Analisis Butir Soal Analisis Butir Soal, Uji Validitas dan Realibilitas Instrumen. digilib.uns.ac.id

a. Analisis Butir Soal

Sebelum instrumen digunakan untuk mengumpulkan data, terlebih dahulu dilakukan uji coba selanjutnya dianalisis dengan analisis butir soal. Analisis tersebut dimaksudkan untuk menentukan butir-butir soal yang layak dan yang tidak layak dgunakan dalam penelitian. Kelayakan butir soal didasarkan pada dua hal yaitu a tingkat kesukaran soal atau indeks kesukaran aitem, dan b daya pembeda atau indeks diskriminasi item. Tingkat kesukaran soal tercermin dari indeks kesukaran yang merupakan sebuah kontinum yang bergerak dan 0,00 - 1,00. Butir soal dengan indeks 0,00 adalah soal atau item yang sangat sulit, karena tidak ada satu pun siswa yang menjawab dengan benar. Sebaliknya, butir soal dengan indeks 1,00 adalah soal yang sangat mudah. Karena semua siswa menjawab dengan benar. Kedua jenis soal tersebut tidak layak digunakan dalam pengumpulan data. Sementara soal-soal atau item yang dianggap layak untuk digunakan dalam penelitian adalah yang memiliki indeks antara kedua kutub tersebut. Daya Pembeda soal atau indeks daya diskriminasi item adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang memiliki kemampuan tinggi dan siswa yang mempunyai kemampuan rendah. Daya pembeda tersebut tercermin dari indeks diskriminasi yang bergerak antara -1,00 sampai 1,00. Suatu soal dengan indeks diskriminasi -1,00 menunjukkan bahwa soal tersebut dapat dijawab dengan benar oleh seluruh siswa kelompok rendah, commit to users tetapi tidak dapat dijawab dengan benar oleh seluruh siswa kelompok tinggi. Soal yang demikian ini tidak memiliki daya pembeda yang baik. Oleh karena itu, soal tersebut tidak layak untuk digunakan dalam penelitian. Sebaliknya suatu soal dengan indeks dikriminasi 1,00 menunjukkan bahwa soal tersebut dapat dijawab dengan benar oleh seluruh siswa pada kelompok tinggi, tetapi tidak dapat dijawab dengan benar oleh seluruh siswa pada kelompok rendah. Soal yang demikian ini memiliki daya diskriminasi yang baik. Dalam penelitian ini soal yang dianggap layak adalah soal dengan indeks diskriminasi 0,00. Berdasarkan dua kriteria tersebut, maka dapat ditentukan layak dan tidaknya suatu butir soal atau item dapat diambil atau digunakan. Tes objektif diuji dengan menganalisis butir soal untuk mengetahui taraf kesukaran dan daya pembedanya. Taraf atau tingkat kesukaran soal dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: P = indek kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Suharsimi Arikunto, 2003 : 208 P = JS B commit to users Lebih lanjut dijelaskan oleh Suharsimi Arikunto 2003 : 210 indek kesukaran soal sering diklasifikasikan menjadi tiga kelompok sebagaimana dijelaskan dalam tabel berikut ini. Tabel 7. Interpretasi Indek Kesukaran Soal P Nilai P Klasifikasi Interprestasi 0,00 – 0,30 Soal sukar 0,30 – 0,70 Soal sedang 0,70 – 1,00 Soal mudah Sedangkan untuk menentukan daya pembeda soal atau indek daya diskriminasi item dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: D : indek daya diskriminasi item B A : banyaknya peserta kelompok atas menjawab soal dengan benar B B : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar J A : banyaknya peserta kelompok atas J B : banyaknya peserta kelompok alas Suharsimi Arikunto, 2003 :213 P = B B A A J B J B  commit to users Lebih lanjut dijelaskan Suharsimi Arikunto 2003 : 2 8 bahwa indek daya beda dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok sebagaimana dalam tabel berikut ini. Tabel 8. Klasifikasi Daya Beda Soal D Daya Beda Nilai D Klasifikasi Interpretasi Negatif Semuanya tidak baik, dibuang saja 0,00 - 0,20 Jelek Poor 0,20 - 0,40 Cukup baik Satisfactory 0,40 - 0,70 Baik Good 0,70 - 1,00 Baik sekali E xcellent Suharsimi Arikunto, 2003 : 218 Berdasarkan uraian di atas, secara keseluruhan soal-soal yang digunakan dalam penelitian ini termasuk soal yang berada pada klasifkasi taraf mudah, karena rata-rata tingkat kesukaran P dan soal-soal tersebut sebesar 0,70. Disamping itu, soal-soal tersebut memiliki daya beda yang cukup baik satisfactory , karena rata-rata daya beda D dari soal-soal tersebut sebesar 0,27 selengkapnya hasil uji coba dapat dilihat pada lampiran 2 1 Uji Validitas Instrumen commit to users Suatu instrumen penelitian dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang hendak di ukur, derajat ketepatan mengukur merupakan derajat ketinggian validitas instrumen Sutrisno Hadi, 1993:138. Sementara Samsi Haryanto 1994:41 menjelaskan bahwa masalah validitas adalah mempersoalkan suatu alat ukur yang dipakai untuk mengukur suatu aspek yang ingin diukur. Sebagaimana dijelaskan di atas, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah butir-butir soal tes prestasi belajar pada mata pelajaran IPS-Geografi, maka validitas yang digunakan adalah validitas isi dan validitas butir soal. Validitas ini digunakan untuk menguji setiap butir- butir soal yang telah dibuat. Untuk menguji validitas butir maka skor-skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Skor butir dipandang sebagai nilai X, sedangkan skor total dipandang sebagai nilai Y. Senada dengan pendapat ini, Suharsimi Arikunto 1998:74 menyatakan bahwa suatu instrumen dapat dinyatakan sahih atau valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Suatu item atau soal mempunyai validitas tinggi apabila skor pada item mempunyai kesejajaran dengan skor total. Kesejajaran ini dapat diartikan dengan korelasi, sehingga untuk mengetahui validitas aitem digunakan rumus korelasi. Untuk menguji korelasi antara skor baris butir dengan skor total digunakan Korelasi Product Moment dari Pearson yang dikutip Suharsimi Arikunto 199 : 162 dengan rumus scbagai berikut: commit to users r xy =    2 2 2 2           Y Y N X X N Y X XY N Keterangan : r xy : Korelasi Product Moment N : Banyaknya siswa X : Skor butir soal Y : Skor total ∑XY : Jumlah X Y Angka perhitungan r xy kemudian dikonsultasikan dengan tabel Korelasi Product Moment pada taraf signifikansi 5. Butir soal dikatakan valid jika r hitung r tabel. Penentuan tingkat validitas kemudian dikonsultasikan pada tabel product moment . 2 Reliabilitas Instrumen Reliabilitas instrumen menunjuk pada keajegan instrumen dalam mengukur apa yang hendak diukur Suharmi Arikunto, 1998 : 170. Reliabilitas menunjuk kepada suatu pengertian bahwa instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk mengetahui instrumen reliabel atau tidak, maka harus dapat diketahui koefisien reliabilitasnya. Reliabilitas tes diuji dengan teknik belah dua dari Spearman Brown. commit to users Keterangan 1 1 r : reliabilitas instrument 1212 r : x y r yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan instrumen Suharsimi Arikunto, 1998: 173

