Dasar Hukum Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa Pengertian Penagihan Pajak

BAB III GAMBARAN DATA PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI

A. Dasar Hukum Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa

Adapun dasar hukum penagihan pajak dengan surat paksa adalah sebagai berikut: 1. Undang-undang Nomor 19 Tahun 1997 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa. 2. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 24PMK.032008 sebagaimana telah diubah Nomor 85PMK.032010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penagihan Dengan Surat Paksa dan Seketika dan Sekaligus. 3. Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor Se-08PJ.752002 tentang Kebijaksanaan Penagihan Pajak Tahun 2002. 4. Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor Se-08PJ.752002 tentang Pemeriksaan Untuk Tujuan Penagihan Pajak. 5. Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor Se-02PJ.752004 tentang Kebijakan Penagihan Pajak Tahun 2004. Dengan adanya peraturan dan Undang-Undang yang menjadi landasan hukum Penagihan Pajak dengan Surat Paksa di Indonesia ini.Maka pajak yang dipungut oleh pemerintah sudah mempunyai suatu pondasi yang kuat dan tegas sehingga tidak perlu lagi adanya keraguan ataupun alasan bagi wajib pajak. 26

B. Pengertian Penagihan Pajak

Definisi penagihan pajak menurut Soemitro, yaitu Penagihan Pajak adalah perbuatan yang dilakukan Direktorat Jenderal Pajak karena Wajib Pajak tidak mematuhi ketentuan Undang-Undang pajak, khususnya mengenai pembayaran pajak yang terutang. Menurut H.Moeljo Hadi,SH Penagihan pajak adalah serangkaian tindakan dari aparatur DirektoratJenderal Pajak, berhubung Wajib Pajak tidak melunasi sebagianseluruh kewajiban perpajakan yang terutang menurut undang-undang perpajakan yang berlaku, agar Penanggung Pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus, memberitahukan Surat Paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan penagihan, melaksanakan penyanderaan, dan menjual barang yang telah disita. Sedangkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Penagihan Pajak adalah serangkaian tindakan agar penaggung pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus, memberitahukan Surat Paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan Penyitaan, melaksanakan Penyanderaan, menjual barang yang telah disita. Penaggung Pajak adalah orang pribadi atau badan yang bertanggung jawab atas pembayaran pajak, termasuk wakil yang menjalankan hak dan memenuhi kewajiban Wajib Pajak menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Biaya Penagihan Pajak, adalah biaya pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan, Pengumuman Lelang, Pembatalan Lelang, Jasa Penilai, dan biaya lainnya sehubungan dengan penagihan pajak.

C. Surat Tagihan Pajak