1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memasuki abad ke-21, industri media telah berada di dalam perubahan yang cepat. Perkembangan dunia hiburan dan informasi saat ini
telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Komunikasi selalu mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan kehidupan
manusia. Perkembangan
dalam komunikasi
ini adalah
untuk didapatkannya kemudahan dalam berkomunikasi dan agar tujuan
komunikasi dapat tercapai dengan mudah. Televisi merupakan bagian yang sudah tidak dapat lagi dipisahkan
dari masyarakat. Bisa dibilang saat ini televisi bukan menjadi kebutuhan sekunder lagi, melainkan saat ini televisi sudah menjadi kebutuhan primer
bagi masyarakat. Bisa dikatakan menjadi kebutuhan primer, dikarenakan hampir setiap keluarga mempunyai sebuah pesawat televisi dirumahnya.
Dengan meningkatnya derajat televisi dari kebutuhan sekunder menjadi kebutuhan primer. Menjadikan industri pertelevisian di Indonesia juga
berkembang pesat. Jika dahulu hanya ada TVRI, seiring berkembangnya kebutuhan masyarakat akan informasi, pendidikan, dan hiburan. Mulailah
tumbuh industri pertelevisian yang didirikan oleh pihak swasta demi memenuhi kebutuhan masyarakat. Berawal dari RCTI yang mulai dapat
disaksikan oleh penonton televisi Indonesia pada tahun 1989, yang menjadi stasiun televisi pertama di Indonesia. Baru setelah itu memancing
munculnya stasiun televisi swasta seperti SCTV, Indosiar, ANTV dan TPI Morrisan, 2008: 10.
Dalam masyarakat modern seperti sekarang ini tak dipungkiri lagi bahwa setiap individu dalam melakukan komunikasi tidak pernah lepas
dari peran teknologi. Perkembangan teknologi komunikasi juga telah mendorong perkembangan komunikasi massa. Dengan adanya kemajuan
teknologi saat ini serta ditunjang dengan rasa keingintahuan masyarakat yang sangat besar terhadap sebuah informasi terbaru, sekarang ini
komunikasi massa dirasa sangat penting bagi masyarakat. Perkembangan dunia pertelevisian sangat pesat. Hal ini bisa di lihat
dari banyaknya jumlah televisi yang muncul, seperti munculnya televisi swasta nasional, televisi swasta lokal, maupun televisi kabel. Masing-
masing instansi pertelevisian mencoba untuk mengembangkan program acara agar semakin variatif. Hal ini yang tentunya berdampak pada
penggunaan media massa untuk memenuhi kebutuhan mereka. “Ada berbagai kebutuhan yang dipuaskan oleh media massa. Kita ingin mencari
kesenangan, media massa dapat memberi hiburan. Kita mengalami goncangan batin, media massa memberikan kesempatan untuk melarikan
diri dari kenyataan. Kita kesepian, media massa dapat berfungsi sebagai sahabat” Rakhmat, 2003 : 207. Hal ini menunjukan bahwa khalayak
menggunakan media massa karena didorong oleh motif-motif tertentu. Keadaan tersebut merupakan salah satu bukti kebutuhan
masyarakat terhadap media semakin meningkat terutama dalam hal
pemberian informasi sekaligus hiburan. Atas dasar itulah, televisi berusaha menyajikan program-program acara yang dapat memberikan
informasi dan hiburan kepada masyarakat mulai dari kuliner, barang- barang unik, life style, sampai pada kebiasaan serta budaya-budaya yang
unik. Tetapi secara bersamaan dengan perkembangan program-program acara yang bersifat menghibur dan informatif, masyarakat juga diharapkan
dapat bisa menyeleksi segala macam informasi yang edukatif dan realistis. Salah satu unsur penting dalam mengantisipasi persaingan antar
stasiun televisi adalah meningkatkan program tayangannya. Program adalah daya tarik stasiun-stasiun televisi swasta dalam sebuah kompetisi
untuk menarik perhatian pemirsa sebanyak mungkin.Untuk itu stasiun televisi berusaha meraih peluang-peluang dengan menciri khususkan diri
melalui program tertentu agar memperoleh perhatian tetap dari pemirsanya sumber:httphiburan.kompasiana.comtelevisi20121102ketatnya-
persaingan-acara-televisi-di-indonesia-506107.html Salah satu dari program itu adalah Stand Up Comedy Indonesia
