Teori tentang Lokasi Drs. H.B. Tarmizi, SU

Promosi penjualan dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, sebagai berikut: 1. Customer promotion , yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk merangsang mendorong pelanggan untuk membeli. 2. Trade promotion , yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk mendorong merangsang pedagang grosir, pengecer, eksportir, dan importir untuk memperdagangkan barangjasa dari sponsor. 3. Sales force promotion , yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memotivasi armada penjual. 4. Business promotion , yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memperoleh pelanggan baru, mempertahankan kontak hubungan dengan pelanggan memperkenalkan produk baru, menjual lebih banyak kepada pelanggan lama dan mendidik pelanggan.

a. Teori tentang Lokasi

Menurut Swasta dan Handoko 1997 “lokasi adalah tempat di mana suatu usaha atau aktivitas usaha dilakukan”. Faktor penting dalam pengembangan suatu usaha adalah letak lokasi terhadap daerah perkotaan, cara pencapaian dan waktu tempuh lokasi ke tujuan. Faktor lokasi yang baik adalah relatif untuk setiap jenis usaha yang berbeda. Teori Lokasi dari August Losch dalam Sofa, 2008 “melihat persoalan dari sisi permintaan pasar”. Losch mengatakan bahwa “lokasi penjual sangat Trijalu Guruh Muhammad : Pengaruh Promosi Dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Pengunjung Sogo Departement Store Cabang Sun Plaza Di Medan, 2008 berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang dapat digarapnya. Makin jauh dari tempat penjual, konsumen makin enggan membeli karena biaya transportasi untuk mendatangi tempat penjual semakin mahal”. Selanjutnya Smith dalam Sofa, 2008 memperkenalkan “teori lokasi memaksimumkan laba dengan menjelaskan konsep average cost biaya rata-rata dan average revenue penerimaan rata-rata yang terkait dengan lokasi”. Dengan asumsi jumlah produksi adalah sama maka dapat dibuat kurva biaya rata-rata per unit produksi yang bervariasi dengan lokasi. Selisih antara average revenue dikurangi average cost adalah tertinggi maka itulah lokasi yang memberikan keuntungan maksimal. Lamb 2001 menyatakan bahwa memilih tempat atau lokasi yang baik merupakan keputusan yang penting, karena: 1. Tempat merupakan komitmen sumber daya jangka panjang yang dapat mengurangi fleksibilitas masa depan usaha. 2. Lokasi akan mempengaruhi pertumbuhan di masa depan. Area yang dipilih haruslah mampu untuk tumbuh dari segi ekonomi sehingga ia dapat mempertahankan kelangsungan hidup usaha. 3. Lingkungan setempat dapat saja berubah setiap waktu, jika nilai lokasi memburuk, maka lokasi usaha harus dipindahkan atau ditutup. Menurut Kotler 2000, “salah satu kunci menuju sukses adalah lokasi. Lokasi dimulai dengan memilih komunitas”. Keputusan ini sangat bergantung pada potensi pertumbuhan ekonomis dan stabilitas, persaingan, iklim politik, dan sebagainya. Trijalu Guruh Muhammad : Pengaruh Promosi Dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Pengunjung Sogo Departement Store Cabang Sun Plaza Di Medan, 2008 Kadang-kadang bukan profil ekonomi atau iklim politik yang membuat sebuah komunitas, tetapi malah lokasi geografisnya. Setelah menempatkan usaha di suatu kawasan atau komunitas geografis, harus dipilih sebuah lokasi yang baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi tempat menurut Lamb 2001 adalah: a. Karakteristik sosioekonomis di sekitarnya. b. Arus lalu lintas. c. Biaya tanah. d. Peraturan kawasan. e. Transportasi publik. Penampilan sebuah perbelanjaan sangat membantu menentukan citra usaha tersebut dalam benak konsumen. Elemen utama dari sebuah pusat perbelanjaan adalah suasana atmospher lingkungan usaha. Lamb 2001 menyatakan suasana atmospher adalah “kesan keseluruhan yang disampaikan oleh tata fisik toko, dekorasi, dan lingkungan sekitarnya”. Suasana dapat menciptakan perasaan yang santai atau sibuk, kesan mewah atau efisiensi, sikap ramah ataupun dingin, terorganisir atau kacau, atau suasana hati menyenangkan atau serius. Tata letak adalah salah satu kunci keberhasilan, karena tata letak toko yang efektif akan menjamin kenyamanan dan kemudahan, dan juga mempunyai pengaruh yang besar pada pola lalu lintas pelanggan dan perilaku belanja. Tata letak juga termasuk di mana produk harus ditempatkan di dalam toko. Faktor-faktor yang paling berpengaruh dalam menciptakan suasana pusat perbelanjaan menurut Lamb 2001 adalah: Trijalu Guruh Muhammad : Pengaruh Promosi Dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Pengunjung Sogo Departement Store Cabang Sun Plaza Di Medan, 2008 a. Jenis karyawan Jenis karyawan mengacu pada karakteristik umum karyawan, sebagai contoh: rapi, ramah, berwawasan luas atau berorientasi pada pelayanan. b. Jenis barang dagangan Jenis barang dagangan yang dijual dan bagaimana barang dagangan tersebut dipajang menentukan suasana yang ingin diciptakan oleh pengusaha. c. Jenis perlengkapan Perlengkapan tetap bisa elegan, trendi, perlengkapan tetap harus konsisten dengan suasana umum yang ingin diciptakan. d. Bunyi suara Bunyi suara bisa menyenangkan atau menjengkelkan bagi seorang pelanggan. Musik juga bisa membuat konsumen tinggal lebih lama dan membeli lebih banyak atau makan dengan cepat meninggalkan meja bagi pelanggan lain. e. Aroma Bau bisa merangsang maupun mengganggu penjualan. Bau kue kering dan roti akan memikat konsumen roti, sebaliknya pelanggan dapat pergi dengan bau asap rokok, bau apek dan pengharum ruangan yang terlalu menyengat. f. Faktor visual Warna dapat menciptakan suasana hati atau memfokuskan perhatian oleh karena itu menjadi faktor yang penting dalam suasana. Trijalu Guruh Muhammad : Pengaruh Promosi Dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Pengunjung Sogo Departement Store Cabang Sun Plaza Di Medan, 2008

b. Hubungan Promosi, Lokasi dan Keputusan Pembelian