13
Gambar 2.2 Ilustrasi struktur dasar bentuk kubah dari busur Sumber : http:oghibhambara.blogspot.co.id
Bahan  bangunan  yang  dipakai  bangsa  Romawi  adalah  bata,  keramik, semen, beton  dan besi. Beton  yang dikembangkan bangsa Romawi  adalah bahan
yang sangat kuat, tahan lama, sekaligus ekonomis. Beton memungkinkan bangsa Romawi membangun bangunan dengan struktur bentuk kubah
Dome
.
2.6 Sejarah penggunaan kubah di Nusantara
Menurut  Rochim,  1983  penggunaan  atap  berupa  kubah  pada  masjid  di Nusantara  merupakan  wujud  kemajuan  zaman  dan  modernitas.  Sehingga  dapat
menggeser penggunaan bentuk atap dan puncak yang tradisional pada masjid yang menggunakan atap tumpang atau limas.
Kehadiran  penggunaan  kubah  pada  bangunan  masjid  di  Indonesia terbilang baru, sekitar pada abad ke-19 M. Bahkan di Jawa, atap masjid berkubah
baru muncul pada pertengahan abad ke-20 M.  Tetapi masjid-masjid di  Indonesia tidak  mengunakan  desain  dengan  bentuk  kubah  pada  bagian  atas  masjidnya,
Universitas Sumatera Utara
14
melainkan  bentuk-bentuk  minimalis  dan  berundak,  misalnya  masjid  Agung Demak  atau  Masjid  Agung  Banten  Gambar  2.3.  Hal  ini  membuktikan  bahwa
bentuk kubah sebenarnya bukan asli warisan dari budaya islam, melainkan adopsi budaya dari luar islam  yang kini justru menjadi identik sebagai bangunan tempat
ibadah umat islam dan seringkali bentuk kubah menjadi identitas atau simbolisasi islam.
Gambar 2.3 Masjid Agung Demak dan masjid Agung Banten atap tumpang Sumber : http:divanikaligrafi.com
Gambar 2.4 Masjid Baiturrahman di Aceh menggunakan kubah Sumber : http:divanikaligrafi.com
Universitas Sumatera Utara
15
Dahulu  sebelum  menggunakan  pada  ujung  masjid  berupa  kubah  kecil, masyarakat  Jawa  pada  umumnya  menggunakan  atap  yang  dibuat  dari  tanah  liat
yang  bakar  atau  benda  lainnya  yang  memberi  tekanan  pada  keruncingan,  atau disebut  dengan  mustaka.  Pada  masjid-masjid  di  desa,  penggunaan  kubah  pada
umumnya hanya pada bagian puncak atau ujung pada masjid saja, sedangkan pada atapnya  masih  menggunakan  bentuk  tumpang.  Gambar  2.5.  Hal  ini  yang
membuat  bentuk  masjid  dengan  penggunaan  atap  maupun  puncak  berbentuk kubah semakin berkembang. Rochim, 1983
Gambar 2.5 Masjid yang menggunakan kubah kecil pada bagian ujung atapnya Sumber : http:divanikaligrafi.com
2.7 Penampilan awal penggunaan kubah masjid   di Sumatera