Keabsahan Data Penentuan Informan

sebagainya. Data sekunder dilakukan peneliti untuk dip roses lebih lanjut, peneliti harus benar-benar dalam menggunakan data sekunder, karena dapat saja data tersebut tidak sesuai dengan yang dibutuhkan Ardial 20014:360.

3.6.1 Keabsahan Data

1. Triangulasi data Dalam memenuhi keabsahan data penelitian ini dilakukan dengan triangluasi sumber. Menurut Patton, triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh malalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif Moleong, 2007 : 29 Triangulasi dengan sumber yang dilaksanakan pada penelitian ini yaitu dengan membandingkan apa yang dikatakan informan didepan umum dengan yang dikatakan secara pribadi, serta suatu dokumen yang terkait. Uji keabsahan melalui triangulasi dilakukan karena dalam penelitian kualitatif, untuk menguji keabsahan informasi tidak dapat dilakukan dengan alat-alat uji statistik, begitu pula materi kebenaran tidak diuji berdasarkan kebenaran alat, sehingga substansi kebenaran apabila kebenaran itu mewakili kebenaran orang banyak. Kebenaran bukan hanya muncul wacana etnik dari masyarakat yang diteliti. Bungin:2008:253. 2. Ketekunan Mengamati Pengamatan bukanlah suatu teknik pengumpulan data yang hanya mengandalkan kemampuan pancaindra, namun justru menggunakan semua pancaindra termasuk pendengaran, perasaan dan insting peneliti. dengan melakukan pengamatan dilapangan maka derajat keabsahan data telah ditingkatkan pula.

3.6.2 Penentuan Informan

Teknik penentuan informan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Purposive Samplingatau Sample bertujuan adalah penentuan Universitas Sumatera Utara sampel berdasarkan tujuan tertentu dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi Arikunto 2010:183. Inti dari teknik purposive sampling adalah peneliti menentukan sendiri sampel yang akan diteliti berdasarkan beberapa pertimbangan dan kriteria-kriteria yang sesuai dengan kebutuhan penelitian sehingga sampel yang diambil tidak dipilih secara acak. Penentuan informan dengan menggunakan key person maksudnya adalah apabila peneliti sudah memahami informasi awal tentang objek penelitian maupun informan penelitian, sehingga ia membutuhkan key person untuk memulai melakukan wawancara atau observasi. Key person ini adalah tokoh formal atau tokoh informal. Kalau disebuah perusahaan, tokoh formalnya bisa kepala kantor, kepala bagian, kepala unit pemasaran dan sebagainya. Sedangkan tokoh informal bisa tokoh masyarakat disekitar kantor atau perusahaan ini yang memahami tentang objek penelitian itu Bungin, 2008: 77. Adapun kriteria informan dalam penelitian ini adalah : 1. Informan merupakan wanita yang berprofesi sebagai Juru parkir yang berdomisili tinggal di Kota Medan. 2. Informan merupakan wanita yang berprofesi sebagai juru parkir minimal 3 bulan dan masih bekerja ini karena peneliti ingin mengetahui pengalaman informan selama menjadi juru parkir. 3. Informan merupakan wanita yang berprofesi sebagai juru parkir yang telah menikah atau memiliki keluarga karena peneliti ingin mengetahui pandangan keluarga informan terkait pekerjaan yang dilakukan informan.

3.7 Teknik Analisis Data