PARTISIPASI WARGA NEGARA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PEMERINTAH: Studi Kasus Dalam Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan Di Desa Mekarsari Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung.
No. Skripsi : 2016UN.40.2.2/PL/2014 PARTISIPASI WARGA NEGARA
DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PEMERINTAH
(Studi Kasus Dalam Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan Di Desa Mekarsari Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan
oleh
Novita Fachrunisa 1005697
JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
(2)
Novita Fachrunisa, 2014
PARTISIPASI WARGA NEGARA
DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PEMERINTAH
(Studi Kasus Dalam Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan Di Desa Mekarsari Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung)
oleh
Novita Fachrunisa
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Imu Pengetahuan Sosial
© Novita Fachrunisa 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Mei 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto copy, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
NOVITA FACHRUNISA
PARTISIPASI WARGA NEGARA
DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PEMERINTAH
(Studi Kasus Dalam Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan Di Desa Mekarsari Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing 1
Prof. Dr. H. Endang Danial AR., M.Pd NIP. 19500502 197603 1 002
Pembimbing 2
Prof. Dr. H. A. Azis Wahab, M.A. NIP. 19430401 196709 1 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan
Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed. NIP. 19630820 198803 1 001
(4)
vi
Novita Fachrunisa, 2014
ABSTRAK
Novita Fachrunisa, (2014). Partisipasi Warga Negara dalam Pelaksanaan Program Pemerintah (Studi Kasus dalam Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di Desa Mekarsari, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung)
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh persoalan kemiskinan dan pengangguran di Indonesia, salah satu penanggulangannya yaitu dengan adanya PNPM Mandiri Perdesaan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui presepsi masyarakat Desa Mekarsari terhadap pelaksanaan PNPM Mandiri Pedesaan, mengetahui bentuk dan deskripsi tingkat partisipasi warga Desa Mekarsari dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan, mengetahui upaya pemerintah dalam meningkatkan partisipasi warga Desa Mekarsari dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan serta hambatan yang dialami pemerintah dalam meningkatkan partisipasi warga Desa Mekarsari dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Lokasi penelitian dilaksanakan di Desa Mekarsari Kec. Cimaung Kab. Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Persepsi warga Desa Mekarsari terhadap PNPM Mandiri Perdesaan meresponya dengan baik, 2) Bentuk Partispasi warga Desa Mekarsari dalam Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan berupa tenaga, pikiran, keterampilan, uang maupun harta benda semuanya dikontribusikan oleh masyarakat secara sukarela, dan tingkat partisipasi masyarakat Desa Mekarsari berada pada tigkat delegated power, 3) Upaya pemerintah dalam meningkatkan partisipasi warga Desa Mekarsari dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan melakukan sosialisasi dengan teknik persuasif, pembuatan sanksi lokal dalam setiap pelaksanaan musyawarah, dan penyedian pendamping program, 4) Hambatan yang dialami pemerintah dalam meningkatkan partisipasi warga Desa Mekarsari dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan yaitu Kejenuhan masyarakat, masyarakat yang masih apatis, masyarakat memilih bekerja, Kurangnya pemahaman masyarakat, kesedian waktu masyarakat dan dominasi tokoh masyarakat dalam musyawarah. Para pemangku PNPM Mandiri Perdesaan diharapkan dapat melakukan sosialisasi dengan merata supaya program ini dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
(5)
vii
ABSTRACT
Novita Fachrunisa, (2014). The Participation of Civilian In The Implementation of Government Program ( A Case Study About The Implementation of PNPM Mandiri Pedesaanin Desa Mekarsari, Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung)
The background of this research is poverty and unemployment inIndonesia, and one of the solutions is by implementing PNPM Mandiri Pedesaan. The aim is to find out the perception of civilian in Desa Mekarsari to PNPM , to know the form and the description of the participation in PNPM, to find out the effort and the obstruction faced by the government in increasing the participation of Mekarsari civilian in PNPM program. This research uses a descriptive method and the qualitative approach. The data is collected by using an interview technique, observation and documentation study. The research is done in Desa Mekarsari Kec. Cimaung Kab. Bandung. The results are: 1) The perception of the civilian shows a good response, 2) The participation given by the civilian : their energy, their thought, their skill, their money and wealth, are all contributed willingly in the level of delegated power, 3) The effort of government in increasing the participation itself is by doing a socialization with a persuasive technique, creating a local sanctionin every meeting, and providing program assistance, 4) The obstruction faced by the government in increasing the PNPM participation of Desa Mekarsari civilian is the boredom feeling, the people who are apathetic, the people who are prefer working than having themselves to participate in the PNPM program, the lack of knowledge about the program, the lack of time, and the domination of one important figure in a meeting.The functionaries of PNPM Mandiri Pedesaan are hoped to do a socializationthoroughly so that the people in all levels will have the same benefit from this program.
(6)
Novita Fachrunisa, 2014
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... 1
DAFTAR TABEL ... 5
DAFTAR BAGAN ... 7
DAFTAR GAMBAR ... 8
DAFTAR LAMPIRAN ... 9
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. A.Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B.Identifikasi dan Perumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. C.Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. Tujuan Umum ... Error! Bookmark not defined. 2. Tujuan Khusus ... Error! Bookmark not defined. D.Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. Secara Teoritis ... Error! Bookmark not defined. 2. Secara Praktis... Error! Bookmark not defined. E. Struktur Organisasi Skripsi ... Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. A.Program Pemerintah ... Error! Bookmark not defined. 1. Arti Program Pemerintah ... Error! Bookmark not defined. 2. Kebijakan Program Pemerintah ... Error! Bookmark not defined. 3. Implementasi Program Pemerintah... Error! Bookmark not defined. B.Partisipasi Warga Negara ... Error! Bookmark not defined. 1. Arti Partisipasi ... Error! Bookmark not defined. 2. Bentuk-Bentuk Partisipasi ... Error! Bookmark not defined.
(7)
3. Prasyarat Partisipasi ... Error! Bookmark not defined. 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Partisipasi .. Error! Bookmark not defined. 5. Hal-Hal Yang Mendorong Tingkat Partisipasi WargaError! Bookmark not defined. 6. Derajat Partisipasi ... Error! Bookmark not defined. 7. Partisipasi Masyarakat ... Error! Bookmark not defined.
C.Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM Mandiri Perdesaan)Error! Bookmark not def 1. Makna Pemberdayaan Masyarakat ... Error! Bookmark not defined.
2. Program Pengentasan Kemiskinan ... Error! Bookmark not defined. 3. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri
Perdesaan ... Error! Bookmark not defined. 4. Partisipasi Masyarakat dalam PNPM Mandiri Perdesaan Sebagai Kajian
Pendidikan Kewarganegaraan ... Error! Bookmark not defined. D.Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.
BAB IIIMETODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. A.Lokasi dan Subjek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B.Prosedur Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. Persiapan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 2. Perizinan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3. Pelaksanaan Penelitian... Error! Bookmark not defined. 4. Tahap Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 5. Tahap Penyusunan Laporan ... Error! Bookmark not defined. C.Pendekatan dan Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. Pendekatan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 2. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. D.Definisi Operasional ... Error! Bookmark not defined. 1. Partisipasi ... Error! Bookmark not defined. 2. Warga Negara ... Error! Bookmark not defined. 3. Pelaksanaan Program Pemerintah... Error! Bookmark not defined. 4. Program Pemerintah (PNPM Mandiri Pedesaaan)Error! Bookmark not defined. E. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.
(8)
Novita Fachrunisa, 2014
1. Observasi ... Error! Bookmark not defined. 2. Wawancara ... Error! Bookmark not defined. 3. Studi Dokumentasi... Error! Bookmark not defined. 4. Studi Literatur ... Error! Bookmark not defined. 5. Validitas dan Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. F. Tahap Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 1. Data Reduction (Reduksi Data) ... Error! Bookmark not defined. 2. Data Display (Penyajian data) ... Error! Bookmark not defined. 3. Conclusing Drawing/ Verification ... Error! Bookmark not defined.
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined. A.Gambaran Umum Lokasi Penelitian (Desa Mekarsari Kecamatan Cimaung
Kabupaten Bandung) ... Error! Bookmark not defined. 1. Sejarah Desa dan Keadaan Geografis ... Error! Bookmark not defined. 2. Keadaan Penduduk Desa Mekarsari Kecamatan Cimaung Kabupaten
Bandung ... Error! Bookmark not defined. 3. Keadaan Pegawai pada Pemerintahan Desa Mekarsari Kecamatan
Cimaung Kabupaten Bandung ... Error! Bookmark not defined. 4. Visi Dan Misi Desa ... Error! Bookmark not defined. 5. Sekilas tentang Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)
Mandiri Perdesaan Desa Mekarsari Kecamataan Cimaung Kabupaten Bandung ... Error! Bookmark not defined. B.Deskripsi Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. Observasi ... Error! Bookmark not defined. 2. Hasil Wawancara ... Error! Bookmark not defined. C.Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1. Persepsi masyarakat Desa Mekarsari terhadap pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan sebagai Program pemerintahError! Bookmark not defined. 2. Bentuk-bentuk dan tingkat partisipasi warga Desa Mekarsari dalam
pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan ... Error! Bookmark not defined. 3. Upaya-upaya pemerintah dalam meningkatkan partisipasi warga desa
(9)
4. Hambatan-hambatan yang dialami pemerintah dalam meningkatkan partisipasi warga Desa Mekarsari dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan ... Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. A.Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 1. Kesimpulam Umum ... Error! Bookmark not defined. 2. Kesimpulan Khusus ... Error! Bookmark not defined. B.Saran ... Error! Bookmark not defined. 1. Bagi Pemerintah Pusat ... Error! Bookmark not defined. 2. Bagi Pemerintah Kec. Cimaung Kab. Bandung Error! Bookmark not defined.