yang saat ini ditayangkan oleh stasiun Kompas TV setiap malam minggu pada pukul 19.00 WIB yang dibawakan oleh pandji pragiwaksono
dan ge pamungkas ini akan menampilkan comedian tunggal yang memamerkan bakat melucunya. Stand up comedy sendiri merupakan
sebuah acara komedi one man show dimana si komedian ini atau biasa disebut dengan comic menyampaikan lelucon melalui monolog. Lelucon
ini bukanlah joke telling melainkan penceritaan ulang dari fenomena-
fenomena atau kejadian serta isu sosial yang terjadi di sekitar masyarakat dengan disertai bumbu komedi. Jadi, bisa dikatakan stand up comedy ini
merupakan komedi yang cerdas serta dewasa. Di Indonesia sendiri, terasa sekali masyarakat Indonesia amat
kekurangan hiburan lucu dan segar dalam bentuk acara komedi TV. Sejak jaman Basho Bagito Show yang diisi trio Miing-Didin-Unang, sampai
jaman Ngelaba Ngerumpi Lewat Banyolan yang digawangi trio Patrio Akri-Parto-Eko, rasanya sudah hampir tidak ada acara komedi lucu dan
segar dengan rating tinggi. Acara lucu di TV paling-paling Bukan Empat Mata yang formatnya talk show. Acara di TV lain yang dimasukkan untuk
menjadi acara komedi nyaris bisa disebut gagal dan hanya bertahan beberapa episode. Acara komedi di TV yang dapat dianggap berhasil ialah
Opera Van Java OVJ di Trans7. Tapi inilah satu-satunya acara komedi di TV yang bisa kita tonton. Wajar ratingnya cukup tinggi karena tidak ada
saingan. Ada saingan di TV lain, tapi karena berkesan mengekor OVJ dan isi lawakannya tidak fresh, OVJ lah yang jadi primadona. Hiburan lucu
lainnya di TV yang sempat naik daun mungkin bisa disebut disini ialah Upin Ipin dan Shaun The Sheep, tapi mereka ini bukan acara khusus
komedi sumber:httpblog.rakayusuf.com201110stand-up-comedy-
indonesia-komedi-tv.html Stand up comedy telah menjadi buah bibir berbagai media cetak
dan elektronik mengupas kebangkitan stand up comedy yang belum begitu familiar bagi sebagian masyarakat. Banyak yang mengatakan kebangkitan
ini diprakarsai oleh dua stasiun televisi swasta yang secara khusus menayangkan program acara stand up comedy sebagai alternative pilihan
hiburan selain komedi slapstick yang lama berjaya di tanah air. Salah satunya yaitu Kompas TV yang menawarkan format baru acara komedi
TV untuk mengisi sebagian kekosongan acara komedi TV. Stand Up Comedy sendiri merupakan sebuah acara komedi yang hanya bisa
dinikmati oleh orang-orang yang berpikiran terbuka dan luas, tidak mudah tersinggung dan benar-benar menikmati setiap lelucon yang ada tanpa
harus terbawa emosi ataupun ketidaksukaan karena isinya yang penuh kritikan. Hal itulah yang mungkin menghambat perkembangan stand up
comedy di Indonesia, karena sifat orang-orang Indonesia yang mudah tersinggung, marah dan sulit dalam menerima kritikan walaupun hal itu
telah disampaikan secara casual lewat lelucon sumber : http : hiburan. kompasiana.comtelevisi20110916tentang-satan-up-comedy-di-indonesia -
396041. html Stand up comedy di Indonesia sendiri mulai berkembang saat ini
berkat kehadiran youtube. Para comic Indonesia seperti Ramon, soleh solihun, raditya dika, pandji serta asep suadji turut membantu perkembangan
stand up comedy di Indonesia. Video-video mereka yang diupload oleh Stand Up Comedy Indonesia semakin mempertegas perkembangan stand up
comedy di Indonesia. Kehadiran acara ini di Kompas TV juga turut membantu perkembangan stand up comedy. Mencari bakat-bakat baru lewat
Kompas TV merupakan sebuah langkah yang tepat. Memang sudah saatnya
Indonesia memiliki banyak comic untuk perkembangan stand up comedy di Indonesia. Dan sudah saatnya stand up comedy bangkit di Indonesia agar
melahirkan orang-orang yang cerdas, berwawasan luas, serta memiliki pikiran yang terbuka agar bangsa ini tidak mudah tersinggung yang berujung pada
pertengkaran dan sebagainya. Oleh karena itu, stand up comedy menjadi salah satu sarana pendukung penciptaan moral bangsa yang lebih baik lagi.
