Rencana Usaha PT. BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG

komitmen dalam memenuhi tanggung jawab Bank terhadap kepentingan para pemangku kepentingan, BSM berupaya untuk mendistribusikan nilai ekonomis yang diperoleh selama setahun periode operasional dalam bentuk manfaat.

F. Rencana Usaha

Dengan melihat kondisi Bank tahun 2014 dan untuk menjawab tantangan yang semakin tinggi dalam bisnis perbankan nasional,BSM telah merumuskan kebijakan strategis. Kebijakan itu mencakup antara lain: perbaikan kualitas asset, arah kebijakan segmentasi pasar BSM ke depan, transformasi dan kondisi internal, serta penguatan sinergi dan aliansi dengan Mandiri Group. Untuk memperbaiki kualitas aset, BSM memiliki tiga satuan tugas financing Recovery Devinition FDR. Selam tahun2014, FDR I, FDR II, dan FDR III telah melakukan perbaikan NPF sebesar Rp2,92 triliun atau rata-rata Rp244 miliar perbulan. Sedangkan untuk meningkatkan perbaikan kolektibilitas pembiayaan dan pemulihan write off WO, Bank membentuk Unit Sentralisasi NPF dan WO yang dijalankan Regional Representative Financing Recovery R3. Pembentukan R3 mengikuti wilayah kerja Regional OfficeRO yang dibagi menjadi lima wilayah: Satuan kerja ini berperan untuk perbaikan NPF dan recovery dengan total jumlah pegawai 313 orang. Guna mempercepat recovery pembiayaan nasabah bermasalah, dalam inisiatif strategis 2015, Financing Restructuring Recovery DivisionFDR Universitas Sumatera Utara berubah menjadi Micro Business Financing Recoveru GroupMBR, Collection Recoveru Group CLG,dan WholesoaleFinancing Recovery Group WFR. Mereka bertugas untuk mengimplementasikan Gerakan Silat 1 Triliun Gest 1t. gerakan ini memiliki delapan program penanganan CPF dan WO. Dalam program ini terdapat sentralisasi NPF dan WO, petunjuk teknis operasional penagihan dalam bentuk Memorandum Prosedur OperasiMPO, monitoring system, daftar agunasn lelang online di webasite, prepproval diskon margin, insentif program, weekwnd collection, dan lawyer in action . Terkait dengan segmentasi pasar, BSM akan fokus pada segmen ritel dan akan menerapkan pendekaran cotumer centric dalam memasarkan produk-produknya . Produk-produk BSM akan dipasarkan sesuai dengan nasabah sehingga akan leb ih sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing nasabah tersebut. Ke depan, BSM akan menyasar target pasar secara selectif yang sesuai dengan kebutuhan nasabah di setiap segmen. Untuk menyukseskan semua program transformasi dan konsolidasi, Direksi menerapkan lima strategi, yakni pengembangan SDM dan budaya perusahaan, penajaman fokus bisnis, penguatan integrasi dengan Mandiri Group , dan peningkatan fungsi pendukkung bisnis. Universitas Sumatera Utara 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Secara garis besar bank adalah salah satu badan usaha yang memiliki wewenang yang berfungsi menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dananya kepada masyarakat yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan profit. Fungsi utama dari lembaga perbankan secara umum adalah sebagai intermediasi atau perantara pihak pengguna dana yang disebut dengan debitur dan pihak yang menyediakan dana yang disebut dengan kreditur. Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip Syariah. Konsep dasar dari perbankan syariah merupakan lembaga keuangan yang berfungsi memperlancar mekanisme ekonomi di sektor rill melalui aktivitas kegiatan usaha investasi, jual beli dan lain sebagainya yang tentunya berdasarkan pada prinsip syariah. Prinsip ini menghendaki aturan perjanjian dan dasar hukum yang diterapkan harus berdasarkan hukum syariat islam. PT. Bank Syariah Mandiri adalah salah satu perbankan yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah. Salah satu kegiatan usaha PT. Bank Syariah Mandiri BSM adalah menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan. Salah satu produk BSM dalam menyalurkan dana adalah pembiayaan murabahah pada warung mikro. Pembiayaan murabahah ini adalah pembiayaan yang berdasarkan prinsip Universitas Sumatera Utara