3. Bagi Pemerintah Desa Mekarsari Kec. Cimaung Kab. BandungError! Bookmark not defined 4. Bagi Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM Mandiri Perdesaan Kec.
Cimaung Kab. Bandung... Error! Bookmark not defined.
5. Bagi Masyarakat Desa Mekarsari Kec. Cimaung Kab. BandungError! Bookmark not defined 6. Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN
(10)
Novita Fachrunisa, 2014
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Mata Pencaharian Masyarakat Desa Mekarsari …….………..….. 45
Tabel 3.2 Sumber Informan ………..………. 46
Tabel 4.1 Luas Daerah /Wilayah Desa Mekarsari Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung……….... 64
Tabel 4.2 Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Mekarsari Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung ………... 65
Tabel 4.3 Jenis Sarana Pendidikan Desa Mekarsari Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung……….... 66
Tabel 4.4 Kepemudaan dan Olahraga Penduduk Desa Mekarsari Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung ……… 67
Tabel 4.5 Kelompok Kesenian dan Kebudayaan di Desa Mekarsari Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung… ……… 67
Tabel 4.6 Mata Pencaharian Penduduk Desa Mekarsari Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung ……….. 68
Tabel 4.7 Jumlah Penduduk Desa Mekarsari Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung Berdasarkan Jenis Kelamin ……… 69
Tabel 4.8 Keadaan Pegawai Desa Mekarsari Kecamata Cimaung Kabupaten Bandung Berdasarkan Tingkat Pendidikan ……….… 70
Tabel 4.9 Keadaan Pegawai Desa Mekarsari Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung Berdasarkan Jabatan ……… 71
Tabel 4.10 Hasil Kegiatan PNPM-MP Di Desa Mekarsari Kec.Cimaung Kab. Bandung Berdasarkan Asal-usul dan Jumlah Biaya Program TA 2009-2013 ……… 75
Tabel 4.11 Triangulasi Dengan Tiga Sumber………...……… 98
Tabel 4.12 Triangulasi Dengan Tiga Teknik Pengumpulan Data …………... 99
Tabel 4.13 Daftar Hadir Musyawarah Desa Perencanaan ……….. 105
Tabel 4.14 Daftar Sumbangan Swadaya ……….……….………… 107
Tabel 4.15 Triangulasi Dengan Tiga Sumber………. 116
(11)
Tabel 4.17 Triangulasi Dengan Tiga Sumber………... 124 Tabel 4.16 Triangulasi Dengan Tiga Teknik Pengumpulan Data……… 124 Tabel 4.18 Triangulasi Dengan Tiga Sumber………... 131 Tabel 4.19 Triangulasi Dengan Tiga Teknik Pengumpulan Data……….…... 132
(12)
Novita Fachrunisa, 2014
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Cara merealisasikan tujuan kebijakan ... 13 Bagan 2.2 Tangga Partisipasi Sherry Arnstein ... 25 Bagan 2.3 Alur Tahapan PNPM Mandiri Perdesaaan ………... 40 Bagan 4.1 Struktur Organisasi Desa Mekarsari Kecamatan Cimaung
Kabupaten Bandung ………...……….. 72 Bagan 4.2 Tangga Partisipasi Sherry Arnstein ... 114
(13)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Triangulasi dengan Tiga Sumber ……… 57 Gambar 3.2 Triangulasi dengan Tiga Teknik Pengumpulan Data ……….. 58 Gambar 3.3 Triangulasi dengan Tiga Waktu Pengumpulan Data ……….. 58 Gambar 4.1 Peta Desa Mekarsari Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung ... 62 Gambar 4.2 Bangunan Madrasah Albarokah Kampung Mekarsari RT 01
RW 01 ………….………. 77
Gambar 4.3 Dapur Produksi Kelompok Usaha Sarimbit Kampung Cipadarek
(14)
Novita Fachrunisa, 2014
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A: Surat Keputusan Surat Izin Penelitian Check List Daftar Pustaka Buku bimbingan
Lampiran B:
Kisi-kisi Instrumen Penelitian Matriks Penelitian
Pedoman Observasi Pedoman Wawancara Data Penelitian Foto Dokumentasi Profil Desa
Dokumen-dokumen PNPM Mandiri Perdesaan Desa Mekarsari Kecamatan Kabupate Bandung
(15)
1
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Penelitian
Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tercantum jelas cita-cita bangsa Indonesia yang sekaligus merupakan tujuan nasional bangsa Indonesia. Tujuan nasional tersebut adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Tujuan nasional tersebut dijabarkan dalam satu bentuk kegiatan terarah dan terprogram serta diharapkan dengan kegiatan tersebut tujuan nasional dapat terwujud. Bentuk kegiatan tersebut dikenal dengan istilah pembangunan nasional yang merupakan suatu upaya berkesinambungan dalam suatu rangkaian pembangunan yang menyeluruh, terarah dan terpadu baik berupa fisik, sosial dan ekonomi.
Namun pada kenyataannya masih banyak permasalahan yang dihadapi dalam proses pembangunan ini, seperti kemiskinan dan pengangguran di Indonesia. Angka kemiskinan dan pengangguran di Indonesia masih terhitung tinggi, tercatat kemiskinan dan pengangguran pada Maret 2010 mencapai 31,02 juta (13,33 %) (BPS No. 45/07/Th. XIII, 1 Juli 2010). Masalah kemiskinan dan pengangguran ini menjadi prioritas nasional Kabinet Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono periode 2009/2014 dan merupakan masalah klasik yang dipandang akan tetap menjadi masalah terberat yang akan dihadapi pemerintahan.
Kemiskinan biasanya berkaitan dengan pengangguran karena kekurangan lapangan pekerjaan. Dalam Strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan (SNPK) dalam Manan dan Maftuchan (2010, hlm. 36) menyebutkan bahwa:
Kemiskinan didefinisikan sebagai sebuah kondisi di mana seseorang atau sekelompok orang, laki-laki dan perempuan, tidak terpenuhi hak-hak dasarnya secara layak untuk menempuh dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat.
(16)
2
Novita Fachrunisa, 2014
Selain itu kemiskinan ini merupakan masalah yang ditandai oleh berbagai hal, seperti rendahnya kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya dan rendahnya mutu layanan kesehatan, gizi anak, dan rendahnya mutu layanan pendidikan. “Agar tingkat kemiskinan di Indonesia dapat menurun diperlukan dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak masyarakat dan kesungguhan pemerintah dalam menangani masalah kemiskinan ini” (Petunjuk Teknis Operasional PNPM Mandiri Perdesaan, 2007 hlm. 2).
Selama ini berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi kemiskinan baik melalui penyediaan kebutuhan pangan, layanan kesehatan dan pendidikan, perluasan kesempatan kerja dan sebagainya. Upaya-upaya tersebut pada dasarnya telah dijabarkan dan tertuang dalam berbagai kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan yang telah dilakukan oleh pemerintah.
Program pengentasan kemiskinan pada masa sekarang lebih berorientasi kepada pemberdayaan dan partisipasi. Sebelumnya telah banyak program pengentasan kemiskinan di Indonesia yang pada umumnya memiliki konsep sebagai program yang berdasar kepada keinginan dan kebutuhan masyarakat dan pengembangan kapasitas serta potensi masyarakat miskin dengan sebutan pembangunan manusia, sehingga mereka dapat terlepas dari kemiskinan secara mandiri dan berkelanjutan, namun masyarakat pada masa itu dianggap sebagai objek dari pembangunan, kenyataan yang ditemui, masyarakat tidak merasa memiliki terhadap program-program tersebut sehingga seringkali ditemukan di lapangan bahwa banyak program yang hanya seumur masa proyek dan berakhir tanpa dampak berarti bagi kehidupan masyarakat.
Berdasarkan pengalaman masa lalu, dalam sistem perencanaan pembangunan yang bersifat top down planning, adalah dirasakan kurang membawa keberhasilan, sehingga perencanaan pembangunan yang sekarang dilakukan adalah lebih kepada bottom up planning. Paradigma pembangunan yang ada saat ini adalah yang bertumpu dan berorientasi pada rakyat (people-based and people-oriented development), rakyat harus diakui dan ditempatkan sebagai kunci dalam perumusan perencanaan dan implementasi kebijakan-kebijakan pembangunan.
