Karakteristik Responden Pengetahuan Responden

Ramaddan : Gambaran Perilaku Pemakaian Masker Dan Pengukuran Kadar Debu Pada Pekerja Bagian Bongkar Muat Karet Kering Instalasi Belawan PTPN III Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009 Tabel 4.5 Hasil Pengukuran Kadar Debu No LokasiBagian Nomor Filter Lama Pengujian menit Flowrate lmenit Hasil mgm³ NAB mgm³ 1 Gudang Karet Kering 01 60 2 3,30 3,00 2 Gudang Karet Kering 02 60 2 3,25 3,00 3 Gudang Karet Kering 03 60 2 3,35 3,00 Berdasarkan tabel 4.5 diketahui hasil pengukuran kadar debu yang dilakukan sebanyak tiga kali pengukuran pada bagian gudang karet kering menunjukkan bahwa kadar debu pada bagian karet kering pada filter I sebesar 3,30 mgm³, filter II sebesar 3,25 mgm³, dan filter III sebesar 3,35 mgm³. Kemudian didapat hasil rata-rata kadar debu pada bagian karet kering Instalasi Belawan melewati Nilai Ambang Batas yaitu 3,3 mgm³.

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Responden

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa karakteristik responden bervariasi mulai dari umur, tingkat pendidikan, dan lama kerja. Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa kelompok umur yang tertinggi adalah berusia 22-27 tahun yaitu berjumlah 5 orang 38,5 . Tingkat pendidikan responden yang paling tinggi adalah SLTA yaitu sebanyak 8 orang 61,54. Kemudian berdasarkan lama kerja yang paling tinggi adalah 2-5 tahun dan 6-9 tahun yaitu masing-masing berjumlah 4 orang 30,8. Ramaddan : Gambaran Perilaku Pemakaian Masker Dan Pengukuran Kadar Debu Pada Pekerja Bagian Bongkar Muat Karet Kering Instalasi Belawan PTPN III Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009 Berdasarkan kelompok umur bahwa kebanyakan pekerja berusia muda, berdasarkan lama kerja masih tergolong baru dan memiliki tingkat pendidikan yang paling tinggi setingkat SMA, hal ini disebabkan karena pekerjaan bongkar muat karet kering adalah pekerjaan yang membutuhkan tenaga yang besar, dan tidak memerlukan tingkat pendidikan yang tinggi.

5.2. Pengetahuan Responden

Pengetahuan responden adalah segala sesuatu yang diketahui pekerja mengenai masker baik manfaat, akibat tidak menggunakannya, dan cara penggunaannya. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan paling banyak berada pada kategori tahu yaitu 10 orang 76,9 dan paling sedikit berada pada kategori tidak tahu sebanyak 3 orang 23,1 . Pada umumnya responden sudah tahu pengertian tentang masker 46,2, bahwa masker adalah alat yang digunakan untuk melindungi dari pernafasan, akibat tidak menggunakan masker dapat menimbulkan gangguan saluran pernafasan 69,2 dan juga responden sudah mengetahui bahwa pemakaian masker harus dengan kesadaran sendiri tanpa harus diawasi oleh pihak perusahaan 84,6. Pada dasarnya informasi ini sudah diberikan oleh pihak perusahaan, namun pekerja kurang memahami karena tidak semua pekerja mempunyai pengetahuan yang benar tentang masker itu sendiri. Responden juga sudah tahu bahwa pemeliharaan masker adalah tanggung jawab pekerja dan seluruh karyawan 61,5. Namun seluruh responden tidak Ramaddan : Gambaran Perilaku Pemakaian Masker Dan Pengukuran Kadar Debu Pada Pekerja Bagian Bongkar Muat Karet Kering Instalasi Belawan PTPN III Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009 mengetahui nilai ambang batas kadar debu di tempat kerja mereka. Hal ini disebabkan karena karyawan belum pernah mendapatkan informasi tentang Nilai Ambang Batas debu, baik dari luar maupun dari pihak perusahaan. Kebanyakan responden mengetahui bahwa tidak ada sanksi apapun yang akan diberikan perusahaan apabila tidak menggunakan masker 61,5. Hal ini disebabkan pihak perusahaan tidak pernah memberikan sanksi kepada tenaga kerja apabila tidak menggunakan masker. Dengan demikian dapat diasumsikan bahwa tingkat pengetahuan responden mengenai masker adalah pada tingkat tahu know. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali recall terhadap sesuatu yang spesifik dari keseluruhan bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Dalam hal ini responden sudah mengetahui yang disebut dengan masker. Kata kerja untuk mengukur orang tahu tentang sesuatu adalah dapat menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan, dan menyatakan Notoatmodjo, 2003. Menurut Notoatmodjo 1993 menyatakan bahwa peningkatan pengetahuan tidak selalu menyebabkan perubahan perilaku. Pengetahuan memang merupakan faktor yang penting namun tidak mendasari pada perubahan perilaku kesehatan. Walaupun pekerja mengetahui dampak akibat tidak menggunakan masker, belum tentu mereka mau menggunakannya pada saat bekerja.

5.3. Sikap Responden