U
h Damper
H Bracing
U
Gambar 3.1. Deformasi plastis struktur SDOF
3.2.1 Daktilitas bahan pelat
Daktilitas adalah sifat dari kemampuan bahan mengalami deformasi yang besar tanpa mengalami kerusakan. Daktilitas bahan biasanya ditentukan dari
deformasi aksial tarik. Dari kurva hubungan tegangan dan regangan baja gambar 3.2.1. sifat
regangan baja dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian elastis, bagian plastis dan strength hardening, lihat gambar 3.2.2 ketiga bagian mempunyai karateristik
yang berbeda. Bagian elastis mempunyai hubungan yang linier antara regangan dan tegangan sampai tegangan leleh, ditandai dengan titik A pada kurva gambar 3.2.2.
bagian plastis dengan tegangan kurang lebih tetap sebesar tegangan leleh sampai
Mahadianto Ong : Pendekatan Analisa Linier Metallic Damper, 2008 USU e-Repository © 2008
batas titik B, sedangkan bagian strength-hardening mempunyai hubungan tegangan dan regangan yang tidak linier sampai regangan putus.
Mahadianto Ong : Pendekatan Analisa Linier Metallic Damper, 2008 USU e-Repository © 2008
Gambar 3.2.3. merupakan idealisasi kurva tegangan-regangan sampai titik B, atau titik permulaan strain hardening. Bentuk idealisasi hubungan tegangan-regangan
ini yang digunakan untuk perencanaan plastis, dan titik B merupakan regangan batas perencanaan. Bagian kurva setelah titik B yaitu bagian strength hardening, umumnya
diabaikan dalam perencanaan plastis dan dapat dianggap sebagai tambahan keamanan struktur. Panjang regangan plastis dari titik A sampai titik B sekitar 15 kali
panjang regangan elastis sampai titik A untuk baja lunak mild-steel , perbandingan panjang tersebut yang didefinisikan sebagai daktilitas tarik atau daktilitas regangan
dari bahan .
3.2.2. Pengaruh bentuk pelat terhadap daktilitas dan kekakuan
Bentuk-bentuk pelat damper yang akan ditinjau adalah : 1.
Bentuk segi-4 2.
Bentuk segi-3 3.
Bentuk X Dalam pembahasan hanya ditinjau 1 buah pelat damper.
3.2.2.1 Pelat damper bentuk segi-4 a.
Daktilitas lentur Pelat damper bentuk segi-4 Deformasi keadaan elastic :
Deformasi dan gaya-gaya yang bekerja pada pelat damper bentuk segi-4 dapat
Mahadianto Ong : Pendekatan Analisa Linier Metallic Damper, 2008 USU e-Repository © 2008
F
p
M
dp
M
Pu
h2 h
a a
X M
x
F
p
U
pu
b t
BENTUK PE a
LAT DAMPER b
BIDANG M C DEFO
C KEADAAN
KEADAAN BATAS KEADAAN BATAS
M
PY
OMEN ELASTIS
RMASI PELAT BIDANG MOMEN
p la
s t
is
p la
s t
is e
la s
t is
4. Bidang momen
keadaan batas 3.
Deformasi pelat
keadaan batas
2. Bidang
momen keadaan
1. Bentuk pelat
damper
Gambar 3.3. Pelat Damper Bentuk Segi- 4 dilihat pada gambar 3.3. deformasi lateral pelat dalam batas elastic dapat dihitung
dengan persamaan :
Dimana : = Defomasi pelat damper dalam keadaan elastis.
= Gaya lateral pada pelat damper
= Modulus elastika bahan pelat
Mahadianto Ong : Pendekatan Analisa Linier Metallic Damper, 2008 USU e-Repository © 2008
= Momen inertia
= Lebar pelat = tebar pelat
Mengingat , dimana
adalah Momen diujung damper, simpangan damper menjadi
Dengan memasukan besaran Momen Inertia dan momen
diperoleh
Bila bertambah besar, suatu saat tegangan akan mencapai tegangan leleh , deformasi saat ini adalah
Mahadianto Ong : Pendekatan Analisa Linier Metallic Damper, 2008 USU e-Repository © 2008
adalah simpangan pelat saat permulaan meleleh, dan kapasitas momen penampang saat mulai meleleh adalah
, dengan distribusi tegangan masih bersifat linier, lihat gambar 3.3.3.
