yaitu salah satu metode pemeriksa sampel probabilitas dilakukan dengan cara acak sederhana dan setiap responden memiliki kemungkinan kesempatan yang
sama untuk dipilih sebagai sampel Muhammad Teguh, 1999: 160 . Dimana dalam menentukan ukuran sampel, penulis menggunakan rumus Slovin yaitu
sebagai berikut : Dimana :
N
n
= 1 +
Ne²
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi e = nilai kritis batas kesalahan yang diinginkan
476
n
= 1 +
47610²
476
n
= 1 +
4,76
n = 82,63 maka dibulatkan menjadi 83 Dari rumus di atas maka penulis menetapkan jumlah sampel dalam penelitian ini
adalah sebanyak 83 nasabah.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
1. Questioner, yaitu penulis membuat daftar pertanyaan yang relevan dengan penelitian yang dilakukan. Questioner ini ditujukan kepada nasabah yang
meggunakan jasa Bank Sumut Syariah cabang Medan.
2. Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan data dan informasi melalui telaah berbagai literatur yang relevan dengan penelitian dalam penulisan skripsi
ini, yang dapat diperoleh dari buku – buku, internet dan lain- lain.
3. Observasi yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang akan diteliti, dalam hal ini peneliti melakukan pengamatan langsung
Bank Sumut Syariah cabang Medan mengenai kegiatan operasional bank tersebut.
3.5 Pengolahan Data
Dalam penelitian ini penulis melakukan pengolahan data dengan menggunakan program komputer
Eviews 5.1.
disamping itu juga digunakan aplikasi
Microsoft Office World 2007
dalam penulisan penelitian dan
Microsoft Office Excel 2007
sebagai program pembantu, untuk meminimalkan kesalahan dalam pencatatan data jika dibandingkan dengan pencatatan ulang secara manual.
3.6 Metode Analisa Data
Dalam upaya pembuktian atas hipotesis yang telah dibuat maka harus dilakukan pengujian atas hipotesis itu sendiri dengan menggunakan metode
stategi pendekatan desain penelitian yang sesuai. Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis yang dibuat maka penelitian ini menerapkan metode analisa data
deskriptif kuantitatif dengan pemodelan regresi linier berganda. Penerapan metode ini akan menghasilkan tingkat hubungan antara variabel-variabel yang diteliti.
Dengan demikian dapat ditunjukkan seberapa besar kontribusi variabel-variabel
bebas variable independen terhadap variabel terikatnya variabel dependen serta arah hubungan yang terjadi hubungan negatif atau positif.
3.7. Pembentukan Model Penelitian
1. Faktor promosi X1 Promosi merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasaran di pasar sasaran. Dalam hal ini, bagaimana strategi promosi yang dilakukan oleh masing-masing
bank syariah dalam dunia perbankan syariah yang mana saat ini sudah sangat bersaing, dalam menyampaikan maksud dari strategi pemasaran mereka untuk
dapat diterima dan dimengerti oleh konsumen atau nasabah untuk mau memilih berhubungan dengan bank syariah melalui kelebihan-kelebihan yang dimiliki
bank syariah. Dengan demikian, hal ini akan selalu berhubungan dengan perilaku konsumen dalam melakukan proses pengambilan keputusan dalam memilih bank
syariah ini. Hal-hal apa saja yang dipertimbangkan, hal-hal apa saja yang
sebenarnya menarik perhatian konsumen dalam memilih bank syariah apabila dilihat dari sisi strategi promosi bank syariah yang diterima oleh konsumen.
Tingginya intensif promosi yang dilakukan oleh beberapa bank syariah yang ada, baik itu melalui iklan di media elektronik, media cetak, dan promosi-promosi
lainnya akan mempengaruhi keputusan nasabah dalam mengguakan jasa bank syariah. Dengan demikian, keinginan nasabah dalam menggunakan fasilitas Gadai
Emas PT. Bank Syariah Mandiri akan mengalami kenaikan dengan asumsi di
ceteris paribus
.
