d. Penduduk
Dari data yang di peroleh di ketahui bahwa jumlah penduduk Desa Cikedung Kecamatan Cikedung Kabupaten
Indramayu pada tahun 2016 adalah 8.118 jiwa, yang terbagi dalam 3.114 kepala keluarga. Dari jumlah tersebut terdiri dari 3.945
berjenis kelamin laki-laki dan 4.173 berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan data monograf antara jenis kelamin laki-laki dan
perempuan lebih banyak jenis kelamin perempuan. Di bawah ini adalah deskripsi penduduk Desa Cikedung
Kecamatan Cikedung Kabupaten Indramayu berdasarkan data yang di peroleh dari kantor Desa Cikedung Kecamatan Cikedung
Kabupaten Indramayu. Deskripsi berdasarkan kelompok umur yang dijelaskan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 4.3 Penduduk Desa Cikedung Menurut Kelompok Umur
No. Kelompok Umur
Jumlah 1
0-4 653
2 5-9
582 3
10-14 621
4 15-19
561 5
20-24 636
6 25-29
554 7
30-34 595
8 35-39
525 9
40-44 572
10 45-49
635 11
50-54 603
12 55-59
516 13
60-64 438
14 64+
628 Jumlah
8.118 Sumber : Data Penduduk Desa Cikedung Bulan Juli 2016
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan bahwa kelompok penduduk terbanyak berada di umur 0-4 tahun. Angka tersebut
menunjukan bahwa tingkat kelahiran penduduk Desa Cikedung cukup tinggi.
Dalam suatu desa pasti ada penduduk yang datang dan pergi, selanjutnya pengelompokan penduduk berdasarkan
mobilitasmutasi yang terjadi di Desa Cikedung:
Tabel 4.4 Menurut MobilitasMutasi
No. Jenis
Jumlah 1
Lahir 16
2 Meninggal
2 3
Datang 6
4 Pindah
10 Jumlah
34 Sumber: Data Penduduk Desa Cikedung tahun 2016
Berdasarkan tabel 4.3 di ketahui bahwa penduduk Desa Cikedung pada tahun 2016 jumlah kelahiran lebih banyak di
bandingkan dengan jumlah meninggal dan jumlah penduduk yang pindah lebih banyak dari pada jumlah penduduk yang datang. Ini
menunjukan bahwa terdapat perpindahan penduduk baik itu yang datang atau yang pindah.
Searah dengan kebijakan bahwa sektor pendidikan mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan yang bermutu. Berdasarkan hal ini pula secara umum masyarakat Cikedung dapat dilihat berdasarkan tingkat pendidikan
yang ada, agar lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Tabel 4.5 Jumlah Penduduk Menurut Usia Sekolah
No. Pendidikan
Jumlah 1
Taman Kanak-kanak 295
2 Sekolah Dasar
884 3
SMPSLTP 513
4 SMASLTA
421 5
Perguruan Tinggi 89
Jumlah 2.202
Sumber :Data Penduduk Desa Cikedung tahun 2016
Berdasarkan tabel 4.4 dapat di ketahui bahwa penduduk Desa Cikedung yang bersekolah berjumlah sebagaimana yang
terbagi dalam berbagai jenjang pendidikan. Untuk meningkatkan taraf pendidikan masyarakat Desa Cikedung Kecamatan Cikedung
Kabupaten Indramayu, maka para orang tua menganjurkan anak- anaknya agar masuk sekolah ke jenjang berikutnya ke kota
kecamatan, kabupaten atau ke kota lainnya sesuai cita-cita dan kemampuan masing-masing. Dengan adanya data penduduk
berdasarkan usia sekolah menunjukan bahwa tingkat kesadaran akan pentingnya pendidikan cukup tinggi sehingga banyak yang
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi walaupun harus keluar daerah bahkan kota lainnya.
Selain berdasarkan tingkat sekolah dalam kependudukan juga dicantumkan data mengenai sumber penghasilan penduduk
berdasarkan jenis pekerjaannya yang sudah di bagi kedalam beberapa bagian, untuk lebih jelasnya dapat kita lihat di bawah ini :
Tabel 4.6 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan
No. Mata Pencaharian Jumlah
1 PNS
143 2
TNI 8
3 POLRI
9 4
Pensiunan 140
5 Swasta
47 6
Petani 720
7 Buruh Tani
980 8
Pedagang 112
9 Industri Kecil
8 10
Pelajarmahasiswa 2.202
11 Tenaga Kerja Indonesia TKI
4
59 12
Lain-lain 3.690
Jumlah 8.118
Sumber :Data Penduduk Desa Cikedung tahun 2016 Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa mata
pencaharian penduduk Desa Cikedung secara keseluruhan beragam, namun mayoritas bekerja sebagai buruh tani, karena
masih banyak masyarakat yang belum memiliki lahan pertanian sehingga mereka kebanyakan hanya bekerja kepada pemilik lahan.
