Sumber
Gambar Echizen et al. 1985
mesin kapal pada Gambar
Sumber: Echizen et al
Gambar 21
2.1.5 Sistem pendingin
Menurut Suprapto dapat mencapai 2.500
C ini terjadi berulang-ulang
Sumber: Daywin et al., 1991
Gambar 20 Sistem full pressure lubrication 1985 menggambarkan sistem pelumasan motor diesel
Gambar 21 sebagai berikut:
al., 1985
21 Sistem pelumasan motor diesel pada mesin kapal
endingin mesin
Suprapto 1998 suhu pem bakaran yang terjadi di dalam C dan besarnya berubah-ubah tiap siklusnya. Pembakaran
ulang sehingga komponen mesin menjadi panas
diesel pada
kapal
dalam silinder Pembakaran
panas dan dapat
berakibat tidak dapat bekerja dengan baik. Untuk menjaga agar kondisi mesin tetap dapat bekerja dengan normal, komponen mesin seperti kepala silinder, blok
silinder, torak, dan mekanisme katup perlu mendapat pendinginan yang cukup agar kekuatan materialnya tetap stabil.
Jika sistem pendinginan tidak tersedia, Daywin et al. 1991 menyebutkan akan terjadi tiga sebagai berikut:
1 Torak akan mengembang berlebihan sehingga merusak dinding silinder dan menyebabkan motor macet.
2 Kualitas pelumasan lapisan film dari oli yang menyekat torak dan dinding silinder akan rusak dan suhu tinggi yang dapat merusak mesin tak dapat
dihindarkan. 3 Akan terjadi “pre ignition”, yaitu kondisi ketika campuran bahan bakar dan
udara terbakar sebelum waktunya. Hal ini terjadi dikarenakan campuran tersebut
terlalu panas
terbakar dengan
sendirinya yang
kemudian mengakibatkan knocking atau detonasi serta hilangnya daya.
Sistem pendinginan yang biasa digunakan pada mesin diesel dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sistem pendinginan udara dan sistem
pendinginan air. Soenarta dan Furuhama 1985 dan Suprapto 1998
menjelaskan sistem pendinginan tersebut sebagai berikut: 1 Pendinginan Udara
Pada sistem pendinginan udara, panas yang dihasilkan dari pembakaran gas di dalam silinder sebagian merambat melalui dinding silinder, kepala
silinder dan blok silinder, yang selanjutnya ke sirip-sirip pendingin. Panas tersebut kemudian diserap oleh udara luar yang temperaturnya jauh lebih
rendah. Konstruksi dan jumlah sirip pendingin tergantung dari ukuran mesin dan kecepatan perpindahan kalor dari sirip-sirip pendingin ke udara.
Ilustrasi sistem pendinginan udara disajikan pada Gambar 22.
Sistem pendinginan aliran udara tekan dan
pendinginan tersebut dide 1 Pendinginan
menimbulkan dan 2 Pendinginan aliran
pembakaran mengalir kipas. Udara secara
mesin yang bergerak. Motor dengan
keuntungan pend konstruksi sederhana
pada cuaca dingin. suhu pada setiap
beroperasi pada pelumas yang lebih
2 Pendinginan air Pada sistem pendinginan
dinding silinder silinder-silinder pada
Sumber : Soenarta dan Furuhama, 1985
Gambar 22 Sistem pendinginan udara pendinginan udara dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu pendinginan
dan pendinginan udara secara alami. Penjelasan kedua dideskripsikan di bawah ini:
aliran udara tekan, menggunakan kipas fan menimbulkan dan mengalirkan angin .
aliran udara secara alami, sebagian panas yang mengalir melalui dinding ruang bakar tanpa menggunakan
Udara secara alami mengalir terhadap mesin yang diam bergerak.
engan pendinginan udara biasanya berkapasitas kecil. pend inginan dengan udara adalah bobot mesin lebih
sederhana sehingga tidak merepotkan, dan tidak dingin.
Sedangkan kerugiannya adalah sulit mengontrol setiap keadaan , dan motor dengan sistem ini
pada suhu yang lebih tinggi sehingga memerlukan yang lebih kental.
pendinginan air, sebagian panas dari ruang bakar diserap silinder dan kepala silinder.
