Strategi dan Rekomendasi Penentuan peringkat pada alternatif strategi
16 yang telah disepakati dalam kontrak. Bidang pemeliharaan ini ditangani
oleh beberapa supervisor yang dibantu oleh tenaga lapang. 6.
Bidang Ekspor dan Impor merupakan bidang yang bertugas mengatur dan mengelola seluruh kegiatan yang terkait dengan ekspor dan impor
tanaman. Perusahaan yang bergerak dalam bidang lanskap ini memiliki visi dan misi.
Visi dari PT Tropica Greeneries adalah “Green statement that brings you a healthy
atmosphere ”. Misi PT Tropica Greeneries adalah 1 menjadi kontraktor dan
desainer lanskap yang professional, 2 menyediakan kebutuhan lanskap baik softscape maupun hardscape, 3 mendukung gaya hidup orang-orang yang tertarik
pada kualitas lanskap lebih tinggi, 4 menyediakan semua kebutuhan lanskap mulai dari desain, konstruksi, dan pemeliharaan lanskap, dan 5 memiliki pengetahuan
yang memadai mengenai tanaman dan jaringan yang luas lokal dan internasional.
PT Tropica Greeneries memiliki banyak pengalaman dalam menangani proyek lanskap, pengembangan tanaman, pembibitan tanaman, ekspor produk
tanaman, serta memiliki pengetahuan pada tanaman lokal dan tanaman introduksi. PT Tropica Greeneries telah banyak menangani berbagai proyek dari skala kecil
sampai skala besar yang berlokasi di berbagai daerah. Salah satu kantor cabang PT Tropica Greeneries terletak di Bali yang beralamat di Jalan Jayagiri No. 11f Renon,
Denpasar. Kantor cabang ini bertugas untuk mengurus proyek lanskap di daerah Bali. Pada saat kegiatan magang berlangsung, mahasiswa membantu pekerjaan
administrasi di kantor PT Tropica Greeneries yang ada di Bali dan pekerjaan lapang di Bandara Internasional Ngurah Rai.
Proyek Lanskap Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali
Bandara Internasional Ngurah Rai diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 1 Agustus 1969. Nama bandara ini diambil dari nama seorang pahlawan
Indonesia dari Bali, yaitu I Gusti Ngurah Rai. Saat ini, luas wilayah Bandara Internasional Ngurah Rai kurang lebih 296 ha. Bandara Internasional Ngurah Rai
dikelola oleh PT Angkasa Pura I Persero sebagai perusahaan penyedia jasa kebandarudaraan. Bandara Internasional Ngurah Rai memiliki satu terminal
domestik, satu terminal internasional, dan satu terminal untuk jet pribadi.
Banyaknya penumpang internasional dan domestik setiap tahunnya menjadikan PT Angkasa Pura I berkepentingan mengembangkan Bandara
Internasional Ngurah Rai agar lebih optimal dalam melayani permintaan pengguna jasa dan meningkatkan kenyamanan pengguna. PT Angkasa Pura I kemudian
membentuk sebuah tim yang diberi nama Proyek Pengembangan Bandara Internasional Bali PPBIB. Proyek ini memiliki lima paket pekerjaan dalam
berbagai bidang seperti infrastruktur, bangunan penunjang, gedung terminal internasional, baggage handling system, serta ekspose ornamen interior dan
eksterior sehingga diadakan kegiatan tender untuk pekerjaan tersebut.
PT Tropica Greeneries terpilih sebagai subkontraktor dalam paket ke lima, yaitu ekspose ornamen interior dan eksterior khususnya pada bagian lanskap. Pada
proyek lanskap Bandara Internasional Ngurah Rai, terdapat lima pihak yang terlibat di dalam keseluruhan proses. Kelima pihak tersebut adalah owner selaku pihak
pertama yaitu PT Angkasa Pura I Persero, utusan langsung dari owner selaku pihak kedua yaitu PPBIB, manajemen konstruksi selaku pihak ketiga yaitu PT Jaya
17 CM Jo. PT Emekon Prakasita, kontraktor utama selaku pihak keempat yaitu PT
Adhi Karya Tbk., serta konsultan dan kontraktor lanskap selaku pihak kelima yaitu PT Tropica Greeneries Gambar 6. Pihak-pihak tersebut saling berketerkaitan satu
sama lain guna menunjang proyek pekerjaan lanskap Bandara Internasional Ngurah Rai.
Gambar 6 Struktur organisasi Proyek Lanskap Bandara Internasional Ngurah Rai Sumber : PT Tropica Greeneries 2014
PPBIB khusus bagian lanskapnya dimulai pada tanggal 1 Juli 2013. Pekerjaan lanskap ini berlokasi di Terminal Internasional Bandara Ngurah Rai. Terdapat tiga
area pekerjaan lanskap yang ditangani oleh PT Tropica Greeneries, yaitu area landed garden, area vertical garden, dan area roof garden. Area-area ini terletak di
bagian dalam dan luar terminal internasional. Pada proyek lanskap ini tidak hanya elemen lunak saja yang dikerjakan oleh PT Tropica Greeneries tetapi juga Elemen
keras. Untuk ekspose ornamen interior PT Tropica Greeneries menggunakan ornamen metal laser cut. Metal laser cut terbuat dari bahan metal yang kemudian
di ukir dengan menggunakan teknik cutting. Ornamen metal laser cut terletak pada pilar-pilar yang berada di dalam terminal internasional.
Area kerja lanskap PT Tropica Greeneries dibagi menjadi tiga, yaitu landed garden, vertical garden, dan roof garden. Landed garden adalah taman yang
memberikan keindahan dan kenyamanan bagi pengguna. Area landed garden terdapat pada taman transisi, taman dalam pilar, dan area touch up Lampiran 3.
Taman transisi adalah taman yang terletak di area pintu masuk terminal kedatangan internasional. Taman ini didominasi oleh tanaman tropis. Taman dalam pilar adalah
suatu konsep taman yang berada di dalam pilar kaca seperti terarium. Terdapat lima belas pilar yang memiliki desain lanskap yang berbeda. Area touch up dibuat untuk
memperindah penampilan lanskap jalan menuju terminal internasional, area ini berada di sebelah kiri, kanan, dan median jalan.
Vertical garden adalah taman yang ditanam secara vertikal dengan menggunakan kokopit sebagai media tanamnya. Tanaman pada vertical garden
ditanam dalam geopocket. Vertical garden terletak di dekat pintu masuk terminal keberangkatan internasional Lampiran 4. Tanaman yang digunakan adalah
tanaman yang tahan naungan. Terdapat lima belas pilar vertical garden yang
PT Angkasa Pura I Proyek Pengembangan Bandara Internasional Bali
Manajemen Konstruksi PT Jaya CM Jo. PT Emekon Prakasita
Kontraktor Utama Paket 5f dan 5h PT Adhi Karya Tbk.
Sub Kontraktor Lanskap PT Tropica Greeneries
18 memiliki ketinggian dan pola tanam yang berbeda. Roof garden adalah taman yang
berada di atas sebuah bangunan. Pada Bandara Internasional Ngurah Rai tidak ada keberadaan taman di atas atap tetapi ada penanaman pada planter box yang ada
pada sisi gedung parkir tujuannya adalah penghijauan untuk meningkatkan kualitas lingkungan di kawasan bandara Lampiran 5.
Aspek Fisik dan Biofisik Letak dan Luas Wilayah
PPBIB berlokasi di dalam kawasan Bandara Ngurah Rai, Bali, yang terletak di Jalan Raya Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kuta, Bali 80362. Secara geografis,
Bandara Internasional Ngurah Rai terletak di antara 8°44 53 LU - 115°10 3 BT.
Bandara Internasional Ngurah Rai berbatasan dengan permukiman warga dan hotel di sebelah utara, pemukiman warga di sebelah selatan, kawasan resort di sebelah
barat dan pemukiman warga di sebelah timur. Lokasi Bandara Internasional Ngurah Rai berada kurang lebih 13 km dari pusat Kota Denpasar. Proyek lanskap bandara
ini terletak pada terminal internasional yang memiliki luas sekitar 120.000 m
2
. Pekerjaan lanskap yang dikerjakan oleh PT Tropica Greeneries memiliki luas total
kurang lebih 7167,68 m
2
. Gambar 7 merupakan peta area kerja lanskap Bandara Internasional Ngurah Rai oleh PT Tropica Greeneries.
Sirkulasi dan Aksesibilitas
Sirkulasi pada kawasan Bandara Internasional Ngurah Rai terbagi menjadi dua jalur dengan pedestrian pada sisi jalannya. Bagi pengguna yang ingin
menggunakan jasa penerbangan di Bandara Internasional Ngurah Rai dapat menggunakan kendaraan pribadi dan kendaraan umum seperti taksi dan Bus Trans
Sarbagita untuk mencapai kawasan ini.
Akses masuk untuk mobil ke Bandara Internasional Ngurah Rai hanya melalui satu pintu di bagian timur bandara, sedangkan untuk pejalan kaki dan
pengguna motor terdapat dua pintu akses masuk. Akses masuk kendaraan bermotor dapat melalui bagian barat bandara yang merupakan lahan lama untuk parkir motor
dan di gedung parkir baru motor yang terletak di sebelah utara bandara. Bandara Internasional Ngurah Rai memiliki akses masuk khusus untuk pengguna jet pribadi
melalui pintu di sebelah selatan.
Topografi dan Jenis Tanah
Topografi kawasan Bandara Internasional Ngurah Rai secara keseluruhan adalah datar. Bandara Internasional Ngurah Rai berada pada ketinggian sekitar 27
mdpl. Kondisi topografi proyek lanskap bandara awalnya datar, tetapi dalam pembangunannya dilakukan rekayasa kontur dengan melakukan cut dan fill pada
beberapa bagian.