(17)
3
Partisipasi masyarakat menjadi hal yang sangat penting dalam proses pembangunan, karena hanya dengan adanya partisipasi dari masyarakat penerima program, maka hasil pembangunan tersebut akan sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat itu sendiri. Menurut Cohen dan Uphoff dalam Nasution (2009 hlm. 18) menyatakan ‘partisipasi yang dilakukan oleh masyarakat penerima program pembangunan terdiri dari pengambilan keputusan, implementasi, pemanfaatan (Benefits) dan evaluasi Program Pembangunan’.
Masyarakat tentunya memiliki hak untuk berperan dalam perencanaan sampai dengan tahap evaluasi dari pembangunan itu sendiri. Partisipasi masyarakat akan terjadi apabila pelaku atau pelaksana program pembangunan di daerahnya adalah orang-orang organisasi, atau lembaga yang telah mereka percaya integritasnya, serta apabila program tersebut menyentuh inti masalah yang mereka rasakan dan dapat memberikan manfaat terhadap kesejahteraan hidupnya.
Program pemerintah ini diharapkan dapat mengembangkan kesadaran, kemampuan, tanggung jawab dan peran aktif masyarakat dalam menangani permasalahan kemiskinan dan sosial dilingkungannya. Saat ini Indonesia memiliki Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri sebagai program pembangunan berbasis pemberdayaan masyarakat. Penanggulangan kemiskinan ini tidak dapat dilaksanakan secara instan dan bersifat sementara tetapi harus terus menerus dan berkelanjutan. Perlu penanganan menyeluruh dan intervensi dari semua pihak baik pemerintah, masyarakat dan kelompok peduli (swasta, asosiasi, perguruan tinggi, media, ornop, dan lain lain). Untuk itu struktur kelembagaan PNPM Mandiri mencakup unsur pemerintah, fasilitator dan konsultan pendamping serta masyarakat baik di pusat maupun daerah. Demi harmonisasi, efektifitas dan keberlanjutan program pemberdayaan ini dibentuklah Tim Pengendali PNPM yang terdiri dari Tim Pengarah dan Tim Pelaksana.
PNPM Mandiri menjangkau seluruh masyarakat miskin termasuk masyarakat pedesaan. Masyarakat desa sudah jelas merupakan suatu kesatuan teritorial, sosial, politik dan ekonomi. Dalam hubungan ini, politik nasional pembangunan Indonesia juga jelas memegang suatu kesaksian dan komitmen
(18)
4
Novita Fachrunisa, 2014
untuk membangun dan mengembangkan tata penghidupan masyarakat desa (dalam Faisal, 1981, hlm, 8). Pembangunan pedesaan mempunyai peranan penting dalam konteks pembangunan nasional karena mencakup bagian terbesar wilayah nasional. “Sekitar 65% penduduk Indonesia bertempat tinggal di daerah pedesaan harus terus ditingkatkan melalui pengembangan kemampuan sumberdaya manusia yang ada di pedesaan sehingga kreativitas dan aktivitasnya dapat semakin berkembang serta kesadaran lingkungannya semakin tinggi” (dalam Adisasmita, 2006 hlm. 11).
Oleh karena itu, salah satu program PNPM Mandiri ini adalah PNPM Mandiri Perdesaan. PNPM Mandiri Perdesaan adalah program untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan. Pendekatan PNPM Mandiri Perdesaan merupakan pengembangan dari Program Pengembangan Kecamatan (PPK), yang selama ini dinilai berhasil. “Beberapa keberhasilan PPK adalah berupa penyediaan lapangan kerja dan pendapatan bagi kelompok rakyat miskin, efisiensi dan efektivitas kegiatan, serta berhasil menumbuhkan kebersamaan dan partisipasi masyarakat” (dalam Petunjuk Teknis Operasional PNPM Mandiri Perdesaan, 2008, hlm. 2).
PNPM Mandiri Perdesaan diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri. Hal ini sesuai dengan amanah ideologi dan konstitusi salah satu butir Pancasila, yakni kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Didalamnya ada upaya pemberdayaan masyarakat sebagai strategi untuk mencapai tujuan meningkatnya kesejahteraan masyarakat terutama keluarga miskin. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan memiliki konsep melibatkan masyarakat dalam pembangunan dan peningkatan perekonomian mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai pada pemantauan dan evaluasi. PNPM dimaksudkan untuk menanggulangi kemiskinan melalui peningkatan partisipasi masyarakat di dalam proses pembangunan, peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam penyediaan layanan umum, dan peningkatan kapasitas lembaga lokal yang berbasis masyarakat.
(19)
5
Masyarakat menjadi mandiri dan memiliki kesadaran kritis akan partisipasinya terhadap pembangunan itu sendiri. Bahkan masyarakat pun akan memiliki kesempatan lapangan pekerjaan dalam pelaksanaan program ini. Supaya PNPM Mandiri Perdesaan bisa berjalan dengan baik maka dibutuhkan partsipasi masyarakat, selain itu kesadaran masyarakat akan hak dan kewajibanya dan melaksanakannya dengan penuh kesadaran dan bertanggung jawab. Menurut Wuryan dan Syaiful (2008, hlm. 31) bahwa:
Dengan potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap individu, yang mengharuskan setiap individu tersebut untuk berusaha, bekerja keras sesuai dengan kapasitas yang dimilikinya demi tercapainya tujuan yang diharapkan. Sebagai warga negara, individu dituntut untuk dapat berpartisipai atau terlibat dalam berbagai kegiatan yang dilakukan bangsa dan negaranya.
Mengapa harus ada partisipasi dalam setiap pelaksanaan program? Hal ini dikarenakan pemerintah sebagai lembaga yang terbesar dan mempengaruhi kehidupan dan tujuan hidup masyarakat, didirikan untuk melayani kepentingan kesejahteraan umum dari rakyatnya yang merupakan sumber terbesar bagi setiap negara, karenanya rakyat itu haruslah dilibatkan dan didorong untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan (dalam Sastropoetro, 1988, hlm. 20) “. Selain itu partisipasi juga merupakan salah satu ciri warga negara yang baik. Menurut Wasistiono dalam Wuryan dan Syaifullah (2008, hlm. 32):
Ada tiga unsur yang harus dipenuhi untuk dikatakan warga negara berpartisipasi dalam kegiatan berpemerintah yaitu: (a) ada rasa kesukarelaan (tanpa paksa); (b) ada keterlibatan secara emosional; (c) memperoleh secara langsung maupun tidak langsung dari keterlibatannya.
Menjadi warga negara yang baik (To be a good a citizenship) merupakan tujuan dari pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (civics). Menurut Wuryan dan Syaifullah (2008, hlm. 69) salah satu aspek yang dikaji adalah partisipasi dan tanggung jawab sebagai warga negara, “seorang warga negara yang baik itu harus mampu berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat dan negaranya, yang mau dan mampu melibatkan dirinya dalam konteks pembangunan masyarakat, bangsa, dan Negara”. Keikutsertaan atau partisipasi masyarakat dalam pembuatan program pembangunan, akan membuat masyarakat merasa dilibatkan dalam program
(20)
6
Novita Fachrunisa, 2014
pemerintah, dengan begitu dalam masyarakat muncul rasa tanggung jawab serta kecintaan, kebersamaan dan rasa memiliki terhadap lingkungannya.
Desa Mekarsari Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung, merupakan desa yang memiliki potensi alam sangat besar dan seharusnya menjadi modal untuk mampu mensejahterakan para penduduknya. Namun kenyataannya, belum semua masyarakat berada dalam taraf sejahtera dan untuk itu pemerintah menyediakan PNPM Mandiri Perdesaan di desa ini. Basis dari program pemberdayaan ini adalah partisipasi warga masyarakat, yang menghargai pengalaman warga masyarakat di dalam pembangunan desa. Atas dasar itu, penulis tertarik untuk meneliti secara mendalam, tentang: PARTISIPASI WARGA NEGARA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PEMERINTAH (Studi Kasus Dalam Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan Di Desa Mekarsari Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung).
B.Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang berkembang dalam latar belakang supaya lebih terarah dan sesuai dengan kemampuan penulis, maka penelitian ini akan mengungkapkan dan menggambarkan secara jelas partisipasi warga negara atau masyarakat di Desa Mekarsari dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan sebagai Program Pemerintah
Melihat rumusan masalah tersebut begitu luas, maka penulis akan membatasi masalah penelitian sebagai berikut.
1. Bagaimana persepsi masyarakat di Desa Mekarsari terhadap pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan sebagai Program pemerintah?
2. Bagaimana bentuk dan tingkat partisipasi warga Desa Mekarsari dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan?
3. Bagaimana upaya-upaya pemerintah dalam meningkatkan partisipasi warga Desa Mekarsari dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan?
4. Bagaimana hambatan-hambatan yang dialami pemerintah dalam meningkatkan partisipasi warga Desa Mekarsari dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan?
