Validitas dan Realibilitas Instrumen Hasil Penelitian

6. Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang di gunakan adalah dengan mengisi kuisioner. Pengumpulan data dimulai setelah peneliti menerima surat izin pelaksanaan penelitian dari institusi pendidikan yaitu program studi ilmu keperawatan fakultas kedokteran USU dan setelah mendapat surat izin tersebut kepada Lurah Kelurahan Lau Cimba. Setelah mendapat izin dari Lurah tersebut baru peneliti melakukan penelitian. Pada saat pengumpulan data peneliti menjelaskan waktu, tujuan, manfaat dan prosedur pelaksanaan penelitian kepada calon responden dan bersedia berpartisipasi di minta untuk menandatangani informed concent. Peneliti mengambil data dari responden yang bersedia dengan mengisi lembar kusioner dengan panduan dan diberi kesempatan bertanya apabila ada pertanyaan yang tidak di pahami. Setelah selesai pengisian peneliti kemudian memeriksa kelengkapan data.jika ada data yang kurang,dapat langsung di lengkapi.

7. Validitas dan Realibilitas Instrumen

Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang dikumpulkan menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Uji validitas instrumen dilakukan oleh ahli Keperawatan Keluarga terhadap instrumen tersebut oleh dosen pembimbing. Untuk mengetahui kepercayaan reliabilitas instrumen dilakukan uji reliabilitas instrumen sehingga dapat digunakan untuk penelitian berikutnya dalam ruang lingkup yang sama. Uji reliabilitas ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar derajat atau kemampuan alat ukur untuk mengukur secara konsistensi sasaran yang akan di ukur. Universitas Sumatera Utara Alat ukur yang baik adalah alat ukur yang memberikan hasil yang sama bila digunakan beberapa kali pada kelompok sampel. Dalam penelitian ini digunakan uji reliabilitas internal yaitu pemberian instrumen hanya satu kali dengan satu bentuk instrumen yang diuji cobakan kepada sekelompok responden. Uji reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan formula Cronbach Alpha untuk kuisioner perawatan penderita hipertensi di rumah oleh keluarga suku batak dan suku jawa. Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan memberikan kuisioner kepada 10 orang keluarga di luar sampel, 5 orang dari Suku Batak dan 5 orang dari Suku Jawa. Kuisioner ini dikatakan reliabilitas bila reliabilitasnya bernilai lebih dari 0,70. Arikunto, 2006

8. Analisa Data

Setelah semua data terkumpul, maka dilakukan analisa data melalui beberapa tahap yakni editing dengan mengecek nama, kelengkapan identitas dan data responden serta memastikan bahwa semua jawaban telah diisi sesuai petunjuk, koding yaitu member kode atau angka tertentu pada kuesioner untuk mempermudah waktu mengadakan tabulasi dan analisa. Data yang telah terkumpul diolah dengan menggunakan analisa deskriptif dengan program komputer. Selanjutnya data disajikan dalam bentuk persentase untuk mendiskriptifkan tentang data perawatan penderita hipertensi di rumah oleh keluarga di Kelurahan Lau Cimba Kabanjahe. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

Dalam bab ini diuraikan hasil penelitian mengenai Perawatan Penderita Hipertensi di Rumah oleh keluarga suku Batak dan suku jawa di Kelurahan Lau Cimba. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Oktober sampai November 2009 dan jumlah seluruh responden dalam penelitian ini sebanyak 80 orang yang terdiri dari 40 orang suku jawa dan 40 orang suku Batak. Berikut ini dijabarkan deskripsi dan persentase karakteristik responden dan perawatan penderita hipertensi di rumah oleh keluarga suku batak dan suku jawa di Kelurahan Lau Cimba Kabanjahe. 1.1 Deskripsi karakteristik responden Deskripsi karakteristik responden mencakup usia, jenis kelamin, agama, suku, pekerjaan, penghasilan perbulan, jumlah anak dan dapat dilihat pada tabel 5.1. Data yang diperoleh menunjukkan mayoritas responden berada pada rentang kelompok usia 41 – 50 tahun 50,5. Jenis kelamin mayoritas adalah laki-laki 62,5 , dan separuh responden beragama Kristen 50 , serta mayoritas responden bekerja sebagai buruhtani 47,5, dan berpenghasilan Rp 1.000.000 – Rp 3.000.000 51,3, serta memiliki jumlah anak terbanyak adalah tiga orang 40. Universitas Sumatera Utara Tabel 1.1 Distribusi frekuensi dan persentase karakteristik responden n=80 Karakteristik responden Frekuensi Persentase Usia : 35 Tahun 36 - 40 Tahun 41 – 50 Tahun 50 Tahun Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan Agama : Islam Kristen Budha Suku : Batak Jawa Pekerjaan : Tidak bekerja Pegawai swasta Wiraswasta Buruh petani PNS TNI POLRI Penghasilan : Rp 500.000 Rp 500.000 – 1.000.000 Rp 1.000.000 – 3.000.000 Rp.3.000.000 Jumlah anak : Satu orang Dua orang Tiga orang Tiga orang 13 8 41 18 50 30 39 40 1 40 40 5 17 38 20 6 18 41 15 15 14 32 29 16,5 10 50,5 23 62,5 37,5 48,8 50,0 1,3 50,0 50,0 6,3 21,3 47,5 25,0 7,5 22,5 51,3 18,8 6,3 17,5 40,0 36,3 Universitas Sumatera Utara 1.2 Deskripsi Responden berdasarkan jawaban terhadap perawatan penderita hipertensi di Rumah oleh keluarga Suku Batak dan Suku Jawa di Kelurahan Lau Cimba Kabanjahe. Hasil penelitian pada tabel 5.2 menunjukkkan bahwa responden dari keluarga suku batak memiliki perawatan baik 46,3 dan perawatan kurang baik 3,8. Sedangkan responden dari suku jawa memiliki perawatn baik 48,8 dan perawatan kurang baik 1,3 . Tabel 1.2 Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan perawatan penderita hipertensi di rumah oleh keluarga suku batak dan suku jawa di Kelurahan Lau Cimba Kabanjahe. 1.3 Deskripsi responden berdasarkan jawaban terhadap pengaturan pola hidup oleh keluarga suku batak dan suku jawa. Hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan jawaban terhadap pengaturan pola hidup oleh keluarga suku batak dan suku jawa yaitu keluarga menganjurkan untuk memperhatikan pola hidup yang sehat, karena pola hidup yang sehat sangat berpengaruh dalam perawatan penderita hipertensi. Pengaturan pola hidup yang sehat pada penderita hipertensi sebaiknya memperhatikan beberapa hal-hal yang harus dianjurkan oleh keluarga antara lain : tidak merokok, tidak minum kopi, tidak mengkonsumsi minuman yang mengandung soda, tidak menggunakan penyedap rasa, banyak makanan yang berserat, tidak makan makanan yang mengandung Perawatan penderita Hipertensi di Rumah oleh keluarga. Frekuensi Persentase 1. Keluarga suku batak Baik Kurang Baik 2. Keluarga suku jawa Baik Kurang Baik 37 3 39 1 46,3 3,8 48,8 1,3 Universitas Sumatera Utara banyak minyak, minum jus timun setiap hari, tidak mengkonsumsi daging berlemak, mengurangi kandungan garam dalam makanan, tidak mengkonsumsi alkohol, mengontrol berat badan, mengontrol tekanan darah, meminum obat sesuai dengan resep dokter dan mengkonsumsi air putih 8 liter setiap hari, tidak mengkonsumsi makanan minuman yang mengandung zat pewarna, tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung sari gula, menyiapkan makanan yang dimasak secara rebusan dan mengontrol kesehatan ke puskesmas atau petugas kesehatan. Tabel 1.3 Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan jawaban pengaturan pola hidup oleh keluarga suku batak dan suku jawa. Pernyataan TP KD SL F F F 1. Keluarga menganjurkan penderita hipertensi untuk tidak merokok. 2.Keluarga menganjurkan penderita hipertensi untuk tidak minum kopi. 3.Keluarga mengawasi penderita hipertensi untuk tidak mengkonsumsi minuman yang mengadung soda 4.Keluarga tidak menggunakan penyedap rasa pada makanan 5.Keluarga memberi banyak makanan yang berserat. 6. Keluarga melarang penderita hipertensi mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak minyak, seperti goreng- gorenganan. 7. Keluarga memberi jus timun setiap hari. 8. Keluarga melarang penderita hipertensi mengkonsumsi daging berlemak. 9.Keluarga melarang penderita hipertensi mengkonsumsi alkohol. 10.Keluarga menguragi kandungan garam dalam masakan. 11.Keluarga menganjurkan untuk mengonrol berat badan setiap bulanya. 12.Keluarga menganjurkan untuk mengontrol tekanan darah setiap minggu. 15 3 6 2 9 5 5 19 10 8 10 4 18,8 3,8 7,5 2,5 11,3 6,3 6,3 23,8 12,5 10,0 12,5 5,0 48 47 34 46 37 38 39 29 43 46 32 44 60,0 58,8 42,5 57,5 46,3 47,5 48,8 36,3 53,8 57,5 40,0 55,0 17 30 40 32 34 37 36 32 27 26 38 32 21,3 37,5 50,0 40,0 42,5 46,3 45,0 40,0 33,8 32,5 47,5 40,0 Universitas Sumatera Utara Pernyataan 13.Keluarga menganjurkan penderita hipertensi minum obat sesuai dengan resep dokter. 14.Keluarga menganjurkan penderita hipertensi minum air putih 8 liter per hari. 15.Keluarga melarang mengkonsumsi makan minuman yang mengandung zat pewarna. 16.Keluarga melarang penderita hipertensi mengkonsumsi makan minuman yang mengandung sari gula. 17. Keluarga menyiapkan makan yang di masak dengan rebusan. 18. Keluarga menganjurkan penderita hipertensi mengontrol kesehatanya kepuskemas atau petugas kesehatan. F 6 5 7 16 8 7 7,5 6,3 8,8 20,0 10,0 8,8 F 42 32 41 42 39 39 52,5 40,0 51,3 52,5 48,8 48,8 F 32 43 32 22 33 34 40,0 53,8 40,0 27,5 41,3 42,5 1.4 Deskripsi responden berdasarkan jawaban terhadap pernyataan yang mewakli perawatan psikis keluarga kepada penderita hipertensi. Hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan jawaban responden terhadap pernyataan yang mewakili perawatan psikis keluarga kepada penderita hipertensi antara lain menganjurkan penderita tidur di bawah jam 22.00, rajin olahraga, mencegah stress, menjalin komunikasi yang baik, banyak istirahat, meluangkan waktu untuk rileks, bersosialisasi, rajin beribadah, mengungkapkan masalah, serta rekreasi ketempat yang dapat menenagkan pikiran. Universitas Sumatera Utara Tabel 1.4 Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan jawaban responden terhadap perawatan psikis keluarga terhadap penderita hipertensi. Pernyataan TP KD SL F F F 1.Keluarga menganjurkan penderita hipertensi untuk tidur dibawah jam 22.00 wib. 2.Keluarga menganjurkan penderita hipertensi untuk rajin berolah raga. 3.Keluarga membantu menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi untuk mencegah stress. 4.Keluarga menjalin komunikasi yang baik dengan anggota keluarga yang menderita tekanan darah tinggi. 5.Keluarga menganjurkan penderita hipertensi untuk banyak istirahat. 6.Keluarga menganjurkan penderita hipertensi untuk rileks seperti menonton televisi, membaca Koran, dll. 7.Keluarga menganjurkan penderita hipertensi untuk meluangkan waktu bersosialisasi dengan masyarakat setempat. 8.Keluarga menganjurkan penderita hipertensi untuk rajin beribadah. 9.Keluarga menganjurkan penderita hipertensi untuk mengungkapkan masalah – masalah yang sedang dihadapi. 10.Keluarga menganjurkan penderita hipertensi untuk rekreasi ketempat yang dapat menenangkan pikiranya. 3 11 7 9 7 3 5 5 8 13 3,8 13,8 8,8 11,3 8,8 3,8 6,3 6,3 10,0 16,3 41 32 40 38 33 49 36 46 41 41 51,3 40,0 50,0 47,5 41,3 61,3 45,0 57,5 51,3 51,3 36 37 33 33 40 28 39 29 31 26 45,0 46,3 41,3 41,3 50,0 35,0 48,8 36,3 38,8 32,5 Universitas Sumatera Utara

2. Pembahasan