B. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam pelaksanaan
Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 31 Tahun 2002 Tentang Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga
Dalam pelaksanaan peraturan daerah Kota Medan Nomor 31 Tahun 2002 Tentang Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga memang menemui hambatan
tetapi hambatan tersebut dapat di hadapi dengan cara menghadapi faktor menghambat tersebut dengan cara:
1. Menambah Tenaga dari Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan
yang minim, membuat tenaga pengawas dari Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan untuk peninjauan di lapangan terkait peraturan
daerah Kota Medan No. 31 Tahun 2002 tentang Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga
2. Membuat anggaran Dana yang tersedia dari pemerintah, untuk melakukan
pengawasan. 3.
Menambah jumlah sosialisasi agar masyarakat tahu dan mengerti ketentuan Peraturan Daerah Kota Medan No. 31Tahun 2002 tentang
Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga 4.
Jaringan internet yang memberikan informasi mengenai undang-undang terbaru, karena selalu ada mobile internet yang disediakan oleh
kemekominfo. 5.
Penyediaan sarana dan prasarana Pengadaan sarana dan prasarana memang memerlukan dana yang relatif
besar sehingga instansi pemerintah harus menyisihkan dan memprioritaskan dananya baik dalam APBN maupun APBD agar
terwujud. Bukan hanya pengadaan sarana dan prasarana yang perlu mendapatkan perhatian, tetapi juga penggunaan dan perawatannya.
Pemanfaatan secara optimal sarana dan prasarana yang ada dapat membantu mempercepat proses, sekaligus menjadi instrument itu lebih
berarti. 6.
Perusahaan radio yang dapat dilakukan untuk sarana bersosialisasi juga merupakan upaya untuk menghadapi hambatan tersebut, sebut saja RRI,
Universitas Sumatera Utara
dan masih banyak lagi perusahan radio yang berkualitas yang mampu menjangkau Kota Medan dalam setiap siarannya dan mungkin memasukan
informasi mengenai adanya peraturan daerah kota Medan dan memberikan informasi yang penting kepada masyarakat.
7. Perusahaan majalah dan surat kabar yang melayani jasa advertising yang
ada di Medan. Semuanya pasti dapat melayani progam sosialisasi pemerintah. Perusahaan itu antara lain Harian Analisa, Waspada, SIB, dll.
Semuanya ini sudah tidak asing lagi di masyarakat Medan. 8.
LSM yang terus dan bersedia membantu masyarakat yang merasa haknya dirugikan terhadap peraturan daerah tersebut.
Upaya pelaksanaan peraturan daerah khusunya dibidang retribusi jasa usaha tempat rekreasi dan olahraga terdapat faktor-faktor pendorong dan faktor
penghambat yang dapat dijadikan acuan dalam mengembangkan obyek tempat rekreasi yang ada di Kota Medan. Dengan mengetahui identifikasi faktor-faktor
pendorong dan faktor penghambat perngembangan sarana tempat rekreasi dan Gelanggang Olah Raga Kota Medan, pemerintah dapat melakukan langkah-
langkah untuk meningkatkan jumlah pendapatan asli daerah. Dengan meningkatnya jumlah pendapatan asli daerah Kota Medan melalui sarana tempat
rekreasi dan olah raga, maka secara tidak langsung akan menambah jumlah Pendapatan Asli Daerah Kota Medan.
Sehingga solusi dari faktor penghambat yang dilakukan oleh Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Medan dalam pelaksanaan Retribusi jasa usaha
khususnya di bidang tempat rekreasi dan olahraga Kota Medan terdiri dari; a.
Melakukan pengelolaan dibidang sarana tranportasi untuk mempermudah akses jalur menuju gelanggang olahraga dan memberikan fasilitas gedung
yang nyaman dan tidak menimbulkan kebisingan bagi masyarakat sekitar serta dapat meningkatkan daya tarik untuk pengguna atau penyewa
gelanggang olahraga untuk digunakan sebagai tempat untuk event-event tertentu.
b. Pengembangan fasilitas stadion teladan sehingga mencapai stadar
internasional maupun nasional sehingga pertandingan dapat digelar dan
Universitas Sumatera Utara
peningkatan pengamanan untuk mengurangi atau menekan angka kerusakan fasilitas pada stadion teladan.
c. Menentukan tarif yang sesuai untuk sarana olahraga lain bagi penyewa
atau pengguna sehingga sehingga tarif tersebut dapat digunakan untuk pengelolaan, perawatan dan pengembangan lapangan dalam kategori
sarana olahraga lain. d.
Meningkatkan potensi manusia meliputi kualitas tenaga kerja dalam mengelola sarana tempat rekreasi dan gelanggang olah raga yang cukup
baik yang dikelola oleh Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan UPT Dinas kepemudaan dan olahraga.
Universitas Sumatera Utara
63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
C. Kesimpulan