(21)
7
C.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian dibagi menjadi dua bagian sebagai berikut.
1. Tujuan Umum
Sesuai dengan rumusan permasalahan, secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan partisipasi warga masyarakat di Desa Mekarsari dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan sebagai Program Pemerintah.
2. Tujuan Khusus
Adapun yang menjadi tujuan khusus dari penelitian ini yang dirumuskan sebagai berikut.
a. Untuk mengetahui presepsi masyarakat Desa Mekarsari terhadap pelaksanaan PNPM Mandiri Pedresaan sebagai Program Pemerintah.
b. Untuk mengetahui gambaran bentuk partisipasi warga Desa Mekarsari dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan.
c. Untuk mengetahui deskripsi tingkat partisipasi warga Desa Mekarsari dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan sebagai program pemerintah.
d. Untuk mengetahui upaya-upaya pemerintah dalam meningkatkan partisipasi warga Desa Mekarsari dalam pelaksaan PNPM Mandiri Perdesaan.
e. Untuk mengetahui hambatan yang dialami pemerintah dalam meningkatkan partisipasi warga Desa Mekarsari dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan sebagai Program Pemerintah.
D.Manfaat Penelitian
Penelitian ini berkaitan dengan gambaran partisipasi warga negara dalam pelaksanaan Program Pemerintahan khusunya dalam pelaksaan PNPM Mandiri Perdesaan terhadap membina partisipasi warga negara. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis. Adapun manfaat penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut.
(22)
8
Novita Fachrunisa, 2014
1. Secara Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan temuan-temuan baru bagi perkembangan disiplin ilmu Kewarganegaraan, serta menambah pengetahuan dan wawasan, khususnya tentang partisipasi warga masyarakat di Desa Mekarsari dalam pelaksanaan Program Pemerintah khususnya pada program PNPM Mandiri Perdesaan.
2. Secara Praktis a. Bagi Masyarakat
Diharapkan masyarakat Desa Mekarsari dapat mengetahui pentingnya partisipasi aktif mereka dalam setiap program yang dilaksanakan pemerintah dan banyak manfaat yang akan dirasakan setelah mereka ikut serta mensukseskan Program Pemerintah, Sehingga mereka bisa menjadi mandiri setelah berpartisipasi dalam program yang dilaksanakan pemerintah dan menjadi bahan evaluasi guna menunjukan hakikat dan tujuan dari pelaksanakan Program Pemerintah.
b. Bagi Pemerintah
Dapat menjadi suatu bentuk wacana serta bahan evaluasi tentang bagaimana upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam setiap pelaksanaan Program Pemerintah.
c. Bagi Perguruan Tinggi
Memberi wawasan ilmiah khususnya bagi Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) mengenai partisipasi warga negara dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan sebagai Program Pemerintah.
d. Bagi Penulis
Dapat memberi bekal dan manfaat bagi penulis sebagai calon pendidik, mudah-mudahan meperluas wawasan berfikir dalam memahami partisipasi warga negara dalam setiap pelaksanaan Program Pemerintah.
(23)
9
E.Struktur Organisasi Skripsi
Sistematika yang digunakan dalam penulisan laporan penelitian adalah sebagai berikut.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang latar belakang, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, Manfaat penelitian dan prosedur penelitian serta sistematika penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam Tinjauan Pustaka, yang secara garis besar membahas beberapa teori dan konsep yang sedang dikaji dan kedudukan masalah-masalah penelitan dalam bidang ilmu yang diteliti.
BAB III METODE PENILITIAN
Bab ini berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian termasuk beberapa komponen seperti lokasi dan subjek penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, teknik pengolahan data dan analisis data serta validitas dan reliabilitas.
BAB IV PEMBAHASANAN
Menyajikan dan Membahas hasil data yang diperoleh dari lapangan terdiri dari gambaran lokasi penelitian, deskripsi hasil penelitian yang terdiri dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi, serta pembahasan hasil penelitian yang berisi menjawab rumusan masalah sesuai dengan hasil penelitian
BAB V PENUTUPAN
Bab ini membahas Kesimpulan hasil penelitian dan saran yang merupakan penjelasan hasil akhir dari seluruh penelitian.
(24)
Novita Fachrunisa, 2014
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Lokasi dan Subjek Penelitian
Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini bertempat di Desa Mekarsari Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung. Pemilihan lokasi penelitian ini adalah melihat dari antusiasme warga masyarakat Desa Mekarsari ketika mengikuti program pemerintah/ Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan. Selain itu Desa Mekarsari sudah melaksanakan berbagai kegiatan yang dicanangkan oleh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan baik dalam bidang fisik maupun non fisik.
Melihat dari tujuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan yaitu meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin di perdesaan tetapi pada kenyataannya Desa Mekarsari masih terdapat masyarakat kurang sejahtera meskipun sudah melaksanakan Program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan.
Tabel 3.1
Mata Pencaharian Masyarakat Desa Mekarsari
No Nama Jumlah Presentase (%)
1 Petani 1.662 36,07
2 Pedagang 435 9,44
3 PNS 20 0,43
4 Buruh 2.492 54,06
Jumlah 4609 100
Sumber : RPJMDe Mekarsari 2011-2015
Dari data table 3.1 kita dapat melihat bahwa warga masyarakat Desa Mekarsari bermata pencaharian petani (36,07 %) dan buruh (54,06 %) yang mempunyai penghasil tidak menentu pada setiap harinya, karena dari hasil
(25)
46
obsevasi awal diketahui bahwa petani di Desa Mekarsari tidak mempunyai lahan yang luas dan hasil dari pertaniannya pun tidak menentu. Selain itu hampir setengah dari warga yang telah bekerja adalah buruh dari pertanian tersebut. Sehingga menyebabkan kondisi ekonomi mereka berada pada keadaan menengah kebawah.
Subjek penelitian adalah masyarakat Desa Mekarsari dan pemerintah Desa Mekarsari serta Kecamatan Cimaung yang menjadi fasilitator dalam pelaksanaan Program pemerintah/ Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Sumber Informan
No Kategori Informan
1 PJOK (Penanggung Jawab Operasional Kegiatan) 2 Kepala Desa
3 Konsultan UPK (Unit Pengelolaan Kegiatan) 4 Ketua UPK (Unit Pengelolaan Kegiatan)
5 Ketua TPK (Tim Pengelola Kegiatan) PNPM Mandiri 6 KPMD (Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa) 7 KAUR Kesra
8 RT
10 Tokoh Masyarakat 11 Masyarakat
12 Ibu Rumah Tangga
Sumber: Diolah peneliti pada tahun 2014
Peneliti mengambil sampel penelitian tersebut karena berhubungan langsung dengan masalah yang akan diteliti. Mereka dipilih karena dinilai memenuhi kriteria yaitu mereka menguasai memahami dan juga mengahayati kegiatan yang tengah diteliti, mereka tergolong masih berkecimpung atau terlibat
(26)
47
Novita Fachrunisa, 2014
Dalam penelitian ini penulis menggunakan sampel bertujuan (Purpose sampling) yaitu pengambilan pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan orang yang menjadi informan orang yang dianggap paling tahu.
B.Prosedur Penelitian
Dalam suatu penelitian, penelitian harus melalui beberapa tahap-tahap penelitian terlebih dahulu. Berikut adalah tahapan-tahapan yang harus dilakukan oleh penulis :
1. Persiapan Penelitian
Dalam tahap ini, peneliti mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian diantaranya pemilihan fokus permasalahan, dan lokasi penelitian. Selanjutnya peneliti mengajukan judul skripsi kepada dosen pembimbing sesuai dengan apa yang akan diteliti. Setelah judul dinilai telah mencukupi dan disetujui oleh dosen pembimbing maka peneliti menyusun proposal. Setelah proporsal penelitian disetujui oleh pembimbing skripsi maka peneliti melakukan studi lapangan untuk mendapat gambaran awal mengenai subjek penelitian.
2. Perizinan Penelitian
Perizinan penelitian ini bertujuan agar peneliti dapat dengan mudah melakukan penelitian sesuai dengan objek dan subjek penelitian.
Adapun perizinan yang dilakukan peneliti sebagai berikut:
a. Mengajukan surat permohonan izin untuk mengadakan penelitian kepada Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia untuk mendapatkan surat rekomendasi Nomor 55/UN.40.2.3/PL/2014 untuk disampaikan kepada Dekan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetauhan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia.
b. Menajukan surat permohonan izin untuk mengadakan penelitian kepada Pembantu Dekan 1 atas nama Dekan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetauhan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia untuk mendapat surat rekomendasi
(27)
48
Nomor 107/UN.40.2DI/PL/2014 untuk disampaikan kepada Rektor Universitas Pendidikan Indonesia.
c. Dengan membawa surat rekomendasi dari Universitas Pendidikan Indonesia Nomor 0127/UN40.1/PL/2014, peneliti meminta izin penelitian ke Kantor Kesatuan Bangsa, Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Bandung untuk mengadakan penelitian di Kecamatan Cimaung yang berlokasi di Desa Mekarsari.
d. Setelah mendapatkan izin dari Kantor Kesatuan Bangsa, Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Bandung dengan Nomor 070/279/KesbangPol, selanjutnya peneliti meminta surat pengantar penelitian dari Kecamatan Cimaung untuk mengadakan penelitian di TPK Desa Mekarsari.