Secara keseluruhan kawasan Bandara Internasional Ngurah Rai memiliki jenis tanah regosol yang berwarna keabuan hingga kuning dengan kadar bahan
organik rendah. Jenis tekstur tanah pada kawasan Terminal Internasional adalah berbutir kasar dan memiliki pH tanah sekitar 6
— 7. Jenis tanah ini memiliki sedikit unsur N sehingga perlu ditambahkan pupuk organik atau pupuk kandang.
19 Gambar 7 Peta area kerja lanskap Bandara Internasional Ngurah Rai
20
Hidrologi
Sistem hidrologi yang terdapat di Bandara Internasional Ngurah Rai berasal dari PDAM dan pengolahan air limbah. Air yang diolah merupakan air limbah toilet
yang diolah menjadi air bersih kemudian dimanfaatkan untuk menyiram tanaman. Hal ini dilakukan untuk mendukung konsep ecoterminal yang sedang diterapkan
Bandara Internasional Ngurah Rai. Kelemahan dari penggunaan air daur ulang untuk penyiraman adalah mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Iklim
Bandara Internasional Ngurah Rai terletak di selatan Kota Denpasar yang merupakan daerah pantai beriklim panas. Menurut BMKG Wilayah III Denpasar,
pada tahun 2012, daerah ini memiliki suhu rata-rata sebesar 26,9°C, dengan suhu terendah pada bulan Juli 25,5°C dan suhu tertinggi pada bulan November 28,5°C.
Curah hujan rata-rata pada kawasan Bandara Internasional Ngurah Rai adalah 154,1mmbulan, curah hujan maksimum 554,2 mmbulan pada bulan Januari dan
curah hujan minimum 0,3 mmbulan pada bulan Agustus. Kelembaban udara rata- rata adalah 80,6, penyinaran matahari rata-rata adalah 77,6, dan kecepatan
angin rata-rata adalah 6,2 kmjam Tabel 11.
Tabel 11 Data iklim rata-rata tahun 2012
Bulan Suhu Udara
o
C Curah Hujan
mmbulan Kelembaban
Udara Penyinaran
Matahari Kecepatan
Angin kmjam
Januari 27,2
554,2 83,0
43,0 7,6
Februari 27,2
208,6 84,0
74,0 4,9
Maret 27,2
528,5 83,0
51,0 6,7
April 27,2
43,2 82,0
94,0 5,1
Mei 27,0
119,7 81,0
79,0 7,3
Juni 26,1
3,8 79,0
84,0 7,1
Juli 25,5
50,1 77,0
80,0 8,0
Agustus 26,1
0,3 77,0
89,0 7,6
September 26,0
1,8 80,0
92,0 5,3
Oktober 27,2
11,0 79,0
94,0 5,7
November 28,5
92,7 80,0
84,0 4,2
Desember 28,1
235,1 82,0
67,0 5,0
Rata-rata 26,9
154,1 80,6
77,6 6,2
Sumber : Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah III Denpasar
Vegetasi dan Satwa
Bandara Ngurah Rai merupakan kawasan yang padat dan berpolusi sehingga harus ditanami vegetasi untuk mereduksi polusi udara yang ada dan menyejukkan
kawasan. Vegetasi yang berada di Bandara Internasional Ngurah Rai merupakan tanaman lokal dan tanaman yang tahan terhadap iklim pantai. Jenis vegetasi yang
ada di Bandara Internasional Ngurah Rai saat ini didominasi oleh pohon, semak, dan rumput. Vegetasi yang terdapat di Terminal Internasional antara lain adalah
kamboja Plumeria sp., dadap merah Erythrina crystagali, palem Roystonea regia, dan angsana Pterocarpus indicus. Data jenis vegetasi selengkapnya dapat
dilihat pada Lampiran 6.
Saat ini, Bandara Internasional Ngurah Rai sedang dalam masa pengembangan sehingga kawasan ini akan memiliki jenis vegetasi yang semakin
beragam. Beragam jenis vegetasi memiliki fungsi sebagai tanaman pengarah,
21 peneduh, display plant, dan penutup tanah. Satwa yang berada di Bandara
Internasional Ngurah Rai kebanyakan satwa liar seperti burung. Beberapa pohon seperti dadap merah merupakan vegetasi yang mengundang burung pemakan madu.
Aspek Sosial Pengguna
Bandara Internasional Ngurah Rai merupakan gerbang utama bagi warga negara asing yang ingin berkunjung ke Bali. Pengguna bandara ini tidak hanya
wisatawan saja tetapi pekerja baik yang bekerja di bandara maupun di luar bandara. Beberapa tahun terakhir, jumlah penumpang pesawat mendarat dan terbang melalui
Bandara Internasional Ngurah Rai mengalami peningkatan. Gambar 8 menunjukkan bahwa kedatangan penumpang terbanyak pada bulan Desember
karena pada bulan tersebut merupakan libur akhir tahun. Keberangkatan penumpang terbanyak terjadi pada bulan Agustus Kantor Otoritas Wilayah IV,
2013.
Gambar 8 Grafik banyaknya kedatangan dan keberangkatan penumpang di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, tahun 2013
Tenaga Kerja
Keberadaan Bandara Internasional Ngurah Rai bagi masyarakat sekitar merupakan salah satu keuntungan karena merupakan lapangan kerja baru yang
dapat meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi bagi masyarakat. Banyak karyawan tetap ataupun karyawan harian yang berasal dari masyarakat sekitar
bandara. Tenaga kerja yang bekerja di Bandara Internasional Ngurah Rai tidak hanya berasal dari masyarakat sekitar, tetapi terdapat tenaga kerja yang berasal dari
luar Pulau Bali. Pada proyek lanskap yang sedang dikerjakan oleh tenaga kerja PT Tropica Greeneries, tenaga kerja bukan berasal dari masyarakat sekitar melainkan
berasal dari luar pulau Bali.
- 100 000
200 000 300 000
400 000 500 000
600 000 700 000
800 000 900 000
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Jul Ags Sep Okt Nov Des
B an
y ak
n y
a P
en u
m p
an g
Jiw a
Bulan Berangkat
Datang
22
Karakteristik Pengguna
Karakteristik dan persepsi pengguna merupakan hal yang perlu diidentifikasi sebagai masukan bagi pengelola Bandara Internasional Ngurah Rai. Data tersebut
didapatkan melalui wawancara dengan panduan kuisioner yang disebarkan kepada 30 responden. Berdasarkan hasil kuisioner terhadap responden yang terdiri dari 18
orang laki-laki dan 12 orang perempuan, sebanyak 47 pengguna berusia 25 hingga 35 tahun, 33 pengguna berusia kurang dari 25 tahun, 13 pengguna
berusia 36 hingga 46 tahun, dan 7 pengguna berusia lebih dari 46 tahun Gambar 9.
Gambar 9 Persentase pengguna bandara berdasarkan usia Pengguna sebagian besar merupakan pelajar 30, ibu rumah tangga
17, pekerja yang bekerja sebagai karyawan 40, sebagai kontraktor 3, dan sebagai arsitek 10 Gambar 10. Persentase tersebut menunjukkan bahwa
pengguna bandara meliputi hampir setiap latar belakang pekerjaan. Mereka biasanya mengunjungi bandara karena bandara merupakan gerbang utama untuk
menuju Bali. Berdasarkan tujuan, pengguna sebagian besar datang ke Bali untuk keperluan pekerjaan 43 ataupun berlibur 37 Gambar 10. Hal ini
menunjukkan bahwa Bali bukan hanya terkenal sebagai destinasi wisata namun juga untuk keperluan bekerja.
Gambar 10 Persentase pengguna bandara berdasarkaan pekerjaan dan tujuan kedatangan
Berdasarkan hasil kuisioner, frekuensi kedatangan pengguna adalah satu bulan sekali 33, setiap hari 27, enam bulan sekali 17, pertama kali 13,
dan setahun sekali 10 Gambar 11. Pengguna bandara tidak hanya wisatawan yang datang saat liburan, tetapi juga para pekerja yang setiap hari datang ke bandara.
Wisatawan yang datang melalui bandara akan semakin meningkat pada masa
33
47 13
7
Usia
25 25-35
36-46 46
40
3 10
17 30
Pekerjaan
Karyawan Kontraktor
Arsitek Ibu Rumah Tangga
Pelajar 37
43 13
7
Tujuan
Liburan Pekerjaan
Pendidikan Lainnya
23 liburan. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan jumlah penumpang yang datang pada
grafik keberangkatan dan kedatangan penumpang melalui Bandara Internasional Ngurah Rai.
Gambar 11 Persentase pengguna bandara berdasarkan frekuensi kedatangan
Persepsi Pengguna
Pendapat pengunjung mengenai hasil kegiatan pengelolaan taman Bandara Internasional Ngurah Rai merupakan hal yang perlu diketahui oleh pengelola
sebagai bahan evaluasi. Berdasarkan hasil kuisioner, sebagian besar responden berpendapat bahwa kondisi taman sudah rapi dan terawat dengan baik 60
Gambar 12. Hal ini dikarenakan jadwal pemeliharaan yang dibuat sudah sesuai sehingga taman terlihat rapi dan penataan yang sudah tepat. Selain itu, sebagian
pengguna juga berpendapat bahwa taman Bandara Internasional Ngurah Rai sudah bersih 50 karena tidak ada sampah pada area taman Gambar 13.
