3. Sikap lebih menetap. Berbagai studi menunjukkan sikap politik kelompok
cenderung dipertahankan dan jarang mengalami pembahan. 4.
Sikap mengandung aspek evaluatif, artinya mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan.
5. Sikap timbul dari pengalaman: tidak dibawa sejak lahir, tetapi merupakan
hasil belajar. Karena itu sikap dapat diperteguh atau diubah.
Menurut Allport Mar’at, 1993:13 ada tiga komponen yang terdapat dalam yaitu sebagai berikut:
1. Kognitif
Merupakan komponene yang berhubungan dengan apa yang diketahui oleh manusia dan berhubungan dengan kepercayaan, pengetahuan dan pemahaman.
2. Afektif
Merupakan komponen pembentukan dan perubahan sikap pada khalayak setelah mengenal aspek kognitif dan komponen ini menyangkut kehidupan
emosional seseorang yang dapat diamati langsung. 3.
Konatif Merupakan kecenderungan bertingkah laku dan dapat diamati langsung serta
berhubungan dengan kebiasaan dan tindakan.
II.5.1. Pembentukan dan perubahan sikap
Pada dasarnya sikap bukan merupakan suatu pembawaan, melainkan hasil dari interaksi antara individu dengan lingkungan sehingga sikap bersifat dinamis. Faktor
pengalaman besar peranannya dalam pembentukan sikap.
Universitas Sumatera Utara
Sikap dapat pula dinyatakan sebagai hasil belajar, karena sikap dapat mengalami perubahan. Sesuai dengan yang dinyatakan Sherif dan Sherif 1956
bahwa sikap dapat berubah karena kondisi dan pengaruh yang diberikan. Sebagai hasil dari belajar sikap tidaklah terbentuk dengan sendirinya karena pembentukan
sikap senantiasa akan berlangsung dalam interaksi manusia berkenaan dengan objek tertentu
Lebih tegas, menurut Bimo Walgito 1980 bahwa pembentukan dan perubahan sikap akan ditentukan oleh dua faktor, yaitu:
1. Faktor internal individu itu sendiri, yaitu cara individu dalammenanggapi
dunia luar dengan selektif sehingga ridak semua yang datang akan diterima atau ditolak.
2. Faktor eksternal, yaitu keadaan-keadaan yang ada diluar individu yang
merupakan stimulus untuk membentukatau mengubah sikap Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembentukan dan perubahan
sikap pada dasranya dipengaruhi oleh dua faktor yang ada dalam diri individu dan faktor diluar individu yang keduanya saling berinteraksi. Proses ini akan berlangsung
selama perkembangan individu Dayakisni dan Hudaniah,2003:98
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Deskriptif Lokasi Penelitian
Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik FISIP didirikan atas prakarsa beberapa dosen dalam bidang ilmu sosial, administrasi dan manajemen yang berada di Fakultas
Ekonomi dan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara pada tahun 1979. Proposal pendirinya disusun oleh Drs. M. Adhan Nasution, Asma Afan, MPA. Dr. A.P
parlindungan, SH, yang pada saat itu menjabat sebagai Rektor USU, kemudian memperjuangkan proposal tersebut sehingga didirikan FISIP sebagai fakultas
kesembilan di lingkungan USU. Pada tahun 1980, mulanya FISIP USU merupakan jurusan ilmu pengetahuan
masyarakat di Fakultas Hukum USU dengan ketua jurusan Dr. M. Adhan Nasution yang diangkat berdasarkan surat keputusan rektor USU No.1181PT05C.80
tertanggal 1 juli 1980. Jurusan ini pertama kali menerima mahasiswa pada tahun 19801981 melalui ujian SIPENMARU dengan jumlah mahasiswa sebanyak 75
orang. Kuliah perdana dimulai 18 agustus 1980 di gedung perkuliahan fakultas kedokteran gigi usu pembukaannya diresmikan oleh rektor usu Dr. A. Parlindungan,
SH. Perkuliahan selanjutnya dilaksanakan di sore hari di gedung tersebut. Walaupun jurusan ilmu pengetahuan masyarakat adalah salah satu jurusan di FH
USU, namun kegiatan perkuliahan dan administrasi jurusan tidak dilaksanakan di fakultas tersebut. Kegiatan administrasi dilaksanakan disalah satu ruangan BAAK
USU sekarang Fakultas Sastra USU. Kemudian pada tgl 7 april 1983 dipindahkan ke gedung biro rakyat sekarang gedung pusat komputer. Jurusan ilmu pengetahuan
Universitas Sumatera Utara