Deformasi keadaan plastis : Bila beban terus bertambah, maka penampang akan memasuki tahap
plastisitas , dengan distribusi tegangan yang ditunjukan oleh gambar 3.4.3. Momen plastis dapat dihitung dari
3.3
Kapasitas batas penampang tercapai bila regangan serat terjauh mencapai regangan batas leleh
Mahadianto Ong : Pendekatan Analisa Linier Metallic Damper, 2008 USU e-Repository © 2008
t
y
t 2 X
j
e u
j
y
PELAT DAM a
PER b REGANGAN
K C TEGANGAN
c REG N N
EADAAN ELASTI A GA
d TEGANGAN S
KEADAAN ELASTIS KEADAAN PLASTIS
KEADAAN PLASTIS y
4. Regangan
keadaan elastis
1. Teganga
n keadaan
3. Tegang
an keadaa
2. Regang
an keadaa
5. Pelat
damper
Gambar 3.4. Tegangan dan regangan pelat damper Bila didefinisikan daktilitas regangan penampang pelat:
Dari gambar 3.3. daktilitas regangan
Momen batas diperoleh dengan mensubsitusikan persamaan 3.5. ke
persamaan 3.3.
Mahadianto Ong : Pendekatan Analisa Linier Metallic Damper, 2008 USU e-Repository © 2008
Untuk nilai daktilitas regangan yang besar, misalnya untuk ,
diperoleh
Deformasi lateral batas pelat damper dapat dihitung dari gambar 3.3.3.
tinjau distribusi momen pelat sepanjang keadaan pelat dapat dibagi menjadi 2
bagian, dari keadaan pelat masih elastis dan bagian
pelat dalam keadaan plastis.
Panjang bagian elastis dapat dihitung dari bidang momen gambar 2.3.2. dan gambar 3.3.3.
Atau dengan subsitusikan persamaan 3.7. diperoleh
Sehingga
Mahadianto Ong : Pendekatan Analisa Linier Metallic Damper, 2008 USU e-Repository © 2008
Deformasi ujung dapat dihitung dengan persamaan garis lentur
adalah radius lengkungan,
dengan mengabaikan
Persamaan garis lentur menjadi
Untuk bagian elastic 0 ≤x≤a :
Tinjau regangan diserat sejauh y dari garis netral di penampang
Tegangan diserat tersebut
Mahadianto Ong : Pendekatan Analisa Linier Metallic Damper, 2008 USU e-Repository © 2008
Subsitusikan persamaan 3.12. ke persamaan 3.13. diperoleh
Subsitusikan persamaan 3.14. ke persamaan garis lentur 3.11. Persamaan garis lentur menjadi
Dari bidang momen gambar 3.3.2 :
Subsitusikan ke persamaan garis lentur 3.15.
Diintegralkan :
Dengan kondisi batas : , subsitusikan ke persamaan
3.17. diperoleh,
Mahadianto Ong : Pendekatan Analisa Linier Metallic Damper, 2008 USU e-Repository © 2008
Deformasi di , adalah
Putaran sudut persamaan 3.16. menjadi,
Simpangan atau lendutan persamaan 3.17. menjadi,
Untuk bagian Plastis a ≤ x ≤ h2 :
Perhitungan deformasi untuk bagian plastis dilakukan dengan persamaan garis lentur 3.11.
Mahadianto Ong : Pendekatan Analisa Linier Metallic Damper, 2008 USU e-Repository © 2008
Letak garis tegangan nol dalam penampang dari garis netral pada potongan
tampang sejauh x dapat dihitung dari persamaan 3.3.
atau
Dari gambar bidang momen gamabar 3.3.4. momen pada penampang X adalah :
Subsitusikan ,Diperoleh
Mahadianto Ong : Pendekatan Analisa Linier Metallic Damper, 2008 USU e-Repository © 2008
Persamaan garis lentur 3.11. keadaan plastis adalah :
Subsitusikan persamaan 3.20. ke persamaan garis lentur 3.21.
Diintergralkan,
Mahadianto Ong : Pendekatan Analisa Linier Metallic Damper, 2008 USU e-Repository © 2008
Untuk : putaran sudut
, dari persamaan 3.22.
diperoleh,
Untuk
Dari persamaan 3.9. , persamaan garis lentur menjadi,
Mahadianto Ong : Pendekatan Analisa Linier Metallic Damper, 2008 USU e-Repository © 2008
Dititik temu kedua garis lentur , putaran sudut dan defleki dari kedua
garis lentur adalah sama, putaran sudut yang sama dilakukan dengan menyamakan persaman 3.18. dengan persamaan 3.24.
Diperoleh ,
Dengan menyamakan persamaan 3.19. dan persamaan 3.25. untuk defleksi yang sama dititik temu x =a
Diperoleh
Persamaan garis lentur 3.23. untuk bagian plastis
Mahadianto Ong : Pendekatan Analisa Linier Metallic Damper, 2008 USU e-Repository © 2008
Subsitusikan nilai , dan
diperoleh deformasi maksimum setengah panjang pelat sebesar atau setengah dari deformasi total,
untuk seluruh panjang pelat, deformasi menjadi dua kali yaitu,
Daktilitas pelat dapat dihitung dengan membandingkan deformasi maksimum keadaan plastis dengan deformasi saat penampang mulai meleleh. Dari persamaan
3.26. untuk deformasi maksimum dan persamaan 3.2 untuk keadaan mulai meleleh, diperoleh
b. Kekakuan pelat damper bentuk segi-4 Kekakuan pelat damper pada keadaan elastic dapat dihitung dari hubungan
gaya dengan deformasi,
Mahadianto Ong : Pendekatan Analisa Linier Metallic Damper, 2008 USU e-Repository © 2008
Untuk pelat dalam keadaan elastis, hubungan tegangan regangan sama dengan persamaan 3.1.
Sehingga kekakuan keadaan elastis,
Untuk keadaan plastis, diasumsikan kekakuan bersifat constant dari keadaan mulai meleleh sampai mencapai keadaan batas kekakuan, persamaan kekakuan
adalah
Dimana , 3.31
dan 3.32
Dari ,
Mahadianto Ong : Pendekatan Analisa Linier Metallic Damper, 2008 USU e-Repository © 2008
Dan ,
Diperoleh
Beda gaya damper keadaan batas dengan keadaan leleh, 3.33
Deformasi keadaan batas dari persamaan 3.27.
Deformasi keadaan mulai leleh,
Beda deformasi keadaan batas dengan keadaan mulai meleleh
Kekakuan damper keadaan plastis, menjadi
3.2.2.2 Pelat damper bentuk segi-3
Mahadianto Ong : Pendekatan Analisa Linier Metallic Damper, 2008 USU e-Repository © 2008
a. Daktilitas lentur pelat damper bentuk segi-
3
f
p
M
dp
h X
f
p
a BENTUK PEL b
t AT DAMPER
b DEFORMASI PELAT C BIDANG MOMEN
b
x
M
x
U
p
3. Bentuk pelat
damper
Gambar 3.5. Pelat damper bentuk segi-3
2. Bidang
momen 1.
Deformasi pelat
Deformasi pelat pada keadaan elastis : Tumpuan damper pelat bentuk segi-3 berbeda dengan tumpuan dengan pelat
segi-4 dan bentuk X, pelat damper bertumpu pada sudut ujung dan sisi hadapannya, tumpuan ujung sudut segi-3 adalah tumpuan sendi sedangkan tumpuan sisi segi-3
adalah tumpuan jepit. Lihat gambar 3.5.1. Bila gaya damper , Momen pada potongan sejauh , dari ujung damper
adalah
Mahadianto Ong : Pendekatan Analisa Linier Metallic Damper, 2008 USU e-Repository © 2008
Bila gaya yang bekerja bertambah besar, dan momen pada sisi terjauh dari damper mencapa
men leleh i mo
, Momen pada potongan adalah,
Dengan Lebar pelat pada potongan
Dan momen Inertia
Tegangan yang terjadi di penampang
penampang menjadi,
Dari persamaan 3.36. diperoleh bahwa tegangan dalam penampang sepanjang batang adalah sama, karena tegangan dari persamaan tidak bergantung pada variable
Mahadianto Ong : Pendekatan Analisa Linier Metallic Damper, 2008 USU e-Repository © 2008
. jadi seluruh penampang sepanjang pelat meleleh pada saat yang bersamaan, Tegangan leleh diserat paling luar dengan
adalah,
Deformasi keadaan elastis dapat dihitung dari,
Dengan
dan
Persamaan deformasi menjadi :
Integrasikan :
Dan
Mahadianto Ong : Pendekatan Analisa Linier Metallic Damper, 2008 USU e-Repository © 2008
dengan kondisi batas : Untuk ; Diperoleh
Untuk
; Diperoleh
Deformasi maximum keadaan elastic :
Deformasi keadaan plastis : Untuk keadaan batas momen
akan mencapai pada sisi terjepit dari
damper, Dari persamaan 3.6 dan persamaan 3.5.
Mahadianto Ong : Pendekatan Analisa Linier Metallic Damper, 2008 USU e-Repository © 2008
Persamaan garis lentur menjadi :
Subsitusikan dan
ke persamaan garis lentur,
mema :
Dengan sukan kondisi batas
Untuk ditumpuan ujung
, diperoleh
disisi ujung lainnya , diperoleh
dan
Deformasi atau lendutan maximum :
Mahadianto Ong : Pendekatan Analisa Linier Metallic Damper, 2008 USU e-Repository © 2008
Daktilitas damper :
Subsitusikan persamaan 3.38. dan persamaan 3.39. diperoleh 3.40
Dari persamaan terakhir persamaan 3.40. daktilitas damper sama dengan daktilitas bahan
b.Kekakuan Pelat Damper Bentuk Segi-3 Hubungan kekakuan damper sampai keadaan mulai meleleh, dapat dihitung
dari persamaan 3.38.
mengingat
defleksi menjadi
Mahadianto Ong : Pendekatan Analisa Linier Metallic Damper, 2008 USU e-Repository © 2008
Dari bidang momen gambar 3.5.3.
Kekakuan keadaan elastis
Untuk keadaan plastis, juga diasumsi seperti pelat segi-4 kekakuan bersifat constant sampai mencapai keadaan batas kekakuan dihitung dengan.
Dimana
dan
Mahadianto Ong : Pendekatan Analisa Linier Metallic Damper, 2008 USU e-Repository © 2008
dari persamaan 3.40.
dan persamaan 3.41.
Dari persamaan 3.7. dan bidang momen gambar 3.5.4. bidang
momen tersebut bersifat linier berlaku untuk keadaan elastic dan keadaan beban batas, sehingga berlaku
dan , perbedaan gaya
menjadi,
Kekakuan pelat damper menjadi
Perbandingan kekakuan sesudah dan sebelum mencapai keadaan batas, , untuk nilai
yang cukup besar, misalnya 15 untuk bahan baja
Mahadianto Ong : Pendekatan Analisa Linier Metallic Damper, 2008 USU e-Repository © 2008
lunak, diperoleh , nilai kekakuan
tersebut hampir mendekati garis mendatar, dengan demikian kurva hubungan gaya dengan deformasi dapat
