Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Peningkatan jumlah pengunjung pada kolam renang Deli Medan.

(1)

MEDAN

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP PENINGKATAN

JUMLAH PENGUNJUNG PADA KOLAM RENANG DELI

MEDAN

DRAFT SKRIPSI

OLEH

MUHAMMAD KHUDRI SIREGAR 040521214

DEPARTEMEN MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan


(2)

PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

NAMA : MUHAMMAD KHUDRI SIREGAR NIM : 040521214

JURUSAN : MANAJEMEN

JUDUL SKRIPSI : PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH PENGUNJUNG PADA KOLAM RENANG DELI MEDAN

Tanggal : ………

Pembimbing/Penanggung Jawab Skripsi

Drs. Ami Dilham Msi NIP. 131 288 505


(3)

PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : MUHAMMAD KHUDRI SIREGAR NIM : 040521214

DEPARTEMEN : MANAJEMEN

JUDUL SKRIPSI: PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH PENGUNJUNG PADA KOLAM RENANG DELI MEDAN

Tanggal : ………..

Ketua Departemen,

Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE., M.Si NIP. 131 568 381

Tanggal : ……….. Dekan,

Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec


(4)

Saya menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan adalah hasil kerja sendiri melalui penelitian yang saya lakukan. Segala sumber dan kutipan yang terdapat dalam skripsi ini telah saya lampirkan sebagaimana mestinya.

Medan, APRIL 2008

MHD. KHUDRI SIREGAR


(5)

Nama : Muhammad Khudri Siregar Tempat/tanggal lahir : Perbaungan, 26 Mei 1980

Alamat : Jl. Karya jaya gg. Karya muda no.7 Medan Telp/HP : 081376753949

Jenis kelamin : Pria

Agama : Islam

Tinggi Badan : 165 CM Berat Badan : 52 KG

Status : Belum Kawin

Pendidikan : 1. SD Negeri 060929 Medan, tamat 1992 2. SMP Negeri 2 Medan, tamat 1996 3. SMU Negeri 12 Medan, tamat 1999

4. D – III Fakultas Ekonomi Sumatera Utara, tamat 2003 5. Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara, tamat 2008 Nama Ayah : Hasan Effendi Siregar

Pekerjaan : Pensiunan PNS Nama Ibu : Hj. Zaidar Mustafa Pekerjaan : Pensiunan PNS


(6)

Puji syukur kehadirat Allah Swt karena rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH PENGUNJUNG PADA KOLAM RENANG DELI MEDAN”, diajukan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan studi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Program Ekstensi Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini tidak mungkin terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik moril maupun material. Oleh karena itu perkenankanlah penulis menghaturkan rasa terima kasih kepada:

1. Bapak Rektor Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE., M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen Program Ekstensi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Ami Dilham, Msi, selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing penulis hingga penyelesaian Skripsi ini.

5. Bapak Drs. Bongsu Hutagalung, Msi, selaku Dosen Penguji I yang telah membimbing penulis dalam penyelesaian Skripsi ini.

6. Ibu Dra. Ramona RI. Hasibuan, MP,selaku Dosen Penguji II yang telah membimbing penulis dalam penyelesaian Skripsi ini.


(7)

perkuliahan.

8. Bapak Ir. H. Chaidir Ritonga MM selaku Direktur Utama pada PD Pembangunan Kota Medan selaku pengelola Kolam Renang Deli Medan yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk mengadakan riset pada perusahaan ini.

9. Bapak Darwanto, Bsc selaku pembimbing penulis selama melakukan riset pada Kolam Renang Deli Medan.

10. Seluruh karyawan Kolam Renang Deli Medan yang telah banyak membantu penulis serta yang lainnya tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

11. Teristimewa buat Ayahanda Hasan Effendi Siregar dan Ibunda Hj. Zaidar Mustafa terima kasih telah mencukupi semua kebutuhan yang selama ini ananda perlukan.

12. Kak Emi, bang Nazri, Mas Bambang, Baihaqi, Hajiq dan Fadlan yang telah memberikan dorongan dan semangat pada penulis untuk menyelesaikan kuliah dan Skripsi ini.

13. Terima kasih kepada Upi Sari Siti, SE, (ich lich be dich) yang selama ini sabar mendampingi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

14. Teman-teman perkuliahan di Fakultas Ekonomi Departemen Manajemen Program Studi Pemasaran Program Ekstensi Universitas Sumatera Utara antara lain: Andrico, Mario, Heri Okwanda, jaka, Hanafi, Hasbi, Dani, dan lainnya, Semoga kita selalu dirahmati Allah Swt.


(8)

ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat menyempurnakan Skripsi ini. Akhirnya semoga Allah Swt melimpahkan karuniaNya kepada kita semua, dan semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

Medan, 25 Maret 2008 Penulis,

M. Khudri Siregar NIM. 040521214


(9)

Muhammad Khudri Siregar (2008), Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Peningkatan jumlah pengunjung pada kolam renang Deli Medan, Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE., M.Si, selaku ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU, Drs. Ami Dilham Msi, selaku Dosen Pembimbing, Dra. Ramona RI. Hasibuan, MP, selaku Dosen Penguji I dan Drs.Bongsu Hutagalung Msi, selaku Dosen Penguji II.

Promosi merupakan suatu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapa tidak kualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengar dan tidak yakin akan berguna bagi konsumen, sehingga konsumen tidak akan pernah membelinya.

Kolam renang Deli Medan adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa yang menyelenggarakan kegiatan olahraga renang baik untuk masyarakat umum, pelajar maupun atlit. Adapun produk yang ditawarkan antara lain: kolam renang, peralatan renang dan kebutuhan olahraga renang lainnya. Perusahaan ini berlokasi di Jalan Sutomo Ujung No.4 Medan.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah biaya promosi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadappeningkatan jumlah pengunjung. Penulis menggunakan data sekunder, baik yang berasal dari perusahaan maupun dengan membaca buku-buku literatur yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi. Pada analisis, penulis menggunakan metode regresi berganda dengan teknik analisis SPSS versi 12.00.

Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji t menunjukkan bahwa t hitung≥ t tabel untuk variabel periklanan (X1) dan promosi penjualan (X2) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan t hitung ≤ t tabel variabel publisitas (X3) sehingga hipotesis Ho diterima dan Ha ditolak. Dapat dilihat bahwa biaya periklanan dan promosi penjualan berpengaruh positif terhadap peningkatan jumlah pengunjung, dan publisitas berpengaruh negatif terhadap peningkatan jumlah pengunjung. Kebijakan promosi yang paling besar pengaruhnya terhadap perusahaan adalah promosi penjualan.

Kata kunci : Biaya Promosi (Periklanan, Promosi Penjualan dan publisitas), Jumlah Pengunjung.


(10)

Halaman ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Kerangka Konseptual ... 4

D. Hipotesis ... 5

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

F. Metode dan Analisis Penelitian ... 6

1. Batasan Operasional ... 6

2. IdentifikasiVariabel ... 6

3. Tempat dan Waktu Penelitian ... 7

4. Jenis dan Sumber Data ... 8

5. Teknik Pengumpulan Data ... 8

6. Metode Analisis Data ... 8

BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu ... 12

B. Pengertian Promosi ... 12

C. Tujuan Promosi ... 14

D. Biaya Promosi ... 15

E. Bauran Promosi ... 17


(11)

B. Struktur Organisasi Perusahaan ... 27 C. Sumber daya karyawan ... 31 D. Sarana dan jasa yang ditawarkan ... 32

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI

A. Metode Deskriptif ... 38 B. Analisis ... 43 C. Evaluasi ... 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 51 B. Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(12)

Muhammad Khudri Siregar (2008), Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Peningkatan jumlah pengunjung pada kolam renang Deli Medan, Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE., M.Si, selaku ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU, Drs. Ami Dilham Msi, selaku Dosen Pembimbing, Dra. Ramona RI. Hasibuan, MP, selaku Dosen Penguji I dan Drs.Bongsu Hutagalung Msi, selaku Dosen Penguji II.

Promosi merupakan suatu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapa tidak kualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengar dan tidak yakin akan berguna bagi konsumen, sehingga konsumen tidak akan pernah membelinya.

Kolam renang Deli Medan adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa yang menyelenggarakan kegiatan olahraga renang baik untuk masyarakat umum, pelajar maupun atlit. Adapun produk yang ditawarkan antara lain: kolam renang, peralatan renang dan kebutuhan olahraga renang lainnya. Perusahaan ini berlokasi di Jalan Sutomo Ujung No.4 Medan.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah biaya promosi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadappeningkatan jumlah pengunjung. Penulis menggunakan data sekunder, baik yang berasal dari perusahaan maupun dengan membaca buku-buku literatur yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi. Pada analisis, penulis menggunakan metode regresi berganda dengan teknik analisis SPSS versi 12.00.

Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji t menunjukkan bahwa t hitung≥ t tabel untuk variabel periklanan (X1) dan promosi penjualan (X2) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan t hitung ≤ t tabel variabel publisitas (X3) sehingga hipotesis Ho diterima dan Ha ditolak. Dapat dilihat bahwa biaya periklanan dan promosi penjualan berpengaruh positif terhadap peningkatan jumlah pengunjung, dan publisitas berpengaruh negatif terhadap peningkatan jumlah pengunjung. Kebijakan promosi yang paling besar pengaruhnya terhadap perusahaan adalah promosi penjualan.

Kata kunci : Biaya Promosi (Periklanan, Promosi Penjualan dan publisitas), Jumlah Pengunjung.


(13)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, persaingan dalam mendapatkan konsumen potensial antar perusahaan semakin ketat, sehingga setiap perusahaan dituntut harus mampu menghasilkan produk berupa barang atau jasa yang berkualitas dan inovatif serta mampu bersaing di pasar. Tidak hanya itu, perusahaan juga harus mempunyai strategi tersendiri untuk memperkenalkan keunggulan produk yang ditawarkan untuk merebut konsumen potensial tersebut.

Salah satu cara yang dilakukan perusahaan dalam menarik minat konsumen terhadap suatu produk adalah dengan melakukan promosi, karena promosi mempunyai peranan penting dalam mengkomunikasikan kebaikan dan keunggulan suatu produk tertentu yang diperlukan dan dibutuhkan konsumen. Bentuk-bentuk promosi yang dilakukan perusahaan-perusahaan dapat dijumpai pada supermarket, kolam renang, bank, biro perjalanan, sampai kepada kios kecil yang memberikan diskon atau hadiah terhadap konsumen yang berminat terhadap barang atau jasa yang disediakan, dan promosi ini akan terus dilakukan sampai perusahaan mendapatkan profit yang sebelumnya telah ditargetkan perusahaan. Pada perusahaan jasa seperti jasa perawatan, olahraga, perjalanan dan sebagainya promosi merupakan strategi yang terpenting untuk memperkenalkan jasa yang ditawarkan, karena sifat jasa tidak dapat diproduksi atau ditimbun didalam gudang seperti perusahaan-perusahaan yang menghasilkan produk berupa barang.


(14)

Seiring dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat, maka konsumsi akan barang-barang selain kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan perumahan juga meningkat. Begitu juga dengan kebutuhan untuk mengkonsumsi produk-produk jasa yang timbul dari kebutuhan masyarakat untuk meningkatkan kenyamanan dan kepuasan seperti tempat hiburan, restoran, penginapan, komunikasi, kesehatan, dan sebagainya. Pada saat masyarakat merasakan kejenuhan dengan berbagai rutinitas keseharian yang melelahkan, masyarakat bisa mencoba mengalihkan rutinitas tersebut dengan berbagai aktivitas yang menyenangkan, salah satunya adalah dengan berenang.

Berenang menurut sebahagian orang merupakan hobi yang sangat

eksklusif, tetapi ternyata kesenangan yang satu ini semakin banyak digemari oleh berbagai kalangan terutama kalangan menengah kebawah. Kegemaran berenang sering dilakukan dilaut lepas yang tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit, karena itu alternatif lain adalah mengganti tempatnya.

Kolam renang merupakan tempat yang cocok untuk menjalankan hobi renang. Perusahaan yang mengelola kolam renang ini harus mempunyai strategi pelayanan jasa yang khas yang membuat konsumen merasa betah dan nyaman. Semakin gencarnya perusahaan dalam melakukan promosi dan pelayanan yang baik, maka semakin besar pula keunggulan perusahaan dalam menghadapi persaingan.

Promosi dalam hal ini juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit, untuk itu, perusahaan diharapkan dapat merumuskan kebijakan promosinya dengan harapan kebijakan tersebut mampu meningkatkan jumlah pengunjung.


(15)

Meningkatkan jumlah pengunjung tidaklah mudah, karena dapat dipengaruhi oleh beberapa variabel eksternal seperti: selera masyarakat, perkembangan sosial politik, dan sebagainya yang terkadang tidak dapat teridentifikasi oleh perusahaan.

Peranan promosi sangat penting dalam usaha dan pencapaian tujuan perusahaan, karena jika promosi dilakukan dengan baik dan efisien, maka akan memberikan hasil yang baik yaitu memperoleh tingkat laba yang optimal bagi perusahaan. Disamping itu, kelangsungan hidup perusahaan akan terjaga. Salah satu pengelola kolam renang yang telah lama berkecimpung dalam bisnis jasa ini, adalah Perusahaan Daerah Pembangunan Kota Medan. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Kota Medan ini ditunjuk untuk mengelola salah satu asset milik Pemerintah yaitu kolam renang Deli yang berlokasi di jalan Sutomo no.4 Medan. Data jumlah pengunjung pada kolam renang Deli Medan pada tahun 2003-2007, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.1

Jumlah pengunjung pada kolam renang Deli Medan Tahun 2003-2007

Tahun Masyarakat Umum Anak Sekolah

2003 16.788 orang 23.984 orang

2004 28.675 orang 20.143 orang

2005 18.980 orang 25.786 orang

2006 31.674 orang 32.788 orang

2007 26.654 orang 34.098 orang


(16)

Berdasarkan Tabel 1.1, pengunjung kolam renang Deli Medan mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun, apakah kebijakan promosi yang dilakukan perusahaan berpengaruh terhadap tingkat jumlah pengunjung pada kolam renang Deli Medan? Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada salah satu perusahaan milik pemerintah ini. Dan judul yang dibuat adalah: “Pengaruh Promosi dalam Meningkatkan Jumlah Pengunjung pada Kolam Renang Deli Medan”.

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah yang disimpulkan dari judul tersebut adalah: “Apakah promosi yang dilakukan perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah pengunjung pada kolam renang Deli Medan?.

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Kerangka konseptual

Dan hipotesis dari penelitian ini adalah: Promosi yang dilakukan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap jumlah pengunjung pada kolam renang Deli Medan.

Menurut Kotler (2006:358), Kegiatan promosi terdapat dalam bauran pemasaran yang terdiri dari periklanan, promosi penjualan, penjualan pribadi, publisitas dan pemasaran langsung. Dinamika persaingan bisnis yang semakin ketat antara berbagai perusahaan dalam menghasilkan dan menjual produknya, memberikan pengaruh bahwa perusahaan harus memberitahukan dan


(17)

memperkenalkan produknya kepada masyarakat agar terdorong untuk membeli produk perusahaan melalui kegiatan promosi.

KEGIATAN PROMOSI

Periklanan X1

(Advertising)

Promosi Penjualan X2 (Sales Promotion)

Publisitas X3 (Publicity)

Sumber: Kotler (2006:358) yang diolah penulis Gambar 1.1 Kerangka Konseptual

D. Hipotesis

Tebakan pemecahan atau jawaban yang diusulkan biasa disebut dengan istilah hipotesis (Arikunto, 2005:44). Berdasarkan perumusan masalah diatas maka hipotesis yang peneliti kemukakan adalah “Promosi yang dilakukan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap peningkatan JUMLAH PENGUNJUNG PADA KOLAM RENANG DELI MEDAN ”.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menguji biaya promosi yang dilakukan terhadap peningkatan JUMLAH PENGUNJUNG PADA KOLAM RENANG DELI MEDAN”.

Jumlah pengunjung pada kolam renang


(18)

Manfaat penelitian untuk penulisan Skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi penulis

Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teori-teori dan literatur yang penulis peroleh selama kuliah, dan menambah pengetahuan dibidang manajemen pemasaran, khususnya pemasaran jasa.

2. Bagi Perusahaan

Diharapkan menjadi bahan masukan untuk menjalankan strategi pemasaran jasa yang lebih baik lagi ke depan.

3. Bagi Pihak-pihak lain

Sebagai bahan referensi yang nantinya bermanfaat sebagai perbandingan untuk kegiatan penelitian selanjutnya di masa mendatang.

E. Metode Analisis Penelitian 1. Batasan Operasional

a. Jumlah pengunjung dari masyarakat umum dan anak sekolah pada tahun 2003-2007.

b. Biaya promosi selama lima tahun (2003-2007) yang terdiri dari periklanan, promosi penjualan dan publisitas yang dinyatakan dalam satuan rupiah. 2. Identifikasi Variabel

Variabel-variabel dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut: a. Jumlah pengunjung = Y

b. Promosi terdiri dari:


(19)

2. Promosi Penjualan = X2 3. Publisitas = X3

Tabel 1.2

Defenisi Operasional Variabel

Variabel Defenisi Variabel Skala Pengukuran 1. Jumlah

pengunjung (Y)

2. a. Periklanan (X1). b. Promosi penjualan (X2) c. Publisitas (X3).

Konsumen atau masyarakat yang datang ke kolam renang Deli Medan.

Kegiatan promosi yang bertujuan untuk memberikan informasi secara rutin tentang kegiatan perusahaan serta jasa-jasa yang tersedia antara lain melalui media cetak. Promosi yang dilakukan perusahaan dengan

menawarkan potongan harga atau insentif dalam

menggunakan jasa yang ditawarkan.

Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk melakukan kegiatan promosi publisitas.

Jiwa

Rupiah

Rupiah

Rupiah

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan penulis pada kantor Perusahaan Daerah Pembangunan Kota Medan yang berlokasi di Jl. Sutomo Ujung No.4 Medan 20235, pada bulan Juni 2007 dan diperkirakan berakhir pada bulan Maret 2008.


(20)

. a. Data Primer

Data primer merupakan data yang dikumpulkan atau data yang diperoleh langsung dari objek penelitian yang masih harus diolah kembali oleh penulis. Data primer tersebut antara lain biaya promosi dan jumlah pengunjung pada kolam renang Deli Medan.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari buku-buku, jurnal, majalah yang digunakan sebagai referensi pendukung berupa teori-teori dan informasi yang berkaitan dengan penelitian.

5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data penulis melakukan wawancara (interview) yaitu mewawancarai langsung staff pada kolam renang Deli Medan mengenai biaya promosi dan jumlah pengunjung.

6. Metode Analisa Data

a. Metode Deskriptif yaitu metode yang digunakan dengan mengadakan pengumpulan data antara lain biaya promosi dan jumlah pengunjung pada KOLAM RENANG DELI MEDAN sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar variabel yang diteliti.

b. Metode statistik merupakan metode kuantitatif digunakan untuk mengetahui pengaruh biaya promosi terhadap peningkatan jumlah pengun jung, maka digunakan analisis kuantitatif dengan menggunakan model regresi linear berganda.


(21)

Rumus regresi linear berganda (Sugiyono, 2003:221) Y = a + b1x1 + b2x2 + b3X3 + e

Keterangan:

Y = Jumlah pengunjung (Variabel dependen) a = Konstanta (tetap)

e = Standard error b1,b2,b3 = Koefisien regresi

X1 = Promosi periklanan (Variabel Independen 1) X2 = Promosi penjualan (Variabel Independen 2) X3 = Publisitas (Variabel Independen 3)

Usaha untuk mencapai tujuan penelitian dan pengujian hipotesis, maka data yang diperoleh selanjutnya diolah dengan suatu analisis sesuai dengan kebutuhan peneliti. Data diolah secara statistik dengan menggunakan alat bantu program SPSS (statistical product and service solution) versi 12.00. Pengujian yang dilakukan (Nugroho, 2005).

1. Koefisien Determinan R2 (R Square)

Koefisien determinan digunakan untuk menghitung besarnya peranan atau pengaruh variabel bebas (X1,X2,X3) terhadap variabel tidak bebas (Y). Nilai R Square berkisar antara 0 -1, semakin kecil nilai R Square semakin lemah hubungan antara dua variabel, sebaliknya jika R Square semakin mendekati 1, maka hubungan antara kedua variabel semakin kuat.

2. Uji – f (serempak)

Uji - f (serempak) digunakan untuk melihat secara bersama-sama pengaruh secara positif dan signifikan dari variabel independen (X1,X2,X3) terhadap


(22)

variabel dependen (Y) melalui uji statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Ho:b1=b2=b3=0 : Secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen (X1,X2,X3) terhadap variabel dependen (Y).

Ha:b1≠b2≠b3≠0 : Secara bersama-sama terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen (X1,X2,X3) terhadap variabel dependen (Y).

Kriteria pengambilan keputusan dengan menggunakan alpha = 5% dan derajat keabsahan (n-k), (k-1) kemudian dibandingkan dengan t hitung.

Ho diterima apabila f hitung≤ f tabel Ha diterima apabila f hitung≥ f tabel

3. Uji – t (Parsial)

Uji – t (Parsial) digunakan utnuk melihat secara parsial pengaruh secara positif dan signifikan dari variabel independen (X1,X2,X3) terhadap variabel dependen (Y), melalui uji parsial dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

Ho:b1=b2=b3=0 : Secara parsial tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen (X1,X2,X3) terhadap variabel dependen (Y).

Ha:b1≠b2≠b3≠0 : Secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen (X1,X2,X3) terhadap variabel dependen (Y).


(23)

Kriteria pengambilan keputusan dengan menggunakan alpha = 5% dan derajat keabsahan (n-k) kemudian dibandingkan dengan t hitung.

Ho diterima JIKA t hitung≥ t tabel Ha diterima JIKA t hitung≤ t tabel Ha diterima JIKA t hitung≥ t tabel Ho diterima JIKA t hitung≤ t tabel


(24)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Napitupulu (2006) yang berjudul “Analisis Kebijakan Promosi Terhadap Volume Penjualan Telkom Flexi Pada

Kandatel Sumut Pematang Siantar”, menyimpulkan bahwa kebijakan promosi yang

dijalankan perusahaan bersifat positif terhadap peningkatan volume penjualan.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Adriana (2006) yang berjudul “Hubungan Antara Biaya Promosi Dengan Tingkat Penjualan Minyak Pelumas

Pada PT PERTAMINA (Persero) Unit Pemasaran Langsung Medan”,

menyimpulkan bahwa promosi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan penjualan minyak pelumas pada PT Pertamina (Persero) Unit Pemasaran Langsung Medan.

B. Pengertian Promosi

1. Menurut Purnama (2002:150), Promosi adalah tindakan perencanaan, implementasi dan pengendalian komunikasi dari organisasi kepada pelanggan dan audiens sasaran lainnya”.

2. Menurut Kismono (2001:374), Promosi adalah usaha yang dilakukan oleh pemasar untuk mempengaruhi pihak lain agar berpartisipasi dalam kegiatan pertukaran.


(25)

Definisi diatas memiliki pengertian yang berbeda-beda tetapi mengarah pada tiga (3) karekteristik promosi yaitu:

a. Kegiatan promosi adalah kegiatan atau proses komunikasi yang bertujuan sebagai perantara seperti untuk meyakinkan, membidik atau menciptakan image yang positif. b. Kegiatan promosi merupakan kegiatan yang terprogram, jadi bukan merupakan

kegiatan yang serampangan.

c. Promosi bertujuan untuk memisah-misahkan konsumen.

3. Menurut Hurriyati (2005:89), Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang merupakan aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Pengertian promosi yang diberikan berbeda-beda namun secara garis besar mereka menganggap bahwa promosi merupakan alat komunikasi yang digunakan produsen untuk memperkenalkan produknya kepada masyarakat untuk membeli produk ditawarkan. Kegiatan promosi yang dilakukan agar dapat berhasil dengan baik maka promosi tersebut harus direncanakan secara formal yang dimulai dengan menjalankan tujuan yaitu tercapai apa yang diharapkan dengan adanya promosi yang tepat.

C. Tujuan Promosi

Tujuan promosi secara umum adalah untuk membangkitkan keinginan konsumen untuk membeli produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Perusahaan melalui promosi diharapkan dapat mempengaruhi cara berpikir konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk yang dihasilkan perusahaan.


(26)

Menurut Kismono (2001:374), Perusahaan perlu menetapkan tujuan promosi yang akan membantu tercapainya tujuan secara lebih luas. Program-program promosi yang didasarkan atas satu atau lebih tujuan berikut ini:

1. Memberikan informasi

Tujuan dasar dari semua kegiatan promosi adalah memberikan informasi kepada konsumen potensial tentang produk yang ditawarkan, dimana konsumen dapat membelinya, dan berapa harga yang ditetapkan. Konsumen memerlukan informasi-informasi tersebut dalam pengambilan keputusan pembeliannya.

2. Meningkatkan penjualan

Kegiatan promosi juga merupakan salah satu cara meningkatkan penjualan. Perusahaan dapat merancang promosi penjualan dengan memberikan kupon belanja, sampel produk dan sabagainya. Untuk membujuk konsumen mencoba produk yang ditawarkan dengan harga yang lebih murah atau dengan keuntungan yang lain. 3. Menstabilkan penjualan

Pada saat pasar lesu, perusahaan perlu melakukan kegiatan promosi agar tingkat penjualan perusahaan tidak mengalami penurunan yang berarti.

4. Memposisikan produk

Perusahaan perlu memposisikan produknya dengan menekankan keunggulan produknya dibandingkan produk pesaing. Strategi promosi yang tepat seperti iklan dapat membantu perusahaan.


(27)

5. Membentuk citra produk

Kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan dapat membantu membentuk image konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Perusahaan dapat menggunakan media iklan untuk membangun citra produknya dimata konsumen.

D. Biaya Promosi

Menurut Kotler (2006:244), Metode yang dapat digunakan dalam menyusun biaya promosi yaitu:

1. Metode kemampuan yang ada

Metode berdasarkan biaya promosi pada tingkat kemampuan perusahaan dalam menyediakan dana. Ketersediaan dana yang ada per tahunnya akan digunakan sebagai dasar penyusunan biaya promosi untuk tahun yang bersangkutan. Metode ini sulit merencanakan biaya promosi total untuk jangka panjang. Disamping itu metode ini sama sekali tidak menghiraukan dampak promosi atas penjualan.

2. Metode persentasi dari penjualan

Biaya promosi ditetapkan dan dihitung berdasarkan persentase tertentu dan perkiraan penjualan atau penjualan yang telah dicapai pada masa-masa yang lalu. Metode persentase dari penjualan merupakan metode yang paling banyak digunakan. Hal ini dikarenakan mudah menghitungnya, metode ini juga menghubungkan antara biaya dengan pendapatan penjualan dan memberitahukannya pengetahuan variabel dan bukan biaya tetap.

Penjualan tergantung kepada promosi, maka pimpinan dapat meramalkan penjualan sebagaimana penyediaan biaya promosi tersebut ditetapkan. Hasil yang tidak diinginkan pihak lain dari metode ini adalah bahwa pengeluaran untuk promosi


(28)

dikurangi jika penjualan turun. Dan sebenarnya pada saat itulah promosi makin banyak diperlukan.

3. Metode keseimbangan pasar

Metode ini mudah digunakan karena metode ini menentukan besarnya biaya promosi total, didasarkan pada perilaku pesaing (apa dilakukan pesaing). Metode ini dianggap tepat dipakai jika pesaing-pesaing benar-benar ahli dalam industri yang bersangkutan dan dianggap mampu menahan terjadinya perang promosi.

4. Metode tugas dan tujuan

Perusahaan sebenarnya menyusun biaya promosi, terlebih dahulu menentukan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Selanjutnya barulah menentukan tugas-tugas yang akan dikerjakan untuk mencapai tujuan tersebut. Akhirnya mengadakan estimasi biaya untuk menyelesaikan tugas tersebut. Jumlah biaya inilah digunakan untuk menentukan besarnya biaya promosi yang diusulkan.

Biaya promosi merupakan bagian dari anggaran pemasaran. Perusahaan yang memiliki dana yang cukup besar dapat menyediakan biaya untuk promosi yang cukup besar juga, sehingga kegiatan promosi akan lebih efektif, jika dibandingkan dengan perusahaan kecil yang memiliki sumber dana terbatas.

E. Bauran Promosi

Produk walaupun bermanfaat tetapi jika tidak dikenal oleh konsumen, maka produk tersebut tidak akan diketahui manfaatnya dan mungkin tidak akan dibeli oleh konsumen. Perusahaan berusaha mempengaruhi konsumen untuk dapat menciptakan


(29)

permintaan atas produk tersebut dan kemudian dipelihara serta dikembangkan. Usaha tersebut dapat dilakukan dengan melalui kegiatan promosi.

Bauran promosi terdiri dari periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), penjualan pribadi (personal selling), publisitas (publicity) dan pemasaran langsung (direct selling).

1. Periklanan (Advertising)

Iklan adalah setiap bentuk presentasi dan promosi ide barang atau jasa oleh sponsor tertentu (Cravens, 2001:77). Keuntungan dari penggunaan iklan untuk dapat berkomunikasi dengan para pembeli diantaranya adalah biaya yang rendah sekali per pemasangan, keragaman media (surat kabar, majalah TV, radio dan lainnya). Keuntungan antara lain adalah isi pesan yang konsisten dan kesempatan untuk mendesain pesan yang kreatif. Kelemahannya yaitu tidak dapat berinteraksi dengan pembeli dan mungkin tidak dapat menarik perhatian orang-orang yang melihatnya dan juga pesan yang hanya cocok selama waktu pemasangan saja.

