Perkembangan Konsep Diri Konsep Diri

2.1.2. Perkembangan Konsep Diri

Konsep diri tidak terbentuk sejak lahir. Individu yang baru lahir tidak memiliki pengetahuan tentang diri sendiri, tidak memiliki pengharapan terhadap diri sendiri, dan tidak memiliki penilaian terhadap diri sendiri. Individu tidak menyadari bahwa dirinya merupakan bagian yang terpisah dari lingkungannya. Pengalaman-pengalaman fisik mungkin dapat dirasakan; seperti rasa sakit, panas, dingin, enak; namun hal tersebut belum mampu dipahami individu sebagai interaksi dari dua hal yang terpisah, yaitu individu itu sendiri dan lingkungannya. Individu juga tidak memahami status kemandiriannya mengingat bahwa ia masih sangat bergantung pada orang lain Calhoun Acocella, 1990. Gagasan mengenai hubungan antara “aku” dan “bukan aku” mulai terbentuk ketika panca indera individu mulai menguat. Individu belajar untuk membedakan bahwa seseorang yang “bukan aku” adalah orang lain; bukan benda mati seperti lampu dan penyangga kelambu; yang melakukan hal-hal untuk dirinya dan bereaksi terhadap hal-hal yang ia lakukan Calhoun Acocella, 1990. Kemajuan paling besar dalam perkembangan konsep diri terjadi ketika individu mulai menggunakan bahasa, yaitu sekitar usia satu tahun. Dengan memahami perkataannya sendiri dan perkataan orang lain kepadanya tentang dirinya, individu memperoleh informasi yang lebih banyak lagi. Kemudian ketika individu mulai belajar untuk berpikir untuk berkata-kata, individu mulai melihat adanya hubungan di antara benda-benda dan membuat generalisasi untuk menjelaskan hubungan tersebut Calhoun Acocella, 1990. Universitas Sumatera Utara Sketsa kasar konsep diri yang terbentuk sejak masa kanak-kanak menjadi bentuk dasar dari konsep diri seseorang di masa depan. Seiring dengan pertumbuhannya, konsep dirinya tidak akan mudah lagi dipengaruhi oleh perubahan yang serius. Sketsa dasar yang terbentuk ini terbentuk karena anak akan secara sangat serius menerima dan memasukkan informasi yang konsisten dengan gagasan yang telah berkembang mengenai siapa dirinya ke dalam konsep dirinya Anderson, 1965, dalam Calhoun Acocella, 1990. Konsep diri tentu saja terus berkembang sepanjang hidup, akan tetapi perkembangannya cenderung mengikuti garis-garis besar yang telah terbentuk semasa kanak-kanak Calhoun Acocella, 1990.

2.1.3. Komponen Konsep Diri