H. Teknik Analisis Data 1. Uji Persyaratan Analisis

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2009/2010

1 12 12

PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN METODE PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VIII MATA PELAJARAN Prestasi Belajar Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi Dan Metode Pembelajaran Pada Siswa Kelas Viii Mata Pelajaran Ips Ekonomi Smp Negeri 3 Saw

0 2 16

PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN METODE PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VIII MATA PELAJARAN IPS EKONOMI Prestasi Belajar Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi Dan Metode Pembelajaran Pada Siswa Kelas Viii Mata Pelajaran Ips Ekonomi Smp

0 2 15

HASIL BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADA MATA PELAJARAN IPS Hasil Belajar Siswa Ditinjau Dari Motivasi Belajar Dan Lingkungan Sekolah Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun Ajaran 2012/2013

0 0 17

HASIL BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII Hasil Belajar Siswa Ditinjau Dari Motivasi Belajar Dan Lingkungan Sekolah Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun Ajaran 2

0 0 14

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 1 8

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR HAKIKAT GEOGRAFI DITINJAU DARI TINGKAT MOTIVASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 2 JAYAPURA TAHUN 2014/2015.

0 1 17

Pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi belajar mata kuliah kesehatan reproduksi ditinjau dari motivasi belajar Cover Lengkap

0 0 14

Pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi belajar mata kuliah kesehatan reproduksi ditinjau dari motivasi belajar Jurnal Tesis

0 0 14

yaya sulthon aziz JURNAL

0 0 17