Berasarkan penggolongannya, Badan Pusat Statistik menggolongkan tingkat ekonomi berdasarkan penghasilan menjadi
4 golongan: 1
Golongan pendapatan sangat tinggi jika pendapatan rata- rata lebih dari 3.500.000 per bulan.
2 Golongan pendapatan tinggi adalah jika pendapatan rata-
rata antara 2.500.000 – 3.500.000 per bulan. 3
Golongan pendapatan sedang adalah jika pendapatan rata- rata antara Rp. 1.500.000 – 2.500.000 per bulan.
4 Golongan pendapatan rendah adalah jika pendapatan rata-
rata di bawah Rp.1.500.000 per bulan.
15
Berdasarkan penggolongan tersebut dapat dikatakan bahwa pendapatan juga sangat berpengaruh terhadap tingkat ekonomi
seseorang. Apabila seseorang mempunyai pendapatan yang tinggi, maka dapat dikatakan bahwa tingkat ekonominya tinggi juga.
Disamping memiliki penghasilan pokok setiap keluarga biasanya memiliki penghasilan lain yang meliputi penghasilan tambahan.
C. Perceraian
1. Definisi Perceraian
Perceraian dalam bahasa Arab di kenal dengan sebutan ‘thalaq’. “Talaq secara etimologi adalah melepaskan ikatan,
sedangkan secara terminologi berarti melepaskan tali atau ikatan pernikahan baik oleh suami atau permintaan sang istri”.
16
Menurut Subekti perceraian adalah “penghapusan
perkawinan dengan putusan hakim atau tuntutan salah satu pihak dalam perkawinan itu”. Sedangkan menurut Pasal 1
UU No. 1 Tahun 1974 adalah “putusnya perkawinan”.
17
Perceraian divorce merupakan suatu peristiwa perpisahan secara resmi antara pasangan suami istri dan mereka berketepatan
untuk tidak menjalankan tugas dan kewajiban sebagai suami-istri.
15
Badan Pusat Statistik. Penggolongan Pendapatan Tahun 2012.
16
Hasbi Indra. Potret Wanita Shalehah. Cet ke 2.Jakarta:Penamadani,2004, h. 226.
17
Muhammad, Syaifuddin dkk. Hukum Perceraian. Jakarta: Sinar Grafika, 2014,h. 18- 20.
Mereka tidak lagi hidup dan tinggal serumah bersama, karena tidak ada ikatan yang resmi.
“Perceraian dapat diartikan sebagai berakhirnya hubungan antara suami dan istri dalam sebuah perkawinan secara
hukum, namun perceraian tidak hanya berarti putusnya hubungan suami dan istri”.
18
Mereka yang telah bercerai tetapi belum memiliki anak, maka perpisahan tidak menimbulkan dampak traumatis psikologi bagi
anak-anak. Namun mereka yang telah memiliki keturunan, tentu saja perceraian menimbulkan masalah psiko-emosional bagi anak-
anak. Di sisi lain, mungkin saja anak-anak yang dilahirkan selama mereka hidup sebagai suami-istri, akan diikutsertakan pada salah
satu orang tuanya apakah mengikuti ayah atau ibunya. 2.
Faktor-faktor Penyebab Perceraian Perceraian merupakan sesuatu yang tidak diinginkan dalam
pernikahan, akan tetapi apa yang tidak di inginkan tersebut sering kali menimpa pasangan yang telah menikah. Seperti halnya
perkawinan, perceraian juga merupakan suatu proses yang di dalamnya menyangkut banyak aspek seperti: emosi, ekonomi,
sosial dan pengakuan secara resmi oleh masyarakat melalui hukum yang berlaku. Adapun faktor-faktor yang menjadi penyebab
perceraian pada keluarga antara lain: a.
