Evaluasi dan Revisi Bahan Ajar - Media Pembelajaran

56 Untuk itu, situasi belajar yang paling efektif mengharuskan agar siswa dapat mempraktekkan keterampilan yang mendorong ke arah pencapaian tujuan. Bentuk partisipasi tersebut misalnya meliputi kegiatan mempraktekkan ejaan atau kosakata, memecahkan soal matematika di lembar kerja, menonton pertandingan bola basket, atau misalnya menyusun tugas akhir. Selain itu, diskusi, kuis singkat dan latihan aplikasi bisa memberi peluang untuk praktik dan umpan balik selama pembelajaran berlangsung.

F. Evaluasi dan Revisi

Komponen yang terakhir dari perencanaan penggunaan media pembelajaran model ASSURE adalah evaluasi dan revisi. Terdapat dua tujuan penting dalam evaluasi dan revisi yaitu untuk mengukur prestasi siswa dan mengevaluasi serta merevisi media atau metode pembelajaran yang digunakan. Berkaitan dengan evaluasi, evaluasi dilakukan sebelum, selama dan sesudah pembelajaran. Sebagai contoh, sebelum proses pembelajaran, karakteristik siswa diukur guna memastikan apakah ada kesesuaian antara keterampilan yang dimiliki siswa dengan metode dan media pembelajaran yang akan digunakan. Selama dalam proses pembelajaran, evaluasi bisa dilakukan menggunakan umpan balik, evaluasi diri atau kuis pendek siswa. Evaluasi yang dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung memiliki tujuan diagnosa yang didesain untuk mendeteksi dan mengoreksi masalah pembelajaran dan kesulitan-kesulitan yang ada. Sedangkan sesudah pembelajaran, evaluasi dilakukan untuk mengetahui pencapaian siswa. Evaluasi bukanlah tujuan akhir pembelajaran, namun sebagai titik awal menuju ke siklus berikutnya. 1. Penilaian Pencapaian Belajar Siswa Pertanyaan yang kerap kali timbul setelah proses pembelajaran adalah apakah siswa atau peserta didik telah belajar apa yang seharusnya mereka pelajari?, bisakah siswa memperlihatkan keterampilan atau kemampuan yang telah dirumuskan dalam tujuan pembelajaran?. Langkah pertama untuk menjawab pertanyaan tersebut telah ada dalam langkah-langkah model ASSURE, ketika merumuskan tujuan termasuk kriteria unjuk kerjanya. Pernyataan tujuan tentang unjuk kerja yang dapat diukur akan membantu kita dalam mengembangkan kriteria untuk evaluasi siswa secara individu maupun kelompok. Metode yang digunakan untuk mengukur prestasi siswa tergantung pada hakikat tujuan pembelajaran. Dapat juga ditujukan untuk mengukur ketrampilan kognitif sederhana seperti membedakan kata sifat dengan kata kerja. Dalam hal ini pengukurannya bisa dilakukan menggunakan tes tulis konvensional atau ujian lisan. 57 Sedangkan tujuan-tujuan lain mungkin memerlukan perilaku berjenis proses, penciptaan produk, atau pemerlihatan sikap. Dan perlu dicatat bahwa prosedur penilaian hendaknya sejalan dengan tujuan yang dikemukakan dalam model ASSURE ini. Saat ini di sekolah-sekolah muncul ketertarikan dalam penilaian autentik. Penilaian autentik adalah penilaian keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia nyata. Penilaian autentik fokus pada demonstrasi dari kemampuan untuk mentransfer pengetahuan dan keterampilan baru dalam situasi yang berbeda. Penilaian autentik memberi kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan pengetahuan dan keterampilannya dalam situasi nyata. Media dan teknologi dapat digunakan sebagai bagian dari penilaian autentik, seperti produksi video, pengembangan presentasi slide dan audio, dll. 2. Mengevaluasi Metode dan Media Selain mengukur prestasi siswa, evaluasi juga meliputi assesmen terhadap metode dan media. Pada langkah ini muncul pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:  Apakah bahan ajar pembelajarannya efektif ?  Apakah dapat ditingkatkan ?  Apakah efektif ditinjau dari pencapaian belajar siswa ?  Apakah presentasi memakan waktu lebih dari semestinya? Setelah digunakan, media pembelajaran perlu dievaluasi untuk menentukan apakah bisa digunakan di masa mendatang atau perlu dimodifikasi terlebih dulu. Untuk mengevaluasi metode dan media pembelajaran bisa digunakan diskusi kelas, wawancara perorangan dan pengamatan perilaku siswa. Muncul pertanyaan- pertanyaan sebagai berikut :  Apakah media membantu siswa dalam mencapai tujuan?  Apakah media efektif menarik perhatian siswa ?  Apakah media memberi kesempatan siswa untuk berpartisipasi? 3. Mengevaluasi Guru Guru juga perlu dievaluasi, sama seperti komponen lain dalam sistem siswa, metode, media. Tidak perlu takut untuk di evaluasi, karena hal ini dapat meningkatkan kinerja kita sebagai guru. Ada empat tipe dasar dari evaluasi guru:  Evaluasi diri  Evaluasi oleh siswa  Evaluasi oleh teman sejawat 58  Evaluasi ol eh administrator Untuk evaluasi diri, pengajar dapat merekam presentasinya dengan tape audio atau video, kemudian menyaksikannya dengan pedoman format evaluasi. Siswa dapat sangat membantu dalam evaluasi dengan memberikan umpan balik. Cara pengajar mendesain dan bagaimana respon siswa tentang desain tersebut merupakan masukan yang beragam. Pengajar dapat juga bertanya pada koleganya, biasanya dengan mempersilahkan pengajar lain untuk berada dibelakang kelas dan melakukan pengamatan ketika kita melakukan proses pembelajaran. Di beberapa sekolah, biasanya administrator mengunjungi kelas yang sedang ada jadwal belajar. Pengajar dapat meminta administrator tersebut untuk berkunjung lebih sering dengan maksud untuk evaluasi. 4. Revisi Langkah terakhir dalam siklus pembelajaran ini adalah melihat kembali dan mengamati hasil data evaluasi yang telah terkumpul. Akan muncul pertanyaan- pertanyaan sebagai berikut :  Apakah telah sesuai antara apa yang diinginkan dan apa yang benar-benar terjadi ?  Apakah siswa dapat mencapai satu atau dua tujuan pembelajaran ?  Bagaimana reaksi siswa terhadap metode dan media pembelajaran yang dipakai ?  Apakah pengajar merasa puas dengan nilai bahan ajar yang dipilih ? Pengajar harus melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan serta masing-masing komponennya. Jangan lupa dibuat catatan-catatan segera setelah menyelesaikan pembelajaran dan lakukan rujukan ke catatan-catatan tersebut sebelum mengimplementasikan pembelajaran itu lagi. Jika data evaluasi anda ternyata menunjukkan adanya kekurangan di bidang-bidang tertentu, maka sekarang tiba saatnya untuk kembali memperhatikan bagian yang kurang tepat tersebut. 59 BAB III MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA PENGANTAR Di era teknologi dan informasi yang berkembang pesat saat ini, secara langsung ataupun tidak langsung sangat mempengaruhi dunia pendidikan. Selain itu perkembangan peserta didik yang cenderung memanfaatkan teknologi dalam kehidupan sehari-hari juga akan mempengaruhi gaya belajar mereka. Untuk itu sebagai guru yang professional kita dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi dan informasi sehingga proses pembelajaran dapat menggunakan media-media yang memanfaatkan teknologi, sehingga dapat memenuhi kebutuhan belajar siswa. Multimedia pembelajaran merupakan salah satu media pembelajaran yang sesuai dengan era teknologi dan informasi saat ini. Multimedia pembelajaran dapat dikatakan sebuah complete package dari sebuah media pembelajaraan saat ini. Multimedia pembelajaran itu mempunyai cakupan yang cukup luas dari sebuah media pembelajaran karena di dalamnya terdapat animasi, teks, gambar, video, permainan, simulasi, dll, yang semuanya sangat disukai oleh anak-anak karena menarik dan dapat menimbulkan semangat belajar siswa. Untuk itu pada bab ini akan dibahas mengenai hal-hal yang berkaiatan dengan multimedia pembelajaran antara lain : pengertian multimedia pembelajaran, model multimedia pembelajaran, prinsip-prinsip multimedia pembelajaran, kualitas multimedia pembelajaran, evaluasi multimedia pembelajaran, peran multimedia dalam pembelajaran, teori belajar yang melandasi pembelajaran dengan multimedia.

A. Pengertian Multimedia Pembelajaran