Sumber Nitrogen Sumber Fosfor Sumber Kalium

14

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Unsur-Unsur Hara Penyusun Tanaman

Limbah sayuran adalah bagian dari sayuran atau sayuran yang sudah tidak dapat digunakan atau dibuang. Limbah pasar yang mudah untuk dikomposkan adalah limbah sayuran. Karena limbah sayuran memiliki kadar air yang relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan limbah buah-buahan. Hasil penelitian para ahli telah menunjukkan bahwa tanaman itu terdiri dari air 90 dan bahan kering dry matter 10. Bahan kering terdiri dari bahan-bahan organik dan anorganik, terdiri dari: - Karbon sekitar 47 - Hidrogen sekitar 7 - Oksigen sekitar 44 - Nitrogen sekitar 0,2 - 2 Unsur hara makro terdiri dari karbon, oksigen, dan hidrogen, nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan sulfur. Sedangkan unsur hara mikro yaitu besi, mangan, tembaga, seng, molibdenum, dan khlor. Kuswandi, 1993 Fosfor P merupakan salah satu unsur hara makro yang dibutuhkan oleh tanaman. Fosfor di dalam tanah berperan penting bagi tanaman dan proses metabolisme sel. Namun kandungan P di dalam tanah lebih rendah dibandingkan dengan unsur hara makro lainnya, seperti Nitrogen N, Kalium K, dan Kalsium Ca. Hal ini disebabkan oleh tingginya retensi terhadap unsur P, sehingga konsentrasi P di dalam tanah berkurang. Leiwakabessy et al., 2003

2.1.1. Sumber Nitrogen

Sumber utama nitrogen adalah nitrogen bebas N 2 di atas atmosfer, yang takarannya mencapai 78 , dan sumber-sumber lainnya senyawa-senyawa Universitas Sumatera Utara 15 nitrogen yang tersimpan dalam tubuh jasad. Nitrogen sangat jarang ditemui menjadi komponen oleh karena sifatnya yang mudah larut air. Nitrogen atmosfir N 2 memasuki tanah melalui perantaraan jasad renik penambat-N, hujan, dan kilat. Jasad renik penambat akan mengubah bentuk N 2 menjadi senyawa N-asam amino dan N-protein. Jika jasad renik itu mati, bakteri pembusuk melepaskan asam amino dari protein, dan bakteri amonifikasi melepaskan amonium dari gugus amino, yang selanjutnya akan larut dalam tanah dan dapat diserap oleh tanaman dan sisa amonium akan diubah menjadi nitrit, kemudian menjadi nitrat oleh bakteri nitrifikasi, dan dapat langsung diserap tanaman. Nitrat dan nitrit yang tidak termanfaatkan sebagian akan lenyap di dalam air dan sebagian mengalami denitrifikasi menjadi gas N 2 dan N 2 O akan memasuki sistem atmosfir kembali. Poerwowidodo, 1992.

2.1.2. Sumber Fosfor

Sumber dan cadangan fosfor P alam adalah kerak bumi yang kandungannya mencapai 0,12 P, dalam bentuk batuan fosfat, endapan guano, dan endapan fosil tulang. fosfor alam memasuki sistem tanah melalui penghancuran dan peruraian yang lambat oleh karena daya larutnya yang rendah. Sebagian besar senyawa P dalam tanah berbentuk senyawa organik. Bahan organik tanah cenderung meningkatkan ketersediaan P. Asam nukleat merupakan sumber P dari kelompok senyawa organik. Komponen organik tanah yang mengandung P antara lain: asam nukleat, fosfolida, fosfoprotein, dan fosfat metabolik. Poerwowidodo, 1992.

