Ketenagakerjaan Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat

4.5 Ketenagakerjaan

Untuk merealisasikan tujuan perusahaan diperlukan sumber daya manusia yang handal dan sistem manajemen yang menunjang. KPH Bojonegoro dipimpin oleh seorang kepala KPH yang biasa disebut Administratur. Administratur dibantu oleh 3 orang Wakil Kepala KPH yang biasa disebut Ajun, ditugaskan berdasarkan 3 wilayah sub pengelolaan KPH Bojonegoro, yaitu Bojonegoro Barat, Bojonegoro Tengah, Bojonegoro Timur. KPH Bojonegoro didukung oleh 664 orang karyawan yang terdiri dari pegawai negeri sipil yang diperbantukan, pegawai perusahaan, calon pegawai, pegawai harian, tenaga kontrak dan tenaga borong. Berdasarkan struktur organisasi di KPH Bojonegoro, karyawan perusahaan terdiri dari : 1. Administratur : 1 orang 2. Waka Adm. : 3 orang 3. Ajun Adm. Sederajat : 1 orang 4. AsperKBKPH : 10 orang 5. Asper Sederajat : 7 orang 6. MantriKRPH : 53 orang 7. KRPH Sederajat : 7 orang 8. SP. Tekhnik : 517 orang 9. SP. TU : 65 orang Sebagaimana disebutkan dalam strategi pencapaian Pengelolaan Hutan Lestari KPH Bojonegoro dalam rangka menuju sertifikasi SFM tingkat global, peningkatan kualitas hak-hak tenaga kerja telah mendapatkan perhatian dari perusahaan sesuai peraturan Hukum Internasional maupun Nasional. Hak-hak tenaga kerja tersebut secara umum adalah sebagai berikut : 1. Upah diatas UMR 2. Cuti tahunan 3. Jaminan sosial tenaga kerja 4. Alat perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 5. Peningkatan kapasitas serta hal lain sesuai peraturan perusahaan

4.6 Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat

Di wilayah KPH Bojonegoro terdapat 62 desa hutan yang tersebar dalam 11 kecamatan. Penduduk yang bertempat tinggal di wilayah desa sekitar hutan KPH Bojonegoro adalah penduduk suku Jawa yang mayoritas memeluk agama Islam. Masyarakat Bojonegoro rata-rata menggantungkan kehidupan mereka pada sektor pertanian dan pemanfaatan hasil hutan. Ada yang berprofesi sebagai petani, pegawai, karyawan, pedagang, tukang, pengrajin, dan lain-lain. Pendapatan rata- rata masyarakat desa sekitar hutan di wilayah kerja KPH Bojonegoro sebesar Rp 836.950 berarti berada di atas UMR Kabupaten Bojonegoro senilai Rp 690.000. Dalam bidang pendidikan, tingkat pendidikan yang diperoleh masyarakat di KPH Bojonegoro bervariasi mulai dari SD sampai Perguruan Tinggi. Menurut survei yang dilakukan untuk kajian sosial KPH Bojonegoro, sebagian besar penduduk menamatkan SD, walau ada juga yang tidak. Sementara yang menamatkan pendidikan di tingkat SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi jarang yang menggeluti bidang pertanian sebagai mata pencaharian. Mereka lebih memilih untuk bekerja di kota, sebagai karyawan, buruh pabrik dan tidak sedikit perempuan yang bekerja sebagai tenaga kerja di luar negeri.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN