Sejarah Kimia Farma Bisnis Kimia Farma

BAB I KIMIA FARMA

1.1 Sejarah Kimia Farma

Kimia Farma merupakan industri farmasi Indonesia. Cikal bakal perusahaan dapat dirunut balik ke tahun 1917, ketika NV Chemicalien Handle Rathkamp Co., perusahaan farmasi pertama di Hindia Timur, didirikan. Sejalan dengan kebijakan nasionalisasi eks perusahaan-perusahaan Belanda, pada tahun 1958 pemerintah melebur sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF Bhinneka Kimia Farma. Selanjutnya pada tanggal 16 Agustus 1971 bentuk hukumnya diubah menjadi Perseroan Terbatas, menjadi PT Kimia Farma Persero. Sejak tanggal 4 Juli 2001 Kimia Farma tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Berbekal tradisi industri yang panjang selama lebih dari 187 tahun dan nama yang identik dengan mutu, hari ini Kimia Farma telah berkembang menjadi sebuah perusahaan pelayanan kesehatan utama di Indonesia yang kian memainkan peranan penting dalam pengembangan dan pembangunan bangsa dan masyarakat. Tanggal 4 Januari 2003 dibentuk 2 anak perusahaan yaitu PT. Kimia Farma Apotek dan PT. Kimia Farma Trading and Distribution.