dianggap berbentuk Elasto-Plastis, lihat gambar 3.7. 2.2.2.3 Pelat bentuk X
a. Daktilitas lentur pelat damper bentuk X
f
p
M
dp
h X
b
x
a BENTUK P
M
x
f
p
b t
ELAT DAMPER b
MASI PELAT C BIDANG MOMEN
U
d
DEFOR
3. Bidang momen
2. Deformasi pelat
1. Bentuk pelat damper
Gambar 3.6. Deformasi dan Bidang Momen pelat bentuk X
Deformasi keadaan elastis :
Mahadianto Ong : Pendekatan Analisa Linier Metallic Damper, 2008 USU e-Repository © 2008
Damper dengan pelat bentuk X di gambar 3.6. merupakan gabungan 2 buah damper segi- 3 disudut segi-3. Untuk damper bentuk ini, perhitungan deformasi dapat
dibagi menjadi 2 bagian segi-3. Deformasi elastic untuk setengah bagian damper, dari persamaan 3.38. dengan
mengganti tinggi pelat menjadi dan dikalikan 2 untuk 2 damper bentuk segi-3
dengan tinggi h2 ,
Deformasi keadaan plastis : Demikian juga untuk defleksi pelat keadaan batas, gantikan tinggi pelat h
menjadi h2 pada persamaan 3.39. dan hasilnya digandakan :
Daktilitas pelat damper :
Mahadianto Ong : Pendekatan Analisa Linier Metallic Damper, 2008 USU e-Repository © 2008
b. Kekakuan Pelat Damper Bentuk X
Kekakuan pelat damper dari keadaan elastic sampai saat mulai leleh dapat dihitung dari,
Dengan menggantikan
, diperoleh
Dari bidang momen gambar 3.6.3.
Kekakuan keadaan elastis
Mahadianto Ong : Pendekatan Analisa Linier Metallic Damper, 2008 USU e-Repository © 2008
Untuk keadaan plastis, juga diasumsi seperti pelat segi-4 kekakuan bersifat constant sampai mencapai keadaan batas kekakuan dihitung dengan.
Dimana
Dari persamaan 3.44. dan persamaan 3.45.
Dari persamaan 3.7. dan bidang momen gambar 3.6.3.
bidang momen tersebut bersifat linier berlaku untuk keadaan elastic dan keadaan
Mahadianto Ong : Pendekatan Analisa Linier Metallic Damper, 2008 USU e-Repository © 2008
beban batas, sehingga berlaku dan
perbedaan gaya
menjadi ,
Kekakuan Pelat Damper kekaan plastis
Perbandingan kekakuan sesudah dan sebelum mencapai keadaan batas, , untuk nilai
yang cukup besar, misalnya 15, diperoleh , nilai kekakuan
tersebut hampir mendekati garis mendatar, dengan demikian kurva hubungan gaya dengan deformasi dapat dianggap berbentuk
Elasto-Plastis, lihat gambar 3.7. 3.2.2.4 Perbandingan daktilitas dan kekakuan bentuk-bentuk pelat damper
Perbedaan atau perbandingan daktilitas dan kekakuan pelat damper bentuk segi-4, segi-3 dan x dapat dilihat pada tabel 3.1. dan gambar 3.7 adalah gambaran
dari tabel 3.1.
Mahadianto Ong : Pendekatan Analisa Linier Metallic Damper, 2008 USU e-Repository © 2008
Tabel 3.1. Perbandingan daktilitas dan kekakuan damper untuk 1 pelat damper
DEFORMASI PELAT DAMPER KEKAKUAN PELAT DAMPER
BENTUK PELAT
DAMPER
Leleh Uy Batas Um
DAKILITAS
d
Elasitis Plastis
BENTUK
Segi -4 BI-
LINIER Segi-3
ELASTO- PLASTIS
X ELASTO-
PLASTIS
.
Pada tabel 3.1. dapat dilihat bahwa pelat damper segi-3 dan bentuk x mempunyai daktilitas yang besar yaitu sebesar daktilitas tarik bahan pelat dampernya. Pelat
Mahadianto Ong : Pendekatan Analisa Linier Metallic Damper, 2008 USU e-Repository © 2008
dalam damper dipasang sejajar sehingga Jumlah pelat dalam damper tidak mempengaruhi besarnya daktilitas, tapi akan memperbesar kekakuan damper,
kekakuan damper bertambah sebanding dengan jumlah pelat di damper. Hubungan gaya dan defleksi pelat damper dari tabel 3.1. dapat dilihat pada gambar 3.7
3.3. MODEL ANALISA