2. Faktor Nilai Taksiran X2 Nilai taksiran menjelaskan jumlah maksimal pinjaman yang
diperoleh nasabah yang mencapai 80 dari taksiran emas yang disesuaikan dengan harga standart emas, dengan demikian para nasabah dapat dengan mudah
menggadaikan emasnya hal ini lebih tinggi dibandingkan dengan bank Konvensional yang menaksir emas 70 saja, dengan demikian minatkeinginan
nasabah dalam menggunakan fasilitas Gadai emas di PT. Bank Syariah Mandiri cabang Iskandar Muda Medan mengalami kenaikan dengan Asumsi di
Ceteris paribus
. 3. Faktor Pelayanan X3
Prosedur pelayanan adalah menyangkut sistem kerja yang di terapkan di PT. Bank Syariah Mandiri dalam hal transaksi gadai, terutama dilihat
dari tingkat fleksibilitas, kemudahan, dan kesederhanaan persyaratan dalam hal pencairan pinjaman kepada nasabah, hal ini dapat mempermudah akses dalam
memperoleh pinjaman dari pihak Bank kepada pihak nasabah dengan demikian para nasabah tidak perlu bersusah payah memperoleh pinjaman. Dengan demikian
minatkeinginan nasabah menggunakan fasilitas Gadai emas di PT. Bank Syariah Mandiri cabang Medan mengalami kenaikan dengan Asumsi di
Ceteris Paribus.
3.8.2. Model Analisis Data
Model analisis yang digunakan dalam menganalisa adalah model ekonometrika, sedangkan metode yang dipakai adalah metode
OLS
Ordinary Least Squares
atau metode kuadrat terkecil biasa. Metode ini dikemukakan oleh Carls Friedrich Gauss. Data-data yang digunakan, dianalisis secara kuantitatif
dengan menggunakan analisis statistik yaitu persamaan regresi linier berganda. Variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen dinyatakan dalam
fungsi sebagai berikut: Y=fX1, X2, X3,……………………………………………......1
Kemudian dibentuk dalam model ekonometrika dengan persamaan sebagai berikut:
Y= α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e……………………….............2 Dimana:
Y = Minat Nasabah dalam Qardh dengan Gadai Emas α = Konstanta
X1 = Promosi skor X2 = Harga Taksiran Barang skor
X3 = Prosedur pencairan Pinjaman skor b1,b2, b3, = koefisien regresi yag akan dicari
e = error term variabel pengganggu Bentuk hipotesisnya sebagai berikut :
∂Y 1
. 0, artinya jika terjadi kenaikan pada X1 Promosi maka Y Minat nasabah
∂X1 dalam Qardh dengan Gadai Emas mengalami kenaikan,
ceteris paribus.
2
.
∂Y 0, artinya jika terjadi kenaikan pada X2 Nilai Taksiran maka Y
∂X2 Minatnasabah dalam Qardh dengan Gadai Emas mengalami kenaikan,
ceteris paribus.
∂Y 3.
0, artinya jika terjadi kenaikan pada X3 Pelayanan ∂X3
maka Y Minat nasabah dalam Qardh dengan Gadai Emas mengalami kenaikan,
ceteris paribus.
3.8.3. Uji Kesesuaian Test of Goodness of Fit
Uji kesesuaian Test of Goodness of Fit merupakan pengujian kecocokan atau kebaikan antara .hasil pengamatan frekuensi pengamatan
tertentu dengan frekuensi yang diperoleh berdasarkan nilai harapannya frekuensi teoritis, atau uji yang digunakan untuk melihat sejauh mana garis regresi
mencocok data.
3.8.3.1. Uji Koefisien Determinasi R-square
Koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar variabel-variabel independen secara bersama mampu memberikan penjelasan
mengenai variabel dependen dimana nilai R2 berkisar antara 0 sampai 10≤R2≤1. Semakin besar nilai R2, maka semakin besar variasi variabel dependen yang dapat
dijelaskan oleh variasi variabel – variabel independen. Sebaliknya jika R2 kecil,
maka akan semakin kecil variasi variabel dependen yang dapat di jelaskan oleh variabel independen.
3.8.3.2. Uji t-statistik
Uji t-statistik merupakan pengujian untuk mengetahui apakah masing- masing koefisien regresi signifikan atau tidak terhadap dependen
variabel. Dengan menganggap variabel independen lainya konstan. Nilai t-hitung diperoleh dengan rumus:
bi-b t hitung =
Se bi
Dimana : bi = koefesien variabel ke
– i b = nilai hipotesis nol
Sebi = simpangan baku dari variabel independent ke-i Dimana bi adalah koefisien variabel independen ke I nilai parameter
hipotesis, dan biasanya b dianggap=0. Artinya tidak ada pengaruh variabel Xi terhadap Y.
