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Konvensional dan Bank Syariah pada PT. Bank Negara Indonesia Tbk.

1 8 7

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DENGAN BANK KONVENSIONAL Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Dengan Bank Konvensional (Studi Kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Central Asia).

0 1 14

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DENGAN BANK KONVENSIONAL Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Dengan Bank Konvensional (Studi Kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Central Asia).

0 1 16

PERBANDINGAN KINERJA PADA PT.BANK MANDIRI,TBK (Dalam Konteks Bank Syariah dan Bank Konvensional).

1 2 6

Analisis kontribusi bank panin syariah terhadap total laba bersih bank panin konvensional - Repository UIN Sumatera Utara

1 2 151

Analisis SWOT sebagai Strategi Meningkatkan Daya Saing pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Syariah Medan

0 0 135

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH BERDASARKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN (Studi pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk dan PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk Periode 2009-2012)

0 0 12