Lebih jauh perangkat desa cenderung untuk mengutamakan kepentingan sendiri dengan menempatkan dirinya sebagai majikan dari pada pelayan
masyarakat, hal ini nampak pada sikap mempertahankan status quo pola layanan masyarakat yang menunggu dari pada menjemput dengan dalih “siapa yang butuh,
maka harus meminta”, serta pendekatan kekuasaan.
6
Dari permasalahan di atas, penulis ingin lebih jauh meneliti sejauh mana pelaksanaan birokrasi Pemerintah Desa di Desa Krasak Kecamatan Kedung
Jajang Kabupaten Lumajang yang difokuskan pada pola hubungan Pemerintah Desa dan warga dalam pelaksanaan pembangunan di Desa Krasak Kecamatan
Kedung Jajang Kabupaten Lumajang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan apa yang telah diuraikan dalam latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan adalah bagaimanakah pelaksanaan
birokrasi di Desa Krasak Kecamatan Kedung Jajang Kabupaten Lumajang, khususnya hubungan masyarakat desa dengan pemerintah desa dalam
mewujudkan pembangunan fisik Desa Krasak Kecamatan Kedung Jajang Kabupaten Lumajang?
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah dan latar belakang di atas, yang menjadi tujuan penelitian, adalah untuk mengetahui pelaksanaan birokrasi di Desa Krasak Kec.
Kedung Jajang Kabupaten Lumajang khususnya hubungan masyarakat desa
6
Ginandjar, Kartasasmita. 1996. Pembangunan Untuk Rakyat, Pertumbuhan dan Pemerataan. Jakarta. Pustaka Cedesindo
dengan pemerintah desa dalam mewujudkan pembangunan fisik Desa Krasak Kecamatan Kedung Jajang Kabupaten Lumajang.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat menambah referensi
dalam bentuk informasi dan pengetahuan, terutama bagi mereka yang tertarik terhadap permasalahan kinerja aparatur pemerintahan desa
sebagai upaya peningkatan ilmu dibidang ilmu sosial dan pemerintahan. 2. Secara Praktis
Diharapkan dengan penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dan kontribusi bagi Desa Krasak Kecamatan Kedung Jajang
Kabupaten Lumajang
tentang langkah-langkah
strategis dalam
melaksanakan fungsi pemerintahan dalam pembangunan.
E. Definisi Konseptual
Di dalam membahas suatu ilmu pengetahuan, kita sering diperhadapkan pada suatu istilah. Istilah tersebut mengandung banyak arti dan pengertian yang
berbeda, sehingga apabila kita menggunakan satu istilah saja akan terasa kurang memuaskan dalam persamaan artinya. Untuk mencegah terjadinya salah
pengertian terhadap istilah itu, maka penulis menggunakan batasan-batasan yang akan dipakai dalam penulisan skripsi ini. Pembatasan konsep yang digunakan
disesuaikan dengan judul dalam penelitian ini. Artinya definisi konseptual menguraikan istilah atau konsep yang terkait pada penelitian yang dilakukan.
Untuk itu akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Birokrasi Birokrasi adalah setiap organisasi yang terdiri atas para pejabat yang
diangkat, di mana fungsi utamanya adalah untuk melaksanakan to implement kebijakan-kebijakan yang telah diambil oleh para pengambil
keputusan decision makers. Idealnya, birokrasi merupakan suatu sistem rasional atau struktur yang terorganisir yang dirancang sedemikian rupa
guna memungkinkan adanya pelaksanaan kebijakan publik yang efektif dan efisien.
Dalam literatur ilmu administrasi negara dan politik sering diberikan dalam beberapa pengertian, terdapat tujuh pengertian yang terkandung
dalam istilah birokrasi yaitu:
7
a. Rational organization Organisasi yang rasional b. Organization Inefficiency ketidak efisienan organisasi
c. Role of officials pemerintahan alah pejabat d. Public Administration administrasi negara
e. Administration by official administrasi oleh pejabat f. Type of organization with specific characteristic and quality as
hierarchies and rule. bentuk organisasi dengan ciri dan kualitas tertentu seperti hirarki dan peraturan-peraturan
g. An essential quality of modern society. salah satu ciri sdan esensial
dari masyarakat modern.
Dari beberapa macam pengertian tersebut diatas disistimatiskan dalam tiga kategori yaitu, pertama birokrasi dalam pengertian yang baik dan
rasional Bureao rationality seperti yang terkandung dalam pengertian Hegelia Buireaucracy dan Weberian, Buireaucracy, birokrasi dalam
pengertian penyakit Buireao pathology seperti yang diungkapkan oleh Karl Marx, Lasky, Robert Michaels Donal, P. Warick dan ketika
7
Budi Santoso Priyo, 1995. Birokrasi Pemerintah Orde Baru. Penerbit PT. Granfindo persada Jakarta
birokrasi dalam pengertian netral Value free dari pandangan penganut pandangan tersebut kita uraikan sebagai berikut. Hegel
berpendapat bila masyarakat dalam suatu negara mengatur dirinya sendiri akan terjadi kekacauan oleh karenanya perlu adanya struktur
yang menjebatani antara the state yang merefleksikan kepentingan umum, dan civil society yang terdiri dari berbagai kepentingan khusus
dalam masyarakat. Sementara Weber melihat birokrasi sebagai suatu yang legal rasional dan menjadi tipe ideal birokrasi seperti yang
konsepnya yang sudah dijelaskan dalam pendahuluan.
2. Pemerintah Desa Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan
Daerah dijelaskan dalam pasal 200 ayat 1 bahwa Pemerintahan desa adalah Badan Permusyawaratan Desa yang mengurus kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia”.
8
F. Definisi Operasional