commit to user 6
2.2.  Landasan Teori
2.2.1.  Wilayah Gempa di Indonesia
Secara geograf is  kepulauan  Indonesia  berada  di  antara  6
o
LU  dan  11
o
LS  serta diantara  95
o
BT  141o  BT  dan  terletak  pada  perbenturan  3  lempeng  kerak  bumi, yaitu lempeng
Eurasia
, lempeng
Pasifik
, dan lempeng
Indian  Australia
. Ditinjau secara  geologis,  kepulauan  Indonesia  berada  pada  pertemuan  2  jalur  gempa
utama,  yaitu  jalur  gempa  Sirkum  Pasifik  dan  jalur  gempa
Alpide  Transisiatic
. Karena  itu,  kepualauan  Indonesia  berada  pada  daerah  yang  mempunyai  aktivitas
gempa bumi yang cukup tinggi.
Gambar 2.1. Wilayah gempa Indonesia dengan percepatan batuan puncak batuan dasar dengan periode ulang 500 tahun  SNI 03-1726-2003 .
Gambar 2.1. Wilayah Gempa Indonesia dengan Percepatan Batuan Dasar dengan
Periode Ulang 500 Tahun SNI 03-1726-2003.
Indonesia ditetapkan terbagi  dalam 6 wilayah  gempa seperti  ditunjukkan gambar 2.1  dimana  wilayah  gempa  1  adalah  wilayah  kegempaan  paling  rendah  dan
wilayah gempa 6 dengan kegempaan paling tinggi. Pembagian wilayah gempa ini, didasarkan  atas  percepatan  puncak  batuan  dasar  akibat  pengaruh  gempa  rencana
dengan periode ulang 500 tahun yang nilai reratanya untuk setiap wilayah gempa
commit to user 7
ditetapkan pada gambar 2.1. Dimana wilayah gempa 1 dan 2 disebut juga wilayah gempa ringan, wilayah gempa 3 dan 4 adalah wilayah gempa sedang, dan wilayah
gempa 5 dan 6 disebut wilayah gempa berat  Ps.4.7.1. SNI 03-1726-2003 .
2.2.2.  Beton
Beton  didapat  dari  pencampuran  semen  portland,  air,  dan  agregat  dan  kadang- kadang  bahan  tambah,  yang  sangat  bervariasi  mulai  dari  bahan  kimia  tambahan,
serat, sampai bahan buangan non-kimia pada perbandingan tertentu Kardiyono, 1996.
2.2.3.  Beton Bertulang
Beton  Bertulang  adalah  beton  yang  ditulangi  dengan  luas  dan  jumlah  tulangan yang  tidak  kurang  dari  nilai  minimum,  yang  disyaratkan  dengan  atau  tanpa
prategang,  dan  direncanakan  berdasarkan  asumsi  bahwa  kedua  material  bekerja bersama-sama  dalam  menahan  gaya  yang  bekerja.
civil  engineering  community
, 2010
2.2.4.  Persyaratan Beton Bertulang