Pengujian dilakukan melalui uji-t dengan membandingkan t-statistik dengan t-tabel. Apabila hasil perhitungan menunjukkan :
a. Ho diterima dan Ha ditolak apabila t-hitung t-tabel dengan tingkat kepercayaan sebesar α.
Artinya variasi variabel bebas tidak dapat menerangkan variabel terikat, dimana tidak terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Pengujian dilakukan dengan tingkat kepercayaan sebesar α. b. Ho ditolak dan Ha diterima apabila t-hitung t-tabel dengan tingkat
kepercayaan α. Artinya variasi variabel bebas dapat menerangkan variabel terikat, dimana
terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian ini dilakukan dengan tingkat kepercayaan sebesar α.
3.8.3.3. Uji F-statistik
Uji F-statistik ini adalah pengujian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh koefisien regresi secara bersama-sama terhadap
dependen variabel. Nilai F-hitung dapat diperoleh dengan rumus:
R² k-l
F-hitung =
l-R² n-k
Dimana:
R2 : Koefisien determinasi k : Jumlah variabel independen
n : Jumlah sampel Untuk uji F-statistik ini digunakan hipotesis sebagai berikut:
H0 : b1 = b2 = bn………..bn=0tidak ada pengaruh Ha : b1 ≠ 0………………bi=1ada pengaruh
Kriteria pengambilan keputusan: Ho: b1 = b2 = 0 H0 diterima F-hitung F-tabel artinya variabel independen
secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. Ha : b1 ≠ b2≠0 Ha diterima F-hitung F-tabel artinya variabel independen
secara parsial berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.
3.8.4. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik
Agar pengujian hipotesis berdasarkan model analisis tidak bias atau bahkan menyesatkan, maka perlu digunakan uji penyimpangan asumsi klasik.
3.8.4.1. Uji Multikolinieritas
Multikolinearitas adalah alat yang digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang kuat kombinasi linier diantara independen variabel.
Multikolinieritas dikenalkan oleh Ragnar Frisch 1934. Suatu model regresi linier akan menghasilkan estimasi yang baik apabila model tersebut tidak mengandung
multikolinieritas. Multikolinearitas terjadi karena adanya hubungan yang kuat
antara sesama variabel independen dari suatu model estimasi. Adanya multikolinieritas ditandai dengan:
• Standart error tidak terhingga • Tidak ada satupun t-statistik yang signifikan pada α= 1, α= 5,
α= 10 • Terjadi perubahan tanda atau berlawanan dengan teori
• R2 sangat tinggi
3.8.4.2. Uji Heterokedastisitas
Heterokedastisitas terjadi apabila variabel pengganggu
Error Term
tidak mempunyai varian yang konstan sama untuk semua observasi sehingga residual variabel pengganggu tidak bernilai nol.
Ini merupakan pelanggaran salah satu asumsi klasik tentang model regresi linier berdasarkan metode kuadrat terkecil biasa. Heterokedastisitas pada
umumnya lebih banyak ditemui pada data
cross section
yaitu data yang menggambarkan keadaan pada suatu waktu tertentu misalnya data hasil suatu
survei. Keberadaan heterokedastisitas akan dapat menyebabkan kesalahan dalam penaksiran sehingga koefisien regresi menjadi tidak efisien dan dapat meyesatkan.
Nachrowi Djalal Nachrowi dan Hardius Usman, 2006:109.
Menguji Heteroskedastisitas.
