2. Hadist riwayat ibnu Majjah “ Ibnu Mas‟ud meriwayatkan bahwa Nabi saw, berkata bukan
seorang muslim mereka yang meminjamkan muslim lainnya dua kali kecuali yang satunya adalah senilai sedekah. Fadhillah Asy-
syaikh Muhammad‟ Ali as- sayis, 1986: 2421.
3. Ijma „ Ulama Para ulama telah menyepakati bahwa
Al-Qardh
boleh dilakukan. Kesepakatan ulama ini didasari tabiat manusia yang tidak bisa hidup tanpa
pertolongan dan bantuan saudaranya. Tidak ada seorang pun yang memiliki segala barang yang ia butuhkan. Oleh karena itu, pinjam-meminjam sudah menjadi satu
bagian dari kehidupan di dunia ini. Islam adalah agama yang sangat memperhatikan segenap kebutuhan ummatnya. Muhammad Syafi‟i Antonio,
2001: 133.
2.2.2 Aplikasi Qardh dalam Bank Syariah
Pada perbankan syariah, akad Qardh biasanya diterapkan sebagai berikut :
1 Sebagai produk pelengkap kepada nasabah yang telah terbukti loalitasnya, yang membutuhkan dana talangan segera untuk jangka waktu pendek. Nasabah akan
mengembalikan secepatnya, sejumlah uang yang dipinjamnya itu. 2 Sebagai fasilitas nasabah yang membutuhkan dana cepat, tidak bisa menarik
dananya karena tersimpan dalam bentuk deposito. 3 Sebagai produk untuk menyumbang usaha yang sangat kecil atau membantu
sektor sosial.
2.2.3. Qardh dengan gadai emas di PT. Bank Syariah Mandiri
Qardh dengan gadai emas di PT. Bank Syariah Mandiri merupakan produk tersendiri bukan sebagai produk pelengkap yaitu akad tambahan jaminan
terhadap produk lain tetapi merupakan produk tersendiri. Dalam hal ini nasabah tidak dikenai bunga atau pun sistem bagi hasil, yang di pungut dari nasabah
adalah biaya penaksiran
valuation
,penitipan, pemeliharaan, penjagaan dan administrasi yang hanya sekali dan ditetapkan dimuka.
Namun, ketentuan biaya administrasi dimaksud berdasarkan cara : a biaya administrasi harus dinyatakan dalam nominal, bukan persentase. Dan b
biaya administrasi harus bersifat jelas, nyata dan pasti serta terbatas pada hal-hal mutlak yang diperlukan dalam akad atau kontak. Selain itu, mempunyai
mekanisme dalam bentuk : a. Harta benda yang di gadaikan oleh
Rahin
berupa barang yang tidak dapat dimanfaatkan,kecuali dengan jalan menjualnya dan berupa barang bergerak
seperti emas, barang-barang elektonik, dan sebagainya b. Tidak ada pembagian keuntungan bagi hasil. Muhammad Firdaus,2007 :
29. Oleh karena itu, akad dimaksud bersifat sosial, tetapi tetap diperkenankan
Murtahin
menerima fee dari
Rahin
sebagai pengganti biaya administrasi. Sebagai contoh dapat dipaparkan : Budi membutukan uang tunai sebesar Rp. 15.000.000
untuk membeli perabotan rumah. Budi mengajukan permohonan kekantor pegadaian Syariah dengan membawa aguann berupa emas 200 fram. Berdasarkan
jumlah dana permohonan Budi dimaksud, pihak pegadaian menaksir harga emas serta biaya titipannya selama 3 tiga bulan sehingga budi menerima sejumlah
uang yang dibutuhkan. Namun, ketuika si Budi mengembalikan pinjamannya
kepada kantor pegadaian syariah maka ia harus membayar biaya taksiran agunana dan biaya sewa-tempat penitipan emas 200 gram plus utangnya.
Mekanismenya biasa saja, barang yang digadaikan ditaksir kemudian nasabah memperoleh pembiayaan dalam jumlah tertentu, yang bisa di cover oleh
nilai barang yang digadaikan itu. Prosesnya cepat dan praktis. Dewan Syariah Nasional telah menetapkan, tanpa ada unsur mengambil keuntungan berlebihan.
2.3. Minat