2.1.3. Sumber Kalium

Takaran bahan potasium atau kalium K menempatkannya pada urutan ke-7 di antara penyusun kerak bumi. Kalium pada umumnya cukup banyak ditemui dalam tanah, namun kisaran kandungan K-total pada umumnya berada dalam pelikan tanah liat dan pelikan yang mengandung K. Kalium atau potasium di serap perakaran tanaman dalam bentuk K + . mekanisme penyerapan K mencakup: aliran Universitas Sumatera Utara 16 masa, konveksi, difusi, dan serapan langsung dari permukaan tanah. Laju pengambilan K banyak diatur oleh kepekatan K dalam larutan tanah yang mengelilingi permukaan akar. Kebutuhan K dan pola pengambilan K tergantung pada jenis tanaman dan tingkat tanaman. Adanya saling tindak positif antara kalium dan nitrogen pada keharaan tanaman. Keberadaan K yang meningkat, meningkatkan keberadaan nitrogen dalam tanaman. Poerwowidodo, 1992 Fungsi unsur makro Nitrogen, Fosfat, dan Kalium antara lain: 1. Nitrogen Secara umum fungsi Nitrogen adalah : a. Merangsang pertumbuhan akar, batang, dan daun. b. Membuat daun lebih tampak hijau, karena Nitrogen meningkatkan butir- butir hijau daun. c. Memperbanyak anakan. d. Meningkatkan mutu dan jumlah hasil. 2. Fosfat Fungsi unsur Fosfat adalah: a. Memperpanjang akar sehingga batang kuat. b. Mempercepat pemasakan buah. c. Memperbaiki mutu dan jumlah hasil. 3. Kalium Fungsi Kalium : a. Memperbaiki pertumbuhan tanaman. b. Meningkatkan ketahanan serangan hama. c. Memperbaiki mutu hasil. Nugroho, 2010

2.2. Pemupukan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Waktu Fermentasi Terhadap Kandungan N, P dan K dari Limbah Pembuatan Minuman Teh Sosro dengan Penambahan Effective Microorganisme (EM4)

1 51 85

Studi Perbandingan Kandungan C, N, C/N, P, Dan K Di Dalam Kompos Kembang Bulan (Tithoni diversifolia Dan Daun Nippon (Euphatorium odoratum L.) Dengan Variasi Waktu Pengomposan

2 51 99

Perbandingan Kadar C, N, P, dan K Dalam Kandungan Pupuk Kompos dari Limbah Sayuran Sawi dengan Menggunakan Bakteri EM4, Tanah Gambut, dan Tanpa Starter

3 39 62

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI LIMBAH ORGANIK DENGAN AKTIVATOR EM4 DAN ANALISIS N P K PADA PUPUK CAIR ORGANIK.

2 13 19

Perbandingan Kadar C, N, P, dan K Dalam Kandungan Pupuk Kompos dari Limbah Sayuran Sawi dengan Menggunakan Bakteri EM4, Tanah Gambut, dan Tanpa Starter

0 0 9

Perbandingan Kadar C, N, P, dan K Dalam Kandungan Pupuk Kompos dari Limbah Sayuran Sawi dengan Menggunakan Bakteri EM4, Tanah Gambut, dan Tanpa Starter

0 0 2

Perbandingan Kadar C, N, P, dan K Dalam Kandungan Pupuk Kompos dari Limbah Sayuran Sawi dengan Menggunakan Bakteri EM4, Tanah Gambut, dan Tanpa Starter

0 0 4

Perbandingan Kadar C, N, P, dan K Dalam Kandungan Pupuk Kompos dari Limbah Sayuran Sawi dengan Menggunakan Bakteri EM4, Tanah Gambut, dan Tanpa Starter

0 0 14

Perbandingan Kadar C, N, P, dan K Dalam Kandungan Pupuk Kompos dari Limbah Sayuran Sawi dengan Menggunakan Bakteri EM4, Tanah Gambut, dan Tanpa Starter

0 0 2

Perbandingan Kadar C, N, P, dan K Dalam Kandungan Pupuk Kompos dari Limbah Sayuran Sawi dengan Menggunakan Bakteri EM4, Tanah Gambut, dan Tanpa Starter

0 0 12