Gambar 12 Persentase penilaian pengguna bandara terhadap kondisi taman
Gambar 13 Penilaian pengguna bandara terhadap kebersihan taman
13 27
33 17
10
Frekuensi Kedatangan
Pertama kali Setiap hari
Satu bulan sekali Enam bulan sekali
Setahun sekali
10 30
60
Kondisi Taman
Tidak terawat Kurang terawat
Rapi dan terawat dengan baik
10
40 50
Kebersihan Taman
Tidak bersih Kurang bersih
Bersih
24 Berdasarkan hasil kuisioner, pengguna merasa nyaman dengan taman
Bandara Internasional Ngurah Rai. Hal ini ditunjukkan dengan persentase penilaian cukup nyaman 50 Gambar 14. Menurut pengguna, adanya taman membuat
bandara menjadi sejuk dan asri. Pada aspek fasilitas, pengguna berpendapat bahwa fasilitas yang ada sudah baik 50 Gambar 15. Namun, ada beberapa penilaian
yang kurang baik terhadap kondisi taman, kebersihan taman, kenyamanan taman, dan fasilitas taman. Sebaiknya dilakukan evaluasi terhadap aspek pengelolaan agar
dapat mengetahui kendalanya dan memberikan solusi terhadap kendala serta meningkatkan kinerja pengelolaan taman.
Gambar 14 Penilaian pengguna bandara terhadap kenyamanan taman
Gambar 15 Penilaian pengguna bandara terhadap fasilitas taman Taman Bandara Internasional Ngurah Rai keberadaannya mudah terlihat dan
startegis 70 menurut penilaian pengguna bandara Gambar 16. Sebagian besar pengguna merasa keberadaan taman tidak tertutupi, hal ini ditunjukkan dengan
keberadaan taman yang menambah keindahan bangunan bandara.
Gambar 16 Penilaian pengguna bandara terhadap lokasi taman
10
50 40
Kenyamanan Taman
Tidak nyaman Cukup nyaman
Nyaman Sangat nyaman
10
40 50
Fasilitas Taman
Tidak baik Cukup baik
Baik Sangat baik
30
70
Lokasi Taman
Tidak terlihat dan tertutupi
Mudah terlihat dan strategis
25 Penilaian terhadap desain taman keseluruhan Taman Bandara Internasional
Ngurah Rai dilakukan dengan menentukan tingkat keindahannya dengan membagi ke dalam beberapa area Gambar 17. Berdasarkan hasil kuisioner, sebagian besar
pengguna berpendapat bahwa desain taman Bandara Internasional Ngurah Rai sudah cukup indah pada kelima area. Terdapat beberapa area taman yang memiliki
penilaian buruk, yaitu area taman dalam pilar memiliki penilaian buruk sebesar 26,7 , area taman sisi timur barat dan timur gedung parkir sebesar 7, dan area
taman transisi sebesar 6. Hal ini disebabkan oleh desain taman yang dibuat sudah cukup baik pada keseluruhan area. Namun, pengelolaannya belum maksimal
sehingga kondisi taman terlihat buruk. Diperlukan perbaikan untuk meningkatkan kualitas visual taman. Berdasarkan hasil wawancara, harapan pengguna bandara
untuk pengelola taman adalah kegiatan pemeliharaan taman lebih ditingkatkan, menjaga kebersihan taman, dan menambah fasilitas penunjang seperti tempat
sampah.
Gambar 17 Penilaian pengguna bandara terhadap desain area taman
Pengelolaan Lanskap Bandara Internasional Ngurah Rai
Bandara Internasional Ngurah Rai telah melaksanakan renovasi pada terminal internasional. Renovasi tidak hanya pada bagian bangunan saja, tetapi juga pada
tamannya. Pada saat mahasiswa melakukan kegiatan magang, proyek lanskap ini sudah sampai pada tahap pemeliharaan taman. Masa pemeliharaan merupakan masa
kritis karena menentukan keberhasilan proyek lanskap Arifin dan Arifin, 2005. Masa pemeliharaan oleh PT Tropica Greeneries berlangsung hingga dilaksanakan
serah terima sesuai dengan kontrak yang telah disepakati. Pengelolaan proyek lanskap yang baik dan sesuai dibutuhkan selama masa pemeliharaan agar
pemeliharaan taman berhasil dan tujuan awalnya tercapai.
Pada pengelolaan lanskap Bandara Internasional Ngurah Rai terdapat tiga bagian taman yang dikelola, yaitu landed garden, roof garden, dan vertical garden.
Arifin dan Arifin 2005 menyatakan pengelolaan lanskap adalah upaya manusia untuk mendayagunakan, memelihara, dan melestarikan lanskap agar memperoleh
manfaat yang maksimal dengan mengusahakan kontinuitas kelestariannya. Pengelolaan lanskap meliputi struktur organisasi, tenaga kerja, jadwal
pemeliharaan, peralatan dan bahan, serta anggaran biaya pemeliharaan.
30 10
10 3,3
20 33
27 50
30 44
57 66
40 40
6 7
26,7 5
10 15
20 25
Taman Transisi
Vertical Garden
Taman Sisi Barat dan
Timur Gedung
Parkir Gedung
Parkir Taman dalam
Pilar Sangat indah
Indah Cukup indah
Buruk Sangat buruk
26
Struktur Organisasi
Pada proyek lanskap Bandara Internasional Ngurah Rai, PT Tropica Greeneries memiliki sebuah tim untuk menangani suatu proyek. Tim tersebut
bekerja di bawah seorang project manager dan dimonitori langsung oleh direktur Gambar 18. Dalam melaksanakan pekerjaan, project manager dibantu oleh
seorang site manager. Secara rinci, lingkup tanggung jawab divisi dalam struktur organisasi teamwork PT Tropica Greeneries adalah sebagai berikut.
a. Project manager bertugas dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan
proyek, mengontrol jalannya pelaksanaan proyek lanskap, berhubungan langsung dengan klien, berkoordinasi langsung dengan bagian-bagian
yang lain, dan mengambil keputusan sesuai dengan wewenangnya sepengetahuan direktur.
b. Site manager bertugas sebagai pengawas pekerjaan di lapang, mengontrol
pelaksanaan pekerjaan di lapang, berkomunikasi dengan pekerja, dan fokus pada pengelolaan pelaksanaan pekerjaan lanskap.
c. Administration bertugas sebagai pengurus keuangan proyek dan tahapan
pembayaran proyek. d.
Engineer bertugas untuk membuat shop drawing, melakukan review terhadap rincian detil proyek, dan pengawasan pelaksanaan engineering
proyek. e.
Drafter bertugas membuat gambar kerja atau menggambar hasil desain yang telah ditentukan konsepnya.
Gambar 18 Struktur organisasi teamwork PT Tropica Greeneries Sumber : PT Tropica Greeneries 2014
Pengelolaan proyek lanskap dan taman Bandara Internasional Ngurah Rai saat ini menjadi tanggung jawab PT Tropica Greeneries, di bawah bagian
pemeliharaan. Pekerjaan pemeliharaan diawasi langsung oleh site manager. PT Tropica Greeneries sudah memiliki struktur organisasi yang baik. Sebelumnya
divisi pemeliharaan sudah ada pada struktur organisasi perusahaan. Divisi pemeliharaan berkoordinasi langsung dengan divisi proyek lanskap. Divisi
pemeliharaan bertugas mengontrol dan melaksanakan kegiatan pemeliharaan taman di Bandara Internasional Ngurah Rai.
Project Manager Irwan Soedharnoto
Site Manager Yoga Iswara
Engineer Ifa Nur Ainina
Drafter Isa Damanhury
Administration Retno Ariyanti
Divisi Pemeliharaan
Keterangan : Hubungan instruksional
Hubungan koordinasi
27
Tenaga Kerja
PT Tropica Greeneries memiliki tujuh orang tenaga kerja pemeliharaan yang terdiri dari satu tenaga kerja pengawas dan enam tenaga kerja pelaksanaan
pemeliharaan taman Bandara Internasional Ngurah Rai. Tenaga kerja pemeliharaan taman PT Tropica Greeneries berasal dari Probolinggo, Jawa Timur. Jam kerja rutin
harian adalah pukul 08.00 s.d. 17.00 dengan istirahat satu jam pukul 12.00 s.d. 13.00. Seluruh pekerja taman PT Tropica Greeneries bekerja rata-rata delapan jam
per hari, selama tujuh hari dalam seminggu dengan satu hari libur pada minggu kedua. Pengambilan hari libur dilakukan secara bergantian dan sudah dijadwalkan
hari libur setiap tenaga kerja. Apabila ada tenaga kerja yang berhalangan hadir pada hari tertentu, tenaga kerja tersebut dapat mengajukan pertukaran jadwal libur
dengan tenaga kerja lain. Agar tercipta suasana kerja yang kondusif dan nyaman, site manager mengadakan pertemuan satu bulan sekali untuk berdiskusi mengenai
pekerjaan pemeliharaan di lapang Gambar 19.
Gambar 19 Kegiatan diskusi dengan tenaga kerja pemeliharaan Kapasitas kerja adalah besarnya kemampuan tenaga kerja untuk melakukan
suatu pekerjaan dalam waktu satu jam. Kapasitas kerja dapat diketahui dengan menghitung waktu yang dibutuhkan tenaga kerja dalam menyelesaikan suatu
kegiatan pemeliharaan. Dalam kegiatan pemeliharaan taman Bandara Internasional Ngurah Rai belum ada standar yang jelas mengenai kapasitas kerja yang harus
dipenuhi oleh setiap tenaga kerja dalam satu HOK. Tabel 12 merupakan perbandingan kapasitas kerja tenaga kerja pemeliharaan taman di lapang dengan
literatur.
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, sebagian besar pekerjaan pemeliharaan sudah sesuai dengan standar kapasitas kerja. Namun, terdapat
beberapa pekerjaan pemeliharaan yang masih di bawah standar. Hal ini disebabkan oleh latar belakang tenaga kerja pemeliharaan taman PT Tropica Greeneries bukan
berasal dari tenaga kerja yang sudah ahli di bidang pertamanan. Selain itu, terdapat kendala dalam hal teknis pada saat penggunaan selang plastik yang harus dilewati
kendaraan sehingga air yang keluar tidak banyak, pengisian sprayer gendong yang membutuhkan waktu, dan alat yang tidak mencukupi. Untuk meningkatkan kinerja
tenaga kerja, dibuat form checklist yang diisi oleh pengawas jika mereka telah selesai melakukan pekerjaan pemeliharaan Lampiran 7.
28 Tabel 12 Kapasitas tenaga kerja pemeliharaan Taman Bandara Internasional
Ngurah Rai
No Kegiatan Pemeliharaan
Kapasitas Kerja per Jam Efektivitas
Kerja per Jam
3
Ideal
1
Aktual
2
1. Penyiraman rumput dengan sprinkler
500 m
2
318 m
2
63,6 2.
Penyiraman pohon dengan selang plastik 15 pohon
12 pohon 80
3. Penyiraman ground cover dan semak
dengan selang plastik 150 m
2
161,5 m
2
107,7 4.
Pemangkasan tanaman semak dan penutup tanah dengan gunting pangkas
10 m
2
11 m
2
110 5.
Penyiangan dan pendangiran tanaman semak
40 m
2
30 m
2
75 6.
Pemupukan pupuk inorganik pada tanaman penutup tanah
200 m
2
151,2 m
2
75,6 7.
Penyemprotan pestisida pada semak dengan sprayer gendong
500 m
2
250 m
2
50 8.
Penyulaman rumput lempeng 10 m
2
13 m
2
130 9.
Penyulaman semak 3 m
2
3 m
2
100 Sumber :
1
Arifin dan Arifin 2005;
2
Pengamatan di lapang 2014;
3
Efektivitas Kerja = Pengamatan Lapang x 100 Literatur
Perhitungan jumlah tenaga kerja dalam satu tahun HOK per tahun per kegiatan diperlukan untuk mengetahui jumlah tenaga kerja pemeliharaan harian
yang dibutuhkan untuk taman Bandara Internasional Ngurah Rai sesuai dengan kapasitas kerjanya. Perhitungan HOK tenaga pemelihara taman per kegiatan selama
setahun disajikan pada Tabel 13.
Tabel 13 Perhitungan HOK tenaga pemelihara taman selama setahun
No. Kegiatan
Pemeliharaan Satuan
KK
1
per jam
Jumlah Kebutuhan
Waktu jam
HOK per Kegiatan
2
Frekuensi per
Tahun
3
HOK Satu
Tahun 1.
Penyiraman rumput
dengan sprinkler
m
2
500 1544
3,09 0,39
312 120,43
2. Penyiraman
rumput dengan selang
plastik ¾ inci m
2
150 254
1,69 0,21
312 66,04
3. Penyiraman
pohon dengan selang plastik
¾ inci pohon
15 146
9,73 1,22
312 379,60
4. Pemangkasan
semak dan penutup tanah
dengan gunting
pangkas m
2
10 3536
353,60 44,20
12 530,40
5. Pemangkasan
pohon pohon
5 146
29,20 3,65
1 3,65
29 Tabel 13 Perhitungan HOK tenaga pemeliharaan taman selama setahun lanjutan
No. Kegiatan
Pemeliharaan Satuan
KK
1
per jam
Jumlah Kebutuhan
Waktu jam
HOK per Kegiatan
2
Frekuensi per
Tahun
3
HOK Satu
Tahun 6.
Penyiangan dan
pendangiran tanaman
semak dan penutup tanah
m
2
40 4653
116,33 14,54
24 348,98
7. Pemupukan
pupuk organik pada tanaman
penutup tanah m
2
100 1604
16,04 2,01
2 4,01
8. Pemupukan
pupuk inorganik
pada tanaman penutup tanah
m
2
200 1604
8,02 1,00
12 12,03
9. Pemupukan
pohon pohon
7 146
20,86 2,61
2 5,21
10. Penyulaman
tanaman penutup tanah
dan semak m
2
3 4653
1551,00 193,88
1 193,88
11. Penyulaman
pohon pohon
3 146
48,67 6,08
1 6,08
12. Pembersihan
dan perapihan batu andesit
m
2
9 803
89,22 11,15
24 267,67
Total 1937,98
Keterangan :
1
Kapasitas kerja berdasarkan Arifin dan Arifin 2005;
2
Hari orang kerja, dengan ketentuan 8 jamoranghari;
3
Perhitungan total 312 hari kerja selama satu tahun 6 hariminggu
Jam kerja per minggu = HOK 1 tahun x jam kerja efektiforanghari Jam kerja produktifminggu
= 1937,98 jamoranghari x 8 jamoranghari 52 jamminggu
= 298,15 jamminggu KTK
= Jam kerjaminggu
x efektivitas kerja optimum
Jam kerja produktifminggu efektivitas kerja lapang
= 298,15 jamminggu x
100 30 jamminggu
70 = 14,19 orang = 14 orang
Jadwal Pemeliharaan
PT Tropica Greeneries sudah memiliki jadwal pemeliharaan untuk taman Bandara Internasional Ngurah Rai yang terdapat dalam standar operasional
prosedur SOP pemeliharaan taman. SOP pemeliharaan berisi metode pemeliharaan taman, jadwal pemeliharaan, dan tabel trouble shooting. Jadwal
pemeliharaan yang dibuat sudah efektif dengan menyesuaikan kebutuhan taman- taman tersebut. Kegiatan pemeliharaan dilakukan berbeda-beda pada tiga area
30 taman landed garden, roof garden, dan vertical garden. Jadwal pemeliharaan
Taman Bandara Internasional Ngurah Rai dapat dilihat pada Tabel 14, 15, dan 16. Jadwal pemeliharaan yang dibuat oleh PT Tropica Greeneries ditetapkan
berdasarkan kebutuhan di lapang agar kualitas taman tetap terjaga. Berdasarkan pengamatan, pelaksanaan pemeliharaan di lapang sudah berjalan sesuai dan efektif
dengan jadwal yang ditetapkan. Hal – hal yang bersifat insidental diutamakan dan
dikerjakan terlebih dahulu, tidak mengikuti jadwal yang sudah ditetapkan. Tabel 14 Jadwal pemeliharaan area landed garden
No Jenis Kegiatan
Frekuensi 1
2 3
4 5
6 7
8 1.
Penyiraman v
2. Pemangkasan
v 3.
Pengertikan v
4. Penyiangan
v 5.
Pendangiran v
6. Pemupukan
organik v
inorganik v
7. Pengendalian hama
dan penyakit v
v Keterangan : 1 = harian, 2 = mingguan, 3 = dwimingguan, 4 = bulanan, 5 = triwulan, 6 = semesteran,
7 = tahunan, 8 = insidental
Tabel 15 Jadwal pemeliharaan area roof garden
No Jenis Kegiatan
Frekuensi 1
2 3
4 5
6 7
8 1.
Penyiraman v
2. Pemangkasan
v 3.
Pengertikan v
4. Penyiangan
v 5.
Pendangiran v
6. Pemupukan
organik v
inorganik v
7. Pengendalian hama
dan penyakit v
v Keterangan : 1 = harian, 2 = mingguan, 3 = dwimingguan, 4 = bulanan, 5 = triwulan, 6 = semesteran,
7 = tahunan, 8 = insidental
Tabel 16 Jadwal pemeliharaan area vertical garden
No Jenis Kegiatan
Frekuensi 1
2 3
4 5
6 7
8 1.
Penyiraman v
2. Pemangkasan
v v
3. Penyiangan
v 4.
Pemupukan v
5. Pengendalian hama
dan penyakit v
6. Pembersihan talang
air v
7. Pembersihan sistem
irigasi v
v Keterangan : 1 = harian, 2 = mingguan, 3 = dwimingguan, 4 = bulanan, 5 = triwulan, 6 = semesteran,
7 = tahunan, 8 = insidental
31
Alat dan Bahan
Alat dan bahan merupakan suatu komponen yang penting dalam kegiatan pemeliharaan. Peralatan yang digunakan untuk pemeliharaan taman Bandara
Internasional Ngurah Rai merupakan alat standar yang harus dimiliki pekerja taman dan milik PT Tropica Greeneries. Kondisi alat dan bahan yang digunakan cukup
baik dan berfungsi secara optimal Tabel 17 dan 18.
Tabel 17 Jenis alat, jumlah, kondisi, dan masa efektif peralatan di Taman Bandara Internasional Ngurah Rai
No. Jenis Alat
Jumlah Kondisi
1
Masa Efektif
2
1. Selang plastik
7 buah Cukup baik
- 2.
Sprinkler portable 4 buah
Baik -
3. Gunting pangkas
1 buah Baik
6 bulan 4.
Gunting stek 5 buah
Baik 6 bulan
5. Cetok
2 buah Baik
6 bulan 6.
Cangkul kecil Kored 2 buah
Cukup baik 6 bulan
7. Kape
2 buah Rusak
2 tahun 8.
Golok 1 buah
Baik 6 bulan
9. Gergaji tangan
1 buah Baik
- 10.
Gembor 1 buah
Baik -
11. Sapu lidi
1 buah Cukup baik
1 bulan 12.
Sprayer gendong 1 buah
Baik 3 tahun
13. Sarung tangan
1 pasang Baik
- 14.
Lori 1 buah
Cukup baik -
Sumber : 1. Pengamatan lapang 2014; 2. Arifin dan Arifin 2005
Tabel 18 Jenis bahan, jumlah, bahan aktif, dan fungsi untuk pemeliharaan Taman Bandara Internasional Ngurah Rai
No. Jenis Bahan
Jumlah Bahan Aktif
Fungsi 1.
Urea 8 karung
N 45 Merangasang
pertumbuhan daun 2.
NPK 2 karung
N 0,011 P 6,26 mgml K 72,13
mgml Merangsang pertumbuhan
tanaman 3.
Kokopit 10 karung
- Media
tanam vertical
garden 4.
Jala sutra 8 botol
- Merangsang pertumbuhan
daun 5.
Decis 2.5 EC 2 botol
Deltamethrin 25
gl Insektisida kontak
6. Curacron 500 EC
4 botol Prefonos 500 gl
Insektisida kontak 7.
Dithane M-45 2 buah
Mancozeb 80 Fungisida kontak
8. Furadan 3G
4 buah Karbofuran 3
Insektisida sistemik Sumber : Pengamatan lapang dan wawancara dengan Project Manager
Alat dan bahan yang digunakan mempunyai masa efektif penggunaan yang berbeda-beda. Jika peralatan sudah melewati masa efektifnya, peralatan itu tidak
dapat bekerja secara maksimal dan harus diganti dengan alat baru. Kelengkapan alat dan bahan sangat mendukung kelancaran dalam kegiatan pemeliharaan taman
yang dilakukan sehingga dapat berjalan secara efektif dan efisien Arifin dan Arifin, 2005. Penyesuaian jumlah alat dan bahan diperlukan agar kegiatan pemeliharaan
taman berjalan maksimal. Bahan yang diperlukan untuk kegiatan pemeliharaan
32 sudah baik dan sesuai, tetapi perlu penambahan pada peralatan. Penambahan
jumlah peralatan untuk pemeliharaan taman ditentukan berdasarkan kebutuhan tenaga kerja pemeliharaan taman dan luas area taman. Berikut rekomendasi
kebutuhan alat yang dibutuhkan bagi taman Bandara Internasional Ngurah Rai disajikan pada Tabel 19.
Tabel 19 Rekomendasi pengadaan alat pemeliharaan taman
No Jenis Alat
Jumlah saat ini Jumlah yang
dibutuhkan Satuan
1. Gunting pangkas
1 7
buah 2.
Gunting stek 5
14 buah
3. Cetok
2 7
buah 4.
Cangkul kecil kored 2
7 buah
5. Sapu lidi
1 7
buah 6.
Pengki 7
buah 7.
Gembor 1
7 buah
8. Ember
7 buah
9. Sarung tangan
1 14
pasang 10. Masker
14 buah
11. Selang plastik 7
10 roll
Anggaran Biaya
Anggaran biaya pemeliharaan taman Bandara Internasional Ngurah Rai mengikuti standar biaya pemeliharaan yang sudah ditetapkan dalam Surat
Perjanjian Pemborongan Nomor: DK.414-151VI2013 Lampiran 8. Rencana anggaran biaya pemeliharaan dialokasikan untuk pelaksanaan, perencanaan,
pengawasan, dan pengendalian teknis. Menurut Arifin dan Arifin 2005, penyusunan anggaran biaya bergantung pada beberapa hal berikut: 1 luas areal
taman, 2 desain taman dan penggunaan elemen taman, 3 standar biaya tenaga kerja harian, honorer, dan tetap, 4 kelengkapan dan efektivitas peralatan
pemeliharaan taman, 5 bahan habis pakai, dan 6 biaya tenaga supervisor dan tenaga ahli.
Untuk masa kontrak satu tahun oleh PT Tropica Greeneries, biaya pemeliharaan yang dianggarkan adalah Rp157.213.332,00 untuk masa
pemeliharaan selama 6 bulan Lampiran 9. Setiap area taman memiliki kebutuhan biaya pemeliharaan yang berbeda tergantung dari luas dan penggunaan elemen
taman. Biaya yang dianggarkan ini harus mencukupi untuk kegiatan pemeliharaan di lapangan, walaupun pada kenyataannya terdapat pemeliharaan insidental yang
membutuhkan biaya lebih banyak daripada yang dianggarkan.
Pemeliharaan Lanskap Bandara Internasional Ngurah Rai
Pemeliharaan merupakan tahapan penentu keberhasilan suatu pembangunan taman. Pemeliharaan taman dimaksudkan untuk menjaga dan merawat area taman
dengan segala fasilitas yang ada di dalamnya agar kondisinya tetap baik atau mempertahankan pada keadaan yang sesuai dengan tujuan desain awal.
Pemeliharaan dijadikan sebagai bahan pertimbangan utama dalam perancangan dan pembangunan taman. Pengelola taman akan melaksanakan program pemeliharaan
dengan berpedoman pada aturan dan teknik pemeliharaan yang baik Arifin dan Arifin, 2005.
33 Menurut Arifin dan Arifin 2005, pemeliharaan taman terbagi menjadi
pemeliharaan ideal dan pemeliharaan fisik. Berdasarkan penggunaan elemen taman dan pola taman yang diterapkan, tingkat pemeliharaan taman dapat diklasifikasikan
menjadi pemeliharaan intensif, semi-intensif, dan esktensif. Saat ini, lanskap Bandara Internasional Ngurah Rai sedang berada pada tahap pemeliharaan intensif.
Hal ini disebabkan oleh taman dalam masa pemeliharaan dan penggunaan elemen taman tanaman yang harus beradaptasi dengan lingkungannya.
Berdasarkan hasil pengamatan di lapang terdapat beberapa permasalahan yang terjadi pada saat kegiatan pemeliharaan. Permasalahan dan solusi pada
kegiatan pemeliharaan taman disajikan pada Lampiran 10.
Pemeliharaan Ideal
Pemeliharaan ideal adalah pemeliharaan yang mengacu pada tujuan dan desain semula. Pemelihara taman harus memahami konsep desain taman yang
dibuat oleh perancang taman agar tujuan awal tercapai. Upaya pemeliharaan ideal dalam pengembangan desain dilakukan untuk meningkatkan kualitas taman.
Pemeliharaan ideal diperlukan dalam lanskap Bandara Internasional Ngurah Rai agar tetap sesuai dengan tujuan, desain, dan fungsi awal sehingga tercapai
kepuasan, kenyamanan, dan keamanan bagi pengguna. Pada periode tertentu perlu dilakukan evaluasi untuk melihat apakah pemeliharaan yang dilakukan sudah sesuai
dengan tujuan dan desain awal.
Pemeliharaan Fisik
Pemeliharaan fisik adalah pemeliharaan taman untuk mengimbangi pemeliharaan secara ideal sehingga taman tetap rapi, indah, asri, nyaman, serta
aman Arifin dan Arifin, 2005. Pemeliharaan fisik bertujuan mempertahankan kondisi elemen tersebut agar penampilan fisiknya tetap baik sehingga nilai estetika
dan fungsinya tetap terjaga. Nilai estetika dan fungsi tersebut merupakan fasilitas yang ditujukan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengguna
taman.
Pemeliharaan fisik meliputi pemeliharaan elemen keras maupun elemen lunak. Pemeliharaan elemen keras merupakan pemeliharaan pencegahan seperti
pembersihan lumut dan karat, pengecatan, dan perbaikan elemen yang rusak. Elemen keras yang dikerjakan oleh PT Tropica Greeneries pada proyek ini adalah
ornamen metal laser cut. Pemeliharaan elemen lunak tanaman meliputi meliputi penyiraman, pemangkasan, penggemburan tanah, penyulaman, pemupukan,
pembibitan, serta pengendalian hama dan penyakit. Pemeliharaan lanskap Bandara Internasional Ngurah Rai meliputi area landed garden, area vertical garden, dan
area roof garden.
Penyiraman Penyiraman sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Kebutuhan
jumlah air penyiraman bergantung pada jenis tanaman. Air pada tanaman memiliki fungsi untuk meningkatkan kelembaban tanah untuk mencegah layunya tanaman
akibat proses evapotranspirasi serta sebagai pelarut dan media pengangkutan hara- hara tanaman. Kegiatan penyiraman di Bandara Internasional Ngurah Rai biasanya
dilakukan pada pukul 08.00 s.d. 10.00 dan pukul 15.00 s.d. 17.00 setiap harinya.
PT Tropica Greeneries melakukan penyiraman pada taman yang ada di bandara secara manual dan sistem sprinkler Gambar 20. Penyiraman manual
34 menggunakan selang plastik berukuran 1 inci dengan panjang 100 m pada area yang
tidak dipasang sprinkler dan area yang tidak terkena sprinkler. Penyiraman dengan sistem sprinkler ditempatkan pada area taman yang memiliki rumput agar
menghemat waktu dan tenaga. Sprinkler dapat diatur jarak dan kecepatan putarannya sesuai dengan luas area taman.
a b
Gambar 20 Kegiatan penyiraman dengan sistem sprinkler a dan manual b Pada area roof garden yang berada pada gedung parkir, penyiraman
dilakukan secara rutin dan lebih lama. Penyiraman secara manual dengan menggunakan selang plastik. Tanaman likuanyu Vernonia eliptica dan teh-tehan
Acalypha macrophylla membutuhkan air yang banyak agar warna daunnya tetap hijau dan tidak kering karena harus beradaptasi dengan iklim pantai. Kondisi cuaca
yang cukup panas menyebabkan air cepat hilang. Solusi yang dilakukan PTTropica Greeneries adalah melakukan penyiraman pada siang hari. Hal yang harus
diperhatikan apabila menyiram pada siang hari adalah penyiraman hendaknya langsung pada permukaan tanah, tidak pada permukaan daun tanaman untuk
mengurangi penguapan.
Gambar 21 Sistem irigasi otomatis pada vertical garden Penyiraman pada vertical garden menggunakan sistem irigasi otomatis yang
diatur menyala selama lima menit setiap pagi dan sore hari. Selang-selang yang terpasang di bagian atas geopocket mengalirkan air ke dalam kantung-kantung yang
berisi kokopit sebagai media tanam Gambar 21. Jika terdapat masalah pada sistem irigasi, dapat dilihat dalam SOP pemeliharaan bagian trouble shooting Lampiran
11. Kondisi geo pocket yang baik adalah tidak kering dan tidak terlalu basah.
35 Geopocket yang kering menyebabkan tanaman kekurangan air dan geopocket yang
terlalu basah dapat menyebabkan akar tanaman menjadi busuk.
Pemangkasan dan Penyiangan Gulma Pemangkasan adalah suatu kegiatan membuang sebagian dari bagian tanaman.
Pemangkasan bertujuan mengontrol pertumbuhan tanaman untuk estetika tanaman dan keamanan pengguna di area taman Bandara Internasional Ngurah Rai.
Pemangkasan pada semak dan rumput secara teratur akan memberikan penampilan yang baik, indah, dan rapi. Alat yang digunakan adalah gunting pangkas dan
gunting stek. Alat ini berfungsi untuk memotong daun, ranting, ataupun bunga yang sudah tua dan mati. Pemangkasan pada area taman Bandara Internasional Ngurah
Rai dilakukan secara rutin setiap dua minggu sekali dan insidental.
Penggunaan semak di taman Bandara Internasional Ngurah Rai berfungsi sebagai pemberi estetika, pemangkasan dilakukan untuk menjaga pola desain
aslinya agar telihat rapi dan indah Gambar 22. Pemangkasan rumput gajah Axonopus compresus dilakukan secara rutin jika rumput sudah meninggi.
Pemangkasan rumput menggunakan gunting pangkas karena area rumput tidak terlalu luas. Pemangkasan tanaman di vertical garden dilakukan ketika
penampilannya sudah tidak indah lagi dengan menggunakan gunting stek. Pemangkasan juga dilakukan pada daun-daun kering untuk menjaga penampilan
vertical garden.
Gambar 22 Kegiatan pemangkasan semak Penyiangan gulma bertujuan menghilangkan tanaman liar di sekitar tanaman
yang dipelihara. Kehadiran gulma dinilai merugikan karena akan mengurangi hara, pemanfaatan sinar matahari, mengambil air tanah, menempati tempat tumbuh bagi
tanaman utama, dan secara estetika akan mengganggu keindahan taman. Gulma yang dimaksud adalah rumput liar, putri malu, bayam-bayaman, dan sebagainya.
Untuk mengurangi pertumbuhan gulma dapat digunakan tanaman penutup tanah, serbuk gergaji, atau cip kayu sebagai mulsa Arifin et al., 2008. Penyiangan gulma
dilakukan secara rutin setiap seminggu sekali dan insidental.
36
Gambar 23 Kegiatan penyiangan gulma Penyiangan gulma dapat dilakukan secara manual, yaitu dicabut sampai ke
akarnya ataupun dengan alat seperti kored atau cangkul kecil Gambar 23. Pengendalian gulma juga dapat dilakukan dengan menggunakan herbisida jika area
cukup luas. Penggunaan herbisida tidak disarankan untuk memberantas gulma pada suatu hamparan rumput karena dapat memusnahkan rumputnya. Hal terpenting
dalam pencabutan gulma adalah semua akar rimpang stolon dari rumput liar harus terangkat sehingga tidak memungkinkan gulma tumbuh kembali Arifin dan Arifin,
2005.
Pemupukan Pada dasarnya tanaman memerlukan unsur hara untuk pertumbuhan dari
dalam tanah. Walaupun unsur hara tersedia di dalam tanah, ada kalanya kesuburan tanah tersebut sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman.
Oleh karena itu, pemupukan sangat diperlukan bagi pertumbuhan tanaman.
Pada area taman Bandara Internasional Ngurah Rai, pemberian pupuk organik dilakukan setiap enam bulan sekali sambil pendangiran. Pemberian pupuk
inorganik dilakukan secara berkala setiap satu bulan sekali dan kemudian disiram agar pupuk tidak menguap Gambar 24. Pada area vertical garden Bandara
Internasional Ngurah Rai, pemberian pupuk cair dilakukan setiap satu bulan sekali.
Gambar 24 Kegiatan pemupukan semak Pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang, pupuk urea, pupuk NPK, dan
pupuk Gandasil B dan D untuk tanaman di area landed garden dan roof garden
37 serta pupuk Jala Sutera untuk tanaman di vertical garden. Pemberian pupuk
dilakukan dengan cara disebar atau disemprot pada area taman sedangkan untuk vertical garden dimasukkan ke dalam tabung pupuk yang akan dialirkan melalui
sistem irigasi otomatis Gambar 25.
Gambar 25 Tabung pupuk vertical garden
Penyulaman Penyulaman tanaman merupakan tindakan pemeliharaan untuk meningkatkan
persentase tanaman hidup dengan cara menanami kembali pada lubang tanam yang tanamannya mati. Penyulaman tanaman dilakukan secara insidental untuk
mengganti tanaman yang mati karena terserang hama dan penyakit, kekurangan air, tidak dapat beradaptasi, memang sudah waktunya untuk diganti dan agar
penampilan tanaman secara keseluruhan tetap indah.
Penyulaman pada lanskap Bandara Internasional Ngurah Rai dilakukan untuk menjaga penampilan tanaman dan memenuhi jumlah tanaman pada luasan tertentu
sesuai dengan jarak tanamnya. Pada area vertical garden banyak tanaman yang mati akibat angin dan kekurangan air. Penampilan vertical garden menjadi tidak indah
sehingga dilakukan penyulaman pada lubang tanam yang tanamannya mati Gambar 26. Tanaman yang sering digunakan untuk penyulaman vertical garden
adalah sirih gading Scindapsus sp. dan philo emas Philodendron sp..
Gambar 26 Kegiatan penyulaman vertical garden
38 Penyulaman dilakukan dengan membawa bibit tanaman dalam polybag yang
akan ditanam. Tanaman yang paling sering digunakan dalam penyulaman adalah Ruellia
Ruellia malacosperma,
Tradescantia Tradescantia
bicolor, Spathiphyllum Spathiphyllum sp., pacing pentol Costus wodsonii, dan
Apelandra Aphelandra squarossa. Setelah selesai menyulam tanaman, sebaiknya tanaman langsung disiram. Penyulaman tanaman harus memperhatikan desain yang
telah dibuat agar penampilan keseluruhan taman tetap impresif. Kegiatan penyulaman dapat dilihat pada Gambar 27.
Gambar 27 Kegiatan penyulaman tanaman Bibit tanaman didapatkan dari nursery yang berada di sekitar bandara atau
nursery sementara yang berada di dalam kawasan Bandara Internasional Ngurah Rai Gambar 28. Pembibitan dilakukan ketika selesai pemanenan dan
pemangkasan tanaman. Alat dan bahan yang digunakan untuk pembibitan adalah gunting, kored, polibag, dan sekam. Pembibitan di nursery tidak dilakukan untuk
semua tanaman karena sebagian tanaman memerlukan perlakuan khusus. Perbanyakan tanaman memiliki target yang harus dicapai untuk memenuhi
kebutuhan tanaman dalam hal penggantian tanaman yang mati dan penyediaan untuk taman baru.
Gambar 28 Nursery sementara PT Tropica Greeneries
39
Pendangiran dan Pengertikan Pendangiran adalah cara untuk memperbaiki keadaan tanah sehingga keadaan
granulasi, udara, dan kadar air tanah tetap baik. Kegiatan ini bertujuan menggemburkan tanah agar sirkulasi aerasi di daerah perakaran tetap terjaga.
Pengertikan merupakan kegiatan pembentukan tali air pada suatu area tanam. Pengertikan bertujuan memberikan sirkulasi aliran air yang baik bagi tanaman dan
menimbulkan efek visual yang baik.
Gambar 29 Kegiatan pendangiran dan pengertikan Biasanya pendangiran dan pengertikan dilakukan bersamaan dengan
penyiangan gulma Gambar 29. Pada lanskap Bandara Internasional Ngurah Rai kegiatan ini dilakukan dua minggu sekali. Alat yang digunakan untuk
menggemburkan tanah dan membuat tali air adalah cangkul atau arit kecil.
Pengendalian Hama dan Penyakit Pengendalian hama dan penyakit adalah kegiatan yang bertujuan
mempertahankan kesehatan tanaman. Pencegahan hama dapat dilakukan dengan cara tetap menjaga kebersihan tanaman dan intensitas cahaya matahari yang cukup.
Pemberantasan hama dan penyakit dapat menggunakan beberapa jenis pestisida yang sesuai dengan hama dan penyakit yang menyerangnya.
Pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara rutin satu bulan sekali dan insidental jika ada tanaman yang mulai menunjukkan gejala tidak sehat.
Pengendalian dapat dilakukan secara manual atau menggunakan pestisida. Pengendalian secara manual dilakukan jika serangannya dalam jumlah sedikit,
sedangkan pengendalian menggunakan pestisida dilakukan jika serangan HPT lebih dari 50 populasi tanaman terserang.
Pengendalian kimiawi dilakukan dengan cara menyebarkan insektisida padat atau menggunakan alat sprayer untuk insektisida cair. Biasanya insektisida padat
seperti Furadan 3G dicampur dengan tanah atau pasir agar tidak hilang ketika disebar. Penyemprotan insektisida juga dicampur dengan bahan perekat dan perata
yang bertujuan agar insektisida tidak hilang saat dilakukan penyiraman. Beberapa jenis pestisida yang biasa digunakan di area taman Bandara Internasional Ngurah
Rai adalah Furadan 3G, Curacron, Decis, dan Dithane M-45.
Pada taman bandara banyak tanaman kalatea Calatea wilson’s prince yang
diserang oleh cendawan Phragmidium mucronatum. Gejala yang ditimbulkan adalah daun seperti berkarat berwarna jingga kemerah-merahan pada sisi bawa
40 daun dan berlubang. Menurut Lestari dan Kencana 2011, pengendalian dapat
dilakukan dengan memotong daun yang terserang lalu dimusnahkan dan disemprot dengan fungsida Gambar 30. Pengendalian untuk tanaman Spider Lily
Hymenocalis speciosa yang terserang hama dilakukan dengan cara menyebarkan Furadan 3G yang dicampur dengan tanah kemudian disebar dengan menggunakan
tangan atau sekop kecil. Furadan 3G merupakan insektisida sistemik yang mampu mengendalikan hama yang menyerang akar tanaman.
Gambar 30 Kegiatan pegendalian hama dan penyakit
Analisis SWOT
Metode analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi pengelolaan lanskap Bandara Internasional Ngurah Rai dengan mengidentifikasi faktor internal
dan eksternal yang terdapat pada proyek lanskap Bandara Internasional Ngurah Rai. Perumusan strategi dilakukan dengan menetapkan kekuatan strength dan
kelemahan weakness sebagai faktor internal dan mengetahui peluang opportunity dan ancaman threat sebagai faktor eksternal melalui kuisioner.
Menurut Rangkuti 1997, analisis SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, tetapi dapat meminimalkan kelemahan dan
ancaman.
Pembuatan Matriks Internal Factor Evaluation IFE dan External Factor
Evaluation EFE
Berdasarkan hasil wawancara dengan Project Manager PT Tropica Greeneries, konsultan PT Jaya CM, dan Engineering Manager PT Adhi Karya Tbk.,
terdapat empat faktor kekuatan, empat faktor kelemahan, dua faktor peluang, dan dua faktor ancaman. Berikut ini disajikan hasil wawancara dari faktor internal dan
eskternal yang dimiliki proyek lanskap Bandara Internasional Ngurah Rai. a.
Kekuatan strength 1.
Lokasi proyek lanskap berada pada Bandara Internasional Ngurah Rai merupakan pintu gerbang bagi wisatawan lokal dan mancanegara menuju ke
Bali. 2.
Proyek lanskap dikerjakan oleh pelaksana dan penanggung jawab pekerjaan yang telah berpengalaman.
3. Proyek lanskap meningkatkan kualitas lingkungan di kawasan bandara.
4. Desain lanskap menggabungkan unsur lokal dan unsur modern.
41 b.
Kelemahan weakness 1.
Desain taman, pemilihan tanaman, dan penempatan tanaman masih terbentur pada selera pemilik proyek.
2. Proses perencanaan gambar belum matang sehingga pada saat pelaksanaan
di lapang banyak terjadi penyimpangan antara gambar dan kondisi sebenarnya di lapang.
3. Faktor pendukung pekerjaan lanskap kurang dipersiapkan.
4. Koordinasi kurang baik antara pihak kontraktor utama dengan subkontraktor
di bawahnya. c.
Peluang opportunity 1.
Hasil pekerjaan lanskap akan dinikmati oleh wisatawan asing dan tamu penting dari mancanegara.
2. Kesiapan dan hasil kerja yang baik akan berpengaruh dalam
mengembangkan usaha. d.
Ancaman threat 1.
Letak bandara yang dekat dengan pantai menjadi ancaman untuk pertumbuhan tanaman.
2. Anggaran biaya untuk proyek lanskap bandara disalahgunakan.
Tahap selanjutnya adalah penilaian bobot kepentingan pada faktor internal dan eksternal. Penilaian dilakukan dengan menentukan tingkat kepentingan dari
faktor-faktor tersebut. Selanjutnya, dilakukan pembobotan dan penentuan peringkat pada setiap faktor Tabel 20 dan 21.
Tabel 20 Perhitungan bobot faktor internal
Simbol Faktor Internal
Tingkat Kepentingan
Jumlah Narasumber
Nilai Rata-rata
Bobot 1 2 3 4
Kekuatan strength S1
Lokasi proyek lanskap berada pada Bandara Internasional
Ngurah Rai merupakan pintu gerbang bagi wisatawan lokal
dan mancanegara menuju ke Bali.
1 2 3
3,67 0,13
S2 Proyek lanskap dikerjakan
oleh pelaksana dan penanggung jawab pekerjaan
yang telah berpengalaman. 1 2
3 3,67
0,13
S3 Proyek lanskap meningkatkan
kualitas lingkungan di kawasan bandara.
1 2 3
3,67 0,13
S4 Desain lanskap
menggabungkan unsur lokal dan modern.
1 2
3 3,33
0,12 Kelemahan weakness
W1 Desain taman, pemilihan
tanaman, dan penempatan tanaman masih terbentur pada
selera pemilik proyek. 2 1
3 3,33
0,12
42 Tabel 20 Perhitungan bobot faktor internal lanjutan
Simbol Faktor Internal
Tingkat Kepentingan
Jumlah Narasumber
Nilai Rata-rata
Bobot 1 2 3 4
W2 Proses perencanaan gambar
belum matang sehingga pada saat pelaksanaan di lapang
banyak terjadi penyimpangan antara gambar dan kondisi
sebenarnya di lapang. 1 2
3 3,67
0,13
W3 Faktor pendukung pekerjaan
lanskap kurang dipersiapkan. 3
3 4,00
0,14 W4
Koordinasi kurang baik antara pihak kontraktor utama
dengan subkontraktor di bawahnya.
2 1 3
3,33 0,12
Total 28,67
1,00
Tabel 21 Perhitungan bobot faktor eksternal
Simbol Faktor Eksternal
Tingkat Kepentingan
Jumlah Narasumber
Nilai Rata-rata
Bobot 1 2 3 4
Peluang opportunity O1
Hasil pekerjaan lanskap akan dinikmati oleh wisatawan
asing dan tamu penting mancanegara.
2 1 3
3,33 0,24
O2 Kesiapan dan hasil kerja
yang baik akan berpengaruh dalam mengembangkan
usaha. 2 1
3 3,33
0,24
Ancaman threat T1
Letak bandara yang dekat dengan pantai menjadi
ancaman untuk pertumbuhan tanaman.
1 2 3
3,67 0,26
T2 Anggaran biaya untuk proyek
lanskap bandara disalahgunakan.
1 2 3
3,67 0,26
Total 14,00
1,00
Pada Tabel 22, untuk menentukan peringkat faktor internal kekuatan harus mendapat peringkat 3 atau 4 dan kelemahan harus mendapat peringkat 1 atau 2.
Peringkat adalah nilai rata-rata dari tingkat kepentingan. Untuk faktor eksternal baik peluang maupun ancaman dapat menerima peringkat 1,2,3, atau 4 Tabel 23.
43 Tabel 22 Perhitungan peringkat faktor internal
Simbol Faktor Internal
Tingkat Kepentingan
Jumlah Narasumber
Peringkat 1 2
3 4
Kekuatan strength S1
Lokasi proyek lanskap berada pada Bandara Internasional Ngurah Rai
merupakan pintu gerbang bagi wisatawan lokal dan mancanegara
menuju ke Bali. 3
3 4,00
S2 Proyek lanskap dikerjakan oleh
pelaksana dan penanggung jawab pekerjaan yang telah
berpengalaman. 1
2 3
3,67
S3 Proyek lanskap meningkatkan
kualitas lingkungan di kawasan bandara.
1 2
3 3,67
S4 Desain lanskap menggabungkan
unsur lokal dan modern. 2
1 3
3,33 Kelemahan weakness
W1 Desain taman, pemilihan tanaman,
dan penempatan tanaman masih terbentur pada selera pemilik
proyek. 3
3 2,00
W2 Proses perencanaan gambar belum
matang sehingga pada saat pelaksanaan di lapang banyak
terjadi penyimpangan antara gambar dan kondisi sebenarnya di lapang.
2 1
3 1,33
W3 Faktor pendukung pekerjaan
lanskap kurang dipersiapkan. 3
3 1,00
W4 Koordinasi kurang baik antara pihak
kontraktor utama dengan subkontraktor di bawahnya.
2 1
3 1,33
Total 20,33
Tabel 23 Perhitungan peringkat faktor eksternal
Simbol Faktor Eksternal
Tingkat Kepentingan
Jumlah Narasumber
Peringkat 1 2
3 4
Peluang opportunity O1
Hasil pekerjaan lanskap akan dinikmati oleh wisatawan asing dan
tamu penting mancanegara. 1
2 3
3,33 O2
Kesiapan dan hasil kerja yang baik akan berpengaruh dalam
mengembangkan usaha. 1
2 3
2,67
Ancaman threat
T1 Letak bandara yang dekat dengan
pantai menjadi ancaman untuk pertumbuhan tanaman.
1 1 1
3 2,00
T2 Anggaran biaya untuk proyek
lanskap bandara disalahgunakan. 1
2 3
3,33 Total
11,33
44 Setelah diketahui hasil dari pembobotan dan penentuan peringkat dapat
dibuat sebuah Matriks IFE dan Matriks EFE. Pada matriks ini, bobot dari setiap faktor dikalikan dengan peringkatnya agar didapatkan skor IFE dan EFE. Seluruh
skor bobot pada setiap faktor dijumlahkan agar mendapatkan skor bobot total Tabel 24 dan 25.
Tabel 24 Matriks Internal Factor Evaluation IFE
Simbol Faktor Internal
Bobot Peringkat
Skor Kekuatan strength
S1 Lokasi proyek lanskap berada pada
Bandara Internasional Ngurah Rai merupakan pintu gerbang bagi
wisatawan lokal dan mancanegara menuju ke Bali.
0,13 4,00
0,52
S2 Proyek lanskap dikerjakan oleh
pelaksana dan penanggung jawab pekerjaan yang telah berpengalaman.
0,13 3,67
0,48 S3
Proyek lanskap meningkatkan kualitas lingkungan di kawasan
bandara. 0,13
3,67 0,48
S4 Desain lanskap menggabungkan
unsur lokal dan modern. 0,12
3,33 0,40
Kelemahan weakness W1
Desain taman, pemilihan tanaman, dan penempatan tanaman masih
terbentur pada selera pemilik proyek. 0,12
2,00 0,24
W2 Proses perencanaan gambar belum
matang sehingga pada saat pelaksanaan di lapang banyak terjadi
penyimpangan antara gambar dan kondisi sebenarnya di lapang.
0,13 1,33
0,17
W3 Faktor pendukung pekerjaan lanskap
kurang dipersiapkan. 0,14
1,00 0,14
W4 Koordinasi kurang baik antara pihak
kontraktor utama dengan subkontraktor di bawahnya.
0,12 1,33
0,16 Total
1,00 2,59
Tabel 25 Matriks External Factor Evaluation EFE
Simbol Faktor Internal
Bobot Peringkat
Skor Peluang opportunity
O1 Hasil pekerjaan lanskap akan
dinikmati oleh wisatawan asing dan tamu penting mancanegara.
0,24 3,33
0,80 O2
Kesiapan dan hasil kerja yang baik akan berpengaruh dalam
mengembangkan usaha. 0,24
2,67 0,64
Ancaman threat T1
Letak bandara yang dekat dengan pantai menjadi ancaman untuk
pertumbuhan tanaman. 0,26
2,00 0,52
T2 Anggaran biaya untuk proyek
lanskap bandara disalahgunakan. 0,26
3,33 0,87
Total 1,00
2,83
45 Berdasarkan hasil perhitungan matriks IFE dan EFE, didapatkan skor sebesar
2,59 untuk faktor internal dan skor sebesar 2,83 untuk faktor eksternal. Menurut David 2011, jika nilai skor IFE dan EFE di bawah 2,5, kondisi internal dan
eksternal yang terdapat pada proyek lanskap Bandara Internasional Ngurah Rai lemah; jika skor IFE atau EFE di atas 2,5 kondisi internal dan eksternal kuat. Dari
hasil perhitungan diatas dapat dinyatakan bahwa kondisi internal dan eksternal yang dimiliki oleh proyek lanskap Bandara Internasional Ngurah Rai di atas nilai rata-
rata yang berarti kuat.
Penetapan Matriks Internal-Eksternal IE
Nilai skor IFE dan EFE kemudian diposisikan dalam Matriks Internal- Eksternal. Berdasarkan Gambar 31, posisi proyek lanskap Bandara Internasional
Ngurah Rai berada pada kuadran kelima yang menunjukkan strategi menjaga dan mempertahankan hold and maintain dengan fokus strategi penetrasi pasar dan
pengembangan produk. Hal ini menunjukkan bahwa pihak perusahaan sebaiknya mempertahankan sistem pengelolaan proyek lanskap dengan terus memperbaiki
dan melengkapi kekurangan serta meningkatkan kualitas pengelolaan lanskapnya.
Gambar 31 Matriks Internal-Eksternal
Penentuan Alternatif Strategi
Tahap selanjutnya adalah penentuan alternatif strategi untuk menentukan langkah yang sebaiknya dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kinerja.
Penentuan alternatif strategi dilakukan dengan mencocokkan faktor-faktor internal dan eskternal yang dimiliki proyek lanskap Bandara Internasional Ngurah Rai
dengan menggunakan Matriks SWOT. Pada Tabel 26 ditunjukkan beberapa alternatif strategi yang dapat dilakukan oleh PT Tropica Greeneries.
I
IX VIII
VI VII
V IV
III II
Total Skor IFE
T o
tal Sk
o r
E FE
Kuat Lemah
Sedang
Lemah Sedang
Kuat 1
1 2
2 3
3 4
Keterangan : Skor IFE = 2,59 Kondisi internal kuat
Skor EFE = 2,83 Kondisi eksternal kuat
46 Tabel 26 Matriks SWOT
Internal Eksternal
Peluang Opportunity 1.
Hasil pekerjaan lanskap akan dinikmati oleh
wisatawan asing dan tamu penting
mancanegara.
2. Kesiapan dan hasil kerja
yang baik akan berpengaruh dalam
mengembangkan usaha. Ancaman Threat
1. Letak bandara yang
dekat dengan pantai menjadi ancaman untuk
pertumbuhan tanaman. 2.
Anggaran biaya untuk proyek lanskap bandara
disalahgunakan.
Kekuatan Strength 1.
Lokasi proyek lanskap berada pada Bandara Internasional
Ngurah Rai merupakan pintu gerbang bagi wisatawan lokal
dan mancanegara menuju ke Bali.
2. Proyek lanskap dikerjakan oleh
pelaksana dan penanggung jawab pekerjaan yang telah
berpengalaman. 3.
Proyek lanskap meningkatkan kualitas lingkungan di kawasan
bandara. 4.
Desain lanskap menggabungkan unsur lokal dan modern.
Strategi SO 1.
Mempertahankan desain lanskap dan
memaksimalkan pengelolaan lanskap
bandara
2. Mengembangkan
kualitas kerja dan memaksimalkan kinerja
tenaga ahli Strategi ST
3. Melakukan pemilihan
tanaman yang sesuai dengan kondisi tapak
4. Melakukan pengendalian
biaya dan pengawasan dalam manajemen
keuangan untuk pelaksanaan proyek
Kelemahan Weakness 1.
Desain taman, pemilihan tanaman, dan penempatan
tanaman masih terbentur pada selera pemilik proyek.
2. Proses perencanaan gambar
belum matang sehingga pada saat pelaksanaan di lapang
banyak terjadi penyimpangan antara gambar dan kondisi
sebenarnya di lapang.
3. Faktor pendukung pekerjaan
lanskap kurang dipersiapkan. 4.
Koordinasi kurang baik antara pihak kontraktor utama dengan
subkontraktor di bawahnya. Strategi WO
5. Membuat surat
kesepakatan dan perjanjian kerja yang
rinci dalam pelaksanaan proyek lanskap
6. Memperbaiki sistem
koordinasi antara kontraktor utama dan
subkontraktor Strategi WT
7. Mengadakan pertemuan
antar pemilik proyek dan tenaga ahli di bidang
lanskap 8.
Membuat rencana pemeliharaan lanskap
yang sesuai dengan kondisi tapak
Penentuan Peringkat pada Alternatif Strategi
Setelah didapatkan beberapa alternatif strategi, tahap selanjutnya adalah menentukan peringkat dari tiap alternatif strategi. Penentuan peringkat dilakukan
dengan cara menjumlahkan skor dari masing-masing faktor yang memiliki keterkaitan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui alternatif strategi apa yang berada
pada urutan tertinggi sampai terendah Tabel 27.
47 Tabel 27 Peringkat alternatif strategi SWOT
No. Alternatif Strategi
Keterkaitan Jumlah
Skor Peringkat
1. Mempertahankan desain lanskap dan
memaksimalkan pengelolaan proyek lanskap bandara
S1, S2, S3, S4, O1, O2
3,31 1
2. Mengembangkan kualitas kerja dan
memaksimalkan kinerja tenaga ahli S1, S2, S3, O2
2,12 2
3. Melakukan pemilihan tanaman yang sesuai
dengan kondisi tapak S2, S3, S4, T1
1,88 3
4. Melakukan pengendalian biaya dan
pengawasan dalam manajamen keuangan untuk pelaksanaan proyek
S1, S2, T2 1,86
4 5.
Membuat rencana pemeliharaan lanskap yang sesuai dengan kondisi tapak
W1, W2, W3, W4, T1
1,23 5
6. Membuat surat kesepakatan dan perjanjian
kerja yang rinci dalam pelaksanaan proyek lanskap
W1, W2, W3, O2
1,19 6
7. Memperbaiki sistem koordinasi antara
kontraktor utama dan subkontraktor W2, W4, O1
1,13 7
8. Mengadakan pertemuan antara pemilik proyek
dengan tenaga ahli di bidang lanskap W1, T1
0,76 8
Strategi dan Rekomendasi
Berdasarkan hasil Analisis SWOT didapatkan 8 strategi pengelolaan proyek lanskap bandara. Strategi pengelolaan yang didapat akan digunakan sebagai
rekomendasi bagi pihak perusahaan. Berikut ini disajikan penjabaran secara rinci strategi pengelolaan proyek lanskap bandara.