2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Menurut Tjiptono (2001:229), Promosi penjualan merupakan bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai intensif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan dapat meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan. Promosi penjualan dapat direncanakan untuk dapat menambah dan mengkoordinasikan kegiatan penjualan perorangan dan periklanan. Kegiatan-kegiatan promosi penjualan secara umum terdiri dari:

a. Pemberian intensif seperti kontes, perjalanan, bonus hadiah, dukungan periklanan, dan lainnya.


(30)

b. Penetapan harga promosi seperti kupon, tunjangan dan lainnya.

c. Kegiatan informasional seperti pengiriman lewat pos, display, demonstrasi, alat bantu penjualan dan lainnya.

Kegiatan-kegiatan promosi penjualan tersebut diarahkan kepada:

a. Konsumen sasaran, bahwa promosi penjualan digunakan untuk memasarkan banyak barang atau jasa kepada konsumen.

b. Industri sasaran yaitu diarahkan kepada pembeli produk-produk industri diantaranya adalah katalog, brosur, laporan informasi dan lainnya.

c. Tenaga penjual dimaksudkan utnuk mendorong karyawan untuk tertarik pada produk itu sendiri dan kegiatan promosi perusahaan.

3. Penjualan Pribadi (Personal Selling)

Menurut Cravens (2001:77), Penjualan pribadi atau langsung merupakan presentasi langsung dalam suatu percakapan dengan satu atau lebih calon pembeli dengan maksud untuk mendapatkan penjualan. Penjualan perorangan mempunyai kelebihan antara lain:

a. Para penjual dapat berinteraksi dengan para pembeli untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dan mengatasi penolakan.

b. Para penjual dapat mengatasi penolakan.

c. Para penjual mempunyai kapasitas untuk mengumpulkan pengetahuan pasar. d. Memberikan umpan balik.

Perusahaan dalam melakukan kegiatan penjualan pribadi terlebih dahulu mempersiapkan tenaga pemasarnya yang berhubungan langsung dengan konsumen. Penjualan perorangan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:


(31)

a. Berhadapan langsung

Melibatkan hubungan yang hidup, cepat dan interaktif antara dua orang atau lebih.

b. Pengembangan

Berusaha mengembangkan hubungan yang ada menjadi hubungan yang langsung lama atau hubungan yang berkelanjutan.

c. Respon

Mengenai respon yang terjadi dari konsumen dengan adanya penjualan perorangan ini.

4. Publisitas (Publicity)

Publisitas merupakan alat penyampaian ide manfaat produk atau jasa yang berisi informasi kepada banyak orang sekaligus, tetapi cara penyampaian informasi tersebut berbeda dengan iklan. Pada iklan informasi yang disampaikan dapat diatur baik berita maupun waktu penyampaiannya di media massa, tetapi pada publisitas, informasi yang disampaikan tidak dapat diatur baik isi berita maupun penyampaiannya.

Menurut Lambs, at all (2001:234), Publisitas merupakan informasi publik mengenai sebuah perusahaan, barang atau jasa yang tampil di media massa sebagai suatu jenis baru. Publisitas memiliki 3 (tiga) ciri khusus yaitu:

a. Nilai kepercayaan tinggi

Artikel dan berita di media massa biasanya lebih otentik dan lebih dipercaya oleh pembaca daripada iklan.


(32)

Publisitas juga bisa menjangkau banyak pihak yang menghindari wiraniaga atau iklan.

c. Seperti iklan

Biasanya publisitas mempunyai potensi untuk mendramitisir suatu perusahaan terutama produk atau jasa yang dihasilkan.

Ada beberapa kelebihan yang diperoleh perusahaan jika menggunakan media publisitas ini sebagai media promosi, antara lain:

a. Publisitas dapat menjangkau orang-orang yang tidak mau membaca iklan b. Publisitas dapat ditempatkan di halaman utama surat kabar ataupun pada

tempat-tempat yang dapat dilihat pembaca.

c. Publisitas lebih mudah karena dapat dilakukan lebih luas dan tidak dipungut biaya.

5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

Menurut Simamora (2000:260), Pemasaran langsung adalah kombinasi dari berbagai metode promosi yang ditujukan langsung kepada pasar sasaran dan berusaha memperoleh respon langsung. Dalam direct marketing kombinasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen yang bersangkutan, baik melalui telepon, pos atau dengan datang langsung ke tempat pemasar, contohnya dari direct marketing adalah dengan menggunakan katalog, surat dan lainnya.

F. Pertimbangan Dalam Melakukan Bauran Promosi

Pembauran promosi untuk setiap jenis produk maupun industri berbeda-beda. Pada umumnya periklanan dan penjualan pribadi merupakan alat untuk memasarkan


(33)

promosi penjualan sedangkan hubungan masyarakat dan publisitas dapat membantu dalam memberikan kesan positif terhadap perusahaan. Penentuan kombinasi dari bauran promosi mempengaruhi volume penjualan, terutama dalam menghadapi pesaing di pasar, yang menghasilkan barang atau jasa yang sejenis.

Pimpinan perusahaan tidak akan mengetahui dengan jelas seberapa jauh periklanan atau alat promosi lainnya dapat membantu tercapainya sasaran program pemasaran. Perusahaan harus memilih bauran promosi yang sesuai dengan produknya seta memilih media yang tepat untuk melakukan promosi.

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan metode promosi mana yang akan digunakan. Faktor-faktor tersebut adalah tipe pasar dimana produk yang dipasarkan, apakah perusahaan menggunakan strategi menarik atau strategi mendorong dalam promosi, tingkat kesiapan pembeli untuk membeli, tahap dalam daur hidup produk. 1. Tipe Pasar

Tipe pasar dimana produk ditawarkan apakah perusahaan menggunakan strategi menarik (pull strategy) atau strategi mendorong (push strategy) dalam promosi, tahap dalam daur hidup produk dan peringkat perusahaan di pasar.

2. Strategi Menarik atau Mendorong

Strategi mendorong (push strategy) dalam promosi adalah mendorong produk melalui saluran distribusi. Perusahaan mengarahkan kegiatan pemasaran (umumnya berupa penjualan personal dan promosi dagang) kepada perantara untuk mempromosikan kepada konsumen akhir. Dengan strategi menarik (pull strategy) perusahaan mengarahkan aktifitas pemasaran (umumnya iklan dan promosi


(34)

konsumen) langsung kepada konsumen akhir agar mereka tertarik kepada produk ditawarkan.

3. Tahap Kesiapan Konsumen

Dampak promosi berbeda-beda sesuai dengan tahap kesiapan pembeli. Pada tahap kesadaran dan pengetahuan iklan dan hubungan masyarakat dan tahap keyakinan untuk membeli. Tahap akhir yaitu berupa pembelian oleh konsumen.

4. Daur Hidup Produk

Efek promosi juga berbeda sesuai dengan tahap-tahap yang dilalui produk pada daur hidupnya. Daur hidup produk meliputi tahap perkenalan, pertumbuhan, kedewasaan dan tahap penurunan promosi harus dikurangi. Iklan dilakukan sedikit mungkin sekedar mengingatkan pembeli yang masih setia kepada produk atau jasa tersebut. Adapun empat (4) tahap siklus hidup suatu produk yaitu:

a. Tahap Perkenalan

Periode awal dimana konsumen diinformasikan mengenai produk yang baru. Promosi produk tersebut dimaksudkan untuk memperkenalkan produk dan membuat masyarakat menyadari akan keberadaannya. Biaya-biaya permulaan untuk produksi dan periklanan sebuah produk dapat melebihi pendapatan yang diterima selama tahap ini. Harga produk tersebut akan ditentukan tinggi jika tidak ada produk pesaing lain yang belum ada di pasar. Pada tahap ini, perusahaan harus melakukan promosi yang bersifat umum untuk memperkenalkan kepada konsumen bahwa produk tersebut telah ada di pasaran.


(35)

b. Tahap Pertumbuhan

Periode dimana penjualan produk naik dengan capat. Pemasaran sebuah produk biasanya dimaksudkan untuk memperkuat karakteristik produk. Banyak perusahaan lain yang menyadari akan kesuksesan produk tersebut, berupaya untuk menciptakan produk yang hampir sama atau bahkan lebih baik. Harga produk tersebut mungkin akan lebih rendah saat produk pesaing memasuki pasar. Pada tahap ini, konsumen sudah mulai mengenal produk yang ditawarkan perusahaan, sehingga penjualan produk melonjak dengan cepat, artinya keuntungan sudah cukup memadai diperoleh oleh perusahaan.

c. Tahap Pendewasaan

Periode dimana produk pesaing tambahan telah memasuki pasar dan tingkat penjualan produk terhenti karena lebih banyak persaingan. Pada masa ini kebanyakan strategi pemasaran digunakan untuk memastikan bahkan pelanggan masih menyadari akan keberadaan produk. Beberapa strategi pemasaran akan menawarkan diskon khusus untuk mempertahankan pangsa pasar. Pada saat produk sampai pada tahap pendewasaan, terjadi kejenuhan pasar terhadap produk ditawarkan dan pesaing semakin banyak memasuki pasar sehingga tingkat persaingan ketat.

d. Tahap Kemunduran

Periode dimana penjualan tersebut turun, baik karena berkurangnya permintaan konsumen terhadap jenis produk maupun karena bertambahnya pesaing di pasaran. Jika perusahaan tidak mempersiapkan penurunan pada beberapa produknya, maka mereka akan mengalami penurunan secara mendadak dalam


(36)

bisnisnya. Beberapa perusahaan mulai menyiapkan dua tahun atau lebih sebelum mengatasi fase penurunan dengan merencanakan perbaikan pada produk atau jas yang ada. Pada tahap ini penjualan produk perusahaan tidak stabil lagi. Hal ini ditandai dengan laba yang diperoleh perusahaan terus menurun sehingga konsumen sudah mulai berpindah untuk membeli produk subsitusi yang semakin banyak beredar dipasarkan beraneka merek, harga bervariasi, sehingga perusahaan sudah harus membuat produk baru atau memperbaiki kualitas produk lama tersebut.