Untuk menguji heteroskedastisitas dilakukan dengan cara yaitu:
Uji White
Uji White memulai pengujiannya dengan membentuk model:
Yi = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + μi
Pedoman dari penggunaan uji white ini adalah tidak terdapat masalah heterokedastisitas dalam hasil estimasi, jika nilai R2 hasil regresi dikalikan
dengan jumlah data atau n.R2 = χ² hitung lebih kecil dibandingkan χ²tabel. Sementara, akan terdapat masalah heterokedastisitas apabila hasil estimasi
menunjukkan bahwa χ²hitung lebih besar dibandingkan χ²tabel. Apabila nilai
probability
lebih rendah dari 0.05 berarti terdapat heterokedastisitas pada hasil estimasi. Sebaliknya, apabila nilai
probability
-nya lebih tinggi dari 0.05, maka hasil estimasi tidak terkena heterokedastisitas. Wahyu Ario Pratomo dan Paidi
Hidayat, 2007:98
Cara Mengobati Masalah Heterokedastisitas
Heterokedastisitas tidak merusak sifat ketidakbiasaan dan sifat konsistensi dari hasil estimasi. Namun hasil estimasi tidak lagi efisien. Oleh
karena tidak efisien lagi, maka pengujian hipotesa menjadi diragukan hasilnya. Dengan demikian, sangat perlu dilakukan perbaikan atau pengobatan pada
masalah heterokedastisitas tersebut. Untuk mengatasi masalah heterokedastisitas adalah
dengan menggunakan metode kuadrat terkecil tertimbang
Weighted Least Square
WLS. Model estimasi regresi penelitian adalah:
Yi = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + μi
Langkah-langkah untuk membuat regresi
weighted least square
adalah:
i
σ 1. Klik Quick, Generate Series, kemudian ketik: vari=RSSk
2. Klik lagi Quick, Generate Series, dan ketik wx1=x1vari 3. Klik lagi Quick, Generate Series, dan ketik wx2=x2vari
4. Klik lagi Quick, Generate Series, dan ketik wx3=x3vari 5. Klik lagi Quick, Generate Series, dan ketik wx4=x4vari
6. Klik lagi Quick, Generate Series, dan ketik wy=yvari 7. Lakukan estimasi dengan perintah Quick, Estimation Equation, ketik:
Wy c wx1 wx2 wx3 wx4 Sebagai rujukan untuk melihat apakah hasil estimasi regresi telah lolos dari
masalah heterokedastisitas, maka perhatikan nilai
sum of squared resid.
Bila angka
sum of squared resid
cenderung menurun, maka dapat dikatakan bahwa model yang diestimasi lolos dari masalah heterokedastisitas. Wahyu Ario
Pratomo dan Paidi Hidayat, 2007: 100
3.8.4.3. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah faktor pengganggu μi berdistribusi normal atau tidak. Untuk melakukan uji normalitas digunakan
Jarcue-Bera Test JB- Test
. Untuk melihat apakah data telah berdistribusi normal dengan cara
JB-Test
ini adalah dengan membandingkan
Jarcue Bera normality test statistics
dengan χ²tabel, jika
Jarcue Bera normality test statistics
lebih kecil dari χ²tabel maka
μiadalah berdistribusi normal. Sebaliknya jika
Jarcue Bera normality test statistics
lebih besar dari χ²tabel maka μiadalah tidak berdistribusi normal. Cara lain untuk melihat apakah data berdistribusi normal dengan
menggunakan
JB-Test
adalah dengan melihat angka
probability
. Apabila angka
probability
0,05 maka data berdistribusi normal, sebaliknya apabila angka
probability
0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Wahyu Ario Pratomo dan Paidi Hidayat, 2007:92.
3.7. Defenisi Operasional
Untuk menjelaskan variabel-vaiabel yang sudah diidentifikasi maka perlu defenisi operasional dari masing-masing variabel sebagai upaya pemahaman
dan penelitian. Defenisi dari variabel-variabel yang diteliti adalah sebagai berikut:.
• Faktor promosi X1 merupakan faktor – faktor yang berkaitan dengan adanya promosi atau sosialisasi yang dilakukan bank syariah.
• Faktor nilai taksiran X2 merupakan faktor – faktor yang berkaitan dengan jenis produk, merupakan suatu sistim penaksiran dari bank Sumut Syariah dalam
menentukan HSE Harga standart emas. • Faktor Pelayanan X3 Merupakan faktor- faktor yang berkaitan dengan
bagaimana masyarakat ketika menjadi nasabah dalam memperoleh pinjaman • Minat Nasabah Dalam Produk Qardh dengan Gadai Emas Y merupakan
keinginan nasabah untuk menggunakan jasa bank syariah berdasarkan faktor –
faktor yang diteliti.
3.10 Skala Pengukuran Variabel