Laju Pertumbuhan Ikan Jurung Tor tambra

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU 24 Pertambahan berat ikan jurung dipengaruhi salah satunya adalah penggunaan pakan yang digunakan untuk proses pertumbuhan. Pakan yang diperoleh pada ikan baik pakan utama maupun pakan tambahan mempunyai peranannya masing-masing. Pemberian pakan yang tepat dan mencukupi akan mempengaruhi proses pertumbuhan. Ikan akan tumbuh optimum apabila diberi pakan yang tepat sesuai dengan kebutuhannya. Bila pakan yang diberikan kurang maka proses pertumbuhan ikan akan menjadi lambat, tetapi apabila pakan yang diberikan kepada ikan berlebih maka hal ini juga tidak baik. Pemberian pakan yang cukup yaitu sesuai dengan kebutuhannya pakan yang diberikan per hari berkisar antara 3 - 5 dari berat tubuh total ikan yang dipelihara Warintek, 2010. Selain beberapa faktor diatas, terdapat faktor lain yang memicu pertumbuhan ikan yaitu aspek fisiologi pakan dan pencernaan. Cepat ataupun lambatnya laju pertumbuhan disebabkan oleh dua faktor utama yaitu a kondisi eksternal pakan, dimana sumber nutrient yang terkandung di dalam formulasi pakan belum lengkap bagi ikan sehingga tidak dapat memacu pertumbuhan pada tingkat optimal. b kondisi internal ikan sehubungan dengan kemampuan ikan dalam memanfaatkan dan mencerna pakan untuk pertambahan bobot Rika, 2008.

4.3 Laju Pertumbuhan Ikan Jurung Tor tambra

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan mutlak dan pertumbuhan harian SGR ikan jurung Tor tambra dapat dilihat pada tabel 4 berikut. Tabel 4. Laju Pertumbuhan GR dan pertumbuhan harian SGR ikan jurung Tor tambra selama pemeliharaan 12 minggu No. Perlakuan Laju Pertumbuhan ghari SGR 1 Pelet 0,272 0,5 2 Tanpa Pelet 0,067 0,14 Pada Tabel 4 diketahui bahwa pertumbuhan mutlak ikan jurung yang tertinggi dicapai pada perlakuan pemberian pelet sebesar 0,272ghari, dan yang rendah pada perlakuan tanpa pelet sebesar 0,067ghari. Pertumbuhan harian SGR ikan jurung tertinggi dicapai pada perlakuan pemberian pelet sebesar 0,5 dan yang terendah pada perlakuan tanpa pelet sebesar 0,14. Universitas Sumatera Utara DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU 25 Perbedaaan pertambahan berat pada kedua perlakuan terlihat jelas. Hal ini disebabkan karena faktor perbedaan perlakuan yang diterima oleh ikan berbeda. Ikan yang diberi pelet pertambahan panjang dan beratnya lebih cepat daripada ikan yang tidak diberi makanan yaitu hanya mengandalkan ketersediaan fitoplankton dan zooplankton di sekitar wadah peme liharaan. Pada umumnya tindakan domestikasi yag dominan adalah merekayasa pakan utk mendorong terjadinya pertumbuhan generatif. Ikan jurung diketahui juga sebagai jenis ikan family Cyprinidae yang tergolong omnivora yang merupakan ikan pemakan segalanya termasuk plankton maupun biji-bijian. Ikan pada kelas Cyprinidae memakan fitoplankton dan zooplankton atau jenis alga ber-sel satu seperti diatom dan ganggang yang termasuk ke dalam kelas Cyanophyceae dan Chlorophyceae. Ikan Cyprinidae memakan fitoplankton dan zooplankton yang tergolong kedalam kelas Bacillariophyceae, Chlorophyceae, Desmidiaceae dan Cyanophyceae Cholik et al, 2005. Faktor lain yang mempengaruhi laju pertumbuhan yaitu tata letak kolam pemeliharaan ikan. Ikan jurung di hapa yang tidak diberi pelet masih mendapatkan asupan makanan dari sisa-sisa makanan yang terbawa arus sungai dari hapa yang diberi pelet. Hal ini juga yang menyebabkan ikan di hapa yang tidak diberi pelet masih mampu hidup dan bertumbuh walaupun tidak sebanyak yang diberi pelet. Kandungan nutrisi dari pakan pelet sehingga menyebabkan pertumbuhan panjang dan berat lebih besar terdapat pada perlakuan yang diberi pelet. Kandungan nutrisi dari pakan pellet F999 yaitu protein kasar 38 , lemak kasar 2 , serat kasar 3 , abu kasar 13 dan kadar air 12 . Keseimbangan protein dan energi sangat penting dalam menunjang pertumbuhan ikan. Pakan yang mempunyai kadar protein tinggi belum tentu dapat mempercepat pertumbuhan apabila total energi pakan rendah. Energi pakan terlebih dahulu dipakai untuk kegiatan metabolisme standar, seperti respirasi, transport ion, dan pengeluaran cairan tubuh serta aktifitas lainnya Furuichi, 1938. Rasio energi protein tertentu dan energi non proteindalam jumlah yang cukup harus terkandung di dalam Universitas Sumatera Utara DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU 26 pakan, sehingga sebagian besar protein ini nantinya yang digunakan untuk pertumbuhan Suhenda et al, 2005.

4.4 Pola Pertumbuhan