Pencemaran Perairan oleh Logam Berat
                                                                                senyawa  raksa  hanya  digunakan  untuk  keperluan  sederhana,  misalnya  untuk pembuatan  obat  dan  cat  merah  Goldwater    Clarkson,  1972  diacu  dalam
Hutagalung, 1984. Pengunaan  Hg  dalam  bidang  industri  cukup  banyak,  seperti  industri
petanian, alat-alat elektronik, industri cat dan sebagainya. Selain itu dalam industri pertambangan emas, Hg ini biasanya digunakan untuk memisah emas dari batuan,
umumnya  digunakan  oleh  penambang  liar  di  sekitar  daerah  pertambangan  yang limbahnya dibuang ke sungai  yang kemudian bermuara ke laut Walhi, 2003.
Merkuri di  perairan jarang sekali  terdapat  dalam  bentuk  bebas, umumnya terkait dengan unsur
– unsur lain, terutama dengan klorida Cl, yang senyawanya diperkirakan  berbentuk  HgCl
4 -2
,  HgCl
3 -
,  HgCl
3
Br
-
Rompas,  1991.  Kadar logam  merkuri  dalam  air  laut  sangat  rendah  berkisar  antara  0,1-1,2  ppb.  Dalam
tubuh  ikan  laut,  Hg  berbentuk  metil  merkuri  yang  memiliki  toksitas  yang  tinggi dan daya ikat yang kuat melalui proses enzimatik. Melalui proses rantai makanan
akan  masuk  ke  dalam  tubuh  manusia  sehingga  menimbulkan  efek  lethal  dengan keracunan kronis pada manusia Palar, 1994.
Rompas 1991 menyatakan bahwa secara alamiah merkuri  yang terdapat di  dalam  perairan  adalah  kecil.  Dengan  peningkatan  kosentrasi  merkuri  setelah
masuk ke dalam wilayah perairan, maka merkuri akan mengalami berbagai proses yang  disebut  dengan  ekotoksikologi.  Proses-proses  yang  terjadi  disajikan  pada
Gambar 3. FAO 1990 mengemukakan bahwa Hg yang dapat diakumulasi adalah Hg
yang  berbentuk  methyl  merkuri  CH
3
-Hg  yaitu  bentuk  senyawa  organik  dengan daya  racun  tinggi  yang  dapat  diakumulasi  oleh  ikan  dan  shellfish.  Hg  yang
diakumulasi  dalam  tubuh  hewan  akan  merusak  menstimulus  sistem  enzimatik yang  mengakibatkan  penurunan  kemampuan  adaptasi  bagi  hewan  yang
bersangkutan  terhadap  lingkungan  yan  tercemar.  Pada  ikan,  organ  yang  paling banyak mengakumulasi merkuri adalah ginjal, hati dan lensa mata Leland, et al.,
1975 diacu dalam Sanusi, 1980. Dalam  penelitian  yang dilakukan oleh  Polii, et al.  1999,  pada  tubuh  organisme  di  perairan  Teluk  Buyat,  Sulawesi  Utara
mendeteksi adanya kandungan merkuri pada ikan sebanyak 0,002-4,020 ppb, pada
bagian  hatiperut  ikan  sebanyak  0,002-0,103  ppb  dan  pada  moluska  sebanyak 103-173 ppb Supriharyono, 2007.
Sumber : Rompas 1991
Gambar 3  Ekotoksikologi merkuri
Pencemaran merkuri Hg Sifat kimia-fisika
Lintasan dan Flux Biogeokimia
Air Sedimen
Udara Substansi Lingkungan
ORGANISME
Sifat Fisika dan Kimia Bahan Pencemar
Sifat Pencemar Biogeokimia
Toksisitas atau Kondisi Lethal dan Kondisi
Sublethal Biotransformasi
Bioakumulasi Transfer Rantai Makanan
Perubahan Sifat dan Dinamika Populasi Reproduksi, Imigrasi, Mortalitas
Perubahan Struktur dan Fungsi Ekosistem Keanekaan Spesies, Hubungan Mangsa dan Pemangsa
PERUBAHAN FUNGSI EKOSISTEM Perbandingan, Respirasi, Terhadap Fotosintetis, Laju
Siklus Nutrisi, Pola Arus Nutrisi
                                            
                