15
inkubator. Salah satu penyebabnya, bayi bertubuh kecil sangat sensitif terhadap perubahan suhu. Oleh sebab itulah, bayi perlu dimasukkan ke kotak kaca yang
bisa diatur kestabilan suhunya Proverawati Ismawati, 2010. Tidak ada patokan pasti untuk lama perawatan bayi BBLR di rumah sakit.
Bayi dengan berat 1.000 gram, misalnya, memerlukan perawatan seksama dan bertahap sehingga bisa satu bulan lebih harus berada dalam inkubator. Lama
perawatan lebih ditentukan oleh kemampuan bayi beradaptasi dengan lingkungan, seperti tidak ada lagi gangguan pernafasan, suhu tubuh telah stabil dan bayi sudah
punya refleks isap dan menelan yang baik. Sebelum pulang, bayi sudah harus mampu minum sendiri dengan botol maupun puting susu ibu. Selain itu, kenaikan
berat badannya telah berkisar 10-30 gramhari dan suhu tubuh tetap normal di ruangan biasa. Bayi juga tidak menderita gangguan pernafasan lagi dan tidak
membutuhkan oksigen serta obat-obatan yang diberikan melalui pembuluh darah atau infuse Proverawati Ismawati, 2010.
2.1.7.2. Perawatan di Rumah
Orang tua terutama ibu, secara fisik dan psikologis harus mampu dan siap merawat bayinya di rumah. Ibu harus dapat menguasai cara memberi ASI dengan
benar, cara memandikan, merawat tali pusat, mengganti popok, memberi Pendamping ASI PASI, juga menjaga kebersihan dan lingkungan yang optimal
untuk tumbuh kembang bayi. Ibu harus percaya diri dan berani merawat bayinya sendiri, karena dari situlah akan terjadi kontak untuk menciptakan bonding antara
ibu dan bayi Proverawati Ismawati, 2010.
Universitas Sumatera Utara
16
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua saat merawat bayi BBLR di rumah, yaitu sebagai berikut: a Perhatikan suhu, b beri minum
dengan porsi kecil tapi sering, c utamakan pemberian ASI Air Susu Ibu, d pemberian imunisasi, e lakukan banyak sentuhan, f hindarkan kontak terhadap
oranglingkungan yang berisiko tinggi, g cuci tangan sebelum memegang bayi, h pakailah masker bila kondisi badan sakit sebelum memegang bayi, i lakukan
pemijatan bayi secara rutin tanyakan dokter tentang caranya, j beri vitamin Proverawati Ismawati, 2010.
2.1.7.3 Pemantauan Monitoring Bayi BBLR
1. Pemantauan saat dirawat Pantau berat badan bayi secara periodik yaitu: a Bayi akan kehilangan
berat badan selama 7-10 hari pertama sampai 10 untuk bayi dengan berat lahir ≥ 1.500 gram dan 15 untuk bayi dengan berat lahir 1500 gram, dan bila bayi
sudah mendapatkan ASI secara penuh pada semua kategori berat lahir dan telah berusia lebih dari 7 hari: a Tingkatkan jumlah ASI dengan 20 mlkghari sampai
tercapai jumlah 180 mlkghari, b tingkatkan jumlah ASI sesuai dengan peningkatan berat badan bayi agar jumlah pemberian ASI tetap 180 mlkghari, c
apabila kenaikan berat badan tidak adekuat, tingkatkan jumlah pemberian ASI hingga 200 mlkghari Pantiawati, 2010.
2. Pemantauan setelah pulang Diperlukan pemantauan setelah pulang untuk mengetahui perkembangan
bayi dan mencegah atau mengurangi kemungkinan untuk terjadinya komplikasi setelah pulang sebagai berikut: a Sesudah pulang hari ke-2, ke-10, ke-20, ke-30,
Universitas Sumatera Utara
17
dilanjutkan setiap bulan, b hitung umur koreksi, c pertumbuhan yang meliputi berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala, d tes perkembangan yaitu
Denver development screening test DDST, e awasi adanya kelainan bawaan Pantiawati, 2010.
3. Mencegah infeksi dengan ketat Bayi BBLR sangat rentan terhadap infeksi oleh karena daya tahan tubuh
bayi yang masih lemah, kemampuan leukosit masih kurang, dan pembentukan antibodi belum sempurna. Prosedur yang dapat dilakukan dalam rangka
pencegahan infeksi adalah sebagai berikut: a Mencuci tangan sampai ke siku dengan sabun dan air mengalir selama 2 menit sebelum masuk ke tempat rawat
bayi, b mencuci tangan dengan zat antiseptiksabun setiap sebelum dan sesudah memegang seorang bayi, c melakukan tindakan untuk mengurangi kontaminasi
pada makanan bayi dan semua benda yang berhubungan langsung dengan bayi, d mencegah kontaminasi udara di sekitar bayi, e mencegah jumlah bayi yang
terlalu banyak dalam satu ruangan, f membatasi kontak langsung dan tidak langsung dengan petugas ruangan dan bayi lainnya, g melarang petugas yang
menderita infeksi masuk ke tempat bayi dirawat Pantiawati, 2010.. 4. Pemeriksaan Fisik
Yang dapat dijumpai saat pemeriksaan fisik pada bayi BBLR antara lain : a Berat badan, b tanda-tanda prematuritas pada bayi kurang bulan, c tanda
bayi cukup bulan atau lebih bulan bila bayi kecil untuk masa kehamilan Pantiawati, 2010.
Universitas Sumatera Utara
18
5. Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain adalah sebagai
berikut: a Pemeriksaan skor ballard Ballard Test, b tes kocok shake test, c darah rutin, glukosa darah, kalau perlu dan tersedia fasilitas diperiksa kadar
elektrolit dan analisa gas darah, d foto dada ataupun babygram diperlukan pada bayi baru lahir dengan umur kehamilan kurang bulan dimulai pada umur 8 jam
atau didapatdiperkirakan akan terjadi sindrom gawat nafas, e USG kepala Pantiawati, 2010.
2.2 Ibu Usia Remaja 2.2.1 Defenisi dan Batasan Remaja