37
37 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Hasil Penelitian
4.1.8 Hasil Determinasi
Hasil determinasi sampel tumbuhan dari Herbarium Bogoriense LIPI Bogor pada tanggal 30 januari 2015 menunjukkan bahwa sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah benar jenis Medinilla speciosa Blume, suku Melastomaceae, Parijoto Lampiran 1.
4.1.9 Hasil Ekstraksi
Sebanyak 1950 gram buah segar parijoto diekstraksi menggunakan 15 liter etanol 70 didapatkan ekstrak kental sebanyak 54,409 gram
dengan persentase rendemen sebagai berikut. Berat Sampel Awal
: 1950 gram Berat Ekstrak
: 54,409 gram Rendemen =
�
� =
� = 2,79
4.1.10 Hasil Uji Penapisan Fitokimia
Ekstrak yang telah diperoleh kemudian dilakukan uji penapisan fitokimia Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Uji Penapisan Fitokimia Ekstrak Etanol 70 Buah Parijoto.
No Metabolit Sekunder
Hasil KeteranganVisualisasi
1 Alkaloid
- Tidak terdapat endapan
2 Flavonoid
+ Kuning kecoklatan jadi pudar
3 Saponin
+ Busa stabil selama 10 menit
4 Tanin
+ Terlihat warna biru kehitaman
5 Glikosida
+ Terlihat warna merah kecoklatan
6 Terpenoid
- Tidak terjadi perubahan warna
38
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa ekstrak etanol 70 buah parijoto mengandung metabolit sekunder berupa flavonoid, saponin,
tanin, dan glikosida.
4.1.11 Hasil Pengamatan Organoleptis
Secara organoleptik ekstrak etanol 70 buah parijoto berupa ekstrak kental, berbau aromatik, berwarna coklat kemerahan, dan terasa pahit.
4.1.12 Hasil Uji Kadar Air
Uji kadar air dilakukan terhadap ekstrak kasar buah parijoto.
Rata-rata kadar air : =
4.1.13 Hasil Uji Efek Stabilisasi Membran Sel Darah Merah Ekstrak Kasar
Buah Parijoto
Untuk mengetahui aktivitas anti inflamasi secara in vitro dapat dilakukan dengan salah satu metode stabilisasi membran sel darah merah
atau juga sering disebut Metode Stabilisasi Membran HRBC Human Red Blood Cell. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat
Spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang 560 nm, karena pada panjang gelombang tersebut dapat terukur serapan hemoglobin yang
terdapat dalam larutan uji. Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan yang telah dilakukan, didapatkan persentase stabilisasi membran sel darah
merah pada tabel 2 dan gambar 10 serta untuk perhitungan terdapat pada lampiran 9.
Bobot Awal : 1,001 gram Bobot Akhir : 0,94 gram
Kadar Air 1 : =
obot w – obot �
� =
−
� = 6,193
Bobot Awal : 1,000 gram Bobot Akhir : 0,92 gram
Kadar Air 2 : =
obot w – obot �
� =
− 2
� = 8,000
39
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 2. Nilai absorbansi dan persentase stabilitas membran sel darah merah dari larutan uji, kontrol positif pada konsentrasi 100 ppm, dan kontrol
negatif terhadap induksi panas dan larutan hipotonik.
Larutan A
Larutan A
S Rata-rata S
Uji 1 Ekstrak 50
ppm 0,988
Kontrol Uji 1
0,012 11,06
10,63 ± 1,15 0,979
0,008 11,51
1,003 0,008
09,33 Uji 2
Ekstrak 100 ppm
0,907 Kontrol
Uji 2 0,014
18,62 18,32 ± 1,21
0,924 0,013
16,98 0,900
0,015 19,35
Uji 3 Ekstrak 500
ppm 0,759
Kontrol Uji 3
0,040 34,48
33,08 ± 1,51 0,772
0,020 31,47
0,782 0,050
33,29 Uji 4
Ekstrak 1000 ppm
0,514 Kontrol
Uji 4 0,080
60,45 60,78 ± 0,66
0,505 0,083
61,54 0,518
0,083 60,36
Uji 5 Natrium
Diklofenak 100 ppm
0,474 Kontrol
Uji 5 0,015
58,17 59,87 ± 2,27
0,492 0,080
62,45 0,479
0,029 58,99
Uji 6 Kontrol Negatif 1,026
1,097 1,073
1,193 Keterangan :
A : Absorbansi
S : Persentase Stabilitas
Persentase stabilitas membran sel darah merah dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Stabilitas Membran : =
100
–{
−
�
40
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 10. Rata-rata persentase stabilisasi membran sel darah merah dari larutan uji dan kontrol positif terhadap induksi panas dan larutan hipotonik
Berdasarkan perhitungan persentase stabilisasi membran sel darah merah menunjukkan bahwa dengan meningkatnya konsentrasi ekstrak
meningkat pula persentase stabilisasi membran sel darah merah. Ekstrak dengan konsentrasi 1000 ppm memiliki persentase tertinggi, artinya pada
konsentrasi 1000 ppm ekstrak etanol 70 buah parijoto memiliki potensi sebagai anti inflamasi, karena persentase stabilitas sel darah merah pada
konsentrasi tersebut identik dengan natrium diklofenak sebagai kontrol positif. Dapat dilihat bahwa ekstrak dengan konsentrasi 50, 100, dan 500
ppm memiliki rentang yang cukup jauh dengan kontrol positif natrium diklofenak. Hal ini memperlihatkan bahwa ekstrak dengan konsentrasi 50,
100, dan 500 ppm tidak cukup baik dalam menstabilkan membran sel darah merah.
4.1.14 Hasil Analisa Statistik