Kekerasan Verbal Kekerasan verbal verbal violence merupakan sebuah
penganiayaan yang dilakukan oleh seorang pasangan terhadap pasangan lainnya, dengan menggunakan kata-
kata, ungkapan kalimat yang kasar, tidak menghargai, mengejek, mencaci-maki, menghina, menyakiti
perasaan dan merendahkan harkat-martabat.
b. Masalah ekonomi-finansial
Dalam masyarakat tradisional atau modern, seorang suami tetap memegang peran besar untuk menopang
18
Fachrina dan Rinaldi Eka Putra. Upaya Pencegahan Perceraian Berbasis Keluarga Luas dan Institusi Lokal dalam Masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat. Jurnal Antropologi
Indonesia Vol. 34 No. 2 2013.
ekonomi keluarga, sehingga mau tidak mau seorang suami harus bekerja agar dapat memiliki penghasilan.
c. Masalah perilaku buruk
Perjudian gambling merupakan aktivitas seseorang untuk memperoleh keberuntungan yang lebih besar
dengan mempertaruhkan sejumlah uang tertentu.
d. Perselingkuhan
Perselingkuhan merupakan sebuah perzinaan yang dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain yang
bukan menjadi pasangan hidup yang sah, padahal ia telah terikat dalam perkawinan secara resmi dengan
pasangan hidupnya.
19
Berdasarkan pernyataan diatas, penulis menyimpulkan bawa terdapat 4 faktor sebagai penyebab perceraian:
a. Kekerasan verbal. Kekerasan yang terjadi dalam rumah
tangga menjadi faktor yang paling berbahaya bagi korbannya, banyak kasus yang mengungkapkan tindakan
fisik yang dilakuakn pasangannya yang bisa menyebabkan cacat fisik hingga kematian. Hal ini juga yang membuat
pasangan yang teraniaya baik lahir maupun bathinnya memilih berpisah dari pasangannya.
b. Masalah ekonomi. Ekonomi merupakan kebutuhan pokok
dalam kehidupan, segala cara dilakukan agar dapat memenuhinya jadi tidak dapat dipungkiri bahwa ekonomi
dapat menimbulkan banyak masalah salah satunya perceraian. Akibat kekurangan ekonomi banyak pasangan
memilih bercerai karena suaminya tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
c. Masalah perilaku buruk. Banyak terjadinya perjudian
membuat kehidupan keluarga menjadi berantakan, nafkah yang harusnya diberikan kepada keluarga untuk mencukupi
kebutuhan malah disalah gunakan untuk berjudi dengan
19
Agoes Dariyo, Memahami Psikologi Perceraian Dalam Kehidupan Keluarga. Jurnal Psikologi Vol. 2 No.2, Desember 2004.
harapan dapat memperoleh keuntungan berlipat ganda, setelah sekali mendapatkan itu maka penjudi akan menjadi
ketagihan dan melakukannya berkali sampai anak istrinya menjadi korban, tak jarang banyak keluarga yang sampai
habis-habisan hartanya digunakan untuk berjudi. d.
Perselingkuhan. Hadirnya orang ketiga dalam keluarga jelas membuat hubungan yang awalnya baik menjadi
buruk. Tak bisa dipungkiri bahwa perselingkuhan memang menyebabkan rumah tangga hancur begitupun dengan
poligami, jika istri pertama menerima suaminya melakukan poligami keutuhan keluarga bisa diselamatkan tetapi jika
istri pertamanya tidak menyetujui itu akibat yang paling tidak diinginkan adalah terjadinya perceraian karena tidak
mau berbagi dengan orang lain. Jumlah faktor penyebab perceraian biasanya yang paling
tertinggi adalah faktor ekonomi, karena banyak istri yang merasa di terlantarkan oleh suaminya karena tidak diberi nafkah, karna itu
istri langsung mengajukan gugatan cerai. Pada tahun 2014 jumlah faktor penyebab perceraian karena masalah ekonomi yang ada di
Pengadilan Agama Indramayu jumlahnya 6.814 dan pada tahun 2015 jumlahnya 7.719 angka tersebut termasuk tinggi.
20
3. Dampak Perceraian
Pada dasarnya perceraian itu menimbulkan dampak yang kompleks bagi pasangan yang bercerai maupun bagi anak
keturunannya. Meskipun perceraian di satu sisi dapat menyelesaikan suatu masalah rumah tangga yang tidak mungkin
lagi di kompromikan, tetapi perceraian itu juga menimbulkan dampak negatif berkaitan dengan pembangunan ekonomi rumah
tangga, hubungan individu dan sosial antar dua keluarga menjadi rusak, dan yang lebih berat adalah berkaitan dengan perkembangan
20
Data Faktor Penyebab Perceraian Pengadilan Agama Indramayu Tahun 2014-2015.
psikis anak mereka, yang pada gilirannya akan mempengaruhi perilakunya.
Perceraian yang merupakan akhir dari ketidakstabilan perkawinan yang di bina dan kemudian hidup terpisah, adalah