Kadar Hemoglobin Hb Guna Hemoglobin Hb

sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen pada darah. Hemoglobin adalah kompleks protein-pigmen yang mengandung zat besi. Kompleks tersebut berwarna merah dan terdapat didalam eritrosit. Sebuah molekul hemoglobin memiliki empat gugus haeme yang mengandung besi fero dan empat rantai globin Brooker, 2001. Hemoglobin adalah suatu senyawa protein dengan Fe yang dinamakan conjugated protein. Sebagai intinya Fe dan dengan rangka protoperphyrin dan globin tetra phirin menyebabkan warna darah merah karena Fe ini. Eryt Hb berikatan dengan karbondioksida menjadi carboxy hemoglobin dan warnanya merah tua. Darah arteri mengandung oksigen dan darah vena mengandung karbondioksida Depkes RI dalam Widayanti, 2008. Menurut William dalam Shinta 2005, Hemoglobin adalah suatu molekul yang berbentuk bulat yang terdiri dari 4 subunit. Setiap subunit mengandung satu bagian heme yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida. Heme adalah suatu derivat porfirin yang mengandung besi. Polipeptida itu secara kolektif disebut sebagai bagian globin dari molekul hemoglobin.

2.6.1. Kadar Hemoglobin Hb

Menurut Costill dalam Brunner 2001, Kadar hemoglobin ialah ukuran pigmenrespiratorik dalam butiran-butiran darah merah. Kadar Hemoglobin sangat mempengaruhi jumlah kadar oksigen di dalam tubuh. Jumlah hemoglobin dalam darah setiap orang berbeda – beda. Jumlah hemoglobin dalam darah normal adalah kira-kira 15 gram setiap 100 ml darah dan jumlah ini biasanya disebut “100 persen” Evelyn, 2009. Batas normal nilai hemoglobin untuk seseorang sukar ditentukan karena kadar hemoglobin bervariasi diantara setiap suku bangsa. Namun WHO telah menetapkan batas kadar hemoglobin normal berdasarkan umur dan jenis kelamin WHO dalam Arisman, 2002. Tabel 2.1. Batas Kadar Hemoglobin Kelompok Umur Batas Nilai Hemoglobin grdl Pria dewasa 13,0 Wanita dewasa 12,0 Sumber : WHO dalam Arisman, 2002 Tabel 2.2. Batas Normal Kadar Hemoglobin Setiap kelompok Umur Kelompok Umur Hb gr100ml Dewasa 1. Laki-laki 2. Wanita 13 12 Sumber : Depkes RI, 1999 dalam Zarianis, 2006

2.6.2 Guna Hemoglobin Hb

Hemoglobin di dalam darah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa kembali karbondioksida dari seluruh sel ke paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh. Mioglobin berperan sebagai reservoir oksigen : menerima, menyimpan dan melepas oksigen di dalam sel-sel otot. Sebanyak kurang lebih 80 besi tubuh berada di dalam hemoglobin Sunita, 2001. Menurut Depkes RI dalam Widayanti 2008, adapun guna hemoglobin antara lain : 1. Mengatur pertukaran oksigen dengan karbondioksida di dalam jaringan-jaringan tubuh. 2. Mengambil oksigen dari paru-paru kemudian dibawa ke seluruh jaringan-jaringan tubuh untuk dipakai sebagai bahan bakar. 3. Membawa karbondioksida dari jaringan-jaringan tubuh sebagai hasil metabolisme ke paru-paru untuk di buang, untuk mengetahui apakah seseorang itu kekurangan darah atau tidak, dapat diketahui dengan pengukuran kadar hemoglobin. Penurunan kadar hemoglobin dari normal berarti kekurangan darah yang disebut anemia. 2.7. Produktivitas Produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik barang-barang dan jasa dengan masuknya yang sebenarnya. Produktivitas adalah ukuran efisiensi produktif. Suatu perbandingan antara hasil keluaran output dan masukan input. Masukan sering dibatasi dengan masukan tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dalam kesatuan fisik bentuk dan nilai Muchdarsyah, 2008. Menurut L. Greenberg dalam Muchdarsyah 2008, produktivitas sebagai perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas masukan selama periode tersebut. Produktivitas juga diartikan sebagai: a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil b. Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan dalam satu-satuan unit umum. Produktivitas adalah suatu konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak barang dan jasa untuk lebih banyak manusia, dengan menggunakan sumber-sumber riil yang makin sedikit Konferensi Oslo dalam Muchdarsyah, 2008. Menurut Kussrianto dalam Sutrisno 2009, produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja. Peran serta yang dimaksud adalah penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien. Menurut Aigner dalam Sutrisno 2009, bahwa filsafat mengenai produktivitas sudah ada sejak awal peradaban manusia, karena makna produktivitas adalah keinginan untuk dan upaya manusia untuk selalu meningkatkan kualitas kehidupan dan penghidupan di segala bidang. Dengan kata lain, filsafat produktivitas adalah keinginan manusia untuk membuat hari ini lebih baik dari hari kemarin dan membuat hari esok lebih baik dari hari ini. Produktivitas secara umum diartikan sebagai hubungan antara keluaran barang dan jasa dengan masukan tenaga kerja, bahan, uang. Produktivitas adalah ukuran efisiensi produktif. Suatu perbandingan antara hasil keluaran dan masukan. Masukan sering dibatasi dengan tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dalam kesatuan fisik, bentuk dan nilai Sutrisno, 2009. Menurut Webster dalam Sutrisno 2009, memberikan batasan tentang produktivitas yaitu: a. Keseluruhan fisik dibagi unit dari usaha produksi b. Tingkat keefektifan dari manajer industri di dalam penggunaan aktivitas untuk produksi c. Keefektifan dalam menggunakan tenaga kerja dan peralatan. Menurut Dewan Produktivitas Nasional RI dalam Oppusungu 2009, secara umum produktivitas mengandung pengertian perbandingan atau rasio antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan. Menurut Suprihanto dalam Pajar 2008, produktivitas diartikan sebagai kemampuan seperangkat sumber-sumber ekonomi untuk menghasilkan sesuatu atau diartikan juga sebagai perbandingan antara pengorbanan input dengan penghasilan output. Menurut Simanjuntak dalam Pajar 2008, produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu. Peter F. Drucker dalam Pajar 2008, mendefinisikan produktivitas adalah keseimbangan antara seluruh faktor-faktor produksi yang memberikan keluaran yang lebih banyak melalui penggunaan sumber daya yang lebih sedikit. Menurut Ravianto dalam Gautama 2006, produktivitas dapat dianggap sebagai keluaran atau sebagai masukan dari suatu sistem. Sebagai masukan maka produktivitas dapat disebut sebagai suatu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari sekarang dan hari esok lebih baik dari hari ini. Produktivitas sebagai hasil keluaran biasanya dirumuskan sebagai rasio dari apa yang dihasilkan terhadap keseluruhan masukan. Dapat dikatakan bahwa produktivitas merupakan ukuran dari kemampuan baik individu, kelompok maupun dari organisasi perusahaan untuk menghasilkan suatu produk barang dan jasa dalam kondisi dan situasi tertentu. Berdasarkan pengertian produktivitas sebagai keluaran, maka produktivitas dapat dibedakan kedalam berbagai tingkatan yaitu produktivitas tingkat individu tenaga kerja, tingkat satuan kelompok kerja dan tingkat organisasi perusahaan produktivitas sub sistem, sistem maupun supra sistem Murgiyanta, 2006.

2.8. Produktivitas Kerja