(37)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1. Sejarah singkat kolam renang Deli Medan

Kolam renang Deli Medan merupakan salah satu kolam renang tertua di kota Medan yang dimiliki Pemerintah Daerah Tingkat II Medan. Pada tahun 1971 kolam renang Deli Medan mulai dibangun diatas tanah seluas 4.851 m2 yang dipergunakan sebagai sarana publik untuk melakukan aktivitas kebugaran meliputi olahraga air: seperti renang, loncat indah, selam dan lainnya khususnya menyangkut renang. Kolam renang Deli Medan terletak di lokasi yang strategis, karena letaknya ditengah kota dan mudah dijangkau transportasi yaitu di jalan Sutomo no. 4 Medan.

Pada tahun 1971 sampai dengan tahun 1992, pengelolaan kolam renang Deli Medan dibawah Manajemen Pemerintah Daerah Tingkat II Medan. Pada tahun 1992 sampai dengan sekarang, pengelolaan kolam renang Deli Medan sepenuhnya diserahkan kepada Perusahaan Daerah Pembangunan Kota Medan sebagai sarana untuk mensosialisasikan dan juga memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat khususnya dalam olahraga renang.

Kolam renang Deli Medan memiliki fasilitas dan sarana yang dikelola dengan baik, seperti tersedianya kolam renang untuk anak-anak dan dewasa dengan mutu air yang higyienis yang dibuktikan oleh Departemen Kesehatan RI, areal parkir yang cukup memadai, kantin, ruang pemanasan, kamar mandi untuk orang dewasa, dan loker tempat penyimpanan barang-barang dan sebagainya.


(38)

Dalam menjalankan strategi pemasaran jasa kolam renang, manajemen kolam renang Deli Medan yaitu Perusahaan Daerah Pembangunan Kota Medan menjalin kerjasama dengan sekolah-sekolah. Selain itu, pemberian stiker-stiker, spanduk juga membantu dalam mempublikasikan kolam renang Deli Medan kepada masyarakat umum.

B. Struktur organisasi kolam renang Deli Medan dan tugasnya

Sebagai salah satu organisasi yang dikelola perusahaan daerah milik pemerintah, kolam renang Deli Medan mempunyai struktur organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer dengan tiga divisi/bagian, yaitu: bagian marketing, tata usaha, dan lapangan. Struktur organisasi kolam renang Deli Medan telah mengalami perubahan-perubahan sesuai dengan pergantian pengelolaan mulai tahun 1971 sampai dengan sekarang.

Penulis dalam hal ini, akan melampirkan struktur organisasi kolam renang Deli Medan saat ini sebagai berikut:


(39)

Struktur Organisasi Kolam Renang Deli Medan

Walikota Daerah Tingkat II Medan

Perusahaan Daerah Pembangunan Kota Medan

Manajer kolam renang Deli Medan

Tata Usaha Marketing Kepala lapangan

Loket/kasir Life guard

Potong tiket Pertamanan

Penyewaan Satpam

Parkir

Kebersihan

Loker/kamar mandi

Jaga malam


(40)

Berdasarkan struktur organisasi kolam renang Deli Medan, maka pembagian tugas dan wewenang akan diuraikan sebagai berikut:

1. Manajer

Sebagai pimpinan yang mengatur, membuat kebijaksanaan-kebijaksanaan dan mengelola kolam renang Deli yang secara operasional dan manajerial di bawah pengelolaan Perusahaan Daerah Pembangunan Kota Medan.

2. Kepala lapangan

Bertanggung jawab sebagai pimpinan yang membawahi bidang-bidang seperti pertamanan, keamanan, satpam, parkir, kebersihan dan mengawasi seluruh kegiatan kerja karyawan kolam renang Deli Medan.

2.1.Pengawas/life guard

Bertanggung jawab dan bertugas menjaga keselamatan pengunjung yang berenang di kolam renang Deli Medan.

2.2.Bidang pertamanan

Bertugas menjaga kebersihan dan merawat areal dalam dan luar taman kolam renang Deli Medan.

2.3.Satpam

Bertugas menjaga keamanan, ketertiban, mengawasi kegiatan pengunjung dan membuat laporan setiap selesai tugas (jurnal).

2.4.Petugas parkir

Bertugas menjaga, mengawasi dan bertanggung jawab atas pengaturan keadaan kendaraan yang diparkir di areal kolam renang Deli Medan, dan


(41)

2.5.Petugas kebersihan

Bertugas menjaga kebersihan areal dalam dan luar serta kebersihan teras (tangga) kolam renang Deli Medan.

2.6.Petugas loker/kamar mandi

Bertugas menjaga kebersihan loker dan kamar mandi, melayani pengunjung bila ada yang menitipkan atau menyimpan barangnya di dalam loker.

2.7.Penjaga malam

Bertugas menjaga keamanan komplek kolam renang Deli Medan dan membuat laporan keamanan dan serah terima dengan petugas siang.

3. Marketing

Bertugas melakukan promosi untuk meningkatkan pengunjung dan bekerjasama dengan pihak-pihak yang berminat menggunakan jasa kolam renang Deli Medan.

4. Bidang tata usaha

Bertugas menyusun administrasi kantor, membuat surat masuk dan keluar, mengatur sumber dana (keuangan), serta melakukan hubungan surat menyurat dengan instansi terkait.

4.1.Kasir/penjaga loket

Bertanggung jawab dalam penggunaan/penjualan karcis masuk dan membuat laporan penjualan karcis setiap hari.

4.2.Petugas potong tiket

Bertugas untuk mengawasi tiket pengunjung dan memotong tiket yang masuk kawasan kolam renang Deli Medan.


(42)

4.3.Petugas penyewaan

Bertugas melayani pengunjung yang menyewa peralatan renang, pakaian renang, menjaga kebersihan serta mencuci pakaian renang sewaan.

4.4.Petugas kamar mesin

Bertugas/bertanggung jawab atas mutu dan kualitas air, menjaga dan merawat mesin serta peralatan lainnya, bertanggung jawab dan melaporkan pemakaian bahan obat-obatan air setiap hari kepada manajer.

C. Sumber daya karyawan

Kolam renang Deli Medan selain sebagai sarana fasilitas publik dan lokasi olahraga renang, kolam renang Deli Medan juga merupakan sebuah organisasi yang mengatur dan mengorganisasikan kegiatan-kegiatannya untuk mencapai suatu tujuan perusahaan, yaitu memperoleh laba. Jumlah tenaga kerja yang ada di kolam renang Deli Medan adalah sebanyak 26 orang. Adapun pembagian tugas berdasakan sumber daya karyawan yang ada dapat dilihat dari tabel berikut:


(43)

Tabel 1.2. Sumber daya karyawan kolam renang Deli Medan tahun 2007

No. Jabatan Jumlah

(Orang)

Jenis Kelamin Tingkat Pendidikan

1 Manajer 1 Laki - Laki S-1 Ekonomi

2 Ka.Tata usaha 1 Laki-laki S-1 Ekonomi 3 Ka.Lapangan 1 Laki – laki S-1 Ekonomi

4 Tenaga Lap. 16 12 laki-laki / 4 Perempuan

SMU

5 Tenaga Marketing

1 Laki-laki SMU

6 Administrasi 2 Laki-laki Diploma III 7 Tenaga Tata

usaha

4 Perempuan SMU

Sumber: KOLAM RENANG DELI MEDAN

D. Sarana dan jasa yang ditawarkan

Kolam renang Deli Medan sebagai lokasi renang dan rekreasi, tak luput dari persaingan sarana yang dapat menarik minat pengunjung. Pengunjung akan merasa puas apabila telah melihat dan menikmati apakah suatu tempat yang mereka kunjungi dapat memberikan kepuasan melalui sarana yang disediakan serta fasilitas lain yang mendukung kenyamanan pengunjung. Adapun sarana dan jasa yang ditawarkan kolam renang Deli Medan sebagai berikut:


(44)

1. Tempat/lokasi yang cukup asri, teratur dan strategis

Lokasi kolam renang Deli Medan berada di tengah kota yaitu di jalan Sutomo no.4 Medan dan di sekitar areal kolam renang ditanami berbagai tanaman sehingga tempat ini terasa cukup asri dan teduh.

2. Kolam renang Deli Medan terdiri dari:

 Kolam renang dewasa kedalaman 1,2-1,5 m2

 Kolam renang anak-anak kedalaman 0,5 m2 3. Kantin dan pondok

Kantin menyediakan makanan seperti: mie sop dan minuman ringan dengan harga terjangkau. Kantin ini terletak disamping kolam, sehingga pengunjung dengan mudah mendapatkan pelayanan dari karyawan kantin.

4. Loker tempat penyimpanan barang

Untuk menjaga keamanan, barang-barang pengunjung dapat dititipkan pada petugas loker tempat penyimpanan barang, sehingga pengunjung tidak merasa khawatir akan kehilangan barang-barang berharga seperti handpone, tas, dan lain-lain karena barang tersebut dijamin keamanannya oleh pihak kolam renang Deli Medan.

5. Areal parkir yang cukup memadai

Kolam renang Deli Medan juga memiliki areal parkir yang cukup memadai, sehingga pengunjung dengan leluasa bisa memarkir kendaraan dan dijaga oleh satpam yang sudah berpengalaman. Tarif parkir untuk kenderaan bervariasi dan terjangkau masyarakat.


(45)

6. Mutu air kolam renang Deli Medan bersih dan hygienis

Petugas kolam renang Deli Medan melakukan pembersihan dinding, dasar kolam, penggantian air kolam, dan pemberian obat anti kuman setiap hari sehingga air kolam bersih, hygienis dan pengunjung dapat terbebas dari kuman penyakit sewaktu berenang.

7. Kolam renang Deli Medan buka selama 11 jam

Pengelola kolam renang Deli Medan selalu berusaha untuk meningkatkan pelayanan jasa dengan cara memberikan waktu berkunjung yang lebih lama yaitu : pada pukul 08.00 Wib s/d 18.00 Wib.

8. Penyewaan pakaian dan peralatan renang.

Pihak kolam renang Deli Medan juga menyewakan pakaian dan peralatan renang kepada pengunjung yang tidakmemiliki pakaian dan peralatan renang dengan biaya yang terjangkau oleh pengunjung.

9. Toilet untuk Pria dan Wanita.

Pihak kolam renang Deli Medan juga menyediakan Toilet dengan kondisi yang bersih dengan tidak dipungut biaya.

E. Strategi promosi yang diterapkan

Pihak kolam renang Deli Medan dalam meraih minat pengunjung untuk menikmati sarana yang ada melakukan beberapa bentuk promosi sebagai berikut:

1. Periklanan

Adapun bentuk periklanan yang dilakukan pengelola kolam renang Deli Medan adalah:


(46)

a. Spanduk

Spanduk adalah media reklame visual yang terbuat dari design dalam ukuran bervariasi. Dan spanduk yang pernah dilakukan pihak pengelola kolam renang Deli Medan adalah dengan membuat spanduk berukuran besar yang ditempatkan didepan kolam renang Deli Medan.

b. Brosur/selebaran

Pengelola kolam renang Deli Medan mengedarkan brosur/selebaran ke sekolah-sekolah dan lokasi umum, sehingga masyarakat mengetahui lokasi kolam renang Deli dan fasilitas yang disediakan.

c. Stiker

Stiker adalah bentuk media reklame visual yang terbuat dari kertas atau plastik yang menunjukkan suatu lokasi kolam renang Deli Medan. Stiker-stiker tersebut dibagi-bagikan pada kendaraan-kendaraan yang lewat dari jalan-jalan umum.

d. Radio

Pihak kolam renang Deli Medan juga pernah melakukan promosi melalui radio sehingga masyarakat umum mengetahui lokasi dan fasilitas-fasilitas yang ditawarkan.

e. Surat kabar

Pihak kolam renang Deli Medan pernah menerbitkan iklan pada beberapa surat kabar seperti: Waspada, Sumut Pos untuk mempromosikan keberadaan dan fasilitas yang ada di kolam renang Deli Medan.


(47)

2. Promosi penjualan

Promosi penjualan yang dilakukan pihak pengelola kolam renang Deli Medan berupa pemberian potongan harga tiket masuk kepada pelajar pada saat hari besar dan libur sekolah. Disamping itu, pemberian potongan tiket juga diberlakukan kepada masyarakat umum yang mempunyai kartu anggota. Adapun daftar potongan harga tiket masuk kolam renang Deli Medan sebagai berikut :

Table 1.3 Daftar potongan harga tiket masuk kolam renang Deli Medan

No Kelompok Pengunjung Tarif Discount Keterangan 1 Organisasi (pelajar SMU,

SMP, SD)

20 % ( Rp 4.000;) Hari libur / hari besar

2 Masyarakat umum yang mempunyai kartu anggota

10 % ( Rp 4.500;) Hari besar

Sumber : KOLAM RENANG DELI MEDAN

3. Publisitas

Pengelola kolam renang Deli Medan beberapa kali mengadakan kerjasama dengan pihk-pihak lain seperti gelanggang remaja dalam penyelenggaraan kompetisi renang antar pelajar.


(48)

4. Public Relation

Public relation merupakan kiat pemasaran dimana perusahaan tidak hanya berhubungan dengan masyarakat, tetapi juga berhubungan dengan pihak-pihak lain seperti kumpulan kepentingan publik. Selama ini pihak-pihak kolam renang Deli Medan melakukan hubungan kerjasama dengan organisasi pelajar, mahasiswa, dan organisasi olahraga.

5. Personal Selling

Pihak kolam renang Deli Medan tidak melakukan penjualan langsung kepada masyarakat umum.


(49)

BAB IV

ANALISA DAN EVALUASI

A. Metode Deskriptif

Kolam renang Deli Medan berada di lokasi yang sangat strategis. Ini merupakan salah satu dari daya tarik bagi pengunjung untuk datang dan menggunakan fasilitas-fasilitas yang disediakan pihak pengelola kolam renang Deli Medan. Pihak pengelola kolam renang Deli Medan melaksanakan beberapa bentuk kegiatan promosi yang telah diuraikan pada bab sebelumnya adalah untuk meningkatakan jumlah pengunjung pada kolam renang Deli Medan.

Dari bentuk-bentuk promosi yang ada, sarana periklanan memegang peranan penting, dimana hampir seluruh jenis periklanan digunakan oleh pihak pengelola seperti: membagi-bagikan brosur, stiker, dan mengiklankan kolam renang Deli Medan melalui radio dan surat kabar, sehingga memudahkan para pengunjung untuk lebih mengetahui fasilitas yang ditawarkan pihak pengelola kolam renang Deli Medan. Selanjutnya promosi penjualan juga dilakukan melalui pemberian potongan harga kepada pengunjung yang berstatus pelajar dan masyarakat umum yang mempunyai kartu anggota pada hari libur sekolah dan hari besar.

Berikut ini biaya promosi yang dikeluarkan oleh pihak kolam renang Deli Medan selama kurun waktu 2003-2007, sebagai berikut:


(50)

Tabel 4.1

Tabel Alat Bantu Biaya Promosi (dalam ratusan ribu rupiah)

Tahun Biaya Iklan Promosi Penjualan Publisitas

2003 1.379 875 2.350

2004 1.460 980 1.765

2005 1.645 1.010 400

2006 1.750 1.355 1.150 2007 1.831 1.564 1.800

Pada tabel tersebut, tahun 2003 biaya iklan yang dekeluarkan pengelola kolam renang Deli Medan berjumlah Rp. 1.379.000;, Promosi penjualan berjumlah Rp. 875.000; dan publisitas berjumlah Rp. 2.350.000;. Pada tahun 2003 tersebut pihak pengelola kolam renang Deli Medan ingin meningkatkan jumlah pengunjung dari masyarakat umum yang pada tahun 2003 tersebut berjumlah 16.788 orang. Pada tahun 2004, pengelola kolam renang Deli Medan meningkatkan biaya promosi yaitu biaya iklan berjumlah Rp. 1.460.000; menjadi Rp. 1.645.000 pada tahun 2005. biaya publisitas berkurang dikarenakan kurangnya acara-acara seperti turnamen renang dan kerjasama dengan pihak-pihak lain.

Pada tahun 2005, pihak pengelola kolam renang Deli Medan meningkatkan biaya iklan berjumlah dari Rp.1.645.500, menjadi Rp. 1.750.000 pada tahun 2006. biaya promosi penjualan juga meningkat dari Rp.1.010.000


(51)

menjadi Rp. 1.355.000. biaya publisitas juga dinaikkan dari Rp. 400.000 pada tahun 2005 menjadi Rp. 1.150.000 pada tahun 2006.

Pada tahun 2007, pihak pengelola kolam renang Deli Medan mengeluarkan biaya untuk iklan sebesar Rp. 1.831.000;, biaya promosi penjualan sebesar Rp.1. 564.000; dan biaya publisitas sebesar Rp. 1.800.000;.Pada tahun 2007 ini pihak kolam renang Deli beberapa kali mengadakan kerjasama dengan pihak Gelanggang remaja dalam beberapa event yang diadakan di Gelanggang remaja seperti kejuaraan Judo, Tinju yang dimaksudkan juga untuk mempromosikan kolam renang Deli Medan. Adapun biaya-biaya promosi yang dilakukan pihak pengelola kolam renang Deli Medan tersebut adalah untuk kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a). Advertising

Pemilihan media periklanan yang dilakukan pihak pengelola kolam renang Deli Medan selama ini sudah cukup baik, hal ini tentunya untuk meningkatkan jumlah pengunjung. Pemanfaatan media periklanan seperti spanduk, brosur, selebaran, stiker, radio dan surat kabar cukup baik, namun perlu ditingkatkan kuantitasnya secara berkala, sehingga masyarakat umum semakin mengenal kolam renang Deli Medan serta fasilitas yang ditawarkan.

Pemasangan iklan pada surat kabar sifatnya lebih fleksibel, karena mencakup liputan pasar lokal yang baik dan dapat mencapai batas geografis yang luas bagi masyarakat. Pemasangan iklan pada radio merupakan salah satu langkah yang bagus, mengingat gemarnya masyarakat mendengarkan radio diwaktu senggang. Untuk dapat mencapai sasaran yang tepat, pihak pengelola harus dapat


(52)

mengetahui perusahaan radio mana yang menarik bagi konsumen, sehingga yang menjadi tujuan perusahaan dapat tercapai.

Pihak pengelola kolam renang Deli Medan selama ini memasang spanduk di depan gerbang kolam saja, namun belum dipasang ditempat-tempat yang dipandang lebih strategis seperti pemasangan spanduk pada jalan-jalan protokol. Menurut penulis, pemasangan spanduk pada jalan-jalan protokol ini sangat membantu mempromosikan kolam renang Deli Medan kepada masyarakat umum, dikarenakan pada jalan-jalan protokol, lebih banyak masyarakat yang melintas.

b). Sales Promotion

Sales promotion yang dijalankan selama ini perlu diadakan peninjauan

yang lebih lanjut. Apabila iklan menawarkan alasan untuk membeli, maka promosi yang dilaksanakan perusahaan adalah menawarkan potongan harga dalam penggunaan jasa dan fasilitas yang ditawarkan. Promosi yang ditawarkan banyak berkaitan dengan potongan harga dan kerjasama dengan sekolah-sekolah. Kegiatan promosi penjualan oleh pihak pengelola kolam renang Deli Medan difokuskan pada 2 segi, yaitu:

1. Segi intern

Pada kegiatan promosi ini, pihak pengelola kolam renang Deli Medan menawarkan fasilitas dan jasa secara gratis kepada karyawan kolam renang Deli Medan atau pada pihak keluarganya sebanyak 2 orang setiap bulan dan memberikan discount gratis kepada konsumen yang mempunyai kartu anggota.


(53)

2. Segi ekstern

Promosi penjualan dari segi eksternal dilakukan pihak pengelola kolam renang Deli Medan dengan menjalin kerjasama dengan pihak-pihak sekolah seperti: SMU, SMP dan SD.

c). Personal selling

Pihak pengelola kolam renang Deli Medan kurang melakukan personal

selling kepada masyarakat umum, pihak marketing belum optimal dalam

menawarkan jasa atau fasilitas yang ada pada kolam renang Deli Medan. Penulis melihat hal ini terjadi karena pihak pengelola kolam renang Deli Medan belum memberikan perhatian kepada bagian marketing berupa training, insentif atau bonus. Kebijakan pengelola untuk memilih para marketer yang berkepribadian menarik, berinisiatif dan memiliki penguasaan terhadap produk atau jasa yang ditawarkan tidak dilakukan, hal ini mungkin salah satu cara perusahaan untuk memperkecil biaya operasional perusahaan.

d). Publicity

Pihak pengelola kolam renang Deli Medan pernah mengadakan kegiatan yang bersifat publisitas yang dimaksudkan untuk untuk menjaga citra baik kolam renang Deli Medan kepada masyarakat luas. Contoh publisitas yang pernah dilakukan pihak pengelola kolam renang Deli Medan adalah mengadakan turnamen renang antar pelajar.


(54)

B. Analisis pengaruh biaya promosi terhadap peningkatan jumlah pengunjung pada kolam renang Deli Medan

Penilaian pengaruh biaya promosi terhadap peningkatan jumlah pengunjung pada kolam renang Deli Medan dapat dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda, yang dilakukan dengan menggunakan alat bantu SPSS (statistical product and service solution) versi 12.00. Berikut data hasil pengujian yang dilakukan.

Tabel 4.2 Descriptive Statistic Descriptive Statistic

Mean Std. Deviation N Jumlah pengunjung 95725,13 14723,863 5

Periklanan 6413,54 961,769 5

Promosi Penjualan 6905,75 966,709 5

Publisitas 7091,29 840,579 5


(55)

Tabel 4.3 Coefficients (a) Model Unstandardized Coefficient Standardized

Coefficient T Sign

B Std. Error Beta

2,747 ,034 ,190 -,841 ,012 ,973 ,851 ,410 1 (Constant) Periklanan Pr. Penjualan Penj. Publisitas 113923,69 ,120 ,673 -3,331 41477,641 ,3510 3,541 3,960 ,008 ,044 -,190 a. Dependent Variable :pen. pengunjung

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS versi 12.00

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa persamaan regresi berganda adalah: Y = 113923,69 + 0,120 (X1) + 0,673 (X2) - 3,331 (X3)

Berdasarkan persamaan regresi berganda tersebut, dapat dilihat bahwa pada variabel periklanan (X1) dan promosi penjualan (X2) yang berpengaruh positif terhadap jumlah pengunjung (Y), dimana pada pada tahun 2003 dan 2004, pihak pengelola kolam renang Deli Medan menaikkan biaya promosi penjualan dari Rp. 875.000 pada tahun 2003 menjadi Rp. 980.000 pada tahun 2004, walaupun publisitas berkurang dari Rp.Rp. 2.350.000 menjadi Rp.1.765.000 pada tahun 2004. Hal ini terjadi karena periklanan dan promosi penjualan merupakan sarana promosi yang secara langsung berhubungan langsung dengan konsumen. Dalam hal ini perusahaan terlibat langsung dalam memasarkan produknya. Dengan berbagai cara pendekatan yang menarik, perusahaan dapat mempengaruhi konsumen untuk menggunakan produknya.

Pada dasarnya perusahaan sudah mengetahui keadaan lingkungan masyarakat tempat produk dipasarkan sehingga perusahaan lebih mudah


(56)

memasuki pasar, dengan demikian biaya promosi yang dikeluarkan perusahaan dalam memasarkan produknya tidak terlalu besar, sehingga jika biaya promosi untuk periklanan dan promosi penjualan ditingkatkan, maka jumlah pengunjung juga meningkat.

Tabel 4.4 Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Standard Error of the

Estimate

1 ,186a ,035 ,110 15514,353

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS versi 12.00

Berdasarkan Tabel 4.4 analisis sebagai berikut :

R Square sebesar 0,035 (mendekati 1) yang merupakan salah satu ukuran kecocokan. Model regresi yang cukup tinggi, menunjukan kemampuan variabel biaya promosi yang mampu memberikan penjelasan terhadap volume penjualan sebesar 3,5 %. Sedangkan sisanya sebesar 96,5 % (100% - 3,5%) dijelaskan oleh variabel yang lain yang tidak dimasukkan dalam estimasi model.

C. Evaluasi 1. Uji f

Uji f maksudnya adalah untuk mengetahui perbedaan berbagai perlakuan dalam subjek yang sama.

Hipotesis:

Ho:b1:b2:b3 = 0 koefisein regresi tidak signifikan Ha:b1:b2:b3 # 0 koefisien regresi signifikan Ha diterima apabila f hitung < f tabel ( = 5%)


(57)

Tabel 4.5 Anova (b)

Model Sum of

Square

Df Mean Square F Sig.

1 Regression Residual Total 2E+008 5E+009 5E+009 3 20 23 57438851,188 240695145,4 ,239 ,868(a)

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS versi 12.00

Pada Tabel 4.5 diketahui bahwa f hitung adalah 0,239 sedangkan f tabel yang diperoleh adalah 3,10. Dengan demikian f hitung < f tabel (0,237 < 3,10) maka Ho ditolak, dan Ha diterima artinya secara bersama variabel periklanan, promosi penjualan dan publisitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan jumlah pengunjung pada tingkat kepercayaan 5%. Ini berarti minimal ada satu koefisien independen variabel yang ≠ 0 atau minimal salah satu dari variabel independen berpengaruh signifikan terhjadap variabel dependennya. Karena ketiga media promosi tersebut menggunakan biaya dengan jumlah yang berbeda-beda. Secara bersama biaya promosi yang dikeluarkan perusahaan dan jumlah pengunjung akan naik, dan juga dipengaruhi oleh variabel-variabel yang tidak masuk dalam model estimasi seperti tingkat pendapatan masayarakat, selera masyarakat, harga produk lain, dan variabel seperti masalah ekonomi, sosial, politik dan budaya masyarakat.

2. Uji t

Uji t digunakan untuk melihat benar atau tidak variabel bebas (biaya promosi) mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (jumlah pengunjung).


(58)

a. Variabel Uji t X1 (Periklanan) Hipotesis:

H0:b1 = 0 koefisien regresi tidak signifikan Ha:b1 ≠ 0 koefisien regresi signifikan Pengambilan keputusan:

1. Dengan membandingkan statistik hitung (t hitung) dengan statistik tabel (t tabel)

Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima Jika t hitung > t tabel maka Ha diterima 2. Statistik t hitung

Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa output t hitung adalah 0,120 3. Statistik t tabel

Tidak signifikan () = 5%

Uji t dilakukan dalam dua sisi menjadi ½ = 0,025 maka diperoleh 2,086 4. Persamaan regresi menyatakan bahwa t hitung (0,120) < t tabel (2,086)

Maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya periklanan (X1) berpengaruh negatif terhadap volume penjualan pada tingkat kepercayaan 95 %.

Hasil analisis diketahui bahwa periklanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan jumlah pengunjung. Hal ini lebih disebabkan karena pada umumnya periklanan menggunakan media sebagai penyampaian pesan atau promosi, yakni media cetak yang tentunya menggunakan biaya promosi yang cukup tinggi. Sehingga periklanan berpengaruh positif terhadap peningkatan jumlah pengunjung. Artinya jika biaya promosi melalui periklanan


(59)

tinggi maka jumlah pengunjung akan tinggi dan sebaliknya apabila biaya promosi periklanan turun maka jumlah pengunjung akan mengalami penurunan yang cukup berarti

b. Variabel Uji t untuk X2 (Promosi Penjualan) Hipotesis:

H0:b2 = 0 koefisien regresi tidak signifikan Ha:b2 ≠ 0 koefisien regresi signifikan Pengambilan keputusan:

1. Dengan membandingkan statistik hitung (t hitung) dengan statistik tabel (t tabel)

Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima Jika t hitung > t tabel maka Ha diterima 2. Statistik t hitung

Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa output t hitung adalah 0,673 3. Statistik t tabel

Tidak signifikan () = 5%

Dengan derajat keabsahan (df) n-k atau 24-4=20

Uji t dilakukan dalam dua sisi menjadi ½ = 0,025 maka diperoleh 2,086 4. Persamaan regresi menyatakan bahwa t hitung (0,673) < t tabel (2,086)

Maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya promosi penjualan (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan jumlah pengunjung pada tingkat kepercayaan 95 %.


(60)

c. Variabel Uji t untuk X3 (publisitas) Hipotesis:

H0:b3 = 0 koefisien regresi tidak signifikan Ha:b3 ≠ 0 koefisien regresi signifikan Pengambilan keputusan:

1. Dengan membandingkan statistik hitung (t hitung) dengan statistik tabel (t tabel)

Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima Jika t hitung > t tabel maka Ha diterima 2. Statistik t hitung

Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa output t hitung adalah –3,331 3. Statistik t tabel

Tidak signifikan () = 5%

Dengan derajat keabsahan (df) n-k atau 24-4=20

Uji t dilakukan dalam dua sisi menjadi ½ = 0,025 maka diperoleh 2,086 4. Persamaan regresi menyatakan bahwa t hitung (-3,331) < t tabel (2,086)

Maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya publisitas (X3) tidak terlalu berpengaruh secara nyata terhadap peningkatan jumlah pengunjung pada tingkat kepercayaan 95 %.


(61)

Berdasarkan Tabel 4.5 analisis dari diatas adalah sebagai berikut :

R Square sebesar 0,035 (mendekati 1) yang merupakan salah satu ukuran kecocokan. Model regresi yang cukup tinggi, menunjukan kemampuan variabel biaya promosi yang mampu memberikan penjelasan terhadap peningkatan jumlah pengunjung sebesar 3,5 %. Sedangkan sisanya sebesar 96,5 % (100% - 3,5%) dijelaskan oleh variabel yang lain yang tidak dimasukkan dalam estimasi model.


(62)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah melakukan pembahasan terhadap permasalahan teoritis maupun dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan oleh penulis pada bab sebelumnya, maka sajian terakhir pada bab V ini adalah kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan saran akan dikemukakan penulis sebagai berikut:

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis, kesimpulan yang diperoleh adalah:

1. Biaya periklanan (X1) dan biaya promosi penjualan (X2) berpengaruh positif dan signifikan sedangkan biaya publisitas (X3) berpengaruh negatif terhadap peningkatan jumlah pengunjung pada kolam renang Deli Medan.

2. Biaya yang paling berpengaruh nyata adalah periklanan dan promosi penjualan artinya apabila periklanan dan promosi penjualan ditingkatkan maka jumlah pengunjung akan meningkat, dan sebaliknya apabila biaya publisitas ditingkatkan maka jumlah pengunjung akan menurun.


(63)

B. Saran

Adapun yang menjadi saran penulis kepada Pengelola kolam renang Deli Medan adalah sebagai berikut:

1. Dalam meningkatkan jumlah pengunjung dan untuk mengembangkan upaya pemasaran maka perusahaan harus memiliki tenaga penjual atau financial

advisor yang gigih dalam memasarkan produk yaitu mempunyai kemampuan,

keterampilan serta pengetahuan yang baik akan produk perusahaan.

2. Pengelola kolam renang Deli Medan perlu mengadakan evaluasi kembali terhadap promosi yang dilakukan, sehingga promosi yang dilakukan dapat berjalan dengan efektif dan efisien sehingga dapat meningkatkan jumlah pengunjung.

3. Pengelola kolam renang Deli Medan sebaiknya membuat promosi yang lebih kreatif dan inovatif untuk menarik perhatian calon konsumen yang melihat maupun mendengar promosi tersebut sehingga kegiatan promosi hendaknya dilakukan pada semua lini produk.


(64)

Adriana, Nana, 2006 Hubungan Antara Biaya Promosi Dengan Tingkat

Penjualan Minyak Pelumas Pada PT Pertamina (Persero), USU, Medan,

(Tidak dipublikasikan).

Arikunto, Suharsimi, 2005, Manajemen Penelitian, Cetakan 7, Edisi Revisi, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Boyd, Happer W., Walket, Orville C. dan Larrache, Jean Claude, 2000,

Manajemen Pemasaran: Suatu Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global, Edisi 2 Jilid I, Erlangga, Jakarta.

Cravens, David W, 2001, Pemasaran Strategi, Terjemahan Lina Salim, Edisi IV, Cetakan 1, Jilid II, Erlangga, Jakarta.

Hurriyati Ratih, 2005, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, CV. Alfa Beta, Bandung.

Kismono, Gugup, 2001, Pengantar Bisnis, Edisi 1, Yogyakarta, BPFE.

Kotler, Philip, 2006, Manajemen Pemasaran:Analisis, Perencanaan,

Implementasi dan Kontrol, Terjemahan Hendra Teguh dan Ronny

Antonius Rusly, Edisi IX, Jilid I dan II, PT. Prenhallindo, Jakarta.

Lambs, Charles W., Hair, Joseph F, dan Mc Daniel, Carl, 2001, Pemasaran, Terjemahan David Octarevia, Edisi 5, Jilid II, Salemba Empat, Jakarta. Napitupulu Erni, 2007, Analisis Kebijakan Promosi Terhadap Peningkatan

Volume Penjualan Telkom Flexi pada Kandatel Sumut Pematang Siantar,

USU, Medan (Tidak dipublikasikan).

Pappas, James.,L dan Mark Hirschey, 2005, Ekonomi Managerial, Terjemahan Daniel Wirajaya, Binarupa Aksara.

Simamora, Henry, 2000, Manajemen Pemasaran Internasional, Cetakan 1, Jilid II, Salemba Empat, Jakarta.

Sugiyono, 2003, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan 5, CV. Alfa Beta, Bandung. Swasta, Basu DH dan Irawan, 2001, Manajemen Pemasaran Modern, Edisi 2,

Cetakan IV, Liberti, Yogyakarta.


(1)

tinggi maka jumlah pengunjung akan tinggi dan sebaliknya apabila biaya promosi periklanan turun maka jumlah pengunjung akan mengalami penurunan yang cukup berarti

b. Variabel Uji t untuk X2 (Promosi Penjualan) Hipotesis:

H0:b2 = 0 koefisien regresi tidak signifikan Ha:b2 ≠ 0 koefisien regresi signifikan Pengambilan keputusan:

1. Dengan membandingkan statistik hitung (t hitung) dengan statistik tabel (t tabel)

Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima

Jika t hitung > t tabel maka Ha diterima

2. Statistik t hitung

Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa output t hitung adalah 0,673

3. Statistik t tabel

Tidak signifikan () = 5%

Dengan derajat keabsahan (df) n-k atau 24-4=20

Uji t dilakukan dalam dua sisi menjadi ½ = 0,025 maka diperoleh 2,086 4. Persamaan regresi menyatakan bahwa t hitung (0,673) < t tabel (2,086)

Maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya promosi penjualan (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan jumlah pengunjung pada tingkat kepercayaan 95 %.


(2)

c. Variabel Uji t untuk X3 (publisitas) Hipotesis:

H0:b3 = 0 koefisien regresi tidak signifikan Ha:b3 ≠ 0 koefisien regresi signifikan Pengambilan keputusan:

1. Dengan membandingkan statistik hitung (t hitung) dengan statistik tabel (t tabel)

Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima

Jika t hitung > t tabel maka Ha diterima

2. Statistik t hitung

Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa output t hitung adalah –3,331

3. Statistik t tabel

Tidak signifikan () = 5%

Dengan derajat keabsahan (df) n-k atau 24-4=20

Uji t dilakukan dalam dua sisi menjadi ½ = 0,025 maka diperoleh 2,086 4. Persamaan regresi menyatakan bahwa t hitung (-3,331) < t tabel (2,086)

Maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya publisitas (X3) tidak terlalu berpengaruh secara nyata terhadap peningkatan jumlah pengunjung pada tingkat kepercayaan 95 %.


(3)

Berdasarkan Tabel 4.5 analisis dari diatas adalah sebagai berikut :

R Square sebesar 0,035 (mendekati 1) yang merupakan salah satu ukuran kecocokan. Model regresi yang cukup tinggi, menunjukan kemampuan variabel biaya promosi yang mampu memberikan penjelasan terhadap peningkatan jumlah pengunjung sebesar 3,5 %. Sedangkan sisanya sebesar 96,5 % (100% - 3,5%) dijelaskan oleh variabel yang lain yang tidak dimasukkan dalam estimasi model.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah melakukan pembahasan terhadap permasalahan teoritis maupun dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan oleh penulis pada bab sebelumnya, maka sajian terakhir pada bab V ini adalah kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan saran akan dikemukakan penulis sebagai berikut:

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis, kesimpulan yang diperoleh adalah:

1. Biaya periklanan (X1) dan biaya promosi penjualan (X2) berpengaruh positif dan signifikan sedangkan biaya publisitas (X3) berpengaruh negatif terhadap peningkatan jumlah pengunjung pada kolam renang Deli Medan.

2. Biaya yang paling berpengaruh nyata adalah periklanan dan promosi

penjualan artinya apabila periklanan dan promosi penjualan ditingkatkan maka jumlah pengunjung akan meningkat, dan sebaliknya apabila biaya publisitas ditingkatkan maka jumlah pengunjung akan menurun.


(5)

B. Saran

Adapun yang menjadi saran penulis kepada Pengelola kolam renang Deli Medan adalah sebagai berikut:

1. Dalam meningkatkan jumlah pengunjung dan untuk mengembangkan upaya

pemasaran maka perusahaan harus memiliki tenaga penjual atau financial advisor yang gigih dalam memasarkan produk yaitu mempunyai kemampuan, keterampilan serta pengetahuan yang baik akan produk perusahaan.

2. Pengelola kolam renang Deli Medan perlu mengadakan evaluasi kembali

terhadap promosi yang dilakukan, sehingga promosi yang dilakukan dapat berjalan dengan efektif dan efisien sehingga dapat meningkatkan jumlah pengunjung.

3. Pengelola kolam renang Deli Medan sebaiknya membuat promosi yang lebih

kreatif dan inovatif untuk menarik perhatian calon konsumen yang melihat maupun mendengar promosi tersebut sehingga kegiatan promosi hendaknya dilakukan pada semua lini produk.


(6)

Adriana, Nana, 2006 Hubungan Antara Biaya Promosi Dengan Tingkat Penjualan Minyak Pelumas Pada PT Pertamina (Persero), USU, Medan, (Tidak dipublikasikan).

Arikunto, Suharsimi, 2005, Manajemen Penelitian, Cetakan 7, Edisi Revisi, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Boyd, Happer W., Walket, Orville C. dan Larrache, Jean Claude, 2000, Manajemen Pemasaran: Suatu Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global, Edisi 2 Jilid I, Erlangga, Jakarta.

Cravens, David W, 2001, Pemasaran Strategi, Terjemahan Lina Salim, Edisi IV, Cetakan 1, Jilid II, Erlangga, Jakarta.

Hurriyati Ratih, 2005, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, CV. Alfa Beta, Bandung.

Kismono, Gugup, 2001, Pengantar Bisnis, Edisi 1, Yogyakarta, BPFE.

Kotler, Philip, 2006, Manajemen Pemasaran:Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol, Terjemahan Hendra Teguh dan Ronny Antonius Rusly, Edisi IX, Jilid I dan II, PT. Prenhallindo, Jakarta.

Lambs, Charles W., Hair, Joseph F, dan Mc Daniel, Carl, 2001, Pemasaran, Terjemahan David Octarevia, Edisi 5, Jilid II, Salemba Empat, Jakarta. Napitupulu Erni, 2007, Analisis Kebijakan Promosi Terhadap Peningkatan

Volume Penjualan Telkom Flexi pada Kandatel Sumut Pematang Siantar, USU, Medan (Tidak dipublikasikan).

Pappas, James.,L dan Mark Hirschey, 2005, Ekonomi Managerial, Terjemahan Daniel Wirajaya, Binarupa Aksara.

Simamora, Henry, 2000, Manajemen Pemasaran Internasional, Cetakan 1, Jilid II, Salemba Empat, Jakarta.

Sugiyono, 2003, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan 5, CV. Alfa Beta, Bandung. Swasta, Basu DH dan Irawan, 2001, Manajemen Pemasaran Modern, Edisi 2,

Cetakan IV, Liberti, Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy, 2001, Strategi Pemasaran, Edisi 2, Cetakan Andi, Yogyakarta.