Mochamad Rangga Rambe : Mekanisme Penegakan Hukum Law Enforcement Terhadap Kejahatan-Kejahatan Internasionaldalam Perspektif Hukum Humaniter, 2008.
USU Repository © 2009
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat dikemukakan di dalam skripsi ini, adalah : 1. Kejahatan-kejahatan yang dikategorikan sebagai kejahatan internasional, adalah :
a.Genocide genosida b. Crime Againts Humanity kejahatan terhadap kemanusiaan
c. War crimes Kejahatan Perang d. Aggression kejahatan Agresi
2. Prinisip-prinsip hukum Internasional terhadap Kejahatan-kejahatan internasional, sebagaimana yang diketahui bersama, bahwa yurisdiksi pengadilan kejahatan
internasional terdiri dari empat jenis kejahatan, yaitu genoside, kejahatan terhadap kemanusiaan, kejahatan perang dan kejahatan “agresi”. Namun, belum ada akan
ada penuntutan untuk “agresi” sampai ada kesepatan tentang definisinya. Empat kategori kejahatan ini didefinisikan sebagai “kejahatan paling serius yang
mengancam masyarakat internasional secara keseluruhan”. Diharapkan pengujian dari ‘keseriusan’ tersebut akan dipakai untuk memutuskan penuntutan dalam
kasus-kasus aktual yang mungkin bukan merupakan contoh serius dari kejahatan yang dipertanyakan.
2. Mekanisme Penegakan Hukum Humaniter Internasional terhadap kejahatan- kejahatan Internasional Pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional
merupakan terjemahan langsung dari Violation on International humanitarian law Oleh karena berbagai perjanjian internasional baik Konvensi, statuta maupun
Mochamad Rangga Rambe : Mekanisme Penegakan Hukum Law Enforcement Terhadap Kejahatan-Kejahatan Internasionaldalam Perspektif Hukum Humaniter, 2008.
USU Repository © 2009
protokol memberikan istilah pelanggaran untuk tindakan-tindakan yang
bertentangan dengan hukum Humaniter.
Di dalam Hukum Humaniter khususnya Konvensi Jenewa 1949 dan Protokol Tambahan 1977 kejahatan-kejahatan internasional terutama kejahatan terhadap
kemanusiaan Crimes Againts Humanity terjadi apabila tindakan tertentu yang
dilarang dilakukan sebagai bagian dari serangan skala luas atau sistematik terhadap penduduk sipil. Penduduk sipil yang dimaksud adalah kelompok sipil
apapun. Kelompok ini termasuk, misalnya, kelompok yang mempunyai kaitan ideologi, politik atau budaya dan jenis kelamin, termasuk kelompok sipil yang
menyuarakan kebebasan atau mendukung resistensi terhadap pendudukan. Tindakan yang dilarang termasuk: pembunuhan; pembinasaan termasuk dengan
tidak memberikan makanan;perbudakan; deportasi atau pemindahan paksa penduduk; kerja paksa; pemenjaraan;penyiksaan; perkosaan; memberikan
hukuman karena alasan politik, ras, atau agama;penghilangan paksa; dan tindakan tidak manusiawi lainnya “yang memiliki sifat yang sama yangsecara sengaja
menimbulkan penderitaan yang mendalam, atau luka berat baik fisik
maupunmental atau kesehatan fisik”.
B. Saran-Saran Saran-saran yang dapat diberikan dalam skripsi ini, adalah :