Setelah mendapat izin Kepala TPK Desa Mekarsari, kemudian peneliti melakukan penelitian di tempat yang telah ditentukan, yaitu di Desa Mekarsari.
3. Pelaksanaan Penelitian
Setelah tahap persiapan penelitian dan perizinan selesai, maka penulis bisa langsung melaksanakan penelitian. Tahap pelaksanaan penelitian ini merupakan tahap yang paling penting dalam penelitian. Peneliti mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian yang telah disusun untuk memecahkan fokus masalah yang telah dirumuskan sebelumnya. Dalam melaksanakan penelitian, penulis sebagai instrument penelitian dibantu oleh pedoman observasi dan wawancara antara penulis dan narasumber atau responden.
Data yang telah diperoleh dari observasi dan wawancara lalu disusun dalam bentuk catatan lengkap setelah didukung dengan dokumen-dokumen yang mendukung sapai titik jenuh yang berarti perolehan data tidak lagi mendapatkan informasi yang baru.
4. Tahap Analisis Data
Mengenai analisis data Moleong (2007, hlm. 280) mengungkapkan pengertian menurutnya sebagai berikut:
(28)
49
Novita Fachrunisa, 2014
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menyusun ke dalam pola. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya.
Dengan demikian, apabila data-data yang diperoleh di lapangan sudah lengkap dan memadai maka langkah selanjutnya yang ditempuh dalam penelitian adalah mengolah, menganalisis data yang dimaksud untuk mencari keabsahan dan kebenarannya guna menjawab berbagai fokus permasalahan yang sedang diteliti.
5. Tahap Penyusunan Laporan
Penyusunan laporan merupakan tugas akhir proses penelitian. Seluruh data yang telah diperoleh dan ditemukan selama penelitian di lapangan kemudian disusun, dianalisis sehingga tergabung dalam suatu laporan. Laporan yang telah disusun harus sistematis dan terperinci sesuai dengan buku panduan karya tulis ilmiah yang nantinya akan dipertanggungjawabkan pada ujian sidang. Selain itu, laporan yang akan disajikan harus bersifat jelas dan logis sehingga dapat mempermudah para pembaca untuk memahaminya. Hal tersebut dipaparkan oleh Sugiyono (2012, hlm. 387) bahwa “Laporan penelitian harus dibuat secara sistematis dan logis pada setiap bagian sehingga pembaca mudah memahami langkah-langkah yang telah ditempuh selama proses penelitian berikut hasilnya”.
C. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian
Pemilihan pendekatan dalam penelitian sangat penting untuk mengarahkan peneliti demi mencapai tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Seperti yang di ungkapkan oleh Sugiyono (2012, hlm 12) bahwa:
Metode penelitian kualitatif ini sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting)
(29)
50
disebut juga sebagai metode etnographi. Metode kualitatif menggunakan data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.
Lebih lanjut Arikunto (2006, hlm 12) menjelaskan kualitatif naturalistik bahwa:
Kualitatif naturalistik yaitu pelaksanaan penelitian ini memang terjadi secara alami, apa adanya, dalam situasi normal yang tidak dimanipulasi keadaan kondisinya, menekan pada deskripsi alamiah. Pengambilan data atau penjaringan fenomena dilakukan dari keadaan sewajarnya.
Berdasarkan pengertian diatas bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dilakukan secara alamiah atau apadanya sesuai dengan yang terjadi dilapangan tanpa ada manipulasi keadaan kondisinya dalam bentuk deskripsi alamiah. Selanjutnya Bogdan dan Taylor Berpendapat bahwa metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang perilaku yang dapat diamati (dalam Meleong, 2007, hlm 4). Jadi pendekatan ini diarahkan pada latar individu tersebut secara utuh.
Pendekatan kualitatif ini dipilih penulis berdasarkan dua alasan, yakni pertama permasalahan yang diteliti yaitu tentang partisipasi masyarakat dalam program pemerintah yang membutuhkan data lapangan yang bersifat aktual dan konseptual. Kedua, pada keterkaitan masalah yang dikaji dengan subjek penelitian yang tidak dapat dipisahkan dari latar alamiahnya. Disamping itu, masalah yang dibawa dapat berubah saat berada di lapangan maka penulis harus senantiasi menyesuaikan diri dengan situasi yang dihadapi dalam penelitian ini.
2. Metode Penelitian
Melihat dari tujuan penelitian, penelitian ini termasuk kedalam metode penelitian deskriptif karena bertujuan untuk memberikan gambaran secara jelas sejauh mana partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program pemerintah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 14):
Peneliti melakukan eksplorasi secara mendalam terhadap program kejadian, proses, aktivitas, terhadap satu atau lebih orang, studi kasus terikat oleh
(30)
51
Novita Fachrunisa, 2014
waktu dan aktivitas peneliti melakukan pengumpulan data secara mendetail dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data dan dalam waktu yang berkesinambungan.
Sifat khas dari studi kasus seperti yang diugkapkan oleh J. Vredenberght dalam Nurlaelasari (2008, hlm. 47). adalah sebagai berikut :
Suatu pendekatan yang bertujuan mempertajam obyek, artinya data dikumpulkan dalam rangka studi kasus. Kasus itu di pelajari sebagai suatu keseluruhan yang terintegrasi. Tujuannya adalah untuk mengembangkan pengetahuan yang didalamnya mengenal objek yang bersangkutan.
Dari penjelasan diatas, menjadikan penulis untuk menggunakan metode studi kasus karena penelitian ini memerlukan tujuan yang mendalam untuk mendapatkan informasi dengan melakukan berbagai pengumpulan data secara mendetail untuk mempertajam pengetahuan dalam mengenal objek yang bersangkutan. Dengan metode studi kasus ini diharapkan penulis dapat memperoleh informasi yang mendalam tentang partisipasi warga masyarakat desa Mekarasari dalam pelaksanaan Program Pemerintah/ Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM) Mandiri Perdesaan.
D.Definisi Operasional 1. Partisipasi
Partisipasi merupakan keikutsertaan atau keterlibatan seseorang dalam suatu kegiatan yang diselenggarakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sebagaimana dijelaskan oleh Sastropoetro (1988, hlm. 53) bahwa “partisipasi merupakan keterlibatan spontan dengan kesadaran di sertai tanggung jawab terhadap kepentingan kelompok untuk mencapai tujuan bersama”. Dalam kaitannya dengan penelitian ini, partisipasi yang dimaksud dalam PNPM Mandiri Perdesaan atau program pemerintah ini adalah partisipasi politik karena warga atau masyarakat terlibat langsung dalam proses musyawarah dengan pemerintah dalam hal ini PNPM Mandiri Perdesaan.
Menurut Komalasari dan Syaifullah (2009, hlm. 86) Partisipasi politik adalah kegiatan yang dilakukan oleh warga negara baik secara individu maupun kolektif, atas dasar keinginan sendiri maupun dorongan dari pihak lain yang
(31)
52
tujuan untuk mempemgaruhi keputusan politik yang akan diambil oleh pemerintah, agar keputusan tersebut menguntungkannya atau tidak merugikannya. 2. Warga Negara
Warga negara merupakan orang yang menempati suatu wilayah hukum tertentu. Menurut Turner dalam Wuryan dan Syaifullah (2008, hlm. 108) ‘warga negara merupakan anggota dari sekelompok manusia yang hidup atau tinggal di wilayah hukum tertentu’. Dalam kaitannya dengan penelitian ini warga negara sebagai penduduk atau orang yang bertempat tinggal di Indonesia mempunyai hak dan kewajiban dalam terselenggaranya program-program pemerintah yang mereka terima. Oleh sebab itu mereka sebagai warga negara yang baik harus bisa berpatisipasi dan bertanggung jawab atas segala kegiatan yang dilaksanakan oleh negara.
3. Pelaksanaan Program Pemerintah
Dalam kaitan penelitian ini pelaksanaan program pemerintah merupakan upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam mencapai tujuan nasional yang sebagaimana tertera dalam Undang-Undang Dasar 1945 Negara Republik Indonesia. Salah satu program pemerintah yaitu program penanggulangan kemiskinan. Program-program kemiskinan dibagi menjadi 4 (empat) untuk mempertajam fokus pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan yaitu: Klaster 1 Program Bantuan Sosial dan Jaminan Sosial. Klaster 2 Program Pemberdayaan Masyarakat (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM). Klaster 3, Program Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Klaster 4, Program Pro Rakyat.( www.setneg.go.id).
Penulis mengambil satu fokus pelaksanaan yaitu mengambil klaster 2 Program Pemberdayaan Masyarakat (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM).