1.2 Bisnis Kimia Farma

Kimia Farma adalah Badan Usaha Milik Negara BUMN dibentuk sebagai perusahaan perseroan, pada tanggal 16 Agustus 1971, bersamaan dengan masuknya modal asing luar negeri ke dalam perekonomian Indonesia, termasuk bisnis bidang farmasi, sejak saat itu PT. Kimia Farma menyadari dimensi ekonomi Indonesia mulai bergerak menuju sistem ekonomi pasar. Terwujudnya PT. Kimia Farma sebagai salah satu pimpinan pasar market leader di bidang farmasi yang menghasilkan produk-produk yang berupa sediaan farmasi, alat-alat kesehatan dan jasa pelayanan kesehatan yang memiliki keunggulan komparatif yang dapat memuaskan kebutuhan needs dan keinginan wants masyarakat pengguna dalam arti yang luas melalui proses pertukaran, serta sebagai perusahaan yang tangguh dan mandiri dalam rangka memberikan Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008 sumbangan bagi pembangunan kesehatan, pembangunan nasional dan penerimaan negara. Tujuan dan misi Kimia Farma ditetapkan sesuai dengan arahan Garis-garis Besar Haluan Negara GBHN dan Sistem Kesehatan Nasional SKN sebagai berikut: A. Tujuan Perusahaan Sebagai perusahaan publik sekaligus BUMN, Kimia Farma berkomitment penuh untuk melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik sebagai suatu kebutuhan sekaligus kewajiban sebagaimana diamanatkan Undang-undang No. 192003 tentang BUMN. PT. Kimia Farma Tbk. Merupakan sebuah perusahaan pelayanan kesehatan yang terintegrasi, bergerak dari hulu ke hilir, yaitu : industri, marketing, distribusi, ritel, laboratorium klinik dan klinik kesehatan. B. Visi dan Misi Perusahaan Divisi SBU PBF ini terfokus lebih banyak menyalurkan atau menjadi keagenan dari produk perusahaan induk, yaitu produk Kimia Farma sebagai satu satunya prinsipal. Setelah lahir menjadi anak perusahaan, serta melihat kondisi kedepan, perusahaan telah bertekad untuk merubah visi, tidak lagi hanya menyalurkan produk dari perusahaan induk, tetapi akan menyalurkan produk- produk prinsipal lain. Oleh karena nya perusahaan telah merubah visinya akan menjadi perusahan Distributor Pilihan Utama Prinsipal. Visi ini mengandung arti kedepan perusahaan akan lebih fokus kepada penjualan reguler, tanpa meninggalkan penjualan kepada institusi tender dan menjadi perusahaan distribusi multi prinsipal. Sebagai bagian dari tanggung jawab sosialnya Kimia Farma berkomitmen untuk memastikan pasokan obat generik yang tetap ke pasar dalam negeri sesuai dengan misi perusahaan. Misi tersebut dilaksanakan dengan cara-cara sebagai berikut: a Menjamin tersedianya obat dari jenis dan jumlah yang cukup, sesuai dengan kebutuhan nyata masyarakat. b Meningkatkan penyebaran obat secara merata dan teratur sehingga mudah diperoleh masyarakat pada saat yang tepat dengan harga yang terjangkau. Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008 c Menjamin kebenaran khasiat, keamanan, mutu dan keabsahan obat yang beredar, serta meningkatkan kerasionalan dan efisiensi penggunaan obat. d Melaksanakan Komunikasi, Informasi dan Edukasi KIE yang berkaitan dengan farmasi obat, alatbahan medis habis pakai kepada masyarakat pengguna jasa pelayanan farmasi maupun tenaga medis lainnya. C. Arah Pengusahaan Arah pengusahaan yang akan dituju adalah terwujudnya: “Perusahaan Farmasi yang terkemuka di Indonesia market leader dan mempunyai peranan besar dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara luas”. Dalam menentukan arah pengusahaan juga diperhatikan kebijksanaan umum jangka panjang perusahaan yang menjadi dasar pertimbangan utama dalam melaksanakan usaha, yaitu: a. Mengutam masyar akan obat-obatan dan alat-alat kesehatan yang diminati akat luas. b. Mempertimbangkan asas pemerataan dan keterjangkauan. c. Memperhatikan prinsip-prinsip ekonomi D. Bidang Industri PT. Kimia Farma sampai saat ini didukung oleh 6 unit pabrik farmasi yang tersebar di kota-kota : Jakarta, Bandung, Semarang, Mojokerto dan Medan. Hasil produksi yang di buat oleh Pabrik Farmasi perusahaan baik produk obat-obat kimia, Formulasi dan herbal, dibagi dalam 6 enam lini produksi yaitu etikal, obat bebas, generik, narkotika, lisensi dan bahan baku. Hampir semua kelas terapi diakomodasi oleh produk perusahaan yang terdiri lebih dari 260 item produk dan dipasarkan keseluruh Indonesia serta di ekspor ke beberapa negara melalui jaringan distribusi perseroan atau yang memiliki perjanjian dengan perseroan E. Bidang Usaha Dalam melaksanakan kegiatan usahanya PT. Kimia Farma memiliki unit- unit usaha di bidang produksi bahan baku Manufaktur maupun obat jadi Formulasi dan unit usaha pelayanan distribusi farmasi, baik Perdagangan Besar Farmasi maupun Perapotekan yang tersebar luas di seluruh Indonesia. Unit usaha produksi terdiri dari: Unit Produksi Formulasi UPF yang meliputi UPF Jakarta, Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008 UPF Bandung, dan Sub Unit Produksi Formulasi Medan, serta Unit Produksi Manufaktur UPM yang meliputi UPM Bandung, UPM Iodium dan Aether Watudakon Mojokerto dan Pabrik Minyak Lemak Semarang. F. Bidang Pemasaran Dalam upaya penyebaran, pemerataan dan peningkatan mutu pelayanan sebagai penjabaran dan Sistem Kesehatan Nasional SKN, PT. Kimia Farma sampai pada tahun 1995, memiliki 34 Pedagang Besar Farmasi dan 137 Apotek yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia sehingga sangat memungkinkan terwujudnya penyebaran dan pemerataan obat-obatan baik untuk sektor swasta maupun sektor Pemerintah, sesuai dengan Trilogi Pembangunan. Perkembangan perusahaan yang didukung oleh pemanfaatan Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Perusahaan lainnya, sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan performansi perusahaan dari tahun ke tahun. G. Sumber Daya Manusia Dalam mempertahankan integritas perusahaan dengan masyarakat, PT. Kimia Farma dituntut menumbuhkan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dan memuaskan keinginan masyarakat akan perbekalan farmasi dan jasa pelayanan kefarmasian. Dalam hubungan ini, pola pikir sumber daya manusia perusahaan yang dilandasi tata nilai dan norma-norma budaya perusahaan senantiasa berorientasi pada filsafah bisnis dan sosial. Untuk itu Sumber Daya Manusia Perusahaan PT. Kimia Farma dituntut kemampuannya untuk meningkatkan nilai tambah dan atau manfaat bagi masyarakat dan bukan semata-mata mencari keuntungan. H. Performansi Perusahaan Ditinjau dari posisi PT. Kimia Farma sejak berdirinya sebagai Perseroan tahun 1971 tidak pernah mengalami kerugian. Sejak tahun 1987 peringkat performansi PT. Kimia Farma tumbuh membaik secara bermakna, bahkan sejak tahun 1989 mampu mempertahankan peringkat performansi sebagai “Sehat Sekali” selama 7 tahun berturut-turut, sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan RI dan Pendapat Akuntan BPKP Wajar tanpa Syarat. Posisi finansial yang terus membaik ini mendukung PT. Kimia Farma melaksanakan kewajibannya secara teratur dan tepat waktu dalam pembayaran Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008 pajak kepada pemerintah, sehingga sejak tahun 1988 PT. Kimia Farma merupakan salah satu di antara 200 perusahaan pembayar pajak terbesar di Indonesia, dengan predikat “wajib pajak patriot bangsa”. Kepedulian terhadap lingkungan secara kreatif, inovatif dan konsisten telah menghantarkan PT. Kimia Farma sebagai penerima penghargaan Sahwali tahun 1991 dan 1992 dari pemerintah Indonesia di antara sejumlah kecil perusahaan industri yang berwawasan lingkungan. PT. Kimia Farma sebagai BUMN yang memiliki filosofi tumbuh dan berkembang bersama kesejahteraan masyarakat, mengemban tanggung jawab pembinaan terhadap koperasi dan pengusahaan ekonomi lemah dengan menyisihkan sebagian dana binaan koperasi dan perusahaan ekonomi lemah. Sampai akhir 1995 PT. Kimia Farma telah menyalurkan dana binaannya sebesar lebih dari 4 milyar rupiah kepada 512 mitra binaan yang terdiri dari 204 Unit Usaha Ekonomi Lemah, 80 Unit Koperasi dan 228 keluarga berencana yang tersebar di seluruh Indonesia. Dana yang disalurkan ini diharapkan akan memberikan bobot kepada motto: “Tumbuh dan berkembang bersama kesejahteraan masyarakat”.

1.3 PT. Kimia Farma Apotek Bisnis Manager Medan