Untuk mendinginkannya pada blok motor dan kepala silinder dibuat
pendinginan kedua jenis
fan untuk yang dihasilkan
menggunakan diam maupun
kecil. Beberapa lebih ringan,
tidak membeku mengontrol
ini biasanya memerlukan minyak
diserap oleh mendinginkannya maka
dibuat rongga
pendingin di dalamnya yang telah panas dalam
tangki pendingin air Secara umum terdapat
yaitu sistem jaket Daywin et al.,
dijelaskan dibawah 1 Sistem jaket terbuka
Sistem pendinginan sistem hopper.
silinder dan kepala dan penyimpanan
sangat sederhana air dipastikan tumpah
pendingin ini dibutuhkan banyak
hanya cocok Ilustrasi sistem
Sumber:
Gambar 2 Sistem thermosiphon
Dalam sistem silinder. Tempat
dalamnya dan disebut mantel pendingin water jacket anas dalam mantel air pendingin selanjutnya dialirkan
air yang berkisi-kisi. terdapat tiga jenis sistem pendinginan yang menggunakan
jaket terbuka, sistem thermosiphon, sistem sirkulasi ., 1991. Penjelasan mengenai ketiga sistem
dibawah ini: terbuka
pendinginan air yang paling se derhana ini disebut pula hopper. Sistem ini terdiri dari ruangan terbuka di
kepala silinder yang dikenal sebagai jaket air water penyimpanan air reservoir yang saling terhubung.
Susunan sederhana namun tidak cocok untuk motor portable dikarenakan
tumpah jika motor bergerak. Kekurangan lain dari ini adalah bobotnya yang menjadi lebih ber
banyak air dalam pengoperasiannya. Sistem pendingin
cocok digunakan pada motor stasioner bersilinder sistem pendinginan jaket terbuka disajikan pada Gambar
Sumber: Daywin et al 1991
Gambar 23 Sistem pendinginan jaket terbuka thermosiphon
sistem thermosiphon, jaket air jaket air berada di Tempat air reservoir terpisah yang bagian atas dan
jacket. Air dialirkan menuju
menggunakan air, sirkulasi tekanan
sistem tersebut
pula sebagai di sekeliling
water jacket Susunan ini
dikarenakan lain dari sistem
ber at karena pendingin ini
bersilinder tunggal. Gambar 23.
di sekeliling dan bawah
silindernya masing-masing dihubungkan dengan bagian atan dan bawah bagian silinder. Tempat penyimpanan air ini dikenal dengan nama
radiator, yang terdiri dari saluran-saluran halus dimana air mengalir di dalamnya sehingga lebih cepat dingindibanding jika air disimpan dalam
bentuk masif. Operasi sistem ini berdasarkan fakta bahwa air yang dipanaskan
mengembang dan berat per unit volumenya menurun, suhu air dalam jaket air di sekitar silinder meningkat karena air menjadi panas dan air
tersebut mengembang, menjadi ringan dan didesak keluar oleh air yang lebih dingin dan lebih berat yang keluar dari radiator bagian bawah
melalui pipa bawah. Karena itu, terjadi sirkulasi secara lambat tetapi berkelanjutan selama motor beroperasi. Ilustrasi sistem pendinginan
thermosiphon disajikan pada gambar 24.
Sumber: Daywin et al., 1991
Gambar 24 Sistem pendinginan thermosiphon 3 Sistem sirkulasi tekanan
Sistem sirkulasi tekanan mirip dengan sistem thermosiphon, kecuali bahwa sebuah pompa ditempatkan di bawah pipa. Pompa yang biasanya
bertipe sentrifugal menekan air dalam jaket air dan sekitarnya ke radiator dan menyebabkan sirkulasi yang lebih cepat dibandingkan
sistem thermosiphon. Dikarenakan sirkulasinya yang lebih cepat, air menjadi lebih cepat mendingin sehingga kebutuhan air pendingin lebih
sedikit untuk menghasilkan lainnya karena
lebih seragam
dipertahankan. - pass thermostat
Sumber : Daywin
Gambar 25 Sistem pendinginan Echizen et al. 1985
mesin kapal pada Gambar
Keterangan: 1. Katup kingstone
2. Filter 3. Pompa air
4. Pendingin 5. Pendingin
Sumber: Daywin
Gambar 26 menghasilkan efek pendinginan yang sama.
Keuntungan karena sirkulasi air tergantung kecepatan motor maka
seragam pada setiap
kecepatan dan
beban motor
dipertahankan. Ilustrasi sistem pendinginan sirkulasi tekanan thermostat disajikan pada Gambar 25.
: Daywin et al., 1991
pendinginan sirkulasi tekanan dengan by - pass thermostat 1985 menggambarkan sistem pendinginan motor diesel
Gambar 26 sebagai berikut:
Keterangan: kingstone
6. Supercharger 7. Katup pembuangan keluar kapal
air laut 8. Katup pembuangan keluar kapal
Pendingin minyak pelumas 9. Katup air panas
Pendingin udara Daywin et al., 1991
26 Sistem pendinginan motor diesel pada mesin kapal
Keuntungan maka suhu akan
motor dapat
an dengan by
thermostat motor diesel pada
kapal kapal
kapal
2.3 Kesesuaian Instalasi Permesinan Berdasarkan Pedoman FAO 2009 tentang