4. Program Pemerintah (PNPM Mandiri Pedesaaan)
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-Mandiri Perdesaan) sebagai program pembangunan berbasis masyarakat. Didalamnya ada upaya pemberdayaan masyarakat sebagai strategi untuk
(32)
53
Novita Fachrunisa, 2014
mencapai tujuan meningkatnya kesejahteraan masyarakat terutama keluarga miskin dan meningkatkan partisipasi masyarakat. Partisipasi dalam PNPM Mandiri merupakan salah satu prinsip dasar dari setiap pengambilan keputusan maupun tindakan yang akan diambil dalam pelaksanaan rangkaian kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan, Pengertian prinsip partisipasi adalah masyarakat berperan secara aktif dalam proses atau alur tahapan program dan pengawasannya, mulai dari tahap sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian kegiatan dengan memberikan sumbangan tenaga, pikiran, atau dalam bentuk materil (Petunjuk Teknis Operasional PNPM Mandiri Perdesaan, 2008, hlm. 4).
E.Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2012, hlm. 308) “Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data”. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka penelitian tidak mendapatkan data yang memenuhi standar yang di tetapkan. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai instrument kunci atau penting (Human instrument) yang berusaha mengungkap data secara mendalam di bantu oleh beberapa teknik pengumpulan data lainnya selama dilapangan..
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis pada penelitian kualitatif sebagai berikut:
1. Observasi
Menurut Arikunto (2006, hlm. 156) “observasi adalah pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera”. Dalam penelitian ini observasi digunakan untuk mengamati secara langsung melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecapan untuk mendapat gambaran secara nyata sesuai dengan yang terjadi di lapangan. Dalam observasi diusahakan mendeskripsikan keadaan sesuai dengan keadaan yang tanpa adanya manipulasi. Observasi dilakukan untuk mengamati subjek penelitian. Observasi yang dilakukan penulis yaitu di Desa Mekarsari.
(33)
54
Penulis akan menggunakan observasi partisipatif pasif (passive participation). ”Passive participation: Means the research is present at the scene
of action but does not interact or participate” (dalam Sugiyono, 2012, hlm. 311). Dalam hal ini penulis mengamati secara langsung ke lapangan tanpa ikut terlibat kegiatan mengenai partisipasi warga masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan sebagai program pemerintah.
2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data secara langsung melalui percakapan dengan sesorang demi mendapatkan informasi tertentu. Begitu juga Esterberg dalam Sugiyono (2012, hlm. 316) Mendefinisikan wawancara sebagai berikut. ‘a meeting of two person to exchange information and idea through
question and responses, resulting in communication and joint construction of meaning about a particular topic’ Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
Wawancara yang terutama yang digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh informasi mengenai Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM Mandiri Perdesaan) sebagai program pemerintah berbasis pemberdayaan masyarakat melalui partisipasi masyarakat dan tanggapan masyarakat Desa Mekarsari terhadap program pemerintah tersebut. Wawancara yang akan dilakukan secara mendalam dengan menggunakan wawancara terstruktur dengan terlebih dahulu peneliti menjelaskan maksud dari wawancara tersebut untuk memperoleh keterangan yang mendalam terhadap masalah yang telah dirumuskan terlebih dahulu. Wawancara terstruktur ini menurut Sugiyono (2012, hlm. 318) “dilakukan dengan menyiapkan instrument penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternative jawabannya pun telah disiapkan dan setiap responden atau informan di beri pertanyaan yang sama”.
Dalam penelitian ini, peneliti harus mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada informan, sesuai dengan keperluan yang dibutuhkan
(34)
55
Novita Fachrunisa, 2014
yaitu sample informan, kriteria informan dan pedoman wawancara disusun dengan rapih dan terlebih dulu dipahami peneliti sebelum melakukan wawancara.
Adapun Pihak yang akan diwawancarai adalah PJOK (Penanggung Jawab Operasional Kegiatan) Kecamatan Cimaung, kepala desa Mekarsari, Ketua UPK (Unit Pengelola Kegiatan) Kecamatan Cimaung, Ketua TPK (Tim Pelaksana Kegiatan) Desa Mekarsari, Fasilitatator Kecamatan Cimaung, Kaur Kesra Desa Mekarsari, KPMD (Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa), Tokoh masyarakat kampung yang menerima bantuan PNPM Mandiri Perdesaan Di desa Mekarsari, Ketua RW kampung yang menerima bantuan PNPM Mandiri Perdesaan, beberapa masyarakat yang terlibat dan tidak terlibat dalam PNPM Mandiri Perdesaan.
3. Studi Dokumentasi
Dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif, studi dokumentasi merupakan salah satu teknik yang dilakukan dalam pengeumpulan data. Menurut Sugiyono (2012, hlm 326) “Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang bisa berupa gambar, tulisan maupun monumental dari seseorang. Studi dokumetasin merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara”.
Dokumentasi ini sangat penting untuk membantu dan juga untuk melengkapi data yang telah dikumpulkan diantaranya dokumen resmi pemerintah, dimana peneliti akan menggunakan teknik dokumentasi, dengan cara menggali data dokumenter yang terdapat dalam proyek PNPM Mandiri, catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di Desa Mekarsari, profil Desa Mekarsari dan lain sebagainya. Dokumentasi ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam setiap kegiatan yang di agendakan oleh PNPM Mandiri Perdesaan di desa Mekarsari.
Dengan demikian, studi dokumentasi merupakan salah satu cara mendapatkan gambaran dari sudut pandang subjek melalui media tertulis dan dokumen lain yang ditulis atau dibuat langsung oleh subjek yang bersangkutan.
(35)
56
4. Studi Literatur
Studi litelatur adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengkaji buku yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh data atau sumber-sumber informasi teoritis dengan masalah yang diteliti. Teknik ini memperkuat landasan penelitian juga melengkapi hasil penelitian yang peneliti lakukan.
Peneliti berusaha mencari pengertian-pengertian, teori-teori, dan uraian-uraian yang dikemukakan oleh para ahli sebagai landasan teoritis, khususnya mengenai masalah-masalah yang sejalan dengan penelitian ini agar dapat dijadikan kerangka pemikiran juga landasan di dalam penelitian ini. Dengan demikian, studi literatur digunakan untuk mempermudah pengolahan data karena bersumber dan berpegangan kepada teori-teori yang ada dan berlandaskan pada sumber buku yang relevan.
5. Validitas dan Reliabilitas
Menurut Sugiyono (2012, hlm. 363) “Uji keabsahan data dalam penelitian sering ditekankan pada uji validitas dan reliabitas. Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti”. Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada bedanya antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.
Serangkaian aktivitas uji kredibilitas data tersebut penulis terapkan dalam penelitian ini sebagai berikut:
a. Memperpanjang pengamatan
Dalam perpanjang pengamatan penulis lakukan untuk mengecek kembali apakah data yang telah diberikan selama ini merupakan data yang sudah benar atau tidak, berubah atau tidak dan untuk menguji kredibilitas data penelitian. Bila setelah dicek kembali kelapangan data sudah benar berarti kredible, maka waktu perpanjangan dapat diakhiri.
(36)
57
Novita Fachrunisa, 2014
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara meningakatkan ketekunan maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.
c. Triangulasi
Moleong (2007, hlm. 330) mengemukakan bahwa triangulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan adalah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengencekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Triangulasi dalam penelitian ini dilakukan terhadap informasi yang diberikan subjek penelitian.
Sugiyono (2012, hlm. 369-370), mengungkapkan “ada berbagai sumber, berbagai cara, dan berbagai waktu dalam pengujian kredibilitas”. Berikut adalah gambar triangulasi sumber, triangulasi cara dan triangulasi waktu.
Desa Mekarsari PNPM Mandiri Perdesaan
Masyarakat
Gambar 3.1
Triangulasi dengan Tiga Sumber
Sumber : Direduksi dari Metode Penelitian Gaya kepemimpinan seseorang (Sugiyono 2012)
(37)
58
Dokumentasi
Gambar 3.2
Triangulasi dengan Tiga Teknik Pengumpulan Data
Sumber : Direduksi dari Metode Penelitian Gaya kepemimpinan seseorang (Sugiyono 2012)
Siang Sore
Pagi
Gambar 3.3
Triangulasi dengan Tiga Waktu Pengumpulan Data
Sumber : Direduksi dari Metode Penelitian Gaya kepemimpinan seseorang (Sugiyono 2012)
d. Analisis kasus negatif
Menurut Sugiyono (2012, hlm. 371) “Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil penelitian hingga pada saat tertentu. Melakukan analisis kasus negatif berarti peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah ditemukan”. Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan dengan temuan, berarti data yang ditemukan sudah dapat dipercaya.