Karena masalah seserius apapun, serumit apapun atau sesensitif apapun akan mudah terselesaikan dengan adanya lelucon di sela-sela nya. Dan dengan
kehadiran stand up comedy di televisi, menjadi langkah yang tepat memperkenalkan ke masyarakat tentang komedi yang cerdas dan pastinya
akan turut serta mencerdaskan setiap pribadi masyarakat yang
menyaksikannya. Pada awal perkembangan di Indonesia, rata-rata peminat stand up
comedy Indonesia adalah dari kalangan menengah keatas yang didominasi anak-anak muda. Mungkin alasannya karena memang lawakannya butuh
pemikiran, sering kali bertema politik ataupun humanism. Selain itu juga para komediannya, rata-rata berusia dibawah 40 tahun, sebut saja para comedian
stand up indo yang namanya cukup terkenal Raditya dika dan Panji pragiwaksono. Seiring berkembangnya waktu masa penikmat stand up
comedy mulai bertambah juga ditambah dengan bertambahnya jumlah comic di Indonesia yang di dominasi oleh anak-anak muda yang mana mereka juga
membuat suatu komunitas stand up tersendiri di daerah mereka masing- masing. Karena perkembangan yang cukup pesat dan terjadi pada anak-anak
muda saat ini membuat ketertarikan peneliti untuk melakukan penelitian berdasrkan motif apa yang mendorong mahasiswa untuk menonton tayangan
stand up comedy Indonesia SUCI 3 dikompas tv sumber : www. Kompastv . com
Hal ini juga menunjukan bahwa masyarakat menggunakan isi media massa karena didorong oleh kebutuhan mereka yang bermacam-macam dalam
Nurudin, 2007 : 194 kebutuhan kognitif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan dan pemahaman mengenai
lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk memahami lingkungan, juga memuaskan rasa penasaran kita dan dorongan untuk
penyelidikan kita. Kebutuhan afektif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman yang estesis, menyenangkan, dan
emosional. Kebutuhan pribadi secara integrative adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan krediabilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status
individual. Kebutuhan sosial secara intergratif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman dan dunia. Hal tersebut
didasarkan pada hasrat untuk berafiliasi. Sementara itu, kebutuhan pelepasan adalah kebutuhan yang
berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan, ketegangan, dan hasrat akan keanekaragaman. Blumer 1974 menambahkan, penggunaan sebuah
isi media menimbulkan harapan tertentu dari pengguna media yang berlainan dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan atau akibat-akibat lain
yang mungkin tidak diinginkan dalam Rakhmat, 2003 : 205. Berdasarkan
asumsi Blumler tersebut, maka terdapat motif atas dasar pemenuhan kebutuhan tertentu oleh khalayak dalam menonton acara “Stand Up
Comedy Indonesia”.
B. Rumusan Masalah