BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Kanker Payudara
1.1. Defenisi
Kanker payudara adalah tumor ganas yang menyerang jaringan payudara. Jaringan payudara tersebut terdiri dari kelenjar susu kelenjar pembuat air susu,
saluran kelenjar saluran air susu, dan jaringan penunjang payudara. Kanker payudara menyebakan sel dan jaringan berubah bentuk menjadi abnormal dan
bertambah banyak secara tidak terkendali Lina, 2004.
1.2. Faktor resiko
Robin dkk., 2008 mengatakan bahwa banyak faktor resiko yang memodifikasi kemungkinan seseorang perempuan terjangkit kanker payudara
seperti : variasi Geografik, Usia, Genetika dan Riwayat Keluarga, dan beberapa Faktor Risiko Lain.
1.2.1. Variasi Geografik
Robin dkk., 2008 mengatakan terdapat perbedaan insidensi kematian akibat kanker payudara antara Negara Amerika dan Eropa barat dibandingkan
dengan Asia dan Afrika. Dia mengatakan insidensi dan angka kematian lima kali lebih tinggi di Amerika Serikat daripada di Jepang. Perbedaan ini tampaknya
lebih disebabkan oleh faktor lingkungan daripada faktor geografik karena
Universitas Sumatera Utara
kelompok migrant dari daerah dengan insidensi rendah ke daerah dengan insidensi tinggi cenderung mencapai angka Negara tujuan, dan demikian sebaliknya.
Makanan, pola reproduksi, dan kebiasaan menyusui diperkirakan berperan.
1.2.2. Usia
Robin dkk., 2008 mengatakan kanker payudara pada perempuan jarang terjadi pada usia kurang dari 30 tahun. Setelah usia tersebut, faktor resiko
meningkat secara tetap sepanjang usia. Kanker payudara akan muncul pada usia berapapun diliar masa kanak-
kanak, namun insidensnya rendah selama tiga decade pertama, dan meningkat secara bertahap setelahnya Sylvia, 2005.
1.2.3. Genetika dan Riwayat Keluarga
Robin dkk., 2008 mengatakan sekitar 5 hingga 10 kanker payudara berkaitan dengan mutasi herediter spesifik. Sekitar separuh perempuan dengan
kanker payudara herediter memperlihatkan mutasi gen BRCA 1 gen manusia yang diketahui sebagai pemicu sel tumor dan sepertiga lainnya mengalami mutasi
di BRCA2. Bila ibu atau kakak perempuan dari seseorang perempuan menderita
kanker payudara, risiko perempuan tersebut untuk terkena kanker payudara akan meningkat dua atau tiga kali lipat. Memiliki ibu dan kakak menderita kanker
payudara meningkatkan risiko seseorang perempuan untuk terkena kanker payudara enam kali lipat Sylvia, 2005.
Universitas Sumatera Utara
1.2.4. Faktor Risiko Lain
Pajanan lama ke esterogen eksogen pasca menopause yang dikenal sebagai terapi sulih esterogen ERT, esterogen replacement therapy, diakui dapat
mencegah osteoporosis dan dapat melindungi seseorang dari penyakit jantung dan stroke, akan tetapi akan meningkatkan angka insidensi kanker payudara Robin,
2008. Sylvia 2008mengatakan bahwa kanker payudara adalah kanker yang
paling sering pada perempuan kemungkinan itu karena peranan esterogen yang meningkatkan faktor resiko. Dia juga menulis kontrasepsi oral juga dicurigai
meningkatkan faktor resiko walaupun buktinya juga saling bertentangan. Radiasi pengion radiasi yang apabila menubruk sesuatu akan
menghasilkan muatan listrik yang disebut ion ke dada meningkatkan risiko kanker payudara. Besar risiko bergantung pada dosis radiasi, waktru sejak
pajanan, dan usia. Robin menjelaskan pada perempuan usia dibawah 30 tahun yang diradiasi untuk penyakit Hodgkin dan pada saat 20 tahun kemudian
terjangkit kanker payudara. Berdasarkan penelitian epidemiologi, banyak faktor risiko lain yang belum
dipastikan, misalnya kegemukan, konsumsi alkohol, dan diet tinggi lemak, diperkirakan berperan dalam terbentuknya kanker payudara Robin, 2008.
Universitas Sumatera Utara
1.3. Penyebaran sel kanker payudara