(38)
59
Novita Fachrunisa, 2014
Yang dimaksud dengan bahan referensi yang cukup disini adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Sebagai contoh, data hasil wawancara perlu didukung dengan adanya rekaman wawancara. “Data tentang interaksi manusia, atau gambaran suatu keadaan perlu didukung oleh foto-foto” (dalam Sugiyono, 2012, hlm. 128).
f. Mengadakan Member check
Member check adalah, proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan member check adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Apabila data yang ditemukan disepakati oleh para pemberi data berarti data tersebut valid, sehingga semakin kredibel/dipercaya, tetapi apabila data yang ditemukan peneliti dengan berbagai penafsirannya tidak disepakati oleh pemberi data, maka penulis perlu melakukan diskusi dengan pemberi data, dan apabila perbedaannya tajam, maka peneliti harus merubah temuannya, dan harus menyesuaikan dengan apa yang diberikan oleh pemberi data (dalam Sugiyono, 2012, hlm. 372).
F. Tahap Analisis Data
Analisis data merupakan salah satu tahap penting dalam penelitian, karena pada tahap ini peneliti memberikan makna terhadap data yang dikumpulkan. Data yang diperoleh dan dikumpulkan dari responden melalui hasil wawancara, observasi, studi dokumentasi di lapangan untuk selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk laporan.
Moleong (2007, hlm. 280) mendefinisikan “Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data”. Jadi proses analisis data harus dilakukan dengan sebaik-baiknya agar data yang terkumpul dapat diolah dan disajikan dengan baik. Dalam hal ini Nasution dalam Sugiyono (2012, hlm. 333) menyatakan analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah,
(39)
60
sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian.
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan (dalam Sugiyono, 2012, hlm. 334). Dalam analisis data sebelum di lapangan dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian.
Adapun analisis data selama di lapangan dengan menggunakan model Miles and Huberman dalam Sugiyono (2012, hlm. 334) dibagi kedalam tiga aktivitas, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/Verification. Ketiga rangkaian aktivitas teknik analisis data tersebut penulis terapkan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya banyak, maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Karena semakin lama penelitian dilapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks, dan rumit. Mereduksi data menurut Sugiyono (2012, hlm. 336) adalah merangkum, memilih hal-hal yang pokok, menfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
2. Data Display (Penyajian data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data atau mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart ataupun sejenisnya (Sugiyono, 2012, hlm. 339). Dengan mendisplay data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami peneliti.
(40)
61
Novita Fachrunisa, 2014
3. Conclusing Drawing/ Verification
Langkah terakhir dalam proses analisis data menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukan masih bersifat sementara dan akan berubah tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel (dalam Sugiyono, 2012, hlm. 99).
Lebih lanjut Sugiyono (2012, hlm. 99) menjelaskan bahwa “kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada”. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.
Kesimpulan merupakan tahap akhir dalam analisis data yang dimaksudkan agar peneliti bisa membaca makna dibalik data yang diperoleh di lapangan. Kesimpulan tersebut di verifikasi selama proses penelitian berlangsung agar teruji validitasnya sehingga mampu ditarik menjadi kesimpulan diakhir.
(41)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
1. Kesimpulam Umum
PNPM Mandiri Perdesaan ada di Desa Mekarsari Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung dari tahun 2009 dengan berbagai hasil pembangunan di bidang sarana umum seperti pembuatan rabat beton jalan, bidang kesehatan dengan pembangunan posyandu dan bidang pendidikan dengan pembanguan madrasah atau sekolah dasar, serta peningkatan kapasitas kelompok ekonomi dan kegiatan simpan pinjam kelompok perempuan (SPP).
Partisipasi warga negara atau masyarakat di Desa Mekarsari dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan sebagai Program Pemerintah dapat dilihat dari empat tahapan yaitu partisipasi masyarakat pada tahap perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan serta evaluasi kegiatan. Dalam pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan partisipasi warga Desa Mekarsari sudah berjalan dengan baik karena masyarakat selalu mengikuti tahap demi tahap pelaksanaanya.
2. Kesimpulan Khusus
Secara khusus dapat disimpulkan hasil penelitian mengenai partisipasi warga negara dalam pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan sebagai Program Pemerintah, antara lain:
a. Persepsi warga Desa Mekarsari dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan baik. Masyarakat penerima dan bukan penerima bantuan mengetahui program-program dalam PNPM Mandiri perdesaan dan merespon program-program ini dengan baik, karena diakui masyarakat penerima bantuan merasakan dengan adanya program tersebut dapat meningkatkan tarap kesejahteraan mereka, dengan manfaat yang dirasakan dari berbagai bantuan yang diberikan program seperti bantuan dana simpan pinjam kelompok perempuan (SPP), pembangunan madrasah, dan kelompok dapur usaha sarimbit, bahkan masyarakat
(42)
135
Novita Fachrunisa, 2014
menginginkan keberlanjutan dari PNPM Mandiri Perdesaan. Untuk masyarakat bukan penerima bantuan ingin merasakan bantuan-bantuan dari PNPM Mandiri Perdesaan.
b. Bentuk-bentuk partisipasi warga Desa Mekarsari dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan terlihat dalam setiap proses kegiatan yakni pertama partisipasi perencanaan berupa buah pikiran, keahlian dan tenaga. Kedua dalam tahap pelaksanaan bantuan swadaya yakni tenaga, uang, harta benda, dan keterampilan. Ketiga dalam tahap pemanfaatan berupa tenaga, uang, keterampilan dan pemikiran. Dan pada tahap evaluasi berupa tenaga, keterampilan, dan pemikiran. Untuk tingkat partisipasi warga Desa Mekarsari dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan ada pada tingkat Pendelegasian kekuasaan (delegated power).
c. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah ataupun para pelaku PNPM Mandiri Perdesaan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat di Desa Mekarsari yaitu melakukan sosialisasi program ini dengan teknik persuasif atau dengan melakukan berbagai pendekatan-pendekatan secara langsung kepada masyarakat, pembuatan sanksi lokal dalam setiap pelaksanaan musyawarah, dan menyediakan para pendamping program (Fasilitator Kecamatan dan Fasilitator Teknik).
d. Hambatan-hambatan yang dialami oleh pemerintah dan para pelaku PNPM Mandiri Perdesaan di Desa Mekarsari 1) Kejenuhan masyarakat untuk mengikuti berbagai musyawarah terkait program ini terutama saat perencanaan, 2) masih terdapat masyarakat yang apatis terhadap pemerintah desa. 3) Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap PNPM Mandiri Perdesaan. 4) Ketersediaan waktu yang dimiliki masyarakat dan, 5) Dalam musyawarah masih didominasi oleh para tokoh masyarakat dalam pemutusan kegiatan. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut dengan memaksimalkan penggunaan papan informasi serta memberikan pembinaan kepada para pelaku PNPM Mandiri Perdesaan di desa.
(43)
136
B.Saran
1. Bagi Pemerintah Pusat
Pemerintah pusat dalam hal ini sebagai penanggung jawab PNPM Mandiri Perdesaan yaitu Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia (DEPDAGRI) diharapkan dapat terus mempertahankan keberadaan program ini, karena masyarakat mengharapkan keberlanjutan dari PNPM Mandiri ini.
2. Bagi Pemerintah Kec. Cimaung Kab. Bandung
Hendaknya Pemerintah Kec. Cimaung khususnya PJOK PNPM Mandiri Perdesaan melakukan pemantauan atau pengawasan yang lebih intensip lagi tehadap berjalannya program tersebut, supaya program mendapatkan hasil yang maksimal.
3. Bagi Pemerintah Desa Mekarsari Kec. Cimaung Kab. Bandung
a. Lebih meningkatkan sosialisasi pada setiap kampung yang ada di wilayah Desa Mekarsari Kec. Cimaung Kab. Bandung, sehingga masyarakat mengetahui keberadan PNPM Mandiri Perdesaan.
b. Lebih memaksimalkan kebaradaan PNPM Mandiri Perdesaan, supaya lebih banyak lagi warga Desa Mekarsari Kec. Cimaung Kab. Bandung yang diberdayakan.
4. Bagi Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM Mandiri Perdesaan Kec. Cimaung Kab. Bandung
a. Lebih meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat, supaya lebih banyak masyarakat yang mengikuti berbagai program yang di usung oleh PNPM Mandiri Perdesaan sehingga mereka turut berpartisipasi dan tidak hanya orang itu saja yang selalu berpartisipasi dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan.
b. Lebih memaksimalkan penggunaan berbagai media yang menarik seperti spanduk, poster pamphlet dll, yang berisi mengenai Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan.
(44)
137
Novita Fachrunisa, 2014
5. Bagi Masyarakat Desa Mekarsari Kec. Cimaung Kab. Bandung
Diharapkan masyarakat Desa Mekarsari Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung dapat lebih memanfaatkan berbagai bantuan yang diberikan PNPM Mandiri Perdesaan kepada mereka, supaya bantuan tersebut dapat meningkatkan taraf hidup mereka.
6. Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan
a. Dalam penelitian ini sangat kental hubungannya dengan ilmu kemasyarakatan, maka dari itu Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan lebih meningkatkan pembelajaran mengenai kajian ilmu kemasyarakatan kepada mahasiswanya, hal ini berguna untuk bekal mereka pada saat terjun langsung di masyarakat.
b. Penelitian mengenai kemiskinan dan partisipasi dalam Program Pemerintah ini diharakan dapat memberikan kontribusi bagi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), khususnya dalam pembelajaran PKn dikelas dengan menggunakan metode problem solving yang bertujuan agar siswa dapat belajar menyelesaikan masalah yang mereka temukan dikehidupan nyata. Supaya pembelajaran tersebut lebih fungsional dalam menghadapkan siswa pada lingkungan atau kehidupan sehari-hari dengan ruang lingkup lokal, nasional dan internasional, dan membelajarkan siswa sebagai bagian dari masyarakat untuk berpartisipasi dengan lingkungan disekitarnya.
(1)
sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian.
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan (dalam Sugiyono, 2012, hlm. 334). Dalam analisis data sebelum di lapangan dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian.
Adapun analisis data selama di lapangan dengan menggunakan model Miles and Huberman dalam Sugiyono (2012, hlm. 334) dibagi kedalam tiga aktivitas, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/Verification. Ketiga rangkaian aktivitas teknik analisis data tersebut penulis terapkan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya banyak, maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Karena semakin lama penelitian dilapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks, dan rumit. Mereduksi data menurut Sugiyono (2012, hlm. 336) adalah merangkum, memilih hal-hal yang pokok, menfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
2. Data Display (Penyajian data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data atau mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart ataupun sejenisnya (Sugiyono, 2012, hlm. 339). Dengan mendisplay data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami peneliti.
(2)
61
3. Conclusing Drawing/ Verification
Langkah terakhir dalam proses analisis data menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukan masih bersifat sementara dan akan berubah tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel (dalam Sugiyono, 2012, hlm. 99).
Lebih lanjut Sugiyono (2012, hlm. 99) menjelaskan bahwa “kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada”. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.
Kesimpulan merupakan tahap akhir dalam analisis data yang dimaksudkan agar peneliti bisa membaca makna dibalik data yang diperoleh di lapangan. Kesimpulan tersebut di verifikasi selama proses penelitian berlangsung agar teruji validitasnya sehingga mampu ditarik menjadi kesimpulan diakhir.
(3)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
1. Kesimpulam Umum
PNPM Mandiri Perdesaan ada di Desa Mekarsari Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung dari tahun 2009 dengan berbagai hasil pembangunan di bidang sarana umum seperti pembuatan rabat beton jalan, bidang kesehatan dengan pembangunan posyandu dan bidang pendidikan dengan pembanguan madrasah atau sekolah dasar, serta peningkatan kapasitas kelompok ekonomi dan kegiatan simpan pinjam kelompok perempuan (SPP).
Partisipasi warga negara atau masyarakat di Desa Mekarsari dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan sebagai Program Pemerintah dapat dilihat dari empat tahapan yaitu partisipasi masyarakat pada tahap perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan serta evaluasi kegiatan. Dalam pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan partisipasi warga Desa Mekarsari sudah berjalan dengan baik karena masyarakat selalu mengikuti tahap demi tahap pelaksanaanya.
2. Kesimpulan Khusus
Secara khusus dapat disimpulkan hasil penelitian mengenai partisipasi warga negara dalam pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan sebagai Program Pemerintah, antara lain:
a. Persepsi warga Desa Mekarsari dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan baik. Masyarakat penerima dan bukan penerima bantuan mengetahui program-program dalam PNPM Mandiri perdesaan dan merespon program-program ini dengan baik, karena diakui masyarakat penerima bantuan merasakan dengan adanya program tersebut dapat meningkatkan tarap kesejahteraan mereka, dengan manfaat yang dirasakan dari berbagai bantuan yang diberikan program seperti bantuan dana simpan pinjam kelompok perempuan (SPP), pembangunan madrasah, dan kelompok dapur usaha sarimbit, bahkan masyarakat
(4)
135
menginginkan keberlanjutan dari PNPM Mandiri Perdesaan. Untuk masyarakat bukan penerima bantuan ingin merasakan bantuan-bantuan dari PNPM Mandiri Perdesaan.
b. Bentuk-bentuk partisipasi warga Desa Mekarsari dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan terlihat dalam setiap proses kegiatan yakni pertama partisipasi perencanaan berupa buah pikiran, keahlian dan tenaga. Kedua dalam tahap pelaksanaan bantuan swadaya yakni tenaga, uang, harta benda, dan keterampilan. Ketiga dalam tahap pemanfaatan berupa tenaga, uang, keterampilan dan pemikiran. Dan pada tahap evaluasi berupa tenaga, keterampilan, dan pemikiran. Untuk tingkat partisipasi warga Desa Mekarsari dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan ada pada tingkat Pendelegasian kekuasaan (delegated power).
c. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah ataupun para pelaku PNPM Mandiri Perdesaan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat di Desa Mekarsari yaitu melakukan sosialisasi program ini dengan teknik persuasif atau dengan melakukan berbagai pendekatan-pendekatan secara langsung kepada masyarakat, pembuatan sanksi lokal dalam setiap pelaksanaan musyawarah, dan menyediakan para pendamping program (Fasilitator Kecamatan dan Fasilitator Teknik).
d. Hambatan-hambatan yang dialami oleh pemerintah dan para pelaku PNPM Mandiri Perdesaan di Desa Mekarsari 1) Kejenuhan masyarakat untuk mengikuti berbagai musyawarah terkait program ini terutama saat perencanaan, 2) masih terdapat masyarakat yang apatis terhadap pemerintah desa. 3) Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap PNPM Mandiri Perdesaan. 4) Ketersediaan waktu yang dimiliki masyarakat dan, 5) Dalam musyawarah masih didominasi oleh para tokoh masyarakat dalam pemutusan kegiatan. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut dengan memaksimalkan penggunaan papan informasi serta memberikan pembinaan kepada para pelaku PNPM Mandiri Perdesaan di desa.
(5)
B.Saran
1. Bagi Pemerintah Pusat
Pemerintah pusat dalam hal ini sebagai penanggung jawab PNPM Mandiri Perdesaan yaitu Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia (DEPDAGRI) diharapkan dapat terus mempertahankan keberadaan program ini, karena masyarakat mengharapkan keberlanjutan dari PNPM Mandiri ini.
2. Bagi Pemerintah Kec. Cimaung Kab. Bandung
Hendaknya Pemerintah Kec. Cimaung khususnya PJOK PNPM Mandiri Perdesaan melakukan pemantauan atau pengawasan yang lebih intensip lagi tehadap berjalannya program tersebut, supaya program mendapatkan hasil yang maksimal.
3. Bagi Pemerintah Desa Mekarsari Kec. Cimaung Kab. Bandung
a. Lebih meningkatkan sosialisasi pada setiap kampung yang ada di wilayah Desa Mekarsari Kec. Cimaung Kab. Bandung, sehingga masyarakat mengetahui keberadan PNPM Mandiri Perdesaan.
b. Lebih memaksimalkan kebaradaan PNPM Mandiri Perdesaan, supaya lebih banyak lagi warga Desa Mekarsari Kec. Cimaung Kab. Bandung yang diberdayakan.
4. Bagi Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM Mandiri Perdesaan Kec. Cimaung Kab. Bandung
a. Lebih meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat, supaya lebih banyak masyarakat yang mengikuti berbagai program yang di usung oleh PNPM Mandiri Perdesaan sehingga mereka turut berpartisipasi dan tidak hanya orang itu saja yang selalu berpartisipasi dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan.
b. Lebih memaksimalkan penggunaan berbagai media yang menarik seperti spanduk, poster pamphlet dll, yang berisi mengenai Kegiatan PNPM Mandiri
(6)
137
5. Bagi Masyarakat Desa Mekarsari Kec. Cimaung Kab. Bandung
Diharapkan masyarakat Desa Mekarsari Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung dapat lebih memanfaatkan berbagai bantuan yang diberikan PNPM Mandiri Perdesaan kepada mereka, supaya bantuan tersebut dapat meningkatkan taraf hidup mereka.
6. Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan
a. Dalam penelitian ini sangat kental hubungannya dengan ilmu kemasyarakatan, maka dari itu Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan lebih meningkatkan pembelajaran mengenai kajian ilmu kemasyarakatan kepada mahasiswanya, hal ini berguna untuk bekal mereka pada saat terjun langsung di masyarakat.
b. Penelitian mengenai kemiskinan dan partisipasi dalam Program Pemerintah ini diharakan dapat memberikan kontribusi bagi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), khususnya dalam pembelajaran PKn dikelas dengan menggunakan metode problem solving yang bertujuan agar siswa dapat belajar menyelesaikan masalah yang mereka temukan dikehidupan nyata. Supaya pembelajaran tersebut lebih fungsional dalam menghadapkan siswa pada lingkungan atau kehidupan sehari-hari dengan ruang lingkup lokal, nasional dan internasional, dan membelajarkan siswa sebagai bagian dari masyarakat untuk berpartisipasi dengan lingkungan disekitarnya.