Penghasilan yang diperoleh masyarakat Cikedung sebagian besar dari hasil petani dan pekerjaan lainnya seperti yang telah di
jelaskan dalam tabel. Masyarakat desa Cikedung juga dibagi berdasarkan Agama
yang dianut oleh masyarakatnya, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :
Tabel 4.7 Jumlah Penduduk Menurut Agama
No. Agama Jumlah
1 Islam
8.104 2
Kristen 6
3 Hindu
- 4
Budha 6
5 Lain-lain
2 Jumlah
8.118 Sumber :Data Penduduk Desa Cikedung tahun 2016
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa agama di desa cikedung cukup beragam. Mayoritas penduduk desa cikedung
memeluk dan meyakini agama Islam. meskipun kondisi agama yang beragam namun penduduk desa cikedung dapat menghormati pemeluk
4
Data yang telah diolah bersumber dari Kecamatan Cikedung Dalam Angka.
agama satu dengan pemeluk agama lainnya sehingga masyarakat desa cikedung hidup rukun dan saling berdampingan.
Kegiatan keagamaan yang ada di wilayah Cikedung cukup baik, berarti itu dapat mencirikan masyarakatnya mempunyai pengetahuan
agama. Di samping itu, seiring berjalannya waktu dan pengaruh yang datang melalui berbagai cara yang dapat menurunkan akhlak para
remaja sehingga ajaran agama ditinggalkan sedikit demi sedikit yang menyebabkan krisis iman didalam diri mereka.
Oleh sebab itu di Desa Cikedung sering diadakan acara keagamaan dan acara adat setiap bulan atau setiap kali ada perayaan
agar masyarakatnya tetap mengingta dan menjalankan sesuai adat yang ada di setiap Desa yang ada di Kecamatan Cikedung.
2. Karakteristik Informan
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan 10 responden warga desa cikedung yang anggota keluarganya bekerja
di luar negeri :
Tabel 4.8 Data Informan
No .
Nama Umur
Negara tujuan
Lama Bekerja
Tahun Penghasilan Per bulan
Jenis Pekerja
an
1 Jaja
37 Taiwan 9 tahun 2007-
2016 8 juta
PRT
2 Margana 55
-Taiwan 6 tahun
5 bulan 2007-
2016 8 juta
PRT
3 Nina
35 -Taiwan
-China -8
tahun -1
tahun 2007-
2015 2016
6 juta 6 juta
PRT
4 Didi
Carsidi 50
-Taiwan 4 tahun 5
bulan 2011-
2016 8 juta
PRT
5 Mudi
40 -Taiwan 4 tahun 2013-
2016 5 juta
Pabrik
6 Rasimen 40
-Taiwan 1,5 tahun
2015- 2016
6 juta PRT
7 Cariman 28
-Taiwan 6 tahun 2010- 2016
7 juta PRT
8 Fatonah
39 Malaysi
a 2 tahun 2014-
2015 2,5 juta
PRT
9 Asni
50 -Taiwan 4 tahun 2011-
2016 5 juta
PRT
10 Kibtiah
58 -Brunai
Darussa lam
1 tahun 2015- 2016
3 juta PRT
Sumber : Hasil wawancara dengan para informan Wawancara dilakukan untuk memperoleh data yang diperlukan
dalam penelitian. Informan yang di wawancarai itu ada istrinya yang bekerja ke luar negeri dan bahkan ada yang pernah menjadi TKI itu
sendiri yang kebetulan berada di rumah. Menjadi TKI merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk
merubah hidup menjadi lebih baik dari sebelumnya. Itu merupakan harapan besar bagi mereka untuk mendapatkan kehidupan yang lebih
baik.
B. Hasil Penelitian
1. Pengaruh Bekerja Di Luar Negeri Terhadap Tingkat Ekonomi
a. Kehidupan Ekonomi Sebelum Bekerja Ke Luar Negeri
Ekonomi merupakan masalah yang penting dalam kehidupan. Masalah ekonomi sering berhubungan dengan masalah
pendapatan atau penghasilan. Dengan penghasilan yang cukup atau bahkan lebih, kita akan dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-
hari. Mencari pekerjaan memang tidak mudah bagi orang yang hanya berpendidikan sampai SMP. Namun tidak dapat dipungkiri
bahwa untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang lebih sangat sulit, walaupun kita mendapatkan pekerjaan tersebut tentunya
dengan pendidikan yang tinggi. Untuk dapat mencukupi kebutuhan hidup keluarganya
banyak masyarakat memilih bekerja di luar negeri, dari hasil wawancara diketahui bahwa faktor yang memotivasi untuk bekerja
di luar negeri sangat beragam, seperti yang diungkapkan oleh Bapak Margana 55 tahun yang anaknya bekerja di Taiwan
dengan jawabannya: “di dalam negeri apalagi yang pendidikannya SMP, banyak
yang sekolah tinggi aja masih susah, apalagi dulu saya dikejar-kejar hutang jadi anak saya memilih bekerja di luar
negeri Alhamdulillah hutang saya jadi lunas”.
5
Anak bapak Margana yang hanya lulusan SMP berani memutuskan bekerja ke luar negeri karena untuk membayar hutang
dan ingin mencukupi kebutuhan orang tuanya. Senada dengan jawaban Bapak Margana diatas, berikut
jawaban yang dikemukakan oleh Bapak Carsidi 50 tahun: “karena disini e,,, susah cari kerjanya, disana kan gampang
terus gajinya kan agak besar gitu, sebenarnya dulu setelah lulus SMA punya keinginan untuk melanjutkan sekolah tapi
saya gak punya modal”.
6
Salah satu cara yang di tempuh oleh sebagian orang untuk mendapatkan uang yang banyak dan tidak perlu pendidikan tinggi
adalah dengan menjadi TKI Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri dan itu yang menjadi pilihan anak Bapak Carsidi, karena
orang tuanya tidak bisa membiayai untuk melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi sehingga memutuskan bekerja ke luar negeri.
Jawaban bapak Carsidi diatas diperkuat lagi oleh Bapak Jaja 37 tahun:
5
Wawancara Bapak Margana.
6
Wawancara Bapak Carsidi.
“iya masalahnya kan kalo di luar kan gajinya lebih besar cuman resikonya kan ninggalin keluarga di rumah”.
7
Apa yang dikatakan oleh bapak Jaja bahwa memang segala sesuatu pasti ada resiko yang harus diambil seperti halnya yang
dilakukan oleh istri bapak Jaja yang harus rela meninggalkan anak dan suami di rumah demi memenuhi kebutuhan ekonomi.
Selanjutnya Ibu Nina 35 tahun mengatakan bahwa adiknya bekerja di luar negeri karena:
“untuk modal anak sekolah, untuk mewujudkan cita-cita anaknya dan juga untuk membiayai orang tua yang sedang
sakit stroke jadi sekeluarga dia yang menanggung saya di rumah yang mengurusnya”.
8
Keputusan yang diambil oleh adik dari ibu Nina ini untuk membiayai dan mewujudkan cita-cita anaknya juga membiayai
orang tuanya yang sedang sakit stroke, sehingga semua beban ekonomi ditanggung oleh adiknya dan Ibu Nina yang mengurus
orang tua serta anaknya di rumah. Jawaban Ibu Nina juga tidak jauh berbeda dengan Ibu
Fatonah 39 tahun yang pernah bekerja di Malaysia: “buat cari uang untuk kebutuhan hiduplah, buat beli susu
biaya anak sekolah, suami saya kerjanya kadang-kadang petani ya kesana kesini saja lah”.
9
Ibu Fatonah menceritakan bahwa faktor bekerja di luar negeri itu untuk mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga beli susu
biaya anak sekolah, sedangkan suaminya hanya bekerja serabutan yang tidak mempunyai gaji tetap.
Jawaban Ibu Fatonah di perkuat oleh jawaban Ibu Kibtiah 58 tahun:
“sebelumnya anak saya bekerja di salon, tapi kurang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari”.
10
7
Wawancara Bapak Jaja.
8
Wawancara Ibu Nina .
9
Wawancara Ibu Fatonah.
Dengan bekerja di salon yang penghasilannya tidak seberapa sehingga anak Ibu Kibtiah memutuskan bekerja ke Brunai
Darussalam untuk mencukupi kebutuhan keluarganya di rumah. Ibu Rasimen 45 tahun juga menuturkan bahwa anaknya
bekerja ke luar negeri untuk: “kepingin gaji besar kerja di Taiwan ingin ada hasilnya
ingin bikin rumah, lumayan buat bantu-bantu suaminya yang juga kerja di Jakarta”.
11
Keputusan bekerja di luar negeri dengan hanya bermodalkan ijazah SMP anak Ibu Rasimen meninggalkan
suaminya, dengan gaji sekitar 6 juta perbulan membawa impian dapat membangun rumah yang ingin ditempatinya dengan keluarga
untuk masa depannya. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Bapak Cariman 28
tahun, alasan istrinya bekerja di luar negeri karena: “karena lihat saya disini kerja kekurangan terus makanya
dia ikut kerja”.
12
Karena melihat keadaan ekonomi keluarganya serba kesusahan dan pekerjaan suaminya hanya sebagai buruh tani maka
istri bapak Cariman memutuskan pergi bekerja ke Taiwan dengan niat ingin membantu mencukupi kebutuhan keluarganya dan
dengan harapan dapat memperbaiki kehidupan ekonominya. Keputusan untuk menjadi TKI di luar negeri walaupun
disana hanya menjadi pembantu rumah tangga dan buruh di pabrik tapi penghasilan yang di tawarkan memang cukup besar
dibandingkan kita bekerja sebagai pembantu atau buruh pabrik di negara sendiri karena penghasilan yang didapat sangat sedikit.
Dilihat dari pendapatan yang diperoleh sebelum bekerja ke luar negeri memang pendapatan yang diperoleh sangat rendah jika
10
Wawancara Ibu Kibtiah.
11
Wawancara Ibu Rasimen .
12
Wawancara Bapak Cariman .