75 Pada Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa tidak satupun variabel
independen yang signifikan secara statistic mempengaruhi variabel dependen absolut. Hal ini dapat terlihat dari probabilitas signifikansinya
diatas tingkat kepercayaan 0.05 atau 5. Jadi dapat dinyatakan bahwa model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas
4.4. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda untuk mengetahui gambaran mengenai pengaruh keefektifaan
pengendalian internal, kesesuaian kompensasi, asimetri informasi, ketaatan aturan akuntansi, moralitas manajemen terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.
Hasil analisis regresi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.12 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant 1.917
4.056 .473 .640
Keefektifan Pengendalian Internal
.051 .201
.029 .252 .803
Kesesuaian Kompensasi .486
.214 .313
2.269 .031 Asimetri Informasi
.565 .146
.512 3.878 .001
Ketaatan Aturan Akuntansi -.139
.153 -.116
-.907 .372 Moralitas Manajemen
.432 .175
.289 2.475 .019
a. Dependent Variable: Kecenderungan Kecurangan Akuntansi
Universitas Sumatera Utara
76 Berdasarkan Tabel 4.12 dapat diketahui persamaan regresi linier
bergandanya, yaitu : � = 1.917 + 0.051�
1
+ 0.486 �
2
+ 0,565 �
3
− 0,139�
4
+ 0,432 �
5
+ �
Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Konstanta a = 1.917 menunjukkan nilai kosntan, dimana jika nilai
variabel independen sama dengan nol, maka variabel kecenderungan kecurangan akuntansi Y sama dengan 1.496.
2. Koefisien X
1
b
1
= 0.051, menunjukkan bahwa variabel keefektifan pengendalian internal X
1
berpengaruh positif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansiY. Artinya jika variabel keefektifan pengendalian
internal ditingkatkan maka akan meningkatkan kecenderungan kecurangan akuntansi sebesar 0.051.
3. Koefisien X
2
b
2
= 0.486, menunjukkan bahwa variabel kesesuaian kompensasi X
2
berpengaruh positif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi Y. Artinya jika variabel kesesuaian kompensasi ditingkatkan
maka akan meningkatkan kecenderungan kecurangan akuntansi sebesar 0.486.
4. Koefisien X
3
b
3
= 0.565, menunjukkan bahwa variabel asimetri informasi X
3
berpengaruh positif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi Y. Artinya jika variabel ditingkatkan maka akan meningkatkan
kecenderungan kecurangan akuntansi sebesar 0.565. 5. Koefisien X
4
b
4
= -0.139, menunjukkan bahwa variabel ketaatan aturan akuntansi X
4
berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan
Universitas Sumatera Utara
77 akuntansiY. Artinya jika variabel ketaatan aturan akuntansi ditingkatkan
maka akan meningkatkan kecenderungan kecurangan akuntansi sebesar - 0.139.
6. Koefisien X
5
b
5
= 0.431, menunjukkan bahwa variabel moralitas manajemen X
5
berpengaruh positif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi Y. Artinya jika variabel moralitas manajemen ditingkatkan
maka akan meningkatkan kecenderungan kecurangan akuntansi sebesar 0470.
7. Standar error e menunjukkan tingkat kesalahan pengganggu.